Class Review 3: Menjelajahi Budaya Literasi


"Menjelajahi Budaya Literasi"
(By: Dhika Irhamullah Yusuf)

Pada tanggal 19 February 2014, adalah pertemuan ketiga dalam mata kuliah Writing 04 bersama Mr.Lala Bumela disemester 04 ini. Saya semanagat untuk yang ketiga kalinya diajar lagi oleh Mr.Lala Bumela. Lalu, setelah itu Mr.Lala Bumela datang pada pukul 13.00 PM diruang 42 lantai 02, digedung bahasa Inggris.


Kemudian, Mr.Lala Bumela memberikan sebuah materi kepada kelas kami yaitu materinya adalah "Exploring Literacy" atau menjelajahi budaya literasi. Dalam "exploring literacy" atau menjelajahi budaya menulis. Literacy merupakan budaya membaca dan menulis, dan didalam pengajaran membaca dan menulis perlu memperhatikan yaitu empat tahapan-tahapan didalam memebaca dan menulis. Sebelum menerangkan dan menjelaskan empat tahapan-tahapan dalam membaca dan menulis, Mr.lala Bumela memberitahu kami bahwa literasi itu bukan hanya membaca dan menulis, akan tetapi harus "Empowerment". Lalu, Mr.Lala Bumela mengatakan kepada kami semua bahwa orang yang tidak belajar literasi itu adalah ornag yang malas=bodoh=miskin. Beliau mengatakan, orang yang malas itu sudah pasti bodoh akan tetapi belum tentu yang namanya miskin. Orang yang miskin belum tentu yang namanya bodoh, dan orang yang malas sudah pasti kebodohan dan kemiskinan ada padanya. Baiklah, langsung saja empat tahapan-tahapan dalam menjelajahi budaya literasi yaitu yang pertama adalah "Read with high repitititon", atau membaca dengan tingkat tinggi. Maksudnya adalah budaya membaca yang tingkat tinggi atau yang harus ditingkatkan dalam hal membacanya, dan dengan membaca kita dapat menambah ilmu-ilmu pengetahuan dan wawasan-wawasan yang luas. Lalu, yang kedua adalah "respond" yaitu menanggapi suatu hal. Dalam hal menanggapi suatu literasi (budaya membaca dan menulis) sangat perlu yang namanya memerlukan dua hal yaitu:"discussion" and "write". Dua hal ini adalah hal-hal yang termasuk dalam "respond". Discussion membahas atau maksudnya adalah discussion merupakan membahas suatu hal literasi (budaya membaca dan menulis). Membahas literasi ini sangat perlu dan sangat penting untk dibahas karena budaya membaca dan menulis perlu yang namanya dikembangkan dalam hal ini, dan membahas yang namanya literasi ini sudah menjadi hal yang fenomenal karena mungkin juga dinegara kita ini yaitu indonesia jarang atau bahkan tidak pernah diajarkan yang namanya literasi. Membahas literasi sama saja membahas suatu hal apapun, budaya literasi kini sudah menjadi trend perbincangan masa kini negara kita (indonesia) dan merajalela tentunya budaya literasi ini untuk diperbincangkan. Lalu, hal yang kedua adalah write yang merupakan menulis. Menulis sangat penting dan sangat dianjurkan dalam budaya literasi ini, dan dalam menjelajahi budaya menulis ini perlu yang namanya menggapi suatu hal. Maksudnya adalah menggapi suatu hal apapun dalam menulis dan pengajaran literasi ini. lalu, yang ketiga adalah "rewrite", yaitu kembali menulis. Kita kembali menulis hal literasi tersebut dan apa yang barusan kita tulis barusan lalu tulis kembali, agar didalam pengajaran budaya literasi ini dapat memahami dan mengerti dengan jelas dalam suatu pengajaran literasi tersebut. lalu, yang terakhir atau yang keempat adalah "reproduce" atau reproduksi. Maksudnya adalah kita harus mereprouksi suatu bacaan dalam pengajaran budaya literasi ini. Mereproduksi suatu bacaan dalam pengajaran budaya literasi ini perlu yang namanya skills karena dalam hal pengajaran literasi ini perlu yang namanya untuk mencermati suatu hal-hal yang berkaitan dengan literasi ini. Ini adalah 4 tahapan-tahapan dalam hal literasi. 1. Read with high repitition (membaca dengan tingkat tinggi). 2. Respond (Discussion+write=menggapi suatu hal) 3. Rewrite (Kembali menulis, apa yang barusan ditulis tadi) 4. Reproduce ( Reproduksi dalam budaya literasi tersebut). Setelah itu, Mr. Lala Bumela mengatakan kepada kami semua tentang tokoh Ken Hyland (2006) dalam hal literasi: Literasi adalah sesuatu yang harus kami lakukan. Maksudnya disini adalah pembelajaran literasi harus dilakukan oleh siapapun dalam mempelajarinya, dan kata ini diambil dari tooh KenHyland (2006) dalam hal literasi. lalu, yang kedua adalah keberhasilan akademik. Maksudnya adalah mewakili dirimu dijalan atau disebuah jalan nilai, oleh kedisiplinan kamu, dan identitas atau data diri yang mana adanya sumber akademik. Bukan hanya itu saja, akan tetapi juga materi dari Mr.Lala Bumela masih banyak yang lainnya yaitu tentang pendapat dari tokoh Michael Barber "Dalam 21 abad, standar-standarkelas dunia akan menuntut seseorang tersebut bahwa setiap seseorang itu mempunyai literasi yang tinggi, mempunyai berbagai informasi-informasi yang akurat, dan percaya diri tentunya dalam bermain dan mempelajari bagian mereka sebagai sebuah kota yang suatu sebuah demokratis bermasyarakat". itulah pendapat dari tokoh Michael Barber. Pendapat yang diberikan oleh Mr.Lala Bumela kepada kami semua tentang pendapat dari tokoh Michael Barber, yang berisi tentang hal literasi yang tinggi, akurat, dan percaya diri dalam mempelajari. Dalam buku Ken Hylan (2006) tentang literasi, literasi adalah sesuatu yang harus dilakukan. Literasi, lalu tekhnik menulis itu bermacam-macam ada yang mengandalkan kemampuan membaca dan menulis teks cetak, ada juga yang visual, dan ada juga yang digital. Ini merupakan kecanggihan tekhnologi dalam menulis tentunya, atau yang biasa kita sebut dengan IT yaitu adalah (Information Technology). Maksudnya adalah tekhnologi informasi adalah mencari sesuatu yang namanya informasi dari tekhnologi tersebut. Sangat penting dalam pertemuan ketiga ini bersama Mr.Lala Bumela dalam tema "Exploring Literacy" atau menjelajahi budaya literasi. Setelah itu, hal yang kedua adalah keberhasilan akademik memaknai dalam mewakili dirimu dijalan atau disebuah jalan nilai, oleh kedisiplinan kamu, dan identitas atau data diri yang mana adanya sumber akacdemik. Ini merupakan pendapat dari tokoh Ken Hyland pada tahun 2006. lalu, setelah itu Mr.Lala Bumela mengatakan kepada kami semua tentang literasi yang artinya adalah budaya membaca dan menulis. Literasi itu bukan hanya membaca dan menulis saja, akan tetapi juga harus yang namanya "Empowerment" maksud dari kata empowerment yaitu adalah pemberdayaan. Kemudian, Mr.Lala Bumela mengatakan lagi kepada kami semua tentang yang namanya literasi. Dalam literasi engineering dibagi menjadi empat tahapan-tahapan, dan yang pertama yaitu: 1. Read with high repitition maksudnya adalah membaca dengan tingkat tinggi atau membaca dengan repitisi tingkat tinggi. Lalu, yang kedua yaitu "respond" menanggapi suatu hal. Respond sendiri dibagi menjadi dua bagian, yang pertama yaitu "discussion" dan yang kedua yaitu "write". Membahas suatu masalah yang ada didalam literacy engineering tersebut. Membahas tentang literacy engineering, dan juga menulis tentang literacy engineering. Jadi, kesimpulannya adalah "Exploring Literacy" yaitu adalah menjelajahi budaya membaca dan menulis. Dalam exploring literacy atau pengajaran membaca dan menulis. Dibagi menjadi empat tahapan-tahapan yaitu adalah 1. Read with high repitition (membaca dengan berulang-ulang tingkat tinggi, dalam pengajaran budaya membaca dan menulis). 2. Respond (Discussion+Write= membahas dan menulis suatu masakah dalam hal literasi). 3. Rewrite (Menulis kembali suatu masalah dalam hal literasi). 4. Reproduce (Mereproduksi suatu bacaan suatu hal apapun dalam literasi).
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment