Fakta & Makna, Itulah Sejarah
Author: Aneu Fuji Lestarie
Menulis bukanlah kegiatan yang hanya menciptakan sumber,
tetapi menulis adalah penciptaan sumber daya.
Tugas utama seorang penulis adalah menciptakan kebermaknaan suatu
tulisan karena ‘writing is semogenesis’ yang artinya banyaknya tulisan akan
terasa sia-sia jika tidak ada pemaknaan atau pemahaman dari tulisan
tersebut. Maka sebuah pemaknaan dalam
menulis sangatlah penting. Kebermaknaan
itu bisa dilihat dari tesis statement, karena dalam tulisan thesis statement
adalah hal yang paling crucial untuk membuat pemahaman pertama muncul pada
seorang pembaca. Seperti halnya dengan
sejarah yang harus kita pahami dan ketahui.
Seorang sastrawan dan sejarawan mempunyai nilai yang sama
dan pemahaman yang sama, yaitu mereka sama-sama mengubah pemahaman pembaca dan
membuka mata para pembaca untuk mengetahui hal-hal yang disembunyikan dan
ditutup-tutupi. Seorang sejarawan
bagaikan seorang sastrawan yang menemukan suatu hal yang baru disetiap
situasi. Seperti halnya dengan Howard
Zinn, seorang sejarawan yang berani mengungkapkan kebenaran tentang Columbus
dalam bukunya “A People’s History of The United State”. Ia mempunyai perbedaan pendapat dengan
sejarawan lainnya tentang Columbus. Ia
menyatakan bahwa Columbus bukanlah penemu benua Amerika, akan tetapi Columbus
adalah seorang penjahat. Walaupun
pendapat Zinn itu tidak disetuji oleh sebagian bangsa Amerika dan sejrawan
lainnya, ia tetpa mengungkap kebenaran itu dan meluruskan pemahaman kita
tentang sesuatu hal yang nyata.
Namun dalam penulisan sejarah, diperlukan data yang
akurat karena penulisan sejarah harus sesuai dengan fakta yang ada. Sehingga akan sangat disayangkan jika
penulisan sejarah disajikan dengan data yang tidak akurat. Ada pernyataan yang mengungkapkan bahwa
penulis sejarah adalah orang yang menang.
Oleh karena itu, pemenang selalu melebih-lebihkan kemenangannya. Maka tantangan bagi sejarawan adalah
mengungkap sejarah yang akurat karena sejarah merupakan proses penciptaan
manusia yang tak akan putus. Jika kita
salah mengatahui sejarah, maka kita pun akan salah mengambil langkah dan tindakan
ke depannya. Sejarah dipelajari dan
dipahami untk memulai perubahan dan mengambil tindakan tepat terhadap tujuan
kita di masa yang akan datang.
Ketika sejarah itu merupakan proses penciptaan manusia
yang tak akan putus, maka praktek literasi pun akan selalu mengikuti dalam diri
kita, karena literasi adalah kegiatan sosial dengan pembangunan karakter. Kita mengembangkan literasi melalui berbagai
tahapan dan pengalaman, sehingga kaitannya dengan sejarah adalah berdampak pada
konsepsi perubahan diri manusi. Maka
seseorang yang telah melakukan kegiatan literasi dalam dirinya berarti ia telah
mentransfer dirinya dari ssatu dunia ke dunia lain dengan berbagai macam cara.
Dari pemaparan di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa
sejarawan harus menulis sejarah secara nyata karena sejarah tidak akan luput
dari adanya sebuah fakta dan fakta itu akan diungkap dan dipaparkan secara
nyata oleh sejarawan yang benar-benar mengerti dan memahami arti sebuah nilai
dan makna. Sejarawan bagaikan sastrawan
yang berperan penting dalam mengubah paradigmadan nilai pemahaman manusia. Sejarah pun akan lebih berarti jika dibarengi
dengan proses literasi. Maka, sebagai
generasi bangsa kita patut untuk menghidupkan literasi.