ARTI PENULIS DAN PEMBACA
(By: Dian Eka Indriyani)
Pada minggu kali ini, saya membahas tentang sebuah
penulis dan pembaca serta apa itu teks dan apa peran saya didalam kelas, secara
tidak langsung setidaknya disini saya sudah mampu mengartikan apa maksud dari
kalimat-kalimat tersebut yang mungkin dapat menjadi acuan bagi saya untuk
menulis dan membaca yang seharusnya sudah saya lakukan sejak dahulu. Seharusnya
tidak sulit bagi saya untuk memahaminya dan seharusnya saya lebih jeli lagi
saat saya mendengar penuturan yang disampaikan oleh bapak.
Jauh
sebelum memasuki materi bapak sudah banya memberi wejangan bagi saya dan
teman-teman dikelas, itu jjuga dapat dijadikan sebagi riview diminggu
berikutnya, maka dari itulah seharusnya saya mampu untuk menulis lebih baik
dari sebelumnya dan bila minggu yang ini menjadi kewajaran bagi saya karena
menjadi awal pertemuan dengan bapak lagi diminggu berikutnyalah saya harus
tidak ada kewajaran bagi saya untuk bisa mulai belajar menulis dengan baik.
Pada pertemuan kali ini, banyak hal yang sebenarnya harus
benar-benar dipahami selain karena harus menyimak makna saya dalam menulis saya
juga harus mampu mengetahui siapa saya dihadapan bapak saat itu. Disini siapa
saya dan apa peran saya saat menulis maupun membaca, ataukah saya hanya sebatas
mahasisiwa yang datang lalu pulang, atau mahasiswa yang hanya datang dan
mengerjakan tugas dari dosen lalu entah apa namanya, banyak hal yang perlu saya
cermati saat belajar diminggu ini.
Dan pada
kenyataannya disini saya dipandang sebagai mahasiswa yang a writer
multilingual. Pandangan tentang ini di tujukan karena saya sebagai mahasiswa
yang secara efektif menulis dalam L1 dan L2 efektif, yang berfungsi sebagai
penbaca kritis baik dalam L1 dan L2 yang mengubah saya dari mahasiswa bahasa
menjadi mahasiswa tulis. Sebab tidak dipungkiri pula sebagai mahasiswa disini
saya terkadang sulit untuk menulis sekedar untuk menulis pelajaranpu demikian,
maka wajar saja jika saya juga harus bisa mengikuti apa yang sudah menjadi aturan
dalam belajar menulis.
Kemudian
saya juga di ibaratkan sebagai penari dalam pembaca dan menulis, karena pembaca
dan penulis untuk beriringan mengikuti langkah masing-masing dalam setiap
bacaan dan tulisan, pembaca dan tulisan bagai satu yang tak terpisah pula, saat
penulis mengharap suatu tulisan pembaca juga mengharap satu tulisan yang mampu
dia baca yang secara tidak langsung untuk menambah suatu materi dalam kehidupan
dia. Maka disitulah pembaca dan tulisan saling beriringan satu sama lainnya.
Setelah
pembaca dan penulis kini mulai pada apa itu teks, Apakah
teks disini berbicara
tentang teks sebagai bahan fisik seperti
tinta, kertas dan sebagainya?
Atau pertanyaan teks
sebagai semiotic material,
yaitu seperti kata-kata,
gambar atau lagu? Dan apa yang mungkin menjadi
hubungan dua dimensi
teks - fisik dan
semiotik?
Teks bukan hanya sekedar disitu saja, masih banyak teks-teks yang belum saya
pahami disini sebab pada suatu tulisan elektronik atau ketika kita menulis pada
laptop kita itu juga merupakan teks bukan, maka itu teks juga memiliki arti dan
tidak mencangkup bagian dari itu saja.
Itulah
sedikit pembahasan tentang penulis dan pembaca, serta tentang teks dan apa
peranan kita didalamnya, disini juga kita membahas tentang academic writing,
critical thinking dan mengenai writing. Sedikit penjabaran tentang ketiganya
yaitu:
A.
Academic writing, dalam bagian ini sudah dapat kita raba dari namanya saja
yaitu academic writing dan sudah pasti didalamnya mencakup formal yaitu menggunakan
bahasa yang resmi atau menggunakan bahasa baku. yang kedua yaitu impersonal
yang sudah jelas itu perseorangan atau tidak melibatkan orang lain didalamnya,
yang ketiga evidance yaitu sudah memiliki fakta dan bukti, kemudian semuanya
harus memiliki tujuan atau objective, dan yang terakhir yaitu harus systematic.
B.
Critical thinking (berfikir kritis)
Pada critical tinhking ini ada beberapa yang harus
diperhatikan seperti:
Ø You will not a text for graduate
Ø Relating to after text
Ø Use rich POV
C.
Writing disini disebutkan ada 3 kategori yaitu:



Dari ketiga kategori ini pada a way of reproducting
something terbagi lagi menjadi tiga hal yang penting untuk itu karena dalam hal
ini kita mendapatkan information, knowladge, dan experience, dan dari ketiga
ini sudah pasti yang memiliki peran paling penting adalah pada experience.
Sebab dalam hal ini pengalaman adalah
sumber ilmu yang paling alami yang udah kita serap karena kita jugalah yang
mengalami dan merasakannya. Dan pengalaman disini yang banyak mengajarkan
tentang hal-hal yang harus dan tidak harus kita lakukan. Itulah mengapa
experience itu menjadi nomor satunya.
Kemudian
disini ketika kita membahas tentang literacy yaitu pada education yang kemudian
bermuara pada writing dan reading. Kenapa kemudian bermuara pada writing dan
reading? Karena setiap dan segala sesuatu tidak akan pernah lepas dari writing
dan reading. Setiap pelajaran pasti harus memiliki writing setelah itu kita
juga perlu reading agar apa yang kita dapat lebih mudah kita pahami. Disebutkan
disini bagi orang-orang yang literature (literacy) adalah orang yang gemar
membaca sastra dan mereka adalah yang berada dinegara- negara majuyang
menggemarinya dengan mengawalinya dengan membaca sastra.
Inti
dari pembahasan ini adalah bagaimana kita mampu mengolah tulisan dan bacaan.
Apalagi pada sebelumnya telah mampu menulis maka kita harus mampu berfikir
secara kritis dalam menghadapi segala yang menjadi tuntutan bagi kita. Tulisan
dan bacaan adalah sumber dari segala pengetahuan yang akan kita dapatkan, maka
itu tak jarang tulisan dan bacaan sangat kita butuhkan. Pada saat itu pula kita
jangan hanya membacanya saja namun menulis pula agar mampu menjadi penari yang
selalu dinanti kehadirannya.