Harta Karun Berharga dalam Analisis Teks
(Author: Hanifatus Sholihah)
Selamat pagi dunia. Itulah ucapan salam, terhangat dan terdahsyat
untuk mengawali pagi hari ini. Senin, 23 Februari 2014, tepatnya pukul 09.00
kita sudah memulai pembelajaran dengan Mr Lala Bumela, sebagai tuan rumah Writing 4. Sebelum beliau memberikan asupan nutrisi serta makanan empat sehat lima
sempurna hasil racikan beliau.
Beliau memulia pertemuan pertama dengan
menampilkan slide power point nya. Disitu ada catatan kekurangan dari dua kali Critical
Review kita. Disitu kekurangan kita adalah mengenai sumber bacaan literasi.
Poin-poin penting yang harus dijelaskan
secara gamblang pertama kali terdapat dua hal, yaitu: 1) History
+ literacy as Social Practice dan 2) History + literacy as Practical Practice. Berdasarkan artikel Martin
Prinsloo mengenai Studying Literacy as Situated Social Practice (seperti poin nomor satu), dia
mengembangkan “the conceptual resources” untuk mempelajari literasi, lalu
kemudian ia menggunakan data yang diulas kembali untuk mempelajari literasi
dalam konteks sejarah di “South Africa”.
Ada tiga hal penting yang Martin
Prinsloo bahas, yaitu: materiality, agency dan social practices.
Pada beberapa dekade, teori sosial telah
bergejolak untuk dipahami secara teratur dan berubah di dunia sosial yang
terkait adanya relasi antara pengetahuan manusia dan aktifitas materiil di
dunia.
Menurut ahli teori struktural sosial,
terdapat perbedaan, fenomena materi setuju terhadap sistem analisis
pengelompokkan. Berdasarkan persembahan kembali yang dilakukan oleh Levi
Strauss (1962), tempat
dari penawaran simbolik adalah sama dengan “the plane collective thought”. Sama
dalam hal sistem pengelompokkannya, skema-skema atau kode-kode yang dipahami
untuk menentukan apa yang dapat atau tidak dapat menjadi sebuah objek dalam
bahasa dan perbuatan (aksi). Strukturalisme demikian “redefined the
material”, sebagai “objek pengetahuan” dan “objek simbolik” sebagai
discourse expresssed through categories , dan tindakan komunikatif.
Berikutnya versi dari strukturalisme lain, asosiasi bervariasi dengan Derrida
(1976), Foucault (1972) dan Baudrillard (Reckwitz, 2002, 196), mengerti
tentang ide materi dari perspektif yang terlihat dari realitas sebagai
konstitusi sosial.
Posted by
Unknown
at
10:09 AM