Name: Dian Eka Indriyani
Class: Pbi-A/4
Nim : 14121310281
Kembali
Belajar untuk Menulis
03
februari 2014 pada hari senin tempatnya pada jam 07.30 WIB menjadi awal
perkuliahan setelah satu bulan penuh berlibur. Pada hari ini pula saya bertemu
dengan mata kuliah writing 4 bersama Mr. Lala Bumela setelah disemester kemarin
saya absen dimata kuliah beliau. Pada pertemuan sekarang, pada semester
sekarang semoga saja menjadi awal yang lebih baik bagi saya, menjad awal
semangat baru untuk lebih fokus
dalam belajar dan lebih bisa mengatur waktu agar mampu mencapai apa yang sudah
didambakan.
Pada
semester sekarang juga mungkin banyak hal yang berbeda yang saya rasakan
setelah berlibur disemester kemarin, saya juga merasa canggung ketika memulai
untuk belajarmenulis kembali, mulai merakan yang tidak biasa kala saya mulai
berfikir untuk isi dalam tulisan. Ternyaa memang benar, setiap sesuatu yang
sudah biasa dilakukan namun dikemudian hari berhenti untuk melakukannya ada
sesuatu yang berbeda ketika mulai untuk melakukannya lagi. Jadi, selagi kita
mampu lakukanlah hal-hal baik yang sudah biasa kita lakukan jangan sampai
berhenti atau melupakannya, malah kita harus lebih mengasah atau lebih
memperdalampengetahuan yang kita ketahui. Dari situlah saya juga belajar untuk
lebih istiqomah dalam segala sesuatu, karena apapun yang kita lakukan pasti
tidak lepas dari rasa susah atau sulit, tergantung pada kitalah hendak dihadapi
seperti apa.
Kemudian
dari perbedaan yang saya rasakan, saya mencoba untuk menjadikannya motivasi
belajar saya agar saya mulai untuk semangat lagi dalam belajar menulis. Bukan
karena apa dalam satu semester kemarin saya berlibur, saya sudah tidak pernah
berfikir untuk menulis jangankan untuk menulias mata pelajaran sekedar untuk
menulis diary saja saya sudah tidak pernah dan itu pantas menjadikan fikiran
saya buntu untuk menulis apa yang sudah disajarkan.
Dalam
hal ini saya ingin mampu menulis lebih lebih namun saya juga bingung karena
jika dibanding dengan anak-anak kelas saya mungkin saya masih jauh dibawah
mereka, disitu pr bagi saya untuk bisa sebanding dengan mareka dan dengan cara
yang bagaimana agar saya mampu sebanding dengan mereka mungkin bagi mereka
tulisan review dan chepter sudah biasa mereka hadapi namun berbeda dengan
halnya dengan saya karena disini saya pernah fakum dalam menulis, jadi masih
banyak kemungkinan bagi tulisan saya yang tidak baku dan masih acak-acakan.
Selain
itu saya juga harus pandai dalam bertanya karena yang saya ingat dan saya
ketahui hanya tata tertib ketika disemester 2, sedang disemester 3 kemarin saya
tidak mengetahuinya dan disitu banyah pengetahuan yang tertinggal kerena saya
fokum dan sebisa mungkin saya menggali pengetahuan dari teman-teman. Memang
bBapak juga menjabarkan tata tertib ketika kontrak belajar, tapi itu hanya
membahas poin-poin yang akan kita kerjakan disemeter sekarang dan tidak mungkin
pula membahas hal-hal yang sifatnya masih umum seperti itu dan saya juga masih
bersyukur memiliki teman yang selalu mau berbagi pengetahuan dengan saya.
Dengan itu saya tidak terlalu sulit untuk mencari dan menggali pengetahuan yang
telambat saya dapat di semester kemarin. Semoga kedepannya saya bisa lebih
mandiri dalam belajar.
Kemudian
karena ini juga pertemuan pertama di awal semester, maka yang dibahas pun
tentang kontrak belajar meski saya juga agak terlambat ketika masuk kelas dan
saya bersyukur tidak datang setelah Bapak ada dikelas. Setelah itu bapak juga
memberi materi untuk bahan riview kami yaitu tentang “Apitizer” dan disitulah
kami mulai terganggu oleh suara bising dari luar, nyanyian-nyanyian yang
mengganggu konsentrasi kami dalam belajar, sempat saya merekam suasana dikelas
karena waktu itu saya sudah benar-benar kehilangan konsentrasi saya untuk
memperhatikan apa yang Bapak sampaikan, saya mendengarkan apa yang disampaikan
tapi saya tidak mampu memahami apa yang Bapak sampaikan. Maka itu saya
berinisiatif merekam dengan besar harapan mampu mengulang ketika sampai dikost
dan saya mampu memahaminya.
Setelah sampai dikost saya, ternyata kecewa
yang saya dapat, sebab hasilnya tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan,
suara Bapak memang terdengar namun tidak terlalu jelas karena suara bising yang
terdengar dari luar, hanya sedikit ulasan ketika Bapak menerangkan tentang
perbedaan writing dan akademik writing. Yaitu writing seperti yulisan pada
cerita, cerpen dan sebagainya. Sedangkan akademik writing merupakan tulisan
yang berbentuk karya ilmiah, makalah dan sebagainya.
Setelah
itu bapak juga sedikit menjelaskan bahwa writing itu seperti segitiga, kenapa
disebut segitiga karena writing tidak bisa tanpa adanya reader, teks dan
konteks. Begitu pentingnya ketiga hal tersebut maka itu sang penulis harus bisa
menjadikan ketiganya singkron agar tulisan yang dituliskan tidak hanya sebagai
pajangan semata. Selebihnya saya harus belajar lebih giat dan fokus kettika
berada di kelas bagaimanapun kondisi disekitarnya dan saya harus bisa memulai
itu.
Jadi
pada intinya segala sesuatu itu harus dilakuakan dengan istiqomah, jangan hanya
setengah-setengah dalam bertindak karena segala sesuatu itu pasti ada dan
selalu akan menghadapi rasa sukar atau sulit, namun ketika niat dalam diri kita
sudah benar-benar terkunci dalam hati maka segala sesuatunya pasti terasa
ringan walaupun terkadang ada rasa sukarnya. Kemudian kita juga harus belajar
lebih fokus ketika disekeliling kita bukan merupakan kondisi yang evektif untuk
melangsungkan pembelajaran. Apalagi kita dituntut untuk menguasai materi yang
dissampaikan jadi bagaimanapun caranya kita harus fokus untuk dapat memahami
materi yang dijelaskan.