Class Review: FRESH WRITING



1st Class Review                                                                   
                                                                                               Eva Khodijah
                                                                                               (PBI-A / IV)
                                                                                               Writing and Composition  IV

FRESH WRITING
Mencoba untuk melemaskan dan membebaskan tangan ini agar tak kaku untuk menulis kembali Class Review yang telah lama tidak saya lakukan. Saya pun tersentak bingung bukan main. Saya bingung apa yang harus saya tulis pertama kali. Namun yang pasti, inilah class review pertama saya di Mata Kuliah Writing and Composition 4 PBI A, bersama pelatih yang ditunggu-tunggu come backnya, yaitu Mr. Lala Bumela.
Senin pagi, pada tanggal, 10 Februari 2014, dimana pertemuan perdana kami (PBI A) di kelas Writing 4 bersama Mr. Lala. Tepat pula di hari pertama aktif kuliah ini, kami langsung berhadapan dengan dosen yang benar-benar membuat mata kami melek. Ada rasa rindu pula yang terselubung d hati ini karena Mr. Lala come back melatih di Writing League. Entah mengapa, hal ini sangat ditunggu-tunggu sekali. Memang inilah yang diharapkan sebagian bahkan hampir sekelas yang menginginkan Mr.lala melatih di Writing 4 kembali.
It’s really really Fresh Writing. Sekarang ini kita Benar-benar membuka lembaran yang baru, Seperti yang dikatakan Mr.Lala bahwa kita semua kembali lagi ke titik nol. Musim-musim yang lalu tidak akan mempengaruhi pada musim ini. Kita akan kembali lagi dari 0-100 dan A-Z. Di sinilah saya merasakan sesuatu yang menyejukkan dan esuatu yang fresh.
Pertemuan perdana ini dimulai dengan launching syllabus terbaru Writing and Composition 4. Sebenarnya, semuanya tidak jauh berbeda dengan role yang sebelumnya. Mungkin di sini akan ditambah dengan tugas blogging. Namun secara content dan quality, kita memang naik grade. Mr.Lala memerintahkan kita agar menulis lebih dari yang sebelumnya. Mungkin tulisan sekarang lebih menuju ke ilmiah tepatnya, Academic Writing. Di dalam syllabus pun telah tertera tugas-tugas yang begitu dahsyat dan menanti kami.
Mungkin tangan ini agak kaku untuk menulis kembali setelah sekian lama berlibur. Selama liburan saya hanya menulis bebas corat-caret tak karuan. Saya merasa begitu kurang dalam menulis tetapi saya juga punya interest yang besar dalam bidang ini. Saya tak ingin menyerah untuk membuat the real essay. SO, I SHOULD WAKE UP FORM THE LAZYNESS AND MOVE UP FROM THE HOLIDAY.  Tantangan yang diberikan Mr. Lala memacu adrenalinku. Semoga rasa semangat ini tidak hanya terletak di awal, tetapi abadan-abadan.
Di pertemuan awal ini memang masih hawa-hawa pembukaan dan upgrad terlebih dahulu. Mr. Lala lebih membahas writing secara umum dan kiat-kiat yang harus kita lakukan untuk menulis. Pemanasan dilakukan agar kami tidak kaget dan bisa rileks terlebih dahulu. Namun, Mr. Lala benar-benar menyimpan sejuta bahkan milyaran taktik jitu untuk melatih kami kedepannya. Hal ini dilakukan agar setiap kali bertanding , kami mampu memberikan performa yang maksimal.
Menurut Mr. Lala, menulis itu bukan sekali langsung jadi. Namun, lebih dari berkali-kali. Revisi akan menjadi tugas utama dalam menulis. Maka dari itu, Mr.Lala menyebutnya Re-search. Essay kita harus selalu dibenahi dan direfresh semaksimal mungkin.
Pada  halaman dua syllabus Mr. Lala tertera deskripsi mengeni Academic Writing. Di saat kita memasuki dunia kampus, maka kita memasuki wilayah akademisnya. Disaat kita harus menulis tugas yang diberikan college, kita dikondisikan tidak hanya membuat tulisan berdasarkan perspektif sendiri. Namun, di sini kita dituntut untuk menguraikan essay kita secara gamblang, faktual dan kritis. Kritis di sini bukan berarti krritis biasa. Kritis di sini adalah kritis yang berdasarkan analisa. Di sini juga kita akan mengintrepretasikan ide, teori, maupun hasil temuan penelitin yang kemudian dibandingkan dengan dengan ide yang lainnya.
Why do students have to write paper ?
Academic writing memang seakan menyeramkan bagi kita. Di sini kita harus buang jauh-jauh rasa egois dalam menulis. Mungkin kita akan kikuk tertekuk ide-ide yang mengambang di pikiran kita. Entah tak tau bagaimana mengolah kata sedemikian mungkin agar menjadi academic writing yang valid. Namun, jangan takut dahulu! menulis academic writing berarti kita mendapatkan kesempatan mengeksplor ide, wawasan, argumen, dan fakta menjadi sebuah wadah yang brilliant. Di sini kita bebas memilih topik dan halaman kosong memperkenankanmu untuk untuk mengekspresikan idemu sendiri dan buatlah reader interest untuk mau menyelami tulisan kita.
Di akademic writing, kita diharapkan untuk menjadi writer yang  precise, Semi-formal, impersonal, dan objective. Di sini juga berarti kita mengenal semboyan “They say I say” dan “in our view....”. di academic writing ini kita belajar berfikir dewasa dan tidak egois. Argument yang kita tulis bukan hanya pilihan sendiri, namun hasil penelaahan yang dalam. Selain itu, Kita juga membandingkan argumen-argumen yang lain dan mengolahnya sebagai klasifikasi yang elegan. Semua ini dilakukan agar kita lebih concious pada knowledge, bisa menelaah konsep, dan membangun pengetahuan yang baru.
Pengenalan mengenai academic writing mungkin telah cukup , lebih baik kita go on untuk mempraktekannya. Now, kita kembali ke awal, apa yang harus kita lakukan di Writing 4 ini, apa menjadi motivasi kita untuk menulis. semuanya ada di slide yang diberikan Mr. Lala.
I Get from Slide
Ingat! Menulis di second language adalah sebuah tantangan yang memacu adrenalin. Di sinilah kita akan belajar dua bahasa sekaligus. Di sini kita belajar bagaimana kita bisa expand ide kita di dunia lain, bahasa yang berbeda, role yang berbeda, dan penghayatan yang berbeda. Sebenarnya saya merasa masih nol besar di writing ini. Saya memang interest pada menulis, namun belum banyak practice dan latihan. Ide-ide yang saya punya hanya bertumpuk mengundung-ngundung tinggi tak tertulis. Saya yakin, inilah saatnya untuk show up dan berlatih sekeras mungkin. Layaknya games, saya harus menang and get the high score. Namun yang paling saya inginkan adalah bagaimana rasanya menjadi penulis dan pengalaman yang saya dapat ketika saya berjuang membuat sebuah essay yang berkualitas.
Untuk memoles semangat dan memmbangkitkan gairah menulis saya, saya mencoba untuk mengenal writing dan sedikit demi sedikit dengan membuka halaman-halaman buku which talk about writing. Point yang saya ingat datang dari buku 8 Kinds of writing  by Allen S. Goose tahun 2001.
Writing are about :
·      Writing adalah gaya kamu yang berasal dari pikiran, ide, dan pendapatmu. Telaahilah mengapa kamu memilih ide seperti itu.
·      The type of writing calls for the critical review skills of analysis, syntesis, and evaluation.
·      Argumen yang kamu buat harus jelas dan didukung oleh fakta lain.
·      Yakinkanlah kepada reader bahwa tulisanmu itu valid dan benar.

So, what the things can I get here?
Saya harus membuka mata lebar-lebar dan bertarung dengan jari-jari kita. Produksikanlah ide- ide yang cemerlang. Dan di sinilah kita akan mempertajamkan writing kita, di Writing and Composition 4 bersama Mr.Lala.  Academic writing, itulah yang akan menjadi menu utama kita. Kita harus segera wake up untuk show up our ideas. Menulislah dengan gayamu sendiri, nikmati aroma-aroma pena dan dentuman tinta yang mengalir.
Setelah itu, hari perdana writing 4 menjadi hari dimana kita dibangunkan kembali dengan begitu banyak pekerjaan rumah yang menanti, but enjoy our day! Semua ini kembali untuk kita. We should be enjoy. Ya, kata yang ada di syllabus itu, ENJOY!
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment