class review 6

Class review 6

Mengenal Thesis Statement
            Tidak terasa sudah enam minggu kita belajar writing empat dengan Mr. Lala Bumela. Pada pertemuan minggu ini sama seperti pertemuan minggu-minggu kemarin, Mr. Lala Bumela selalu menyajikan hal-hal apa saja yang harus kita ketahui dengan menggunakan power pointnya. Pada minggu keenam sekarang masih membahas tentang Columbus yang dari buku Howard Zinn, mungkin ada sedikit berbeda pada minggu ini membahas tentang thesis statetment. Sebelum itu Mr. Lala Bumela menyuguhkan sebuah ungkapan yang dimana didalamnya menjelaskan tentang peniru, yang maksudnya adalah, dimana ketika sesorang yang baru meniru dalam artian mencontek atau mempraktekan gaya orang lain atau pengetahuan orang lain sudah berani bersuara tanpa ia ketahui arti atau makna yang ia katakana.

            Seperti pada power pontnya yaitu, “katanya, tugas mereka yang tercerahkan kaum literat adalah meneroka ceruk-ceruk baru tempat pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai dalam perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka yang hanya baru tahu teori ini dan itu dari suara-suara penuh kuasa dibidang yang mereka geluti, belumlah dapat dikatakan yang tercerahkan literat mereka baru pada fase awal, peniru”
            Dalam sebuah tesis atau literasi akan selalu ada dalam pandangan ideologis. Mengapa bersangkutan dalam ideologis? Karena didalam literasi mempunyai hubungan, seperti pada penjelasan atau ungkapan dari Fowler (1996:10) yang mana seperti linguist kritis sejarawan yang bertujuan untuk memahami nilai-nilai yang mendukung formasi social ekonomi, politik dan diakronis, perubahan nilai dan perubahan formations. Pada Fowler (1996:12) adalah ideology tersebut tentu saja baik media dan alat proses sejarah.
            Menurut Lehtonen (2000) bahwa teks tidak pernah netral tetapi menurut alwasilah 2001, 2002 menyatakan bahwa literasi pernah netral. Maka dari itu membaca dan menulis selalu termotivasi dengan ideology. Dalam menulis ada tingkatan-tingkatan sendiri, sepeti halnya dimana kita duduk dibangku SMP atau SMA kita mendapatkan tugas untuk menuliskan hal-hal yang menarik atau menulis sebuah cerita akan sangat berbeda cara menjelaskan isi tulisan tersebut dengan kita yang sudah berada di tingkat Universitas.
            Menulis di perguruan tinggi sering mengambil bentuk persuasi meyakinkan orang lain bahwa kita memiliki hal yang menarik dalam sudut pandang yang kita pelajari. Persuasi adalah keterampilan kita untuk berlatih secara teratur dalam kehidupan sehari-hari kita. Ketika kita menuliskan sebuah cerita maka kita harus meyakinkan pembaca dari sudut pandang yang kita tuliskan. Bentuk persuasi biasanya disebut dengan argument akademis, mengikuti pola di prediksi secara teratur. Pernyataan tesis adalah dimana kita sudah menuliskan awalan atau pengenalan dari isi topic yang kita tulis atau sudut pandang yang kita tulis, setelah itu dapat disatukan atau secara langsung dalam satu kalimat. Kalimat tesis dapat dikatakan sebagai ringkasan dari argument kita.
            Yang dimaksud dengan tesis esay adalah ide utama, pernyataan tesis dari esay adalah pernyataan satu atau dua kalimat yang mengungkapkan gagasan utama pada kalimat tersebut. Pernyataan tesis ada dua fungsi yaitu, penulis menciptakan tesis untuk focus kedalam subjek esay, dan yang kedua adalah pernyataan tesis yang baik membantu pemahaman pembaca. Kita harus bisa memberikan kepada pembaca bagaimana cara mendapatkan pentingnya materi yang sedang kita bahas. Tesis merupakan interpretasi dari pernyataan atau subjek, dimana tesis tersebut adalah sebuah pemikiran dari diri kita untuk dapat mengembangkannya kedalam tulisan, tidak hanya itu saja ketika kita menulis sebuah esay kita juga harus bisa memberikan fakta apa saja yang harus pembaca ketahui.
            Ketika literasi dihubungkan dengan ideology dapat digambarkan sebagai praktik dimana orang dapat menarik dalam situasi membaca yang berbeda-beda. Sebagai individu kita semua telah mengembangkan literasi melalui berbagai tahapan dan experiences, yaitu dalam sepuluh kemampuan untuk memahami teks ilmiah, yaitu membutuhkan pelatihan yang berbeda daripada membaca teks sastra dan itu harus belajar secarah terpisah. Tidak hanya  menjelaskan itu saja Mr. Lala Bumela juga menginginkan kita untuk mencari tahu tentang mengapa Christopher Columbus pergi berlayar kebenua Hindia. Jawabanya adalah, karena pada masa itu Hindia sudah memilki teknologi, perdagangan yang kaya.
            Pada pertemuan kemarin seperti pertemuan yang sesudahnya kita ditugaskan untuk menuliskan tentang Howard Zinn yang telah menuliskan sejarah Christopher Columbus yang sebenarnya. Dua puluh menit waktu yang diberikan untuk menuliskan hal itu, sedikit hasil yang telah saya tulis dan sayapun tidak tahu berapa banyak kata yang benar dan berapa banyak kata yang salah. Ini adalah hasil dari minggu kemarin yang selama dua puluh menit.
“Christopher Columbus is very familiar in American and all people saw he as hero exploration in the middle century, but many books failed to exploration all the fact about him. Columbus the familiar is very bad, cruel and so on. Beside that American people said Columbus is hero because he can  be found continent American and also American people always celebration him and the name is Columbus day celebrate.”

            Itu adalah sedikitnya saya menjelaskan tentang Columbus, jadi pada kesimpulannya adalah dimana ketika kita akan menuliskan sebuah tesis atau esay harus tahu terlebih dahulu topic utama yang akan kita bahas dan apa saja yang ada didalam topic tersebut. Dan dalam literasi juga ada hubungannya dengan ideology yang dimana kita harus bisa mengaitkan ideology dengan literasi. 
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment