Perjalanan Penulis yang
Mendebarkan
Author: Astri Rahayu
Letih, lesu, lunglai. Mungkin sebagian
besar orang akan beranggapan, itu adalah gejala anemia. Namun bagi saya,
perasaan letih, lesu dan lunglai adalah pearsaan dan kondisi yang saya hadapi
sekarang ssebagai seorang penulis. Perjalanan setiap minggu yang sangat
mendebarkan, selalu banyak adegan-adegan yang menurut saya seperti terkena
anemia.
Pada pertemuan ketujuh ini, banyak
sekali pemahaman-pemahaman yang saya dapatkan. Salah satu hal yang saya
dapatkan adalah tugas utama sebagai penulis. Saya sebagai penulis yang walau
lingkupnya masih sempit namun saya harus mempunyai dan mengerti hal-hal yang
berkaitan dengan menulis.
Mr.Lala menjelaskan bahwa salah satu
tugas penulis adalah mengungkap kemungkinan-kemungkinan pemahaman baru
menjangkau bentuk-bentuk baru dari pemahaman meliputi tiga tahap penting yaitu:
meniru-menemukan-membuat. Masalah menciptakan dan mengekplorasi potensi makna.
Sedangkan menurut Mac Donald menunjukkan bahwa penulis buku teks perlu
menegosiasikan kemungkinan ketegangan antara golongan bersaing “transmisi
pengetahuan melibatkan siswa dalam penyelidikan atau memulai siswa berdisiplin (Mac Donald, 1994:180).
Dijelaskan pula menurut Milan Kundera (di L’Art duroman, 1986)
bahwa menulis berarti sastrawan itu seperti menghancurkan dinding yang dibalik
dinding tersebut ada sesuatu yang masih tersembunyikan. Dalam hal ini, tugas
sastrawan tidak berbeda dengan sejarawan, yang juga menemukan daripada
menciptakan. Sejarahwan sama seperti sastrawan yaitu mempunyai tugas dalam
situasi yangs selalu baru, kemungkinan manusia sampai sekarang tersembunyi.
Maksudnya diketahui oleh manusia tentang kebenaran sejarahnya.
Menjadi seorang penulis harus banyak memperhatikan
banyak hal, yaitu:
1. Untuk
naik ke misi ini, sastrawan harus menolak melayani kebenaran yang diketahui
sebelumnya, setelah kebenaran yang diketahui sebelumnya, setelah kebenaran yang
didapat dari sumberlain dan sudah dianalisis dengan teliti, baru kita dapat
memastikan apakah kebenaran itu benar-benar sesuai dengan fakta atau tidak.
2. Karena
sejarah adalah proses akhir penciptaan manusia, maka alasan yang sama dan
dengan cara yang sama pula proses tak berujung manusia dalam penemuan diri.
Sebelumnya saya akan menceritakan
sedikit biografi dari Milan Kundera yang berprofesi sebagai seorang novelis.
Beliau dilahirkan di Brno, Cekoslavia 1 April 1929. Milan kundera hidup di
Perancis sejak tahun 1975. Beberapa judul novel karyanya yang terkenal antara
lain adalah:
·
The Unbearable Lightness of Being (1984)
·
Immortality
·
The Joke (1967)
·
Life is Else were
·
The Bork of Laughter and Forgetting
(1979)
Milan Kundera berkebangsaan Czechnya,
almamater belia dari Universitas Charles di Prague dan mengambil jurusan
akademi seni pertunjukkan di Prague. Karya-karyanya dipengaruhi oleh Giovanni
Boccaccio, Rabelais, Cervantes, Laurance Sterne, Fielding, Denis Diderot,
Robert Musil, Witold Gombrowicz, dll. Milan Kundera memiliki orang tua yang
bernama Luduik kundera (1891-1971). Beliau juga mempunyai beberapa
penghargaan-penghargaan sepanjang sejarah kehidupannya yaitu:
1. Jerusalem
Prize (1985)
2. The
Australina State Prize for European Literature (1987)
3. Vilenica
nternational Literacy Festivel (1992)
4. Herder
Prize (2000)
5. Czech
State Literature Prize (2007) (Wikipedia.com).
Kembali ke pembahasan berikutnya adalah
hal-hal yang harus kita perhatikan saat menulis critical review adalah aspek
Unity dan Coherence. Contohnya ketika kita ingin menulis karya tulis tentang
Howard Zinn maka bagian pertamanya adalah pengantar (introduction). Disini
bahwa karya tulis ini menawarkan wawasan kritis atau perpektif pada artikel
Howard Zinn. Kemudian yang kedua adalah Summary (ringkasan). Ada beberapa hal
dasar yang Zinn tuliskan tentang Columbus sebagai penemu benua Amerika dan
pahlawan. Contohnya “pertama…kedua…ketiga…dst.”
Setelah itu poin selanjutnya adalah
menyebutkan poin-poin yang janggal yang terdapat dalam artikel Zinn itu.
Pertama…kedua…ketiga…dst. Dan yang terakhir adalah kesimpulan. Kesimpulan disini
cerita ulang dan kita juga harus mengecek pernyataan-pernyataan dari awal
paragraph. Serta jangan lupa kita harus mencantumkan referensi.
Berkaitan dengan hubungan sejarah dengan
sastra. Jelas ada hubungannya, menurut
Ismaun (2002:13) menguraikan tiga komponen pengertian atau konsep
tentang sejarah yaitu: sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah dan
sejarah sebagai seni.
Sejarah sebagai peristiwa ialah kejadia,
kenyataan, aktivitas, yang sebenarnyatelah terjadi. Sedangkan sejarah sebagai
kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun dari memory, kesan, atau
tafsiran manusia terhadap kejadian yang terjadi di masa lampau. Jadi menurut
saya adalah sejarah berbeda dengan sastra. Mengapa demikian? Karena menurut
(Kuntowijoyo:2001) bahwa sejarah dan sastra berbeda dalam struktur dan
substansinya. Sejarah adalah sejarah sebagai ilmu dan sastra adalah sastra
sebagai imajinasi.
Oleh karena itu, pentingnya kita
memahami lebih jauh hal-hal yang berkaitan dengan sejarah dan sastra. Sehingga
semakin banyak ilmu yang kita dapatkan untuk bekal menjadi seorang penulis.