Memulainya dari Dalam untuk Berubah
(Class Review-1)
(Class Review-1)
(Karya: Fitri
Maulidah)
Writing and composition 4 adalah bagian
pembuka yang terencana untuk mengawali perkuliah pada semester ini. Kesan
pertama pada saat mengawali perkuliahan pada semester ini sedikit membuat saya
terkejut, karena dosen mata kuliah ini sudah sangat familiar dan selalu memberi
hal yang istimewa, yaitu Mr. Lala Bumela.
Ini adalah kedua kalinya saya bersama
teman-teman angkatan 2012 bertemu Mr. Lala dalam writing, yaitu writing and
compositon 4. Pekan writing kali ini tentu saja berbeda dari writing
sebelumnya, Mr. Lala menyebutnya bukan writing and composition but writing for
academic purposes : A highligh on the course syllabus.
Sebelum menjelaskan lebih jauh mengenai
perkuliahan yang akan dijalani satu semester kedepan, beliau memberitahukan
bahwa posisi team kelas saya yaitu PBI-A berada di peringkat yang paling bawah.
Posisi tersebut adalah hasil perolehan semester 3 kemarin, dalam mata kuliah
Phonology. Kecewa, serentak saya dan mungkin teman-teman satu kelas juga
merasakan. Salah satu sebabnya adalah kurangnya pemahaman materi yang di kaji,
itu yang saya rasakan jelas sebagai salah satu penyebabnya.
Rasanya, untuk menguraikan satu teori dalam
tulisan itu sangat membosankan. Seperti terbelenggu dalam satu ruangan yang
harus dipenuhi berbagai peralatan, bayangkan saja. Namun semua hal itu telah
berlalu, dan kini saatnya untuk membuktikan sekaligus mengasah lebih tajam
kemampuan writing satu semester kedepan.
Tercantum hal-hal yang hebat yang tidak mudah
dijalani tanpa kemauan dalam mengerjakan writing 4 yang tercantum dalam
syllabus, hal tersebut adalah beberapa list yang sudah di lakukan oleh Mr. Lala
dan akan diterapkan pada kita sebagai seorang penulis. Menulis bukalah bakat
yang begitu saja bisa dilakukan oleh seseorang, akan tetapi menjadi penulis itu
harus dilatih dan harus siap dengan berbagai resiko yang akan dijalani pada
saat menulis. Hal-hal tersebut tertulis dalam halaman pertama writing 4
syllabus, yaitu kurang tidur, sakit punggung, buku-buku yang berceceran di
mana-mana, banyak bertanya pada teman-teman, banyak makan coklat dan minum
coffe bagi yang menyukai coffe. Akan tetapi, hal yang harus dipertimbangkan
dalah dengan menulis membuat kita menjadi siswa, pribadi, dan warga negara yang
lebih baik. Hanya perlu berusaha, bersabar, dan enjoy menjalaninya.
Writing for academic ini sengaja dirancang
oleh Mr. Lala untuk mendalami dan mengembangkan kemampuan menulis mahasiswa
dalam landasan dasar akademik. Periode sebelumnya mahasiswa telah terbiasa
dengan passport yang berisi class review yang dulu 4 halaman kini menjadi 5
halaman, dan chapter review 10 halaman. Pada academic writing ini, mahasiswa
lebih dfokuskan dalam critical review dan argumentative essay.
Seringkali, kebanyakan mahasiswa yang
diwajibkan untuk membuat hal semacam essay merasa sangat terbebani, termasuk
diri saya sendiri terkadang merasa kehilangan inspirasi untuk menuangkan ide.
Namun, saya akan merubah pola fikir yang seperti itu menjadi hal yang harus
saya sukai. Selain membiasakan menulis melalui writing assignment, pada
semester ini writing menutut saya dan para siswa semeter 4 untuk menganalisa
dan rfikir kritis menemukan jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan.
Tidak hanya menuliskan hal-hal yang kita pahami dan ketahui saja, tetapi hal-hal
yang kita pahami dalam pembelajaran writing for academic. Memahami tiga proses dalam
menulis juga ada dalam sylllabus yang saya terima, ketiga proses itu adalah
pre-writing, writing, and post writing. Tiga proses tersebut telah saya
pelajari dalam semester sebelumnya, bedanya pada semester ini ada yang harus di
posting ke blogg sebagai tanda atau kenangan jika kehabisan bahan bacaan ujar
Mr. Lala.
Tantangan pada semester ini yaitu mencoba
mengembangkan theori dan ajaran dengan berdiskusi kemudian menuangkannya pada
tulisan sebagai assignment. Menulis dan mendalami tiga aspek tentang text,
context dan readers. Seperti yang telah
saya paparkan sebelumnya, bahwa menjadi seorang penulis bukanlah bakat yang
mudah untuk di miliki. Akan tetapi, menjadi seorang penulis harus terbiasa
praktek dan banyak-banyak membaca. Adanya tugas mingguan yang diberikan Mr.
Lala, membantu saya memaksakan diri untuk membaca lebih banyak dan menulis
lebih banyak lagi.
Tugas yang diberikan memang menuntut saya
untuk membaca lebih, dengan demikian secara tidak langsung saya mendapat
informasi baru pada pemikiran saya. Harapan saya untuk kedepannya adalah semoga
saya bisa mencintai dunia leterasi yang sedang saya geluti ini. Mencintai dunia
literasi berarti membuat hidup lebih baik, dan membuat hidup lebih hidup dengan
hal baru serta informasi baru yang kita ciptakan kelak.