"Orientasi Dalam Mengajar" (By: Dhika Irhamullah Yusuf)
Pada tanggal 10 february 2014, adalah pertemuan kedua dalam mata kuliah writing 04 bersama Mr.Lala Bumela disemester 04 ini. Saya semangat untuk yang ketiga kalinya diajar lagi oleh Mr.Lala Bumela.Lalu, setelah itu Mr.Lala Bumela datang pada pukul 09.10 AM diruang 44 lantai 03, digedung bahasa Inggris. Kemudian, Mr.Lala Bumela memberikan se- buah materi kepada kelas kami yaitu materinya adalah "Teaching orien- tation" atau orientasi dalam mengajar.
Dalam Teaching Orientation atau orientasi dalam mengajar dibagi menjadi 03 bagian: yang pertama yaitu Academic Writing atau tulisan akademik, lalu yang terakhir atau yang ketiga yaitu about the write atau tentang menulis. Tiga bagian tersebut adalah bagian-bagian dari teaching orientation atau orientasi dalam mengajar. Sesuatu yang tidak dilupakan, dalam tiga bagian materi tersebut. Betapa pentingnya materi ini untuk diajarkan kepada siapapun, karena mengajar sama halnya dengan menulis dan jika kita tidak menulis sesuatu apapun, maka otak kita akan menjadi beku tentunya karena otak kita tidak berfikir apapun. Kemudian, yang pertama yaitu academic writing atau tulisan akademik. Academic eriting atau tulisan akademik juga dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Formal, interpersonal, objective, dan systematic. Lalu, yang formal itu adalah cara mengajar yang formal yaitu hanya disekolah saja dan pendidikan yang dilakukan dalam bentuk pengajaran yang terprogram dan itu bersifat formal, pendidikan formal ini adalah pendidikan yang cara pengajarannya hanya dalam kondisi-kondisi tertentu saja yaitu hanya disekolah. Lalu, interpersonal orientasi dalam mengajar adanya komunikasi secara langsung atau berhadapan pada waktu dan tempat yang sama. Keterampilan atau skill in terpersonal tersebut bukan merupakan bagian dari karakter atau watak kepribadian yang bisa dipelajari. Keterampilan interpersonal dapat dilihat dari kemampuan perilaku atau tata krama. Setelah itu, objective merupakan sikap yang lebih pasti atau optimistis dan yakin, sikap objective harus dijunjung tinggi oleh siapapun untuk berpandangan baik terhadap suatu masalah. Begitu juga dengan tulisan akademik (Academic Writing), juga mengajarkan sifat yang objective. Cara mengajar yang benar adalah cara mengajar yang bersifat professional dalam mendidika dan mengajar dimanapun, seperti contohnya di sekolah. Lalu, yang terakhir ada systematic yaitu segala usaha untuk merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara menyeluruh dan terpadu tentunya. Sistematis juga termasuk kedalam tingkatan konsistensi, karena pengajar atau pendidik yang benar atau professional dalam pengajar atau pendidik yang sistematis dan logis dalam mengajar. Kemudian, yang kedua yaitu critical thinking atau berfikir kritis. Dalam setiap mengajar atau mendidik, setiap para pengajar atau pendidik perlu yang namanya berfikir kritis atau berfikir cepat tentang keputusan apapun yang harus dilakukan atau dijalankan. Lalu, berfikir kritis itu mampu membedakan mana yang fakta dan mana yang bukan. Contoh-contoh dari berfikir kritis itu, misalnya mampu membedakan dan membandingkan sesuatu hal apapun. Meneliti hal sekecil apapun, dari hal terkecil sampai dengan hal terbesar. Contoh yang terakhirnya adalah mampu untuk menganalisis fakta, dan menggalih berbagai macam-macam informasi apapun. Baik informasi yang kcil amupun informasi yang besar. Berfikir kritis adalah berfikir cepat atau berfikir tinggi dan berfikir krdepan seperti masa depan, dan cara mengajar dengan baik dan benar tentunya, secara professional. Sabgat perlu setiap para pengajar untuk berfikir secara kritis. Sangat perlu didalam cara mengajar yang namanya berfikir kritis atau berfikir cepat, karena segala sesuatunya jika kita berfikir secara kritis atau berfikir secara cepat akan menghasilkan beberapa ide-ide tersebut dituangkan atau dikeluarkan yang ada didalam fikiran kita selam berfikir kritis atau berfikir cepat tersebut. Setelah itu, yang ketiga ada about the writing atau tentang menulis. Menulis dibagi menjadi 03 bagian: yang pertama adalah "a way of knowing something", yaitu sebuah jalan untuk mengetahui sesuatu, artinya adalah diman kita kalau dalam setiap mengajar pastinya membutuhkan menulis, dan menulis itu adalah sebuah jalan untuk menegetahui sesuatu. Seperti ide-ide yang ada didalam fikiran kita, lalu dituangkan atau dikeluarkan ide-ide tersebut sehingga menjadi tahu sesuatu didalam menulis hal-hal tersebut. Kemudian, yang kedua adalah "a way of representing something", yaitu sebuah jalan untuk mewakili sesuatu, artinya adalah dimana kita kalau dalam setiap mengajar pastinya mewakili sesuatu, karena kita butuh yang namanya yaitu menulis juga. Tanpa menulis otka kita akan beku, karena tidak berfikir. Jika kita menulis, maka sebuah saraf otak akan bekerja secara normal dan pastinya akan berfikir, tentang apa hal tersebut. Lalu, yang ketiga adalah "a way of reproducing something", yaitu sebuah jalan untuk mereproduksi sesuatu, artinya adalah dimana kita kalau dalam setiap mengajar pastinya mereproduksi sesuatu, karena kita butuh menulis dan menulis butuh sesuatu yang bisa direproduksikan. Seperti halnya berfikir kritis atau berfikir cepat, dan jika kita berfikir dengan kritis pastinya akan ada sesuatu yang bisa direproduksi yaitu ide-ide yang bagus dan cemerlang didalam setiap mengajar. Berikutnya, adalah "Literacy" yaitu kemampuan untuk membaca dan menulis. Didalam literacy atau kemampuan membaca dan menulis adalah bagian dari pendidikan, dan pendidikan sendiri basicnya atau dasar-dasarnya adalah membaca dan menulis. Mengapa dalam pendidikan itu kata dasarnya adalah membaca dan menulis, karena dengan membaca kita bisa menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, lalu, dengan menulis kita bisa mengungkapkan semua ide-ide yang ada didalam fikiran kita dalam setiap mengajar. Mr.lala Bumela mengatakan kepada kami semua bahwa orang luar negeri selalu membaca apapun didalam pekerjaan mereka dalam kesehariannya atau sehari=harinya, karena orang luar negeri berfikiran jika tidak membaca negara tidak akan maju dalam hal apapun. Sabgat bagus budaya membaca yang ada diluar negeri, dan tingkat membacanya pun sangat tinggi tentunya.Lalu, Mr.Lala Bumela mengatakan lagi kepada kami semua tentang "illiterate", yang artinya adalah tidak bisa membaca atau kebalikan dari literacy (literasi), dan kata Mr.Lala Bumela pendapat ini dikemukakan dari (Hyland 2004:4), tentang "Literacy" yang bagian pendidikan atatu education, yang kata dasarnya adalah membaca dan menulis. Menulis termasuk dari bagian literasi tersebut, karena pendidikan juga mengacu terhadap menulis dan tanpa menulis seseorang akan ragu untuk berfikir secara kritis. Karena, dengan menulis kita bisa menggali informasi dalam hal apapun seperti berfikir dengan logis atau masuk akal tentunya juga masuk dalam bagian dari literasi pendidikan atau kemampuan untuk membaca dan menulis. Jadi, kesimpulannya adalah didalam "Teaching Orientation" atau orientasi dalam mengajar, yaitu dibagi emnjadi 3 bagian: yang pertama adalah "Academic Writing" tulisan akademik adalah yang bersifat formal, objektif, dan sistematis. Yang kedua adalah berfikir secara kritis adalah didalam setiap mengajar perlu yang namanya berfikir kritis atau berfikir cepat, karena dalam mengajar perlu untuk mengungkap ide-ide yang ilmiah dalam menulis tentunya. yang ketiga tentang menulis, yaitu menulis adalah sebuah jalan untuk mengetahui sesuatu hal apapun didalam setiap mengajar, mengetahui sesuatu, mewakili sesuatu bahkan mereproduksi sesuatu hal apapun.