class review


PENULIS: MENDOBRAK DINDING TEBAL PENGETAHUAN 
(Author: Endang Siti Nurkholidah)

To write means for the poet
 to crush the wall
Behind which something that was always there Hides
--Milan Kundera--

Itulah pembukaan class review kali ini yang dibuka oleh quotes miliknya Milan Kundera. Sebagai penulis yang handal, kita harus bisa mendobrak dinding yang tebal dengan power yang luar biasa. Hal ini diibaratkan seorang penulis yang harus mendobrak semua hal yang ia punya untuk menjadi penulis yang benar-benar handal.
Menjadi seorang penulis memang tidak gampang, karena untuk menjadi seorang penulis kita dituntut untuk mempunyai nutrisi ilmu yang banyak dan nutrisi itu perlu kita gali lewat buku. Banyak orang yang menyerah ketika dituntut untuk menulis sebuah karya tulis. Memang sulit membudayakan menulis, apalagi membudayakan membaca! Tetapi sebenarnya antara membaca dan menulis tidak bisa dipisahkan, alias sama-sama saling melengkapi.

Pada pertemuan minggu kemarin, kita dituntut untuk membuat 1000 kata dalam bahasa inggris tentang Howard Zinn (critical Review). Ini salah satu tantangan yang lumayan berat, selain itu kami dituntut untuk mengkritik buku-buku milik sejarawan besar itu, luar biasa sekali bukan? Yes of course tulisan kami pun dikoreksi oleh temen kami dan alhasil rata-rata kita mengalami kekeliruan. Memang benar apa yang dikatakan oleh Mr Lala: one of the author’s main task is to uncover new possibilities of understandin. Bermula dari sebuah misunderstanding yang bersifat sangat crucial sekali dan alhasil kamipun harus merompak semua isi dari free writing kali ini.
Menurut Mr Lala menjelaskan kembali tentang Thesis Statement. Beliau menegaskan bahwasannya paragraph pertama harus kokoh. Bagaimana cara untuk membangun kekokohan pada paragraph itu? Caranya dengan menentukan main idea dan thesis statement secara benar, karena itu kunci dari suatu paragraph yang kokoh.
Mr Lala juga memberitahukan kepada kami tentang bagaimana membuat critical review secara sistematis (explicite). Ya dimulai dari introduction yang bisa diawi dengan kata-kata “ this paper offers a critical insight or perpective on Howard Zinn’s article entitled “Speaking Truth to Power book.” lalu dilanjutkan dengan menuliskan summary atau ringkasan dari isi buku yang akan kita kritik dalam buku tersebut. Biasanya diawali dengan menggunakan kalimat “ there are several basic points that Zinn wrote on Colombus” selain itu kita bisa menggunakan transisi seperti: first, second, third, etc.
Selanjutnya beralih pada critique ini merupakan hal yang penting dalam critical review. Kita bisa menkritik apapun yang kita mau dalam buku yang akan kita kritik, namun terlebih dahulu harus mempunyai argument yang sangat kuat dan disertai dengan fakta-fakta yang akurat. Hal ini merupakan hal yang terpenting dalam critical review. Kita bisa mengawalinya dengan kalimat “ there are four points on Colombus that are neglected in Zinn’s article” dan bisa menggunakan transisi juga.
Selanjutnya conclusion, kita bisa mengambil kesimpulan tersebut dari masing-masing topic yang kita kritik. Kesimpulan merupakan bagian penutup dari semua karangan. Kita juga bisa menggunakan kalimat “there are two basic points that can be concluded from Zinn’s article”
Elemen-elemen di atas tidak boleh tertinggal satupun karena sangat penting sekali untuk menjadikan sebuah karya tulis yang kokoh dan terstruktur.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagai penulis kita harus mendobrak dinding pemisah antara penulis dengan ilmu pengetahuan, karena menulis membutuhkan nutrisi yang sangat banyak. Ketika kita menulis sebuah critical review, kita tidak boleh melupakan empat komponen penting: Introduction, summary, critique dan conclusssin.

Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment