Berliterasi Ria
dengan Academic Writing
Kembali ke jornada ketiga Academic Writing League membuat
persaingan semakin ketat dan memanas. Api persaingan begitu mengobar besar di
jagat pertandingan ini. Adu tulis dan baca begitu membara di kalangan
pemain-pemainnya. Setiap tim memacu kecepatannya lebih tinggi dari sebelumnya.
Mereka bersaing merebut posisi teratas
liga ini sebagai the best team. Setiap pemain pun bersaing ketat dalam
individunya agar menjadi man of the match atau top player di liga ini. Begitu
pula dengan PBI A Writing Club, kami tak ingin tertinggal jauh apalagi
terdegradasi dari klasemen Academic Writing League. Oleh karena itu,
kami memutar volume semangat kami menjadi full 100% on fire! Fresh mind
pun siap disuguhkan untuk menangkap bola-bola writing yang hangat.
Seakan terkena kartu merah saat pertandingan di mulai, kami
merasakan kelalalian amat besar yang telah kami lakukan. Keseriusan dalam
bertanding pun dipertanyakan sang pelatih. Namun, kami berusaha sekeras mungkin
untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kami. Setelah semuanya dapat
terselesaikan, kami pun bangkit dan tiba-tiba muncullah kembali momen yang memikat
para pemain di Academic Writing Leage. Di pertandingan kali ini, kami tak
ingin tertinggal peringkat dari tim-tim lainnya. Kami berambisi mendapatkan
poin penuh dan mampu menggusur jauh tim-tim lain di jagat persaingan ini. Dengan
latihan maksimal dan persiapan yang matang, kami siap bertanding whereever
we are!
Begitu berharga dan amat pentingnya setiap momen yang kami jalani.
Belajar di club ini adalah bagaimana kita bisa merasakan ‘Experiences’ yang
kita dapatkan. Lalu, bagaimana pula kita merasakan atmosfir selama proses
writing itu terjadi. Maka dari itu, walaupun kami mengharapkan menjadi posisi
yang pertama dan menjadi individu yang
teratas tetaplah yang menjadi tujuan utama kami adlah mendapatkan great
moments dan merasakan indahnya proses dalam berlaga di Academic Writing
ini. Kami pun menjunjung tinggi rasa kebersamaaan bersama kawan-kawan
seperjuangan dalam Academic Writing League ini.
Latihan kali ini, masih berkecimbung mengenai literasi,
tulis-menulis, membaca, dan sebagainya. Pak Chaedar menyatakan bahwa hidup di
abad 21 itu standarnya lebih tinggi, yakni tinggi literasai, tinggi hitungan,
tinggi informasi. Namun, kita tetaplah percaya diri dan jalani bagian-bagian
tersebut dengan hidup sebagai makhluk yang demokratis.
Hal yang harus digarisbawahi di academic purpose adalah
menitikberatkan kedislipninan berdasarkan literasi, memberanikan kita untuk
berfikir terhadap perbedaan discourse dan practice yang bernilai berbeda. (Hyland, 2006: 38) Seorang
yang telah berkutik dalam dunia tulis-menulis tentunya tak akan
melupakan bagaimana erat kaitannya pula dalam membaca. Reading and wrting
are centre of excelent. Maka dari itu, kita belajar bukanlah pada satu
aspek saja. Namun, kita wajib mengenggam aspek-aspek yang berkaitan pula agar
racikan produksi kita memiliki bumbu-bumbu cita rasa yang tinggi dan kompleks
tidak flat. Hal yang sangat erat kaitannya dengan menulis bahkan menjadi
saudara terdekat dari menulis adalah membaca (Reading).
Seorang pembaca juga tidak sembarang membaca. Membaca yang dimaksud
adalah membaca dengan pemahaman dan analisis yang akurat. Memurut Pak Lala, hal
yang perlu ditandai ialah :
1.
Read With High Repetition
Membaca
berkali-kali membuat harmonisasi membaca lebih indah. Memory mengenai bacaan
tersebut pun akan jauh lebih tajam.
2.
Respond
Pembaca
yang sesungguhnya ialah pembaca yang berani merespond bacaannya baik dengan
kritikan, pujian, mauskan, dan sebagainya. Respond tersebut dapat berupa
diskusi dengan teman atau mendebatkannya hasil bacaan tersebut. Selain itu,
respon juga bisa kita lakukan melalui tulisan, seperti critical review, respond
text, argumentative essay, dan sebagainya.
3.
(Re) Write
Ketika
membaca, kita mendapatkan sebuah informasi. Hal ini seakan kita sedang browsing
informasi dari buku. Namun, apabila
kita hanya mendapatkannya saja, hal itu tak akan abadi. Oleh karena itu,
menulis adalah cara jitu untuk mendownload informasi itu agar abadi
berada dalam memory kita. Selain itu, kita juga harus mencegahnya dari virus-virus
kemalasan yang begitu jahat menyerang.
4.
Re-produk
Bacaan
yang kita baca harus direproduk dahulu karena menurut Pak Chaedar, menulis
adalah memproduksi dan mereproduksi ilmu pengetahuan yang kita dapat.
Ada
beberapa elemen penting dalam menulis academic writing, sebagai berikut
:
a.
Cohesian, yaitu saling
berkesinambungan. Kalimat dan paragraf harus berhubungan. Ide pokok dalam
paragraf hendaknya memiliki gagasan-gagasan pendukung yang saling berhubungan.
b.
Clarity, meaning atau
tujuan yang dikirimkan untuk penulis harus jelas dan gamblang sehingga membuat
pembacanya paham dengan maksud tujuannnya.
c.
Logical Order, dalam academic
writing, penulis cenderung berpindah dari general (umum) ke specific
(khusus).
d.
Consistency, hali ini
merujuk pada keseragaman gaya penulis.
e.
Unity, yakni kesatuan
di antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dan paragraf satu dengan
paragraf yang lainnya.
f.
Consicense. Yaitu isi dari
tulisan itu harus lengkap, padat, jelas, dan tidak ada pemborosan kata.
g.
Completenes, yaitu
kelengkapan dalam menulis. Penulis harus menyediakan informasi yang lengkap
atas topik yang telah diberikan.
h.
Variety, yaitu penulis
memberikan cita rasa yang bervariasi dan memberikan bumbu-bumbu ide yang
menarik bagi pembacanya.
i.
Formality, academic
writing adalah tulisan yang berbentuk
formal sehingga penulis harus lebih memilih kata yang formal dan jauh-jauh dari
kata nonformal.
Unsur ialah bagian yang harus ada dalam sesuatu. Begitu pula dengan
unsur menulis, semua unsur-unsur di atas harus ada ketika kita menulis academic
writing. Apabila salah satu unsur itu tidak ada, maka essay tersebut belum
sempurna untuk dikatakan academic essay.
Menulis di academic writing memang tidaklah mudah, tantangan
berat kita genggam dan kita pertanggungjawabkan. Ketelitian sangat diperlukan. Stephen
Bailey, dalam bukunya “Academic Writing” menyebutkan hal-hal yang
harus ditandai dalam academic writing, yaitu :
1)
The Writing Process
Writing process mengisahkan proses-proses apa saja yang harus
dilewati ketika kita menulis. Hal itu seperti understanding essay tittle and
organisation of esssay.
2)
Elements of Writing
Unsur-unsur atau bagian dalam menulis secara keseluruhan sangat
penting untuk diperhatikan seperti membuat definisi dan memberi referensi.
3)
Accuracy in Writing
Ketepatan dalam menulis pula menjadi hal yang crucial. it means
give remedical practice in those areas that students tend to find most
confusing.
4)
Writing Model
Gives examples of the text tyope of writing that students commonly
need.
Bailey menyajikan
keutuhan dan kerapihan dalam menyusun sebuah academic writing. Ternyata,
begitu sistematis dan formalnya academic writing itu. academic writing berarti
kita menulis dengan cara lebih aktual dan jauh-jauh dari kata egois (personal).
