Gejolak
Baru Writing
(By.
Aneu Fuji Lestarie)
Ada cahaya setelah gelap, penerang
dikala gulita. Ada pelangi setelah
hujan, pencerah dikala gelap. Ada juga
kata libur setelah kata lelah, penghibur dikala bosan. Ingin rasanya aku menghentikan massa dimana
kata libur itu terus tersa hingga terlontar kata lelah dan aku pun akan terbuai
asa. Namun tak ada yang abadi, kata
libur itu pun perlahan-lahan menghilang dan aku pun kembali ke massa kelelahan
dimana aku harus siap menghadapi rintangan dan bangkit untuk melawannya sampai
aku mendapatkan kata libur itu kembali dengan sebuah pencapaian yang indah.
Setelah kurang lebih satu bulan saya
mencium harumnya embun pagi dengan balutan pelangi dan cahaya yang terang,
namun sekarang saya tidak menciumnya lagi.
Harum embun pagi itu berubah dan tidak seperti biasa yang saya
cium. Hal itu membuat saya
terkejut. Tetapi, saya pun harus siap
mencium embun pagi yang berbeda iu agar saya terbiasa akan hal itu.
Senin adalah hari padat dimana
kebanyakan orang sibuk dan memulai aktifitasnya dihari tersebut. So, akan saya sambut hari senin dengan rasa
yang bergejolak yang dipenuhi gelora semangat, karena tepat pada hari senin
yang jatuh pada tanggal 03 Februari 2014 saya memulai aktifitas perkuliahan
kembali dengan tahun yang baru, semester baru, mata kuliah baru, dosen pengampu
baru dan juga semangat belajar yang baru.
Mata kuliah pertama pada hari senin,
tanggal 03 Februari 2014(hari pertama masuk kuliah pada semester 4) yaitu
Writing & Composition 4, yang mana dosen pengampunya adalah Mr. Lala
Bumela, M.Pd. Beliau mengajar ke-3
kalinya di kelas PBI-A/4. Pertama, pada
mata kuliah Writing & Composition 2.
Kedua, pada mata kuliah English Phonology dan keriga pada mata kuliah
Writing & Composition 4 ini, Mr. Lala mengubahnya menjadi writing for
academic purpose, karena pada semester 4 ini bukan lagi saatnya untuk menulis
karangan ecek-ecek seperti pada semester-semester sebelumnya. Namun, kita sudah menginjak zona ilmiah.
Pada pertemuan pertama ini, Mr. Lala
memulainya dengan menjelaskan course syllabus.
Dalam writing 4 syllabus tertera aktifitas dan pekerjaan professional
beliau yang mana jika beliau tidak hadir dalam waktu perkuliahan, kita harus
memakluminya dan beliau pun akan mengganti hari
& jadwal untuk pertemuan yang terlewat. Mr. Lala juga mengingatkan bahwa dalam
writing 4 ini kita harus siap untuk kurang tidur malam (bergadang), mata lelah,
jari yangterasa kaku, tempat tidur yang dikelilingi dengan sekumpulan kertas
dan buku, dan juga kita harus mempunyai teman baru dalam mengarjakan
tugas-tugas kita yaitu cemilan dan kopi di malam hari. Namun, kita tidak perlu menyesal unuk
melakukan semua hal itu, karena menulis dan membaca akan membuat kita menjadi
mahasiswa/pelajar yang pemikirannya maju.
Dalam syllabus, metode pengajaran
Mr. Lala sama seperti sebelumnya. Namun
ada sedikit perubahan dan penambahan yang beliau sisipkan dalam witing 4, yaitu
ada penambahan blogging yang mana setiap kelas harus mempunyai 1 blog kelas dan
setiap individu mempostingkan hasil karya tulisannya ke dalam blog kelas
tersebut untuk dijadikan kenangan dan pebuktian kepada rektor dan dosen-dosen
lain bahwa mahasiswa PBI mempunyai skill dalam hal menulis.
Sedangkan, untuk class review
bertambah menjadi 5 halaman dan chapter review menjadi 10 halaman. Keduanay ditulis menggunakan bahasa
Indonesia. Selain ada class dan chapter
review, ada juga critical review dan argumentative essay. Untuk critical review ditulis menggunakan
bahasa Indonesia sebanyak 2500 kata, dan untuk argumentative essays ditulis
menggunakan bahasa Inggris sebanyak 3000 kata.
Namun, kedua tugas tersebut tidak berada dalam massa yang sama. Ubtuk critical review difokuskan selama massa
awal (pertengahan pertama) pembelajaran writing 4. Sedangkan untuk argumentative essay sendiri
difkuskan pada massa kedua pembelajaran.
Setelah Mr. Lala menguraikan tentang
isi course syllabus, kemudian beliau menjelaskan tentang writing. Dalam menulis itu tidak lepas dari teks,
conteks dan pembaca. Ketika kita
menghasilkan sebuah karya tulis, seharusnya kita sudah merasa cukup puas dengan
satu orang pembaca saja, karena jika kita mengandalkan banyak orang untuk
membaca dan mengkritik tulisan kita, maka kita sulit untuk percaya diri kembali
dalam menulis ketika mendapatkan kritikan pedas dari para pembaca.
Penggunaan bahasa sangatlah penting
dalam kegiatan menulis. Bahasa adalah
arsitektur dalam pembangunan keterampilan.
Orang yang bahasa ibunya sudah baik dan ia mampu untuