Class Review 3



LEBIH DALAM MEMAHAMI LITERASI
By: Dian Eka Indriyani

Ini menjadi awal dimester 4 untuk tidak mengikuti mata kuliah writing, bukan gimana dan bagaimana keterpaksaan yang membuat saya harus merelakannya bukan karena saya acuh atau apa pun, setiap manusia memiliki rencana namun Allah yang berkehendak menurut saya hanya itu yang dapat saya katakan hendak dipahami oleh mereka-mereka atau tidak rasanya sudah tak bisa saya hiraukan lagi. Sejauh ini mungkin masih di ambang kewajaran bagi saya, selama tidak ada yang membuatnya fatal maka saya membiakan itu terjadi.
            Suatu ketika pasti ada jalan bagi saya untuk memahami apa tang menjadi ketertinggalan saya maka itu yang terpenting adalah usaha untuk mendapatkannya, berusaha untuk mengejar ketertinggalan saya agar tidak semakin jauh dibelakang. Kemudian saya juga masih merasakan canggung entah kenapa perasaan itu masih sedikit terselip, apa mungkin juga karena baru sebatas 3 pertemuan dengan sekarang dan ditambah pada yang ke 3 ini saya tidak masuk, dan sedikit insident.
            Insedent? Kenapa harus ada kata insident? Sebenarnya di senin minggu ke 3 mata kuliah writing 4 saya masuk dikelas, namun sebab karena kesalah dari kelas membuat bapa enggan untuk menajar hari itu, tidak dipungkiri memang saat itu suasana yang dirasa sedang kurang enak dan itu juga mungkin yang menjadikan bapa kurang nyaman dengan kelas, padahal jika kita menelaah sudah lama ketidak nyamanan itu hadir dalam kelas kami tapi apa yang membuatnya demikian belum bisa kita pecahkan bersama-sama, bila semangat yang menjadi penyebabnya setiap anak memiliki caranya sendiri untuk bagaimana dia membangun semangat itu.
Dalam hal ini saya juga masih merasakan kurang gereget menghadapinya, entah karena terlalu lelah atau apa yang pasti setiap apa yang menjadi pilihan bagi kita, semua harus bisa dipertanggung jawabkan atas apa yang menjadi pilihan kita, siapa orangnya yng menghendaki suatu yang merugikan kita, sudah tentu tidak ada, orang gia saja mungkin berfikir yang demikian, tapi sekali lagi setiap orang memiliki caranya sendiri-sendiri untuk menghadapinya.

Mungkin sedikit saya menyinggung tentang tadi, kemudian  pada minggu ini saya tidak mendapat materi dari bapak hanya sebatas file power point yang saya dapatkan dari teman saya, jadi mungkin hanya sedikit pula yang saya mampu jabarkan dari file tersebut, setelah saya membaca pada file ini masih berhubungn dengan kemampuan dalam akademik literasi, disini juga dijelaskan tentang bagaimana menulis itu dalam hal ini ada beberapa yang perlu diperhatikan  seperti dalam :
Ø  Kohesi yaitu gerakan halus atau aliran antar kalimat, dalam kohesi ini kita harus mampu menyambung dari kalimat satu kekalimat yang lain dengan bahasa yang mampu diterima oleh orang lain.
Ø  Kejelasa yaiut makna dari apa yang diminati untuk berkomunikasi dengan jelas, dan itu sudah tentu menggunakan bahasa yang udah dipahami pula maksudnya.
Ø  Urutan logis yaitu mengacu pada urutan logis dari informasi, dalam menulis akademik penulis cenderung bergerak dari umum ke khusus. Dalam hal ini dapat saya simpulakan agar yang membaca dapat mengrtikannya secara luas dan sebagai contoh yang nyata beranjak pada yang formal.
Ø  Konsistensi yaitu konsistensi mengacu pada keseragaman gaya menulis, disini gaya menulis hrus sesuai dengan apa yang tellah dtulis sbelumnya tidak merubah haluan dalam menulis sehingga tulisan menjadi suatu kepaduan.
Ø  Unity yaitu pada kesederhanaan kestuan mengacu pada pengecualian informasi yang secara langsung berhubungan dengan topik yang dibahas dalam paragraf tertentu.
Ø  Keringkasan yaitu ekonomi dalam kata-kata, tulisan yang bagus akan dengan cepat sampai kepada titik dan menghilangkan kata yang tidak perlu dan tidak mengulangnya.
Ø  Kelngkapan yaitu untuk sementara informasi berulang-ulang atau tidak perlu harus dihilangkan, penulis memiliki wewenang untuk memberikan informasi penting mengenai suatu topik tertentu. Misalnya dengan sebuah pembahasan tentang penyakit dan gejala yang ditiimbulkan kemudian bagaimana mengatasinya.
Ø  Ragam yaitu variety untuk membantu seorang pembaca dengan menambahkan sebuah bumbu untuk teks tersebut.
Ø  Formalitas yaitu tulisan akademik yang formal dalam nada, ini berarti dalam kosakata canggih dan struktur tata bahasa yang digunakan melalui bahasa yang baik, selain itu penggunaan kata ganti seperti I dan menghindari konstraksi.
Kemudian disini kita juga membahas sedikit tentang literasi, dalam literasi ini yang menjadi ujung tombak dari semua adalah seorang guru, maka seorang guru itu harus memiliki pengetahuan dan penguasaan materi yang memadai, dalam berliterasinya pun demikian ia harus mampu menjadi orang yang berliterat, karena rekayasa literasi disini adalah upaya yang disengaja dan sistematis untuk menjadikan manusia yang terdidik dan berbudaya melalui penguasaan bahasa secara optimal, penguasaan bahasa yang optimal adal pintu masuk menuju kedalam pendidikan dan kebudayaan.
Pada literasi memiliki empat dimensi yang juga harus kita perhatikan, yaitu dari segi linguistik, kognitif, sosiokultural dan perkembangannya, dalam hal ini kenapa kita harus memperhaikannya sebab dalam rekayasa literasi keta harus merekayasa pengajaran membaca dan menulis agar apa yang menjadi topik kita mampu dipahami dan menjadi sumber dari perubahan tentang kebudayaan tersebut, maka jangan heran kita harus mampu mengolah seindah mungkin agar budaya ini semakin hari semakin menunjukan perubahan ke arah yang lebih baik bukan pada arah yang tidak ada manfaatnya.
Pada dasarnya, ketika kita menulis kita harus mampu menguasai cara tentang apa yang hendak kita tulis, menulis tidak semata-mata hanya untuk membuahkan sebuah bacaan  melainkan sebuah pengetahuan yang akan menjadi sumber ilmu untuk sekarang dan untuk dimasa yang akan datang, maka itu tidak sembarangan orang ketika kita hendak menulis dan dapat di akui hasil dari tulisannya.
Sejauh ini kebudayaan tulis menulis mungkin masih rendah di negara kita, namun berangkat dari situ kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu merubah kenyataan yang sekarang menjadi lebih baik dari sebelumnya, dijaman sekarang yang sudah memiliki perkembangan pesat pada teknologinya, kita harus bisa menggunakannya sebagai wadah menuju sebuah perubahan yang nyata untuk sebuah bangsa, yaitu melalui wacana literasi membaca dan menulis, karena darisitulah kita mampu menggali sumber dari pengetahuannya.

Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment