class review 3: Academic Writing: Satu Aksi Banyak Arti



Academic Writing: Satu Aksi Banyak Arti
(By: Alifah Rohmatilah)
“Tentang hari yang tak pernah meninggalkan bulan, tentang kita yang tidak pernah terlepas dari genggaman. Aku dan kamu bagaikan bumi dan langit yang saling menyatu dan berguna satu sama lain. Aku ibarat penggerak bumi dan langit, kamu (pena dan kertas) seperti kilauan cahaya penghias jagat raya ini. Kita adalah satu, bekerja sama dalam satu bentuk aksi untuk tetap menjaga kilauanmu wahai lembar-lembar yang berarti.” 
Menghitung waktu (hari dan minggu) tentang academic writing, ternyata sudah memasuki pertemuan yang ketiga di bulan februari ini. Waktu yang mulai melaju, suasana yang mulai memanas, serta tantangan demi tantangan terus berdatangan. Satu langkah terlewati, ternyata harus segera melewati tiga langkah selanjutnya. Rabu adalah hari yang telah mempertemukan kembali saya dan kawan-kawan dengan Mr. Lala dalam mata kuliah writing 4.

Masih berada dalam pembahasan rekayasa literasi pak Chaedar. Hari itu saya, kawan-kawan, beserta pak Lala menguak fakta rekayasa litersi yang pak Chaedar buat. Sebelumnya saya dan kawan-kawan telah membaca satu bab rekayasanya pak Chaedar itu . Ternyata disana kami menemukan satu jawaban yang tersirat yaitu rekaysa literasi merupakan rekayasa pengajaran bahasa yang mencakup dua aspek menulis dan membaca.  Pengajaran menulis dan membaca ini kemudian dihubungkan oleh pak Chaedar ke dalam empat dimensi, antara lain; linguistic (focus pada teks), kognitif (focus pada minda), perkembangan (growth), dan sosiokultural (group). Rekayasa lietarsi ini adalah tehnik bagaimana untuk menjadi orang literat dan bagaimana untuk mencapai literasi yang tinggi.
Ada beberapa Negara yang memanfaatkan literacy engineering, seperti belanda dan india yang dikatakan oleh Mr. Lala, Negara belanda adalah produsen sayuran terbesar di dunia. Padahal kondisi iklim belanda tidak mendukung untuk bercocok tanam , karena sayuran itu akan tumbuh pada iklim tropis. Akan tetapi belanda luar biasa bisa mengembangkan cara bercocok tanam dengan kondisi iklim yang seperti itu. Sementara Negara india yaitu salah satu universitas bahasa di india memilki kualitas pendidikan yang bermutu, dilihat dari progress test yang dialakukan yaitu tulis tangan dengan belembar-lembar kertas polio dengan jumlah yang banyak. Sangat jauh berbeda dengan Indonesia, maka tidak heran  india sebagai pemilik Hollywood.
Untuk memulai memberdayakan tehnik literasi, maka dibutuhkan satu aksi yaitu akademik writing. Disamping itu dibutuhkan kepiawaian yang cukup. Agar pemberdayaan tehnik literasi menjadi terisolir dengan sempurna. Pencapaian tehnik ini seharusnya seorang penulis  mempelajari komponen-komponen yang ada dalam menulis. Gambaran tehnik literacy seperti yang dipaparkan oleh Danica Hubbard :
"Sharing text with one another on a daily basis opens doors to success. Navigating challenges in a traditional classroom and an online setting is exciting. Exploring different ways to exchange=saling memberi information, retain knowledge and analyze ideas within multiple genres brings out innovation and creativity in teaching."
Menulis akademik adalah satu aksi yang memiliki banyak arti. Manfaat yang didapat tidak hanya kepiawaian dalam merangkai kata. Akan tetapi menulis akademik akan memberikan dampak yang positif, terutama dalam meningkatkan literasi di negeri tercinta ini. Seperti yang diungkap oleh Ken Hyland bahwa menulis dalam konsep modern sperti sekarang ini berfungsi sebagai praktek social, terhubung dalam konteks budaya, diproduksi secara terstruktur dan digunakan untuk segala situasi tertentu. Artinya menulis adalah sumber kekuasaan untuk bisa mengendalikan segala aspek seperti ekonomi, social dalam peradaban bangsa.
Satu-satunya cara untuk bisa mmenguasai dunia adalah memberdayakan budaya menulis disertai dengan membaca. Disamping itu, untuk melakoni hal ini maka dengan cara memperbaiki kualitas dalam menulis, yaitu dengan menggunakan tehnik menulis. Ada bebrapa tehnik dalam menulis yang harus diaplikasikan , seperti yang sudah dipaparkan oleh Mr. Lala dalam power point.
ü  Kohesi: gerakan halus atau aliran antara kalimat dengan paragraph.
ü  Kejelasan: makna yang ditujukkan untuk komunikasi yang jelas.
ü  Logical order: mengacu pada urutan logis dari informasi. Dalam penulisan akademik, penulis akan cenderung dari umum ke khusus.
ü  Konsistensi: keseragaman dalam gaya penulisan.
ü  Unity : sederhananya, kesatuan yang mengacu pada pengecualian informasi yang secara tidak langsung tidak berhubungan dengan topic yang dibahas dalam paragraph tertentu.
ü  Keringkasan: keringkasan adalah ekonomi dalam penggunaan kata-kata. Tulisan yang bagus dengan cepat sampai ke titik dan menghilangkan kata-kata yang tidak perlu atau pengulangan kata. Pengeualian kata-kata yang tidak mempromosikan persatuan dan kesatuan.
ü  Kelengkapan: penulis harus memberikan informasi penting mengenai topic yang dibahas.
ü  Variasi: keragaman yang membantu pembaca dengan menambahkan beberapa bumbu untuk teks.
ü  Formalitas: menulis akademik adalah formal dalam nada. Ini berarti bahwa kosa kata canggih dan struktur bahasa yang digunakan. Selain itu penggunaan kata ganti seprti “I” dan kontraksi dihindari.

Beberapa komponen diatas adalah tehnik yang harus dicapai untuk menghasilkan karya tulis yang berkaitan. Memanfaatkan tehnik literacy juga sangat menguntungkan, bukan hanya untuk pribadi tetapi untuk kepentingan social. seperti yang dipapakan oleh Ken Hyland (2009)  menulis berpengaruh positif  bagi pribadi, juga sebagai interaksisosial, mencerminkan jenis hubungan tertentu, dan mengakui keterlibatan dalam masyarakat. Oleh karena itu, mari kita tunjukkan satu aksi untuk kebaikan bersama. Akademik writing adalah satu aksi, tetapi banyak arti!




  




Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment