The 07th Class Review/Monday, on
17th March 2014
"Fondasi
Penting Linguistik"
(By: Dhika
Irhamullah Yusuf)
Pada tanggal
17 maret 2014, adalah pertemuan ketujuh dalam mata kuliah writing 04 bersama
Mr. Lala Bumela disemester 04 ini. Saya semangat untuk yang ketiga kalinya
diajar lagi oleh Mr. Lala Bumela. Lalu, setelah itu Mr. Lala Bumela datang pada
pukul 09.10 AM diruang 44 lantai 3, digedung bahasa inggris. Kemudian, Mr. Lala
Bumela memberikan sebuah materi kepada kelas kami yaitu materinya adalah
"Fondasi Penting Linguistik" atau yang artinya adalah fondasi penting
ilmu bahasa.
Mr. Lala
Bumela menjelaskan kepada kami semua bahwa fondasi penting linguistik adalah
kita harus mengetahui dan juga memahami nilai-nilai pada fondasi penting
linguistik tersebut. Linguistik adalah ilmu bahasa, dan dalam ilmu linguistik
ini seringkali digolongkan dalam hal-hal yang sangat penting.
Orang yang
kreatif ialah orang yang terus melewati 02 fase meniru atau emulate dan fase
menemukan atau discover. Beliau berkata seperti itu tentang linguistik, dan
betapa sangat pentingnya materi ini untuk kita pelajari tentang fondasi penting
linguistik yang artinya adalah ilmu bahasa, dan ilmu bahasa selalu berubah
drastis dan juga cepat. Dalam ilmu linguistik, setiap ilmu pengetahuan dari
waktu ke waktu terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan manusia
sebagai pemilik ilmu itu sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat
dilepaskan dari penggunaan bahasa sebagai sarana utamanya. Bahasa bukan hanya
mentransfer semua ilmu yang telah diteliti oleh ahli-ahli sebelumnya kepada
para ahli sekarang.
Akan tetapi
bahasa linguistik juga mentransfer ilmu dari para ahli kepada masyarakat luas.
Disini, bahasa juga menjadi kunci utama komunikasi antara ilmuwan, ilmu, dan
masyarakat sebagai pengguna ilmu itu sendiri. Linguistik dan juga pemahaman
nilai-nilai linguistik begitu sangat penting untuk kita pelajari, kemudian
berikut ini ada penjelasan dari pembidangan linguistik.
Linguistik
berkembang mengikuti suatu materi-materi yangdikaji, dan bahkan lebih dari itu
ilmu pengetahuan yang mengkaji bahasa ini juga bersifat terbuka terhadap
pengaruh dan kedekatan dengan ilmu lain. Oleh karena itu, dalam perkembangannya
linguistik memiliki cabang-cabang ilmu yang masing-masing berkonsentrasi pada
jenis pendekatan kajian dan juga objek yang sedang dikaji. Jika kita semua
mengamati materi fondasi penting linguistik, maka kta semua akan mengetahui
dengan sebenarnya materi fondasi linguistik ini.
Dalam fondasi
penting linguistik, linguistik adalah suatu ilmu bahasa dan dalam ilmu
linguistik ini adanya saling ketergantungan antara ilmu yang satu dengan
ilmu-ilmu yang lainnya. Kemudian, akan dikajikan pula beberapa ilmu-ilmu yang
sering dikaitkan dengan linguistik. Diantaranya adalah yang pertama arkeologi
atau ilmu yang banyak berhubungan dengan masa lampau.
Setelah itu,
yang kedua history atau sejarah penelusuran sejarah pada umumnya dimulai sejak
adanya tulisan. Lalu, yang ketiga psikologi atau kejiwaan yang memfokuskan pada
gejala-gejala kejiwaan seseorang. Perhatian linguistik dipusatkan pada hubungan
antara bahasa dengan jiwa manusia. Bukan hanya itu saja, akan tetapi juga ilmu
jiwa atau psikologi ini diyakini bahwa bahasa adalah cermin jiwa pengucapnya.
Kemudian,
yang terakhir atau yang keempat dari materi fondasi penting linguistik ini
adalah sosiologi atau ilmu-ilmu yang mempelajari tentang kemasyarakatan, dan
ilmu-ilmu yang mempelajari tentang gejala sosial masyarakat. Pada kenyataannya,
bahasa dipakai oleh komunitas sosial yang saling berinteraksi. Dalam
perkembangan ilmu-ilmu sosiologi atau ilmu-ilmu yang mempelajari tentang gejala
sosial masyarakat ini munculah yang namanya sosiolinguistik.
Dalam fondasi
penting linguistik, kita juga perlu yang namanya mempelajari bahasa atau
ilmu-ilmu bahasa yang diperlukan teknik-teknik atau cara-cara yang sistematis.
Kemudian, dalam fondasi penting linguistik ini sangat perlu yang namanya
memerlukan pemahaman nilai-nilai dalam suatu bahasa. Mengapa kita sangat perlu
yang namanya bahasa karena bahasa dalam linguistik itu sangat penting.
Bahasa adalah
alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai
tanda yang dapat mengandung makna yang dapat dipahami dan juga sebagai alat
untuk berkomunikasi. Ternyata, bahasa juga sebagai objek kajian linguitsik,
karena bahasa menyimpan sejumlah masalah-masalah atau persoalan-persoalan yang
harus dikaji dan dijawab oleh para ahli bahasa.
Kemudian,
dalam pemaham nilai-nilai fondasi penting linguistik juga terdapat yang namanya
konteks bahasa yang dimana konteks bahasa adalah situasi dan kondisi pada saat
terjadinya sebuah tuturan. Situasi dan kondisi yang dimaksud adalah latar
belakang terjadinya komunikasi yang atau komunikasi dan interaksi antar pemakai
bahasa. Konteks bahasa juga sangat penting dalam pemahaman nilai-nilai linguistik,
karena hal-hal ini juga sangat penting.
Dalam kondisi
tertentu, pemahaman bahasa tidak akan lengkap dan tepat jika konteks aturan
atau konteks suatu tuturan tidak dipahami. Inilah yang menyebabkan konteks
berpengaruh besar dalam penentuan dan tujuan-tujuan berbahasa. Karena
linguistik sendiri merupakan suatu ilmu bahasa.
Dalam hal
yang lain, yaitu perkembangan sejarah linguistik bahasa juga telah dipelajari
sejak zaman kuno. Beberapa bangsa yang disebut-sebut menjadi pelopor pengkajian
bahasa antara lain adalah bangsa india kuno, yunani kuno, romawi kuno, dan
china kuno. Namun, pada umumnya mereka masih berpandangan subyektif, yaitu
bahwa bahasa mereka sajalah yang paling sempurna. Perkembanagan sejarah
linguistik mencapai kedewasaannya, atau mendekati kajian objektif sebagai ilmu
pengetahuan yang modern dan juga mandiri tentunya. Fondasi penting linguistik
juga mendapatkan klasifikasi bahasa, dari berbagai hasil penelitian tentang
hubungan kekerabatan bahasa-bahasa didunia, pada akhirnya mampu mengelompokkan
bahasa dalam 4 klasifikasi penting. Yang pertama klasifikasi genetis yaitu
bahasa dikelompokkan berdasarkan pada garis keturunan. Sebab diyakini bahwa
bahasa itu pada asalnya punya induk bahasa.
Lalu, yang
kedua klasifikasi tipologis atau yang didasarkan pada kesamaan tipe pada semua
tataran bahasa. Berdasarkan morfologisnya yaitu menjadi bahasa yang isolatif
dan mekanis. Kemudian yang ketiga klasifikasi etnologis atau ras yangdalam
pemilihan bahasa yang didasarkan pada aspek etnologis atau ras yang memandang
bahasa dari warna kulit, netuk dan jenis rambut, serta pola wajah. Dalam hasil
pemilihan ini menggambarkan, misalnya bahasa negro atau berkulit hitam, satu
bahasa, kulit kuning satu bahasa, dan kulit pun juga satu bahasa. Namun dalam
perkembangannya, teori ini tidak diindahkan orang, karena terbukti kurang dapat
dibuktikan. Jadi, kesimpulannya adalah fondasi penting linguistik itu suatu
ilmu bahasa perlu memahami nilai-nilainya terlebih dahulu. Yaitu seperti halnya
orang yang kreatif ialah orang yang terus melewati 02 fase: Meniru atau emulate
dan menemukan atau discover.
Dalam fondasi
penting linguistik atau suatu ilmu bahasa, sudah pasti yang namanya ilmu
pengetahuan dari waktu ke waktu terus mengalami yang namanya perkembangan, dan
yang pastinya sesuai dengan perkembangan manusianya itu sendiri. Lalu,
perkembangan ilmu pengatahuan linguistik atau suatu bahasa tidak dapat
dilepaskan dari penggunaan bahasa sebagai sarana utamanya hal-hal itu sendiri.