Mengulas Sejarah
Serta Memafhumi Ideologi Menulis dan Thesis Statement
Author: Aulia
Priangan
“Sejarah memiliki tampuk istimewa dalam hidup
manusia,
tapi tidak lagi melekat utuh pada realitas.
Sejarah seperti awan yang tampak padat berisi
tetapi ketika disentuh
menjadi embun yang rapuh.”
Dee, Filosofi Kopi
Spasi pasti bertemu dengan kata pun demikian dengan
aktivitas dan kegiatan kita. Setelah merasakan jeda atau spasi selama satu
minggu tanpa adanya tugas membuat critical review, akhirnya bertemu kembali
dengan tugas kembali. Jeda memang tak memerlukan waktu yang lama karena ia
hanya sekedar spasi. Layaknya kata setelah spasi, tugas pun menghampiri ketika
pertemuan ke enam dilaksanakan. Senin pagi, 10 Maret 2014 sepertinya awan
culomunimbus nyaman menggantung di langit Cirebon. Akan tetapi, hal tersebut
tak melunturkan semangat kami untuk mengikuti mata kuliah writing 4. Hal ini
terjadi karena kami merasa selalu mendapat pengetahuan baru usai mengikuti
perkuliahan ini. Banyak ilmu-ilmu yang bertambah, baik dalam bidang menulis
maupun pengetahuan sosial. Writing 4 pula-lah yang mengenalkan kami pada sosok
bernama Howard Zinn, seorang sejarahwan dari Amerika yang menentang sejarah
Amerika. Selain itu, writing 4 pula-lah yang membukakan mata kita terhadap
pentingnya sejarah.
Pertemuan
minggu ini pun kami masih membahas mengenai sejarah. Sejarah memang sebuah hal
yang kompleks karena ia berkaitan banyak dengan politik. Hal ini karena dalam
sejarah ada memori kolektif yang dapat menggugah semangat. Selain itu, sejarah
pula dapat mengesahkan/ membenarkan (melegitimasikan) sebuah pemerintahan dan
menjadi alasan bagi sekelompok orang untuk bergerak bahkan sampai merumuskan
identitas. Oleh karenanya peran sejarah sangat penting bagi suatu negara.
sejarah dapat digunakan untuk mengkontruksi sekaligus mendekontruksi apapun.
Sejarah adalah pisau bermata dua.
Filsafat
sejarah yang mengatakan “Sejarah ditulis oleh sang pemenang” memang benar
adanya. Dewasa ini sejarah yang banyak tertulis di buku bukan sejarah yang
seutuhnya. Misalnya saja sejarah mencatat bahwa orang pertama yang menemukan
benua Amerika adalah Christoper Columbus dan semua orang percaya akan hal itu. Pengetahuan
yang terus berkembang dan sangat pesat menyebabkan terjadinya banyak
kajian-kajian dilakukan untuk membuktikan sejarah-sejarah yang pernah tertulis.
Begitu pula dengan sejarah Amerika mengenai Christoper Columbus yang dianggap
sebagai penemu benua Amerika oleh rakyat Amerika sampai-sampai diadakan satu
hari khusus untuk memperingatinya. Howard Zinn yang merupakan seorang
sejarahwan menemukan bukti bahwa Christoper Columbus bukan orang pertama yang
menemukan benua Amerika kemudian menulis sebuah buku yang berjudul “A People’s
History”. Dalam bukunya tersebut Howard Zinn menyadarkan kita bahwa Columbus
bukan orang yang patut dibangga-banggakan oleh orang Amerika karena selain
mengklaim bahwa dia orang pertama yang menemukan benua Amerika, Columbus pula
melakukan kejahatan genoside terhadap penduduk asli benua Amerika dari jumlah
jutaan jiwa menjadi hanya puluhan ribu. Tak hanya sampai disitu saja kekejaman
Columbus, selain membatai penduduk setempat, ternyata ia juga mengambil
kekayaan di wilyah tersebut dan mendatangkan bangsa Eropa untuk tinggal di wilayah
tersebut dan mengklaim bahwa itu tanah air mereka.
Selama ini kita pengetahui bahwa alasan diadakannya
pelayaran yang dilakukan oleh Christoper Columbus adalah untuk mencari asal
daerah rempah-rempah diproduksi atau dengan kata lain mencari benua Asia,
tepatnya India. Christoper Columbus memulai pelayarannya pada tahun 1492 dengan
dukungan keuangan dari raja Ferdinand dan Ratu Isabella dari Spanyol. Menurut
Howard Zinn, dalam bukunya yang berjudul “A People’s History” Columbus dan para
penjelajah yang mengikutinya ke Dunia Baru melakukan pelayaran atas dasar satu
alasan utama yakni keuntungan finansial. Akan tetapi, ada faktor lain yang
melatarbelakangi pelayaran yang dilakukan oleh Columbus untuk mencari Benua
Asia atau lebih tepatnya lagi India. India pada tahun 300 SM memiliki dua kota
yang terbilang sangat maju yakni kota Harappa dan Mohenjo Daro. Teknologi
berkembang pesat di sana dan senjata nuklir telah ada pada masa itu di India
sana pada tahun 300 SM. Kita, dewasa ini mengetahui bahwa senjata nuklir
pertama kali dibuat oleh Einstain dan digunakan pertama kali ketika terjadi
perang dunia II untuk menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki. Bukti bahwa
India memiliki teknologi yang sangat maju dan mempunyai senjata nuklir pada
masa yang terbilang kuno, yakni tahun 300
SM bisa dilihat dari kisah Mahabarata dari India kuno yang dipenuhi seksripsi
misterius yang terdengar seperti ledakan atom.
Kisah Mahabrata merupakan bukti tidak langsung bahwa pada
masa itu di India telah ada senjata nuklir. Legenda kisah Mahabrata jelas
menyebutkan dalam teks mereka:
… (itu) sebuah proyektil tunggal
Membebankan semua kekuatan alam semesta.
Sebuah kolom berpijar asap dan api
Seterang seribu matahari
Seperti mawar yang indah …
… itu adalah senjata yang tidak dikenal,
Besi Halilintar,
Sebuah utusan kematian yang dahsyat,
Yang menjadi abu
Seluruh ras Vrishnis dan Andhaka.
Mayat-mayat … terbakar habis
Sebagaimana yang bisa dikenali
Rambut dan kuku rontok;
Tembikar pecah tanpa sebab yang jelas,
Dan burung-burung berubah menjadi putih.
Setelah beberapa jam
Semua bahan makanan terinfeksi …
…. untuk melepaskan diri dari api ini
Para prajurit melemparkan diri ke sungai
Untuk mencuci diri dan perlengkapan mereka.
Membebankan semua kekuatan alam semesta.
Sebuah kolom berpijar asap dan api
Seterang seribu matahari
Seperti mawar yang indah …
… itu adalah senjata yang tidak dikenal,
Besi Halilintar,
Sebuah utusan kematian yang dahsyat,
Yang menjadi abu
Seluruh ras Vrishnis dan Andhaka.
Mayat-mayat … terbakar habis
Sebagaimana yang bisa dikenali
Rambut dan kuku rontok;
Tembikar pecah tanpa sebab yang jelas,
Dan burung-burung berubah menjadi putih.
Setelah beberapa jam
Semua bahan makanan terinfeksi …
…. untuk melepaskan diri dari api ini
Para prajurit melemparkan diri ke sungai
Untuk mencuci diri dan perlengkapan mereka.
Teks-teks Kisah Mahabarata jelas
menggambarkan adanya penggunaan energi nuklir yang digunakan pada pertempuran
besar. Setidaknya ada bukti sejarah yang menjelaskan demikian walaupun
penggambaran senjata itu berupa (mirip) tombak ataupun benda bundar dengan
kekuatan matahari, tapi jelas sangat mirip dengan efek senjata nuklir.
(AnehDiDunia.Com)
Tulisan
Howard Zinn memberikan pencerahan pada pembacanya bahwa selain sisi orang yang menang dalam
sebuah sejarah (namanya terkenal dan dikenang) juga ada pula orang-orang kalah
(yang tidak diangkat oleh sejarah). Misalnya saja suku Indian Arawaks di
Amerika yang jumlahnya menurun bahkan musnah akibat kekejaman Christopher
Columbus. Howard Zinn selalu memberitahukan pada kita tentang sisi lain dari
sebuah sejarah, sudut pandang orang yang kalah. Oleh sebab itu, kita tidak
boleh melihat sejarah hanya dari satu sisi saja.
Menulis pun memebutuhkan ideologi di dalamnya. Ideologi esendiri
adalah kumpulan-kumpulan kepercayaan atau keyakinan (sets of beliefs). Ideologi
juga dapat berarti kumpulan ide atau gagasan (Wikipedia.org). Dalam menulis,
setiap penulis memiliki ideologi tersendiri, misalnya saja Howard Zinn yang
memiliki ideologi
anti kekerasan dan
menolak alasan apapun yang digunakan untuk mendukung sebuah perang. Selain itu,
Howard Zinn cenderung menulis sejarah dari sudut pandang orang-orang yang
kalah. Menurut Fowler (1996:12) “Ideology
is of course both a medium and an instrument of historical processes.”
