Class Review 7

Rabun Membaca akan Pincang Menulis
History is the endless process of human creation. Ungkapan tersebut membuat saya sadar akan pentingnya mempelajari sejarah, karena semenjak SMP saya paling tidak suka sama sekali ketika pelajaran sejarah berlangsung. Tidak sukanya karena banyak sekali nama-nama dan kejadian yang muncul dan harus saya ingat, padahal saya tidak tahu-menahu perihal tersebut. Terlepas dari itu, setiap sejarah terkadang berbeda cerita dari buku satu dan buku lainnya. Tetapi ketika mendapat tugas untuk menelusuri cerita dalam sejarah dan mengkritisinya, rasanya sangat berbeda. Seperti cerita sejarah mengenai Columbus, tidak hanya sebatas untuk tau saja, tapi saya sampai hapal. Apa jadinya jika hanya sedikit membaca? Pasti tulisan yang dibuat akan sedikit sekali, alias tidak dalam.

Layaknya seorang reporter, saya melakukan investigasi pada informasi sebanyak mungkin untuk menghasilkan sebuah berita. Bedanya, jika seorang reporter tugasnya mencari, mengumpulkan lalu membuat tulisan (berita). Kalau saya sebagai penulis amatir yang hanya menjangkau bentuk-bentuk baru dari pemahaman yang meliputi tiga tahap penting yaitu: meniru, lalu menemukan, kemudian membuat tulisan yang disesuaikan dengan pesanan.
Ada keinginan saya untuk membuat tulisan tidak hanya dalam pesanan saja, namun belum terealisasikan. Padahal ide-ide untuk menulis seringkali muncul, namun saya merasa bingung bagaimana cara menuangkannya menjadi tulisan? Pada saat mengkritisi sejarah mengenai Columbus, yang ditulis ulang oleh Howard Zinn dalam pandangannya, hal pertama terfikir oleh saya adalah saya sangat menyesal kenapa dulu saya tidak serius ketika belajar sejarah. Padahal sejarah itu adalah salah satu cara yang dapat mengekplorasi makna, sejarah juga lebih dari sekedar pengetahuan.
Sejarah mepelajari aspek yang ada pada kehidupan manusia, aspek tersebut adalah pengalaman. Terlihat sekali ketidak sukaan saya, ketika nilai hasil tulisan saya pada saat menulis critical yang pertama kali mengenai sejarah. Ternyata, untuk menyelesaikan tugas tersebut mau tidak mau saya dituntut untuk membaca lebih mengenai Columbus. Hasilnya apa yang saya baca mengenai cerita tersebut saya hafal, berkat praktek LITERASI. Namun, dalam sejarah ternyata banyak sekali yang disembunyikan. Banyaknya hal dan sifat tokoh Columbus yang diungkap dan terkenal oleh Zinn melalui tulisannya, tulisannya sangat berbeda dari tulisan sejarawan sebelumnya. Zinn begitu terobsesi kepada rakyat yang diperlakukan tidak adil oleh Columbus pada masa itu.
Saya menarik kesimpulan bahwa untuk meneliti sejarah, penuangan yang dituliskan akan sesuai dengan latar belakang membaca dan banyak atau tidaknya yang dibaca dalam subjek yang ingin dikritisi tersebut. Tugas sejarawan seperti tugas seorang antropologi, mencari fakta-fakta dan kebenaran. Renato Rosaldo’s Culture and Truth made a powerful argument for moving away from the authoritative voice of the classic norms in ethnographic description in order to include “myriad modes of composition . . . moral indignation, satire, critique and others” (1993: 60)
Sejarah juga berhubungan dengan antropologi seperti dalam e-book anthropologies off the self, yang ditulis oleh Micaela di Leonardo “I think that progressive anthropologists can reach large popular audiences, as I hope to do with my New Haven book, with skillfully written, accessible, historical ethnographic narratives that eschew biting the public cultural hand that feeds them.
Academic writing comes with disciplinary qualifiers: there is anthropological literature, historical literature, area scholarship. Hal tersebut tentu bukan perkara yang mudah, buktinya pada saat saya membuat tulisan yang harus diselesaikan sesuai pesanan, saya merasa sangat jauh dengan kata nyaman. Saya jadi jarang mengunjungi tempat teman saya, dan saya fikir dia sedikit menjauh karena saya terlalu sering menghabiskan waktu dengan berdiam diri di kamar untuk menyelesaikan tulisan-tulisan yang harus disesuaikan.
Menulis bukanlah bakat, tetapi yang diperlukan adalah kemauan dan semangat untuk menulis. Sebaliknya, jika hanya sedikit membaca tentu akan kebingungan dan tidak tahu bagaimana memulai untuk menulis. Karena menulis bukanlah pekerjaan yang instan uang langsung jadi dalam beberapa menit, tetapi harus melalui proses yang dibutuhkan perjuangan.
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment