The 4th Class Review
"Keselarasan
ilmu umum dengan ilmu agama"
(By:
Dhika Irhamullah Yusuf)
Pada
tanggal 24 February 2014, adalah peretemuan keempat dalam mata kuliah writing
04 bersama Mr. Lala Bumela disemester 4 ini. Saya semangat untuk yang ketiga
kalinya diajar lagi oleh Mr. Lala Bumela. Lalu, setelah itu Mr. Lala Bumela
datang pada pukul 09.10 AM diruang 44 lantai 3, digedung bahasa inggris.
Kemudian, Mr. Lala Bumela memberikan sebuah materi kepada kelas kami yaitu materinya
adalah ""Classroom discourse+Religious harmony", atau
keselarasan ilmu umum dengan ilmu agama.
Dalam
mempelajari ilmu memang harus ulet, tekun, dan rajin. Baik ilmu umum maupun
ilmu agama, dan dalam keselarasan ilmu umum haruslah secara komplikasi atatu
campuran dalam mempelajarinya, bermacam-macam maksudnya dalam mempelajari suatu
ilmu umum. Lalu, setelah itu berinteraksi. Maksudnya berinteraksi disini adalah
isi-isi dari hal-hal tersebut. Isi-isi dari hal-hal yang berkaitan dengan suatu
ilmu umum yaitu adalah "Classroom Discourse".
Baiklah,
disini juga akan dijelaskan suatu ilmu umum atau classroom discourse yang
dibagi dalam empat thapan-tahapan dalam mempelajari suatu ilmu umum atau kata
lain disebutnya yaitu "classroom discourse". tahap pertama dalam
diinteraksi classroom discourse atau hal-hal yang mempoelajari suatu ilmu umum
adalah "background", atau latar belakang. Background atau latar belakang
sendiri dibagi menjadi 3 bagian yaitu large atau luas, education atau
pendidikan, dan ekonomi. Yang pertama large atau luas, maksud kata luas disini
adalah latar belakangnya yang luas dan jelas dalam berinteraksi mempelajari
suatu ilmu umum.
Lalu,
yang kedua ada education atau pendidikan dan memang setiap latar belakang harus
ada yang namanya pendidikan. karena, pendidikan begitu sangat penting didalam
kehidupan dan tanpa pendidikan manusia tidak akan berhasil dalam mencapai hal
apapun dan tentuya jika tanpa pendidikan manusia akan menjadi awam dan tidak
tahu apa-apa, dan tidak tahu tentang hal-hal apapun. Lalu, yang ketiga ekonomi.
maksud dari kata ekonomi adalah pendidikan dan latar belakang itu juga
menyangkut faktor ekonomi. Tanpa faktor ekonomi kita tidak bisa melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi lagi seperti sarjana dan professor. background dan
latar belakang begitu sangat penting dalam mempelajari suatu ilmu umum.
Classroom
discourse berinteraksi atau melakukan dalam tiga bagian ini, yaitu latar
belakang atau background. Ketiga bagian dari latar belakang ini sangat penting
untuk dipelajari dalam mempelajati ilmu umum. Tahap kedua adalah
"communicative strategies". atau strategi-strategi yang komunikatif
atau nyambung dan tepat. Dalam classroom discourse atau dalam mempelajari suatu
ilmu umum harus mempunyai yang namanya strategi-strategi yang komunikatif dan
nyambung. Strategi-strategi apa yang harus ada didalam suatu pembelajaran ilmu
umum, haruslah yang berstrategi komunikatif atau nyambung.
Tahap
ketiga adalah " "goals" dan "purpose", atau tujuan.
dalam discourse atau mempelajari suatu ilmu umum harus mempunyai yang namanya
tujuan dalam pembelajaran. karena, tujuan sangat penting dalam classroom
discourse atau pembelajaran suatu ilmu umum. Dengan adanya tujuan suatu hal-hal
apapun akan terarah dalam mempelajari suatu ilmu-ilmu umum. Jika tanpa tujuan,
maka tidak akan jelas dan tidak akan mengerti suatu sistem pembelajaran ilmu
umum tersebut haruslah sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan tersebut.
Seperti halnya kendaraan, misalnya jika kita mengendarai sepeda motor tentunya
kita sudah menetapkan maksud dan tujuan kita, ingin kemana dan mau kemana
maksud dan arah tujuan kita.
Dalam
suatu sistem pembelajaran ilmu-ilmu umum tanpa tuuan maka akan susah dan
bingung, apa yang harus dilakukan nantinya dalam menetapkan suatu sistem
pembelajaran tersebut. Tahap keempat atau tahap yang terakhir adalah
"Values" atau nilai-nilai. maksud dari nilai-niali disini adalah
nilai-nilai yang ideologis atau masuk akal dalam classroom discourse atau suatu
sistem pembelajaran ilmu-ilmu umum. Seperti halnya memaknai nilai-nilai ilmu
umum tersebut dan membuat praktik dalam mempelajari nilai-nilai suatu sistem
pembelajaran ilmu-ilmu umum tersebut. Makna dari "Values", atau
nilai-nilai yang ideologis dari keselarasan ilmu umum ini sangat penting untuk
kita pelajari, dalam memaknai nilai-nilai yang ideologis perlu melakukan
beberapa interaksi dan komplikasi dalam suatu sistem pembelajaran ilmu-ilmu
umum tersebut. Tahapan-tahapan ini adalah merupakan empat tahapan dalam
classroom discourse atau keselarasan dalam mempelajari suatu ilmu-ilmu
tersebut.
Setelah
dipelajari, empat tahapan-tahapan ini sangat penting dan sangat bermanfaat
untuk dibahas. Tujuan-tujuan dan nilai-nilai juga sangat penting, karena jika
tanpa tujuan-tujuan dan nilai-nilai tidak akan berhasil dalam mempelajari suatu
sistem pembelajaran ilmu-ilmu umum tersebut, dan begitu juga sama halnya dengan
communicative strategies atau strategi-strategi yang komunikatif atau nyambung.
Bukan hanya itu saja, akan tetapi juga ilmu-ilmu agama juga harus dipelajari,
tentunya dalam hal-hal "Religious harmony" yaitu ilmu-ilmu agama.
Dalam
"Religious Harmony", atau keselarasan ilmu agama sama halnya dengan
"Classroom discourse", atau keselarsan ilmu umum. Religious harmony
atau religious discourse dibagi menjadi 2 bagian: yang pertama ada toleransi,
dan yang kedua ada character building. Baiklah, disini akan dijelaskan tentang
toleransi dan character building. Yang pertama toleransi yang merupakan saling
menghormati, maksudnya adalah hubungan yang saling menghormati baik dalam
ilmu-ilmu agama maupun dalam ilmu-ilmu umum. Toleransi sama halnya dengan
nilai-nilai ilmu pengetahuan umum, karena suatu sistem pembelajaran sangat
perlu yang namanya memerlukan toleransi. Toleransi mengandung nilai-nilai
ideologis pula, dan selain itu mempunyai tujuan-tujuan dan strategi-strategi
yang komunikatif.
Lalu,
yang kedua ada "Character building" yang merupakan karakter bangunan.
Maksudnya adalah dalam keselarasan nilai-nilai dan ilmu-ilmu agama perlu
memiliki beberapa karakter atau watak dalam nilai-nilai, tujuan-tujuan, dan
strategi-strategi dalam suatu sistem pembelajaran baik nilai-nilai agama maupun
nilai-nilai umum. Maka dari keselarasan ilmu umum dengan ilmu agama perlu
diseimbangkan ilmu-ilmu ini, karena jika tidak seimbang maka ilmu-ilmu ini
tidak akan berjalan dengan sebagaimana mestinya nanti. Baik classroom discourse
maupun religious harmony, perlu diseimbangkan dengan nilai-nilai,
tujuan-tujauan, dan strategi-0strategi yang sudah ditetapkan pada hal-hal
tersebut. Sangat menarik dan sangat bermanfaat kedua keselarasan ini untuk
dipelajari pada proses pembelajaran berlangsung. Nilai-nilai yang terkandung
didalam keselarasan ilmu-ilmu umum sama saja dengan keselarasan ilmu-ilmu
agama.
Tujuan
diadakan pembelajaran ini adalah agar para peserta didik mau mempelajari
ilmu-ilmu agama. Agar tidak terpatok ilmu-ilmu umum saja, akan tetapi harus
mempelajari ilmu-ilmu agama juga, agar seimbang hasilnya nanti. Baik
keselarasan ilmu umum maupun ilmu agama, kedua ilmu tersebut saling
bertoleransi dan saling menghormati.
Jadi,
kesimpulannya adalah keselarasan ilmu umu atau classroom discourse dibagi
menjadi 04 bagian yaitu: 1. Background atau latar belakang yang membagi 03
tahpan => large, education, dan ekonomi. 2. strategi-strategi yang
komunikatif. 3. Tujuan-tujuan dari ilmu umum tersebut 4. Nilai-nilai yang
ideologis dari ilmu-ilmu umum tersebut. Ilmu agama dibagi menjadi 02 bagian: 1.
Toleransi => Hubungan yang saling menghormati 2. Character building dalam
ilmu agama. Intinya, kedua ilmu tersebut saling berhubungan dan saling
menghormati dalam suatu proses pembelajaran, dan saling berinteraksi kedua ilmu
tersebut dalam pembelajaran.