Dengan kata lain, ideologi adalah media atau pengantar dan alat dari sebuah
proses sejarah. Hal ini karena setiap sejarahwan memiliki ideologi
masing-masing dalam menulis sejarah. Selain itu, Fowler (1996:10) juga
mengatakan bahwa “Like the historian critical linguist aims to understand the values
which underpin social, economic, and political formations, and diachronically,
changes in values and changes in formaitons”. Diakronis artinya memanjang
dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Selain itu, menurut Fowler (1996) ideologi
hadir dimana-mana disetiap teks baik secara lisan, tertulis, audio, visual atau
kombinasi dari semuanya.
Teks yang tercipta tidak akan pernah bisa netral karena
ia mengandung ideologi sang penulis di dalamnya yang lebih condong kepada satu
pihak tertentu. Selain itu, tulisan pula merupakan pemikiran-pemikran penulis
tentang sesuatu hal maka tulisan tidak pernah netral. Ia membawa apa yang
dititipkan oleh penulis untuk sang pembaca. Seperti yang dikatakan oleh
Fairclough (1989; 1992; 1995; 2000) dan Lehtonen (2000) bahwa produksi sebuah
teks tidak akan pernah netral. Pendapat tersebut dikuatkan oleh pernyataan
Prof. Chaedar Alwasilah (2001;2012) yang mengatakan bahwa literasi tidak pernah
netral.
Dunia menulis tidak terlepas dari persuasi. Bahkan
menulis di perguruan tinggi pun mengambil bentuk persuasi. Persuasi adalah
kemampuan yang kita praktikkan setiap saat dalam kehidupan sehari-hari. Di perguruan
tinggi pun mahasiswa sering diminta untuk membuat persuasi dalam bentuk yang
tertulis; membuat paper argumentasi.
Meyakinkan
pembaca tentang sudut pandang yang kita ambil merupakan salah satu bentuk dari
persuasi. Ini berupa persuasi dan sering disebut argumen akademis atau
argumentasi. Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam
penulis yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca.
Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan,
maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat. Tujuannya
adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau
pendapat tersebut adalah benar dan terbukti (Wikipedia.org). Setelah pengenalan singkat dari topik, selanjutnya menyatakan sudut pandang mengenai
topik secara langsung dan sering
dalam satu kalimat. Kalimat ini adalah pernyataan tesis, dan berfungsi sebagai ringkasan dari argumen yang akan ditulis di sisa kertas kita.
Thesis dari sebuah esay merupakan ide utamanya. Thesis statmen dari sebuah
essay (dapat berupa satu atau dua kalimat) menjelaskan ide utama. Thesis
statmen mengenalkan topik yang akan dibawakan oleh penulis dan opini penulis
tentang topik tersebut. Thesis statemen melakukan dua fungsi, yakni:
- Penulis menciptakan sebuah tehis yang berfokus pada subjek essay.
- Kehadiran thesis statement yang baik membantu pemahaman pembaca.
Selain itu,
thesis statement juga meruapakan:
- tells the reader how you will interpret the significance of the subject matter under discussion.
- is a road map for the paper; in other words, it tells the reader what to expect from the rest of the paper.
- directly answers the question asked of you. A thesis is an interpretation of a question or subject, not the subject itself.
- makes a claim that others might dispute.
- is usually a single sentence somewhere in your first paragraph that presents your argument to the reader. The rest of the paper, the body of the essay, gathers and organizes evidence that will persuade the reader of the logic of your interpretation.
Penuturan yang
panjang mengenai sejarah, ideologi dalam tulisan atau teks serta thesis statement.
Sejarah memang seperti gumpalan awan yang terlihat dari Bumi, padat dan empuk. Akan
tetapi, nyatanya ia hanya gumpalan uap air. Laksana sejarah yang terlihat apik
di luar namun saat ditelurusi makin jauh maka semakin terlihat aslinya. Seperti
sejarah yang menyatakan bahwa pelayaran Christopher Columbus bertujuan untuk
mencari daerah/ wilayah penghasil rempah-rempah. Akan tetapi, belakangan ini
baru diketahui hal lain yang melatarbelakangi pelayaran tersebut, yakni:
teknologi.
Ideologi juga
dimiliki oleh teks atau tulisan. Ini karena pencipta tulisan tersebut
menitipkan ideologinya melalui tulisan untuk disampaikan pada para penikmat
tulisan. Biasanya pula hal ini bersifat persuasi. Jenis teks/ paragraf yang
berbau persuasi disebut argumentasi. Dalam argumentasi essay ada satu kalimat
yang maha penting. Kalimat tersebut bernama thesis statement. Fungsi dari
thesis statement adalah memberikan gambaran mengenai apa yang akan disampaikan
oleh pencipta tulisan. Thesis statement biasanya berada pada kalimat pertama
dalam setiap paragraf.
Referensi:
http://www.anehdidunia.com/2013/03/kisah-mahabrata-ungkap-misteri-ledakan.html
: Di akses pada tanggal 13/03/2014 jam 8.44