Class Review 3 : “ Baling-baling Literasi”

“ Baling-baling Literasi”

Kebersamaan dan kekompakann memnag menjadi modal utama mecapai kesuksesann di suatu lembaga atau organisasi. Sekecil apapun oriap anggotganisasinya pastinya membutuhkan kerjasama dan kekompakan dari setiap anggotanya. Sama juga dengan tim sepak bola, tidak munkin akan memenangkan suatu pertandingan jika setiap anggota timnya tidak saling kerja sama dengan baik. Ada yang ingin membawa sendiri atau juga bermain egois atau yang lainnya lah. Pastinya tersebut tidak akan menang dari tim lawan. Seperti halnya yang terjadi di kelas Pbi A.

Kurangnya komunikasi dan hanya ingin selamat sendiri menjadi masalah yang patal, jjuga egonya yang masih belum bisa dikendalikan. Kekompakan tidak hanya mengandalkan satu atau dua orang saja tapi semuanya harus memiliki kekompakan dan rasa tanggung jawab. Kemarahan besar menimpa kelas Pbi A yaitu mengenai blog, padahal Mr. Lala sudah membrikan instruksi tiga kali. Namun, apakah tidak ada yang mendengar atau pura-pura tidak mendengar, entahlah. Mungkin bisa jadi karena kita masih punya sistem andal-andalan kali. Kemarahan itu membuat warga Pbi A bersedih dan menyesali hal itu. Tapi saya belum yakin apakahh kita sudah menyadarinya ? itulah yang masalah besar di kelas. Kurang kekompakan dan kurang kerja samanya.
Sedikit atau banyaknya kesalahan tetap itu diangggap sebagai kesalahan. Oleh karena itu kita pun minta maaf kepada Mr. Lala. Namun, beliau tidak memaafkan kami awalnya, kami pun dimarahin habis-habisan. Malah banyak yang berfikir Writing 4 ini semuanya gugur karena Mr. Lala kali ini marahmya lebih-lebih dari yang sudah-sudah.
Tidak membutuhkan waktu berhari-hari akhirnya Mr.Lala mau memaafkan kita dan beliaupun minta jadwal penganti dari hari senin. Beliau minta hari rabu jam 13.00 wib siang.
Hari rabu pun tepat jam 13.00 Mr. Lala pun masuk dan memberikan materi yang tadinya harusnya diberikan di hari senin. Para mahasiswa juga yakni warga Pbi A sangat semangat dan rajin lagi karena Mr. Lala masih mau masuk lagi. Kita pun belajar dengan senang dan penuh dengan keceriaan atau bisa disebut dengan habis gelap terbitlah terang.
Mr. Lala selain memberika ilmu kepada kami juga memberikan keceriaan-keceriaan kepada kami sehingga kami sangat menikmati pelajaran tersebut. Pada awal-awal Mr. Lala memberikan nasehat-nasehat tentang kita ketika di kelasnya, katanya kita harus Explore your self dan prepare your self. Artinya kita harus mampu mengeksplorasikan dan menyapkan pelajaran sebelum masuk ke kelas seperti membaca-baca buku atau yang lainnya.
Beliau juga menjelaskan tentang kemalasan itu disebabkan oleh apa? Menurutnya kemalasan adalah B+M Bodo dan Males, karena memang si siswa itu bodoh dengan kebodohannya ia tidak mau belajar karena apa yang ia pelajari tidak dimengerti akibatnya ia males belajar, dan pula karena miskin karena ia berfikir orang miskin tidak akan maju seperti orang kaya, karena pendidikan itu mahal menurutnya. Padahal semua itu bukan masalah, yang menjadi masalahnya adalah apakah kita mau atau tidak. Itulah yang menjadi permasalahan.
Pada pertemuan itu kita membahas tentang literasi, yang berjudul Rekayasa Literasi. Pertanyaannya apa yang sedang diliterasi. Yah, kita lihat saya dari judulnya “Rekayasa Literasi” berarti yang direkayasa adalah Literasinya. Sebagai contohnya di negara India ada yang namanya “Bolliwood” itu disebabkan kkarena adanya literasi, sama juga di Amerika ada “Holliwood” itu juga karena adanya literasi. Di Belanda , seperti yang kita ketahui Belanda adalah produsen sayuran terbesar dunia padahal kalau kita bandingkan dengan Indonesia tingkat kesuburannya tidak adaapa-apanya, namun mengapa di Belanda bisa seperti ini. Karena Belanda memiliki mesin yang bisa memperbanyak sayuran. Belanda pula sebagai produsen bunga terbesar se dunia. Itu juga disebabkan oleh adanya Literasi.
‘Literasi is something we do’ kata Mr. Lala, literasi itu bukan hanya baca-tulis saja. Namun, litersai diartikan sesuatu yang kita lakukan termasuk kedalam literasi. Semua kegiatan kita baik sosial, ekonomi, politik apapun itu adalah termasuk kedalam literasi. Itu adalah makna literasi yang sesungguhnya, setelah sekian lama saya tidak tahu dan akhirnya pun saya tahu sekaang.
Mr. Lala juga memberikan pertanyaan kepada kita, apa yang direkayasa di mata kuliah Writing 4 yang diajar oleh Mr. Lala. Kami tidak ada yang bisa menjawab satu pun, lalu Mr. Lala menjelaskan bahwa yang direkayasa di kelas Writing ini adalah :
1.      Read with high repitition
2.      Respond
3.      (re) Write
4.      Reproduction
Beliaupun menjelaskan satu persatu, kita disuruh membaca dengan berulang-ulang setelah itu kita respond teks yang kita baca, lalu menulis ulang kemudian yang terakhir yaitu bagaimana kita memproduksi tulisannya tersebut.
Maka, kita bisa menarik kesimpulan bahwa literasi tidak hanya mempelajari dunia baca-tulis saja. Namun, segala aktifitas kehidupan kita itu termasuk kedalam literasi dan kita sebagai mahasiswaharus bisa membuat literasi itu menjadi Rekayasa Literasi, seperti yang telah dejelaskan di atas.
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment