The Secret in Papua
Senin, 24 Maret 2014 adalah hari
terakhir dimana kita mendapatkan materi dari Mr. Lala. Hari itu dikatakan hari
terakhir karena kami mengecewawakannya dan karena adanya missunderstanding
antara kami dan pelatih. Tiga minggu lalu kami tidak acuh tak acuh dengan
materi selanjutnya yang akan dibahas lagi tanggal 21 April kemarin. Minggu
pertama kami tidak mendapatkan materi, kami melakukan diskusi mengenai artikel
Eben dengan judul Donot use data as a pillow dengan kelompok kami (alfiniya,
aneu, asy syifa, aulia, friska).
Untuk minggu pertama kami membahas judul dan
paragraf awalnya, hasilnya;
Alfiniya
|
data
jangan hanya sebagai “data” saja tetapi data itu adalah awal masalah yang harus dipecahkan.
|
Aneu
|
jangan biarkan data yang ada mati, harus ada
penghidupan yang baru.
|
Asy Syifa
|
jangan gunakan data hanya sebagai sandaran
(bantal) untuk sender saja tetapi data
harus dikembangkan agar dapat bermanfaat bagi orang lain.
|
Aulia
|
data
itu jangan disimpan sendiri saja seperti halnya bantal tapi harus berguna untuk
orang lain
|
Friska
|
setelah
mendapatkan data harus melakukan sesuatu, jangan untuk kepentingan
|
Kesimpulan
|
data
bukanlah akhir dari sebuah penelitian tetapi awal dari masalah yang harus kita pecahkan, kita tidak boleh merasa puas setelah mendapat
data tetapi harus memutar otak lagi untuk
membuat data tersebut dapat berguna bagi orang lain bukan hanya untuk kita
seorang.
|
Untuk minggu pertama ini kami tidak banyak membahas artikel ini, kami
lanjutkna ke minggu kedua kami mendapat kabar dari oknum-oknum tertentu untuk
mencari bahan lainnya agar mudah memahami artikel tersebut. Untuk itu kami
berselancar di googleuntuk mencari data lainnya seperti asal usul nama Papua,
organisasi yang ada di Papua dan hal lainnya yang dapat berhubungan dengan
artikel dan trivia quiz. Kemudian kami berdiskusi kembali.
Papua Barat disisni adalah pemt bahasan saya mengenai artikel Eben. Papua
Barat yang dulunya dikenal dengan Irian Jaya merupakan wilayah yang terlambat
diakui Dunia Internasional sebagai gabian dari NKRI. Papua Barat mempunyai
sejarah yang selalu berkaitan dengan wilaya-wilayah lain di Nusantara yang
akhirnya mwmbentuk Negara Indonesia. Sejarah Ppaua Barat tidka trelepas dari
konflik penjajaha Amerika- Belandadan wulayah yang ingin merxeka dari Indonesia
dengan OPM.
PEPERA adalah jalan mengembalikan Papua ke Indonesia ynag
sebelumnya ditentukan oleh PBB dengan perjanjian New York. Sebelumnya juga ada
Ir. Soekarno dengan deklatrasikan TRIKORA di alun-alun Yorgayakarta tahun 1961.
Setelah Papua masuk NKRI ternyata di Papua masih belum
sejahtera bahkan ada pembantaiana terhadap rakyatnya. Tanah di Ppapua tanah
terkaya yang mengalami eksploitasi SDA ynag dikelola perusahaan. Dari hal ini
muncullah OPM yang didikan tahun 1965 dengan tjuan menggulingkan pemerintahan
Indonesia dan memisahkan diri.
Minggu kedua kami telahmendapati beberapa info mengenai
Papua Barat untuk lebiih mudah memahami artikel itu kami mendiskusikan info-info
tersebut yang dihubungkan dengan artikel itu. Minggu ketiga, minggu akhir dari
pengasingan kami medapat infromasi bahwa harus perkalimat dalam membahs artikel
tersebut. Untuk itu kami membagi artikel itu setiap orang lima paragraf agar
lebih mudah membaginya. Kami bersama menelaah kalima per kalimatuntuk dijadikan
darft dua dan tiga.
Minggu pertama kami masuk kelas, pertama pula kami
mengadakan kelas sepagi ini jam 06:00. Banayak dari teman saya yang menginap di
kosan karena mungkin terlalau jauh dari rumah mereka juga cerita dari
teman-teman pagi itu susah dapatkan angkutan umum dan itu slah satu alasan
mengapa mereka memutuskan untuk menginap. Berdeda dengan saya dan Syifa, rumah
kami cukup jauh dari kampus sekitar satu sampai satu setengah jam sapampai ke
kampus. Sadar akan hal itu kami berangkat lebih awal sekitar jam setengah lima
pas setelah adzan Subuh. Itupun angkutan umum sangat lama sekali jalannya,
membuat saya berdebar antara terlambat dan tidak, pasalnya jam setengah enam
saya masih sampai Kanci dan rasanya tidak mungkin setengah jam dapat sampai
kampus. Allah memberi saya kesempatan untuk tidak terlambat masuk, ketika itu
saya masuk jam 05:57 dan Mr. Lala langsung saja masuk kelas.
Mr. Lala masuk dengan menanyakan apa yang telah kita lakukan
sementara kelas tidak ada, kami menjawabnya kami berusaha menyeimbangkan
kekuatan kami dari kelas lain, mempelajari artikel dari kalimat hinnga
paragraf. Kami mengumpulkan bukti brlajar kami selama tiga minngu ini. Menurut
Mr. Lala cara belajar kami berbeda dengan kelas C karena kami membahas kalimat
dan paragraf sendiri-sendiri hanya membaginya, namun kelas C mereka tidak
nmembagi artikel itu masing-masing orang tapi bersama mendiskusikan ini.
Ditengah pembeelajaran Mr. Lala menanyakan pada kami
pemetaan konflik Papua, namun kami gagal menjawabnya karena kami belum samapai
sejauh itu meneliti kasus ini. Itulah tugas kami yang berikutnya untuk lebih
jelas menelaah artikel itu lebih dalam lagi. Setelah berdiskusi bersama,
setidaknya saya mulai sedikit faham mengenai konflik-konflik Papua dari artikel
Eben, sedikitnya saya mengetahui konflik-konflik ini merupakan settingan
perusahaan asing di Papua.
Konflik Papua asalnya dari BP “British Petroleum” sekarang “Beyound Petroleum” yang merupakan
perusahaan asing di Papua, juga konflik Papua ini settingan dari BP. Yang saya
tangkap disisni Anggota milisi Papua yang mengaku pejuang kemerdekaan Papua
memebunuh peleton Polri di Wasior di hari yang ada kunjunagn pejabat BP datang,
anggota milisi melakukan ini karena mendapatkan surat dari Militer Indonesia
yang dibiayai BP. Militer melakukan ini atas dasar untuk menguntungkan
perlindungan kontrak keamanan dari BP. Hebatnya BP dapat membuat Polri dan
Militer keduanya ingin dapat perlindungan kontrak BP. BP melakukan ini agar perusahaan lain enggan
datang ke Papua karena konflik ini, konflik yang dibuat BP agar terkesan Papua
sedang dilanda kekerasan.
BP di Papua mempunyai peran penting yang bisa saja
membuat Papua terperosok mengikuti apa yang BP katakan. Dalam artikel Eben, ada
bebepara pihak yang di adu domba BP untuk mendapatkan SDA di Papua. BP dapat
mampu membuat utusan Indonesia mempercayainya dalam hal keamanan. Pada awal
Papua masuk ke NKRI masyarakat Papua selalu dibantai oleh gerakan keamanan
Indonesia dengan alasan takut Papua kelua dari Indonesia. Setelah itulah
munculah OPM yang melawan pembantaian terhadap masyarakat Papua. Peran BP dalam
hal ini mendanai nkeduanya OPM dan keamanan Indonesia untuk mendapatkan
keamanan dari BP. OPM ada karena dibujuk Amerika untuk menyerang keamanan Papua
dari Indonesia, ini adalah salah satu trick BP menagdu domba keduanya . di
bawah ini bagan yang dapat membantu memperjelas organisai-organisasi di Papua.
Dari
bagan diatas dapat kita lihat bahwa BP merupakan otak dibalik semua konflik
yang terjadi di Papua. BP mengadu domba antara polisi dengan militer. Seperti
kita lihat, bahwa militer sendiri terbagi dua, yakni militer pro-Indonesia dan
pro-OPM yang disebut double agen dalam artikel Eben. Para double agen dan OPM
lah yang melakukan pembantaian terhadap satu peleteon polisi dan hal tersebut
didanai oleh BP. Pembantain polisi oleh OPM menjadi alasan polisi melakukan
operasi isolat, yakni penyisiran OPM. Dalam melalukuan operasi isolat, para
polisi pun meminta perlindungan HAM dan jaminan keamanan dari BP, sehingga
dapat dikatan bahwa polisi bekerja sama dengan BP. Dengan kata lain, Beyond
Petroelum-lah yang mendalangi konflik yang terjadi di Papua. Beyond petroleum
melakukan hal tersebut karena perusahaan itu ingin menjadikan bumi Cendrawasih horor sehingga hanya
perusahaannya saja yang mengeksploitasi SDA di Papua.
Konflik Papua asalnya dari BP “British Petroleum” sekarang “Beyound Petroleum” yang merupakan
perusahaan asing di Papua, juga konflik Papua ini settingan dari BP. Yang saya
tangkap disisni Anggota milisi Papua yang mengaku pejuang kemerdekaan Papua
memebunuh peleton Polri di Wasior di hari yang ada kunjunagn pejabat BP datang,
anggota milisi melakukan ini karena mendapatkan surat dari Militer Indonesia
yang dibiayai BP. Militer melakukan ini atas dasar untuk menguntungkan
perlindungan kontrak keamanan dari BP. Hebatnya BP dapat membuat Polri dan
Militer keduanya ingin dapat perlindungan kontrak BP. BP melakukan ini agar perusahaan lain enggan
datang ke Papua karena konflik ini, konflik yang dibuat BP agar terkesan Papua
sedang dilanda kekerasan.
Konflik Papua ini akan dijadikan tugas argumentatif kami
di kelas Mr. Lala. Argumentataif. Mr. Lala jelaskan perbedaan antara
argumentatif, expository dan exposition. Perdedaannya adalah expository hanya
report saja, exposition ditandai dengan point of view dari penulis,
berargument, dan memiliki generic structure dengan benar, berbeda denagn
argumentataif yang ditambahkan dengan data informasi yang memahami suatu yang
dianggap janggal dan didukung perhatian khusus. Argumentatif berisiskan bahasan
yang dapat membuat pembaca pro denagn penulis, juga menuliskan thesis statement
denagn kata should, should not, good atau bad atau modal lainnya. Denagn
dukunagn moral yang mensupport argument lebih hidup, selain itu argumentatif
harus bersifat pro atau kontra atas data tersebut.
Outline
Papua should be exist in Indonesia
Introduction
What is Papua and the locaton of Papua?
History of Papua
Conflicts of Papua
Shoul develop natural resources in Papua
Main Body
Papua has potencial indiginous
Papua has potencial natural resources
Many cultures in Papua
Conclusion
Promote humanity in Papua
Developing natural resources in Papua
Papua should be part of Indonesia