Maka dari itu, menulisnya harus dengan teliti dan mengikuti roles tertentu.
Academic English
mengisyaratkan bahwa ada inti untuk jalan yang berbeda. Pada akademik, tentu
menggunakan bahasa yang berbeda. Academic English pula memusatkan pada
pendidikan kita untuk langsung mempraktikan bagaimana kita dapat mendeskripsi,
menjelaskan, dan mengajarkan specific discourse in our course. (Hyland,
2006: 217) Academic writing is a new kind of witing course for all
international students who have to write exam or coursework in English (Bailey,
2006)
Bailey menjabarkan
Background yang ada dalam sebuah tulisan (Background of writing). Seorang siswa
perlu untuk mengetahui lebih jelas mengenai komponen-komponen dalam menulis
sebuah essay. Hal tersebut ialah :
1. Siswa
harus memproduksi berbagai macam jenis teks, menganalisi jenis teks, dan
sebagainya. Misalnya, pada teks short seperti letter itu bertujuan untuk formal
or informal communication dan memiliki length usually less than 500 words.
2.
Organisation
of text
Penulis
mengola dan mengorganisasikan teks, secara umum, teks itu terdiri dari Introduction-Main
body-Conclussion.
3.
Other
Text Features
hal-hal
yang perlu diingat sperti italic, ednotes, footnotes, dan lain-lain.
4.
All
types of wriing consist of a number a key elements
5.
Memperhatikan
isi, relasi, dan bentuk sebuah teks.
Setelah sedikit demi sedikit menelusuri academic writing,
praktekanlah untuk mengaplikasikannya. Academic writing adalah shoot yang
menjunjung tinggi dunia literasi. Dengan terproduksinya academic writing ini,
literasi pun meningkat dan semakin terlihat. Di sini penulis dapat berliterasi
ria dengan satu wujud, academic writing. Mengapa demikian? Hal itu
karena academic writing seolah mencambuk kita menjadi pribadi yang disiplin dan
teratur karena di sinilah kita belajar menulis dengan sistematis, rapih, jauh
dari kata egois, tersusun, formal, precise, impersonal, dan lain sebagainya.
Item-item itulah yang membuat mental penulis menjadi literat dan berkualitas. Maka
dari itu, berliterasi rialah dengan academic writing dan rasakan kenikmatan
literasi di setiap aroma wanginya academic writing.
Seperti yang telah dikatakan Ken Hyland (2006) : ‘Literacy
is something we do.’ Perilaku dan kebiasaan kita akan sangat mempengaruhi
kualitas literasi kita. Jika kita melakukan aktifitas seperti menulis, terlebih
menulis academic writing maka hal itu adalah cerminan dari kualitas litarasi
yang tinggi. Namun, apabila kita hanyalah pribadi yang tak teratur dan do not
care about anything maka jangan harap anda akan bergelar sebagai orang
literat.
Oleh karena itu, menulisllah sebagai wujud apresiasi kita terhadap
wajah literasi, terlebih menulis academic writing. Di sinilah literasi kita
akan terangkat, ya! Lewat academic writing! Hal itu karena academic writing
menunjukkan ketinggian kualitasnya terhadap wujud literasi. Nikmatilah literasi
dengan hal seperti ini.
Dengan itu, semakin melaju kencangnya semangat ini untuk
target-target yang dinanti, yaitu the masterpiece of academic
writing. Taktik hebat yang telah diberikan oleh sang pelatih dan mencuri
ilmu dari pemain-pemain handal writing seperti Hyland, Bailey, Alwasilah,
dan kawan-kawan membuat adrenalin berliterasi lebih mencuat dan selalu ingin
siap dalam bertanding di literacy match berikutnya. PBI A Writing Club
pun siap untuk berliterasi ria dengan academic writing yang membuat momen
bertanding semakin memanas dan ramai diperbincangkan pemain. Kami menganggap
bahwa academic writing merupakan taktik jitu untuk berliterasi. Enjoy your
literacy with academic writing!