“
Baling-baling Literasi”
Kebersamaan
dan kekompakann memnag menjadi modal utama mecapai kesuksesann di suatu lembaga
atau organisasi. Sekecil apapun oriap anggotganisasinya pastinya membutuhkan
kerjasama dan kekompakan dari setiap anggotanya. Sama juga dengan tim sepak
bola, tidak munkin akan memenangkan suatu pertandingan jika setiap anggota
timnya tidak saling kerja sama dengan baik. Ada yang ingin membawa sendiri atau
juga bermain egois atau yang lainnya lah. Pastinya tersebut tidak akan menang
dari tim lawan. Seperti halnya yang terjadi di kelas Pbi A.
Kurangnya
komunikasi dan hanya ingin selamat sendiri menjadi masalah yang patal, jjuga
egonya yang masih belum bisa dikendalikan. Kekompakan tidak hanya mengandalkan
satu atau dua orang saja tapi semuanya harus memiliki kekompakan dan rasa
tanggung jawab. Kemarahan besar menimpa kelas Pbi A yaitu mengenai blog,
padahal Mr. Lala sudah membrikan instruksi tiga kali. Namun, apakah tidak ada
yang mendengar atau pura-pura tidak mendengar, entahlah. Mungkin bisa jadi
karena kita masih punya sistem andal-andalan kali. Kemarahan itu membuat warga
Pbi A bersedih dan menyesali hal itu. Tapi saya belum yakin apakahh kita sudah
menyadarinya ? itulah yang masalah besar di kelas. Kurang kekompakan dan kurang
kerja samanya.
Sedikit
atau banyaknya kesalahan tetap itu diangggap sebagai kesalahan. Oleh karena itu
kita pun minta maaf kepada Mr. Lala. Namun, beliau tidak memaafkan kami
awalnya, kami pun dimarahin habis-habisan. Malah banyak yang berfikir Writing 4
ini semuanya gugur karena Mr. Lala kali ini marahmya lebih-lebih dari yang
sudah-sudah.
Tidak
membutuhkan waktu berhari-hari akhirnya Mr.Lala mau memaafkan kita dan
beliaupun minta jadwal penganti dari hari senin. Beliau minta hari rabu jam
13.00 wib siang.
Hari
rabu pun tepat jam 13.00 Mr. Lala pun masuk dan memberikan materi yang tadinya
harusnya diberikan di hari senin. Para mahasiswa juga yakni warga Pbi A sangat
semangat dan rajin lagi karena Mr. Lala masih mau masuk lagi. Kita pun belajar
dengan senang dan penuh dengan keceriaan atau bisa disebut dengan habis gelap
terbitlah terang.
Mr.
Lala selain memberika ilmu kepada kami juga memberikan keceriaan-keceriaan
kepada kami sehingga kami sangat menikmati pelajaran tersebut. Pada awal-awal
Mr. Lala memberikan nasehat-nasehat tentang kita ketika di kelasnya, katanya
kita harus Explore your self dan prepare your self. Artinya kita harus mampu
mengeksplorasikan dan menyapkan pelajaran sebelum masuk ke kelas seperti
membaca-baca buku atau yang lainnya.
Beliau
juga menjelaskan tentang kemalasan itu disebabkan oleh apa? Menurutnya
kemalasan adalah B+M Bodo dan Males, karena memang si siswa itu bodoh dengan
kebodohannya ia tidak mau belajar karena apa yang ia pelajari tidak dimengerti
akibatnya ia males belajar, dan pula karena miskin karena ia berfikir orang
miskin tidak akan maju seperti orang kaya, karena pendidikan itu mahal
menurutnya. Padahal semua itu bukan masalah, yang menjadi masalahnya adalah
apakah kita mau atau tidak. Itulah yang menjadi permasalahan.
Pada
pertemuan itu kita membahas tentang literasi, yang berjudul Rekayasa Literasi.
Pertanyaannya apa yang sedang diliterasi. Yah, kita lihat saya dari judulnya
“Rekayasa Literasi” berarti yang direkayasa adalah Literasinya. Sebagai
contohnya di negara India ada yang namanya “Bolliwood” itu disebabkan kkarena
adanya literasi, sama juga di Amerika ada “Holliwood” itu juga karena adanya
literasi. Di Belanda , seperti yang kita ketahui Belanda adalah produsen
sayuran terbesar dunia padahal kalau kita bandingkan dengan Indonesia tingkat
kesuburannya tidak adaapa-apanya, namun mengapa di Belanda bisa seperti ini.
Karena Belanda memiliki mesin yang bisa memperbanyak sayuran. Belanda pula
sebagai produsen bunga terbesar se dunia. Itu juga disebabkan oleh adanya
Literasi.
‘Literasi
is something we do’ kata Mr. Lala, literasi itu bukan hanya baca-tulis saja.
Namun, litersai diartikan sesuatu yang kita lakukan termasuk kedalam literasi.
Semua kegiatan kita baik sosial, ekonomi, politik apapun itu adalah termasuk
kedalam literasi. Itu adalah makna literasi yang sesungguhnya, setelah sekian
lama saya tidak tahu dan akhirnya pun saya tahu sekaang.
Mr.
Lala juga memberikan pertanyaan kepada kita, apa yang direkayasa di mata kuliah
Writing 4 yang diajar oleh Mr. Lala. Kami tidak ada yang bisa menjawab satu
pun, lalu Mr. Lala menjelaskan bahwa yang direkayasa di kelas Writing ini
adalah :
1.
Read with high repitition
2.
Respond
3.
(re) Write
4.
Reproduction
Beliaupun
menjelaskan satu persatu, kita disuruh membaca dengan berulang-ulang setelah
itu kita respond teks yang kita baca, lalu menulis ulang kemudian yang terakhir
yaitu bagaimana kita memproduksi tulisannya tersebut.
Maka,
kita bisa menarik kesimpulan bahwa literasi tidak hanya mempelajari dunia
baca-tulis saja. Namun, segala aktifitas kehidupan kita itu termasuk kedalam
literasi dan kita sebagai mahasiswaharus bisa membuat literasi itu menjadi
Rekayasa Literasi, seperti yang telah dejelaskan di atas.