West Papua’s
Historical Sequence
(author: Friska Maulani
Dewi)
New Challenge. Mungkin inilah yang
akan menjadi tema di masa-masa terakhir
kuliah Writing 4. Lebih tepatnya lagi Argumentative Essay-lah yang akan
(sedang) menjadi ‘New Challenge’ ini. Masih tentang argumentative essay yang
temanya pun masih tentang Papua Barat. Menggali dan terus menggali
informasi-informasi yang berkaitan dengan West Papua. Entah mengapa hal ini
membuatku berpikir, “Sepertinya lama-kelamaan kami akan seperti PT. Freeport
yang terus menggali dan mengeruk bumi Cenderawasih ini. Bedanya, hanya di objek
yang kita gali saja. Jika PT. Freeport terus-menerus menggali tambang emas di
pegunungan yang adea di Papua Barat, kalau
kami terus-menerus mengali sejarah dan informasi-informasi tentang Papua Barat.”
Untuk mengetahui seluk-beluk sejarah
Papua Barat kami pun kembali ‘berlayar’ mengarungi luasnya dunia maya. Berikut
ini merupakan rentetan sejarah Papua Barat yang saya temukan.
Kronologi
Sejarah Papua
Pre 1945
|
|
1581
|
Miget Rojo de Brito
mengunjungi Kepulauan RajaAmpat, Teluk MacCluer/Bintuni, dan Seram untuk
mencari emas.
|
1605
|
VOC mulai mengirimkan
ekspedisi ke Maluku dan kepulauan Papua.
|
1642
|
Tasman mengeksplorasi
pantai barat West New Guinea untuk VOC pada pelayaran kembali dan Selandia
Baru.
|
1660
|
VOC mengakui Sultan
Tidore atas pulau New Guinea.
|
1700
|
William Dampler mendarat
di Kepulauan Karas.
|
17 Maret 1824
|
Treaty of London dimana
Belanda dan Inggris menyepakati pembagian Hindia-Belanda. Belanda mendapatkan
Sumatera, Jawa, Maluku, Irian Barat, dan Inggris mendapatkan Malaya dan
Singapura dan mempertahankan minat di North Borneo.
|
1828
|
Triton ekspedisi di New
Guinea.
|
1884
|
Pemerintah Inggris dan
Jerman mengakui meridian 141 sebagai batas timur barat harta mereka.
|
1898
|
Pembangunan stasiun
pemerintah di Manokwari dan Fak-Fak.
|
1911
|
Misionaris J.van
Muijlwijk mengendap di Fak-Fak untuk kegiatan misioanaris koordinasi di barat
West New Guinea.
|
1936
|
Awal eksplorasi minyak
di wilayah Teluk MacCluer.
|
15 Mei 1940
|
Pemerintah Hindia-belanda
menyatakan keadaan darurat dan menempatkan Hindia pada pijakan perang.
|
22 April 1944
|
Pasukan Sekutu merebut
kembali Hollandia.
|
9 Mei 1944
|
Komandan Jepang menyerah
dan mundur dari West New Guinea. Sebuah banding bagi Belanda untuk melkukan perlawanan
terhadap Jepang diikuti oleh banyak pemimpin lokal di seluruh West New
Guinea.
|
4 Juni 1944
|
Jepang memulai seangan
balik pada Biak dan pulau-pulau akhirnya dibersihkan dari Jepang pada tanggal
8 September.
|
17 Agustus 1945
|
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.
|
1945
- 1949
|
|
23 Agustus 1945
|
Soekarno menyatakan
kebijakan NKRI “dari Sabang sampai Merauke”.
|
15 November 1946
|
Perjanjian Linggarjati.
Ditandatangani antara
Belanda dan perwakilan Indonesia. Berdasarkan perjanjian tersebut, kaum
republiken memiliki kedaulatan atas Jawa, Madura dan Sumatera sementara
Belanda mempertahankan kedaulatan atas seluruh Hindia-Belanda termasuk West
New Guinea. Kedua belah pihak berjanji untuk bekerja sama untuk menciptakan
federal Amerika Serikat Indonesia pada tanggal 1 Januari 1949 dimana RI dan
wilayah yang dikuasai Belanda akan menjadi negara berdaulat dengan Rartu
Belanda sebagai kepala (RIS).
|
Januari 1948
|
Perjanjian Renville
(gencatan senjata)
|
September 1948
|
Pemberontakan PKI di Madiun
|
11 Agustus 1949
|
Dibawah tekanan dari Amerika
Serikat, Belanda akhirnya setuju untuk melakukan gencatan senjata.
|
23 Agustus –
2 November 1949
|
Konferensi Meja Bundar
antara Belanda dan Indonesia.
|
29 Desember 1949
|
Pemerintah Belanda
mengeluarkan Dekrit Peraturan Administrasi New Guinea, mendirikan Nugini
Belanda sebagai wilayah yang terpisah. Belanda melanggar perjanjian dengan
Indonesia.
|
1950 - 1959
|
|
April 1950
|
Belanda – Indonesia
Conference Union diadakan di Jakarta; masalh Irian Barat harus ditentukan
pada tahun 1950.
|
Agustus 1950
|
Soekarno mengumumkan
pembentukan Republik Indonesia menggantikan RIS.
|
17 Agustus 1950
|
Soekarno menempatkan
Irian Barat dalam posisi penting dalam pidato di Hari kemerdekaan (HUT RI
ke-5).
|
September 1950
|
Belanda dan delegasi
Indonesia menyampaikan laporan secara terpisah kepada PBB.
|
Desember 1950
|
Pembicaraan Uni Belanda
– Indonesia gagal.
|
Januari 1952
|
Konstitusi Belanda
diubah untuk memasukkan Irian Barat.
|
November 1954
|
Beberapa serangan
militer Indonesia berlangsung pada pinggiran West New Guinea.
|
30 November 1954
|
PBB menolak klaim
Indonesia atas West New Guinea.
|
19-24 April 1955
|
Konferensi Asia-Afrika
di Bandung.
|
10 Desember 1955
|
Indonesia-Belanda
kembali mengadakan perundingan.
|
13 Februari 1956
|
Indonesia membubarkan
Uni Belanda-Indonesia secara sepihak.
|
Desember 1957
|
Indonesia membentuk
Komite Aksi Sentral untuk pembebasan Irian Barat.
|
2 Desember 1957
|
Pemogokan Nasional 24jam
sebagai aksi protes pada kekuasaan Belanda atas West New Guinea.
|
1959
|
Dewan Daerah yang dipilih
mulai dibentuk oleh Belanda di Irian Barat.
|
1960 - 1969
|
|
3-9 Maret 1960
|
Komferensi Australia –
Belanda diselenggarakan di Hollandia.
|
Agustus 1960
|
Hubungan diplomatik
Indonesia – Belanda putus.
|
Januari 1961
|
John F. Kennedy menjadi
Presiden Amerika Serikat.
|
Februari 1961
|
Diadakan Pemilu untuk 16
Anggota Dewan Nugini Barat.
|
19 Desember 1961
|
Soekarno menyatakan
Trikora.
|
1962
|
Peningkatan pertahanan
di Papua.
|
15 Januari 1962
|
Pertempuran Laut Aru.
Tenggelamnya KRI Macan Tutul.
|
15 Agustus 1962
|
Perjanjian New York yang
berisi wilayah Papua Barat akan diserahkan oleh pihak Belanda pada PBB.
|
18 Agustus 1962
|
Gencatan senjata di West
New Guinea mulai berlaku.
|
1 Oktober 1962
|
UNTEA mengambil alih
Administrasi Papua dari Belanda.
|
1 Oktober 1962 –
1 Mei 1963
|
Irian Barat merupakan
bagian dari UNTEA.
|
31 Desember 1962
|
Bendera Indonesia
dikibarkan berdampingan ddengan PBB di wilayah Papua.
|
13 Maret 1963
|
Dimulai kembali hubungan
diplomatik antara Indonesia – Belanda.
|
21 Mei 1963
|
PBB sepakat untuk mengadakan
voting langsung oleh orang Papua.
|
Desember 1964
|
Indonesia keluar dari
PBB atas isu Malaysia.
|
1965
|
OPM didirikan.
|
1967
|
Freeport masuk
Indonesia.
|
Juni 1968
|
Sebuah kekuatan tempur
Indonesia dikirim ke Irian Barat dari Sulawesi Selatan dalam menanggapi
pemberontakan bersenjata di Papua.
|
14 Juli – 4 Agustus
1969
|
Dilaksanakan PEPERA dan
hasil dari PEPERA ini Irian Barat dinyatakan bergabung dengan Indonesia.
|
1970
- 1998
|
|
1974
|
Di Biak Utara, 45 orang tewas.
|
1975
|
Di Biak, setidaknya 41 orang dare desa Arwam dan Rumbin
tewas.
|
1977 - 1978
|
Pemboman udara Lembah Baliem.
|
Mei 1978
|
Lima pemimpin OPM tewas dan 125 penduduk desa ditembak
karena dicurigai simpatisan OPM.
