Success so Near (High Literacy)
(by Desi Diana)
Firasatku benar
kawan. Hari seninku sangatlah begitu
singkat. Mata kuliah writing pada hari
itu hanya berlangsung selama 50 menit saja.
Shcok, itu yang saya rasakan.
Kami hanya bisa berdoa dan berdoa, semoga semuanya akan baik-baik
saja. Alhamdulillah, saya sangat
bersyukur ada makeup class dan itu pada hari rabu jam 13.00 WIB.
Tepat pukul 13.00
Mr.Lala memasuki kelas kami. Kemudian
Mr.Lala membahas tentang tugas blogger kami yang sudah dibenahi. Semuanya sudah aman dan kami semua akan
bergerak cepat untuk memajukan dan memantapkan tujuan kami untuk terus belajar
dengan sungguh-sungguh. Tinggalkan
kelemahan kita, cepatkanlah langkah kita wahai warga PBI-A. “Welcome get in my class”. Said Mr.Lala. tugas blogger kami lebih baik dari
sebelumnya. Kita harus bangga dengan
kita sebagai pembeda dari universitas atau perguruan tinggi sewilayah 3
cirebon. Buat mereka terpacu untuk maju!
Kita sebagai bangsa
Indonesia harus melihat Negara-negara yang berliterasi sangat tinggi. Contohnya saja India, mereka kaya akan
literature dengan banyak memproduksi film Bollywood. Said Micahel Barber “Kalau kita mau sukses harus berliterasi tinggi”. Kita harus berkualitas dengan kita memiliki
rasa literasi yang tinggi. Maka membaca
dan menulislah. Seperti yang dikatakan
oleh Pak Chaedar dan Lehtonen, agar kita menjadi orang yang berkualitas harus
pintar linguistic. Reading dan Writing
adalah basic. Seperti yang dikatakan
oleh Pak Chaedar, yaitu dengan 4
dimensi, yaitu dimensi pengetahuan kebahasaan (focus pada teks), dimensi
pengetahuan kognitif (focus pada mida), dimensi pengetahuan perkembangan (focus
pada pertumbuhan), dan dimensi sosiokultural (focus pada kelompok). Ada cara untuk membaca yang baik, membaca itu
harus seperti dibawah ini, yaitu:
1.
We are read with high repetition (berevolusi),
2.
Response,
3.
Re-write, dan
4.
Reproduce
Contohnya saja
antara poem dan news, poem dilakukan dengan strategi personal (Aesthetic). Adanya cara membaca yang harus kita lakukan
adalah karena teks merupakan mind, social, and culture.
Dalam buku “English for Academic Purpose”
dijelaskan tentang Academic Literacies.
Dikatakan bahwa, literacy is
something we do. Street characterizes
literacy as a verb. Jadi cirri
literasi adalah kata kerja. Barton dan
Hamilton (1998:3) see it as an activity, “located
in the interactions between people”.
Karena literasi merupakan bagian integral dari konteks, lebih mudah
untuk mengenali heterogenitas disiplin yang mencirikan masyarakat modern. Dari sudut pandang mahasiswa fitur dominan
dari academic literacy praktek oleh karena itu syarat untuk beralih dari satu
pengaturan lain untuk mengintrol berabagi genre yang sesuai untuk setiap
pengaturan, dan untuk menghandle makna dan membangkitkan identitas.
Condlin dan Plum
(1999), menunjukkan bagaimana mahasiswa studi bisnis mungkin diharapkan untuk
menghadapi teks-teks dari akuntansi, ekonomi, manajemen keuangan, pemasaran,
statistic, dan sebagainya. Sehingga
masing-masing menimbulkan kejenuhan jenis teks yang berbeda. Kemahiran pendekatan academic literasi
menekankan bahwa cara kita menggunakan bahasa disebut sebagai “Literacy
Practices” berpola oleh lembaga-lembaga social dan hubungan kekuasaan. Ini berarti bahwa beberapa literacies,
seperti yang berkaitan dengan hokum, ilmiah, dan domain politik, misalnya
menjadi lebih dominan dan penting dari pada yang lainnya.
Kesimpulan yang
dapat saya ambil, bahwa literasi itu ujungnya pada empowerment. Bukan hanya membaca dan menulis saja. Dengan begitu kita menjadi seseorang yang
berkualitas. Keberhasilan academic
mewakili diri kita dengan cara dihargai oleh kedisiplinan kita sendiri. Ini adalah pilar kekuatan kita untuk terus
berjuang dalam berliterasi. Bahwasannya
bahasa dan perilaku komunikatif diperlukan di dunia ini. Hal ini juga diharapkan bahwa teks dapat
dihubungkan dengan nilai-nilai dan konvensi tulisan masyarakat tertentu, tetapi
dengan baik. Kesuksesan sangat dekat
dengan kita apabila kita berliterasi tinggi.
Pilar kekuatan kita adalah baca-tulis dan yang terpenting mari kita
mengenali sastra.