Class Review 2: Hubungan batin yang tak terpisahkan



Hubungan batin yang tak terpisahkan

Apif Rahman Hakim
            Di kelas review yang kedua ini saya akan menjelaskan mengenai hubungan yang tidak terlarang antara penulis, pembaca, teks, konteks, dan makna. Dari Lehtonen (2007:74) seorang penulis buku “The Cultural Analysis of Text” bahwa dari writer-reader memiliki suatu hubungan di dalamnya berupa text, context, reader, writer dan meaning. Seorang pembaca menjadi sebuah penghubung dari formation of meaning, dan pembaca menjadi tempat di mana meaning tersebut dimiliki oleh text dan diserap kembali oleh reader. Text dan reader tidak akan pernah berdiri sendiri tanpa adanya hunbungan satu sama lain, akan tetapi membaca merupakan salah satu pilihan tepat karena seorang reader mencari teks atau wacna apa saja yang akan dibaca, dapat dengan cara mengelompokkan  berbagai wacna untk menambah wawasan pembaca (reader).
- TEXT
1.                  Texts as physical beings
Dapat dijelaskan bahwa teks merupakan suatu komunikasi artefak. Dengan kata lain, tulisan atau wacana yang ditulis oleh penulis mengandung instrument komunikasi di dalamnya, Saat ini teks dapat ditemukan di mana saja. Kemunculan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini adalah bertujuan untuk menghasilkan teks tertulis yang berkualitas. Hubungan antara The Pysical of Text and The Technologies yang dapat menghasilkan teks ialah suatu hal yang tidak terlihat kuno yang dapat menghasilkan sejarah peradaban manusia terdahulu hingga sekarang.

2.                  Texts as semiotic beings
Dalam teks memiliki karakteristik, di antaranya : Materiality, formal relations, dan meaningfulness (Lehtonen : 73).

Dari Saussure mengungkapkan ketertarikannya terhadap sistem bahasa, dan bahasa meilliki hubungan dengan kata atau memiliki perbedaan makna yang beragam dari penghasil atau user. Mengingat kembali dari pernyataan Saussure bahwa  A Linguistic Sign terbagi ke dalam dua bagian, yaitu : The Signifier dan The signified.
Di sini, Barthes memaparkan bahwa linguistic texts merupakan productivity, stage of production di mana yang menguasai teks adalah reader dan nantinya akan menghubungkan makna yang terkandung dalam teks dengan teks yang lain.

Seorang penulis tidak akan memulai tulisannya tanpa bahasa yang kemudian aka disalurkan ke dalam tulisan. sesuai dengan pengalaman (experience) maka penulis akan memulai untuk menuangkan segala kejadian yang telah ia alami.
            Dalam arti sederhana, yang mengenai meaning bahwa masing-masing signifier merupakan suatu pemahaman terhadap suatu teks yang kemudian berhubungan dengan signified.

           
v         -CONTEXT
Konteks merupakan suatu penggambaran yang diserap oleh reader dan berasal dari teks yang telah dibaca kemudian reader seolah-olah  ikut terjun ke dalam teks tersebut. Contohnya tulisan yang berjudul “Rain” seorang penulis tentunya sudah memiliki bayangan tentang rain saat hendak ia tulis dan begitu pula seorang pembaca sudah membayangkan rain itu seperti apa ketika sudah mengetahui judulnya.

Dalam makna sederhana bahwa konteks merupakan sebuah penggambaran yang nature. adapun context dan text keduanya adalah pemisah bahkan dipisahkan oleh “background” dari text itu sendiri, kemudian dari teks yang dibaca dapat memberikan pemahaman terhadap informasi dari teks tersebut.

v         -READER
Kurang lengkapnya suatu tulisan tanpa adanya reader. Maka dari itu, Terry Eagleton menggambarkan mengenai sesuatu yang dilakukan reader :

Although we rarely notice it, we are all the time engaged in constructing hypotheses about the meaning of the text. The reader makes the implicit connections, fill in gaps, draws inferences and tests out hunches; and to do this means drawing on a tacit knowledge of the world in general and of literary conventions in particular. The texts itself is really no more than a series of ‘cues’ to the reader, invitation to construct a piece of language into meaning”.

Penulis, pembaca dan teks tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri.

            Jadi dari penjelasan kali ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara texts, contexts, dan reader dapat menjadi titik tolak atau pusat dalam mencari makna. Texts juga ditentukan oleh faktor-faktor tertentu, antara lain bahasa yang digunakan karena keterbatasan kata-katanya yang terpisah-pisah, sastra, tren bahasa masa kini, komitmen dari penulis, cetakan yang diterbutkan oleh penerbitan yang berkualitas, hal ini menentukan dari kualitas seorang penulis dikarenakan pengaruh besar dari reader.

Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment