Semua Dapat
Dikabulkan, Tanpa Kantong Ajaib
Oleh Hadi Wibowo
Langkah yang jauh telah tertempuh untuk
mengarungi lebatnya rimba hutan pengetahuan. Meski lelah, letih, lesu, lunglai,
lamban, dan lapar tapi harus dilalui dengan segenap hati. Perjuangan yang kita
ambil untuk menggapai ilmu tidaklah sia-sia karena memang fitrah kita sebagai
manusia adalah untuk mencari ilmu sehingga seberapa pun jauhnya harus kita
tempuh.
Writing and Composition 4 telah memasuki
babak keempat. Kali ini kita akan membahas mengenai chapter review kemarin yang
telah kita racik sedemikian rupa sehingga menghasilkan ramuan baru untuk
dihidangkan di pertemuan ini. Format yang digunankan untuk membuat chapter
review ini yaitu dengan format karya ilmiah yaitu menulis dengan menggunakan
fakta yang ada dan mengkritisinya dengan menggunakan bukti memperkuatnya.
Karya ilmiah bersifat objektif. Sehingga
tidak menggunakan atau melihat dari salah satu sisi saja. Karya ilmiah
mempuanyai beberapa elemen penting, di antaranya yaitu:
1.
Cohesion
Kohesi atau kelancaran atau kelembutan isi
antar kalimat dan paragraf. Ada hubungan yang saling menyambung antara satu
kalimat dengan kalimat yang lainnya.
2.
Clarity
Kejelasan antara arti atau maksud yang
ingin penulis ungkap dapat tertangkap dengan jelas oleh si pembaca.
3.
Logical Order
Urutan penyampaian informasi. Maksudnya
yaitu informasi yang disampaikan seharusnya dari yang umum dulu lalu ke yang
spesifik.
4.
Consistensy
Yaitu bagaimana si penulis menggunakan
gaya penulisannya secara konsisten. Tidak berganti-ganti dan menetap pada satu
gaya penulisan saja.
5.
Unity
Kesatuan antar bacaan yang secara tidak
langsung dibahas dalam paragraf.
6.
Conciseness
Penghematan kata-kata yang digunakan
dalam tulisan seharusnya tidak bertele-tele dan langsung kepada intinya. Pemakaian
kata yang berlebihan sebisa mungkin harus dihindari. Contohnya penggunaan kata:
“Sangat amat tidak hebat sama sekali!”
Pemubaziran kata ini bisa diminimalisir
dengan menggantinya menjadi “sangat tidak hebat” atau “tidak hebat sekali.”
7.
Completeness
Penggunaan informasi yang tidak penting
seharusnya dibuang atau tidak digunakan. Penulis yang baik hanya memberikan
informasi yang menyambung dnegan topik yang dibahas saja. Contohnya tentang
teks yang membahas tentang Tahu Gejrot. Pembaca pasti menginginkan informasi
mengenai sejarah dan cara pembuatannya. Bukannya malah membahas mengenai
perasaan mamang penjual tahu gejrotnya yang tidak laku lalu dimarahi oleh istrinya
sehingga diusir dari rumah.
8.
Variety
Variety membuat sebuah tulisan menjadi
tidak flat atau biasa-biasa saja. Layaknya bumbu, variety adalah bumbu pedas
atau cabainya.
9.
Formality
Karya ilmiah bersifat formal karena
bertujuan untuk dipublikasikan ke masyarakat umum. Sehingga penggunaan, tanda
baca, kosa kata yang sopan, dan tata bahasa harus diperhatikan dengan baik dan
benar. Penggunaan kata-kata sepeti saya
juga harus dihindari.
Elemen-elemen
dalam karya ilmiah terlihat sangat sulit untuk dipraktekan. Tapi, semua itu
dapat dikabulkan tanpa bantuan kantong ajaib Doraemon. Penulis yang baik dapat
meneliti bagian mana dari tulisannya yang kurang dan dapat memperbaikin.
Kemauan dan tekad yang kuat adalah modal utama untuk menjadi penulis yang baik
sehingga siapapun kita, percayalah kita dapat menjadi penulis yang baik.
Hal
lain yang perlu diperhatikan saat menulis karya ilmiah adalah target pembaca.
Anak-anak, remaja, kaum alay, dewasa
atau manula. Tulisan kita harus kita sesuaikan dengan target pembaca, sehingga
maksud yang ingin kita sampaikan dapat tercapai. Penggunaan kata koreografi pada anak-anak akan membuat
mereka bingung dan mengira koregrafi adalah jenis biskuit. Begitu juga
penggunaan kata masbuloh yang sedang
ngetrend di kalangan kaum alay. Jika digunakan
untuk manula maka akan fatal, karena masbuloh
akan dikira temannya mas duloh.
Untuk
memperkuat tulisan kita, bukti harus dipergunakan. Maksdunya ialah untuk
memperjelas argumen-argumen yang kita gunakan. Apabila kita tidak menggunakan
bukti maka argument kita hanya bersifat pemikiran belaka, karena tanpa dilandasi
fakta yang ada. Sehingga bukti menjadi hal yang wajib kita tambahkan.
Dapat
kita tarik kesimpulan di sini bahwa untuk dapat memproduksi karya ilmiah yang
baik harus menggunakan elemen yang tepat dan kemauan juga tekad untuk menulis
yang besar.