|
Juni-Agustus 1981
|
Operasi Sapu Bersih, populasi Ampas Waris dan desa Batte-Arso
menjadi korban.
|
8 Januari 1996
|
Krisis Sandera Mapenduma; militant OPM yang dipimpin
Kelly Kwalik menyandera 26 orang di Irian Jaya.
|
21 Mei 1998
|
Presiden Soeharto mengundurkan diri. Masa Reformasi pun
dimulai.
|
2000-2009
|
|
6 Oktober 2000
|
Polisi merazia upacara pengibaran bendera di
Wamena, massa mengumpul dan dua warga non-Papua tewas dalam sebab tidak
jelas. Massa memulai kerusuhan ke lingkungan migran dari daerah lain di
Indonesia, membakar dan menjarah toko-toko. 7 warga Papua tertembak dan 24
warga non-Papua tewas.
|
11 November 2001
|
Ketua Presidium Dewan Papua, Theys Eluay,
ditemukan tewas di mobilnya di luar Jayapura setelah hilang diculik.
|
31 Agustus 2002
|
pemberontak menyerang sekelompok profesor
Amerika. 3 tewas dan 12 lainnya luka-luka. Polisi menduga OPM yang
bertanggung jawab.
|
1 Desember 2003
|
Sekelompok 500 orang mengibarkan bendera separatis, 42 orang
ditangkap.
|
15 Oktober 2004
|
|
16 Maret 2006
|
Tiga polisi dan seorang pilot tewas dan 24 orang lainnya
cedera dalam bentrokan dengan warga papua dan mahasiswa yang telah menuntut
penutupan tambang Grasberg Freeport di Provinsi Papua
|
4 Desember 2008
|
4 warga Papua terluka oleh tembakan dari polisi dalam
demonstrasi menuntut kemerdekaan Papua.
|
14 Maret 2009
|
Satu personil TNI tewas dalam serangan terhadap pos tentara di
Tingginambut. OPM diduga bertanggungjawab.
|
11-12 April 2009
|
Pertempuran antara tentara dan militan Papua menewaskan 11
orang termasuk 6 anggota tentara. Pada saat yang sama, sebuah bom dijinakkan
di kantor polisi di Biak.
|
Juli 2009
|
Insiden pengibaran bendera Papua Barat oleh
OPM di desa Jugum, kemudian lebih dari 30 rumah dibakar dalam sebuah operasi TNI.
|
16 Desember 2009
|
Pimpinan Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelly Kwalik tewas ditembak oleh kepolisian
Indonesia saat operasi penyerbuan di Timika.
|
2010-an
|
|
24 Januari 2010
|
Pemberontak menyergap sebuah konvoi karyawan perusahaan
tambang PT Freeport McMoran. 9 orang terluka, OPM menyangkal bertanggung
Jawab.
|
1 Maret 2010
|
Asosiasi Papua Barat Australia di Sydney mengatakan bahwa
situasi di Papua Barat memburuk. Sejak Juli tahun lalu telah terjadi 14
insiden penembakan di sekitar tambang Grasberg, tambang emas dan tembaga
milik Freeport, dan serangan ini telah menewaskan sedikitnya 3 dan melukai 13
orang.
|
17 Mei 2010
|
TNI menyerang markas militan OPM, menewaskan satu tersangka militan.
|
21 Mei 2010
|
Militan menyerang anggota TNI di dekat Yambi, 75 km dari
Mulia. Tidak ada korban.
|
23 Juni 2011
|
Seorang perwira polisi dari Jayapura ditembak oleh anggota
yang diduga dari OPM.
|
20 Juli 2011
|
Seorang perwira TNI tewas dalam penyergapan terhadap pasukan
keamanan di distrik Puncak Jaya di Papua oleh pemberontak.
|
5 Desember 2011
|
Dua perwira kepolisian tewas di Puncak Jaya selama
tembak-menembak dengan tersangka anggota OPM.
|
12 Desember 2011
|
Kepolisian menyergap markas grup lokal OPM. Polisi
menyita senjata api, amunisi, pisau, perlengkapan perang, dokumen, bendera
Bintang Kejora dan menewaskan 14 militan.
|
Juni 2012
|
Koordinator Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Tabuni meninggal
di rumah sakit setelah mengalami luka tembak dalam operasi penangkapan oleh
kepolisian Jayapura.
|
22 Februari 2013
|
Sebuah helikopter TNI rusak akibat tembakan
dari darat ketika mencoba untuk mengevakuasi mayat personil yang tewas
melawan OPM sebelumnya. Setidaknya 3 anggota kru terluka. 8 personil TNI
tewas dalam tembak-menembak sebelumnya.
|
~XOXO~
References