1st
Class Review
Say “Hello” to Writing 4
By: Friska Maulani Dewi
Welcome back to campus!
Haruskah aku merasa senang mendengar hal
ini? Mungkin memang seharusnya aku
merasa senang bisa kembali ke lingkungan kampusku tercinta. Apalagi kembali bertemu dengan teman-temanku
yang aku rindukan. Namun, pada kenyataannya aku tidak merasa seperti itu. Aku memang merasa senang karena bisa
berkumpul kembali dengan teman-temanku di kampus, tetapi aku juga merasa tidak
senang karena jika dunia perkuliahanku sudah dimulai lagi, itu berarti dunia
tugasku pun akan segera dimulai. Yah,
harus bagaimana lagi? Aku tetap harus
kembali ke kampus dan memulai hariku sebagai mahasiswa semester 4.
Waktu terus
bergulir. Dia tidak lagi berjalan, dia
terus berlari. Dan tentunya untuk mengimbanginya aku tidak bisa hanya terus
berjalan atau malah berhenti, aku juga harus terus berlari. Capek?
Tentu saja. Karena aku bukanlah
orang yang munafik, aku akan berkata dengan terus terang bahwa sering kali aku
merasa capek dan kelelahan jika harus terus berlari dengan sang waktu. Akan tetapi, seperti banyak orang bilang,
“Life must go on”, aku pun harus terus melanjutkan hidupku.
Dengan ucapan
“Bismillahirrahmanirrahim” kini aku siap untuk bertempur di semester 4
ini. Kini masa liburanku selama 1 bulan
yang terasa seperti sekejap mata itu sudah berlalu. Kini saatnya kita kembali ke kampus, saatnya
kita kembali kuliah dan kembali disibukkan dengan tugas-tugas yang amat sangat
banyak. Kini sang pena pun telah siap
untuk kembali meliuk-liuk dan menari-nari indah di atas putihnya kertas dalam
buku-buku tugas.
Aku dan teman-temanku
kembali bertemu dengan Mr.Lala.
Phonology lagi? Tentu saja
bukan. Di semester 4 ini kami kembali
bertemu dengan beliau di mata kuliah Writing 4.
Seperti pada semester 2 yang lalu, kami kembali berjibaku dengan dunia
“Writing” dalam asuhan dan bimbingan dari Mr.Lala. Namun, dari awal pun Mr.Lala telah
mengingatkan bahwa di semester 4 ini tentunya akan sangat berbeda dengan yang
telah kami semua alami sewaktu di semester 2 karena writing kali ini akan lebih
serius lagi baik dari segi bahasannya maupun dari segi tugas-tugasnya. Jika pada waktu di semester 2 kami dilatih
untuk mahir menulis karangan-karangan fiksi (seperti: narrative, recount dan
lain-lain), di semester 4 ini kami berada pada zona yang “lebih serius” karena
di semester 4 ini kami dituntut untuk bisa menulis “academic writing
assignment”.
Jadi, apa sih yang
dimaksud dengan academic writing assignment itu? Seperti yang dikatakan dalam syllabus yang
diberikan oleh Mr.Lala pada pertemuan pertama Senin 3 Februari 2014 kemarin,
yang dimaksud dengan “Academic Writing Assignment is, essentially, the writing you
have to do for your university courses.”
Tentunya kita semua tahu bahwa “university writing” sangatlah berbeda
dengan “writing at school or work”. Di tingkat universitas ini kita semua
dituntut untuk bisa menulis dengan menggunakan bahasa formal dan menuliskan
argumen-argumen dengan menyertakan bukti-bukti yang menguatkan argumen-argumen
tersebut. Jadi, disini kita benar-benar
akan memasuki zona menulis yang sebenarnya.
Sekarang kita dituntut untuk menulis berdasarkan fakta-fakta yang ada
dan bukan hanya berdasarkan khayalan semata.
Academic writing
assignment sendiri mempunyai beberapa nama yang berbeda, diantaranya: essay,
paper, research paper, term paper, argumentative paper/essay, analysis
paper/essay, informative essay, ataupun position paper. Namun sebenarnya walaupun mempunyai nama yang
berbeda-beda, semua ini mempunyai prinsip dan tujuan yang sama. Sebuah paper atau essay bukanlah dimaksudkan
untuk menjadi siksaan tersendiri bagi para mahasiswa. Sebuah academic writing assignment atau bisa
juga disebut karya tulis akademik dimaksudkan sebagai kesempatan kepada kita,
para mahasiswa, untuk menjelajahi sesuatu yang menarik bagi kita. Kita memliki kebebasan dalam memilih topik
yang akan kita bahas, berapa jumlah halaman yang diperlukan untuk
mengekspresikan ide-ide yang kita punya dan kita juga bebas dalam menentukan
siapa yang akan merasa tertarik untuk membaca apa yang kita tulis tadi. Maksudnya, kita bebas menentukan siapakah
yang akan menjadi reader karya tulis kita.
Pertanyaan: Bagaimana sih cara menulis “academic writing assignment”
itu?
Dalam menulis sebuah
karya tulis akademik, kita akan memulainya dengan menanyakan sebuah pertanyaan
yang bagus dan tepat, lalu mulai menemukan dan menganalisa jawabannya, setelah
itu kita pilih jawaban yang akan menjadi “the best answer(s)” untuk
didiskusikan dalam paper kita. Paper
yang kita tulis akan menjadi cara untuk berbagi hasil pemikiran kita (jawaban
kita) atas pertanyaan tadi secara logika dan juga dengan disertakan bukti-bukti
nyata yang bisa menguatkan jawaban kita tersebut. Jadi, tujuan utama dari “academic writing
assignment” ini bukanlah untuk menunjukkan segala sesuatu yang kita ketahui
tentang topik bacaan yang telah kita pilih tadi, namun tujuan utama yang sesungguhnya
adalah untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mengerti dan dapat berpikir
kritis mengenai topik yang telah kita pilih untuk dibahas dalam paper kita
tadi.
Ketika kita menulis sebuah
karya tulis akademik, setelah menentukan topik yang akan kita bahas secara
tuntas, kita harus mulai mencari informasi-informasi yang kita butuhkan. Seperti telah aku sebutkan di atas tadi, kita
bisa memulainya dengan menanyakan sebuah pertanyaan yang bagus dan tepat, lalu
kita akan mencari dan menganalisa apakah jawaban yang paling tepat untuk
pertanyaan tersebut. Salah satu cara
yang paling ampuh dan paling efektif yang bisa kita lakukan untuk mengetahui
jawabannya adalah dengan cara researching.
Dengan researching tersebut kita akan menemukan informasi-informasi baru
yang kita butuhkan untuk menulis paper (karya tulis) kita tadi. Setelah menemukan informasi-informasi baru,
kita harus mengevaluasinya apakah informasi-informasi tersebut benar adanya dan
dibutuhkan sebagai bahan menulis kita.
Karya tulis akademik
(academic writing assignment) berisi tentang argumen-argumen penulis mengenai
topik yang sedang dibahas oleh si penulis itu sendiri. Namun, tidak hanya memikirkan argumen-argumen
kita sendiri, kita sebagai penulis juga tentunya harus memperhatikan dan
merespon argumen-argumen dari penulis lain ataupun sumber lain yang berkaitan
dengan topik yang kita bahas. Jika
memang argumen-argumen dari penulis lain ataupun sumber lain tersebut memang
tepat dan disertai dengan bukti-bukti yang jelas dan nyata, maka kita bisa juga
menambahkan argumen-argumen tersebut dalam karya tulis kita dengan tujuan hanya
untuk memperkuat argumen-argumen hasil pemikiran kita sendiri.
Jika kita lihat dari
zona bahasannya, academic writing assignment memang amat terlihat lebih rumit
daripada jenis-jenis writing yang telah kita bahas di semester 2 dan juga
semester 3. Disini kita benar-benar dituntut untuk menunjukkan skill writing
kita yang sesungguhnya. Disini kita tidak bisa hanya mengandalkan daya khayalan
tingkat tinggi yang masing-masing dari kita pasti memilikinya, sekarang kita
dituntut untuk menulis sesuai dengan fakta yang ada di lapangan apalagi harus
disertai juga dengan bukti-bukti kuat yang menunjang tulisan-tulisan hasil
pemikiran kita.
Mr.lala pun berkata,
“Tidak usah muluk-muluk berharap tulisan kita akan langsung dianggap menarik
oleh setiap orang yang membaca. Just satisfy one single reader!” Sebelum kita mulai menulis sebuah karya tulis
akademik baik itu paper atau essay, kita harus sudah menentukan juga siapakah
yang akan menjadi reader karya tulis kita tersebut. Seperti contohnya kita sebagai seorang
mahasiswa yang sedang menyusun sebuah karya tulis untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh seorang dosen mata kuliah tertentu, maka sebisa mungkin kita
harus membuat dosen tersebut merasa puas dan tertarik dengan karya tulis
kita. Tidak harus peduli apa kata reader
kita yang lain (jika ada), karena tujuan utama kita adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh dosen tersebut sehingga kita bisa lulus mata kuliah yang
dia ajarkan dan mendapatkan nilai yang memuaskan.
Jadi, inilah babak baru
dalm kehidupanku sebagai seorang mahasiswa.
Writing 4 beserta “academic writing assignment”-nya akan bersatu-padu
menjadi planet baru yang harus aku singgahi dalam perjalananku menjelajahi
luasnya jagat raya dunia pendidikan ini.
Well, sudah saatnya aku untuk mengatakan, “Goodbye my holiday. Hello
Writing 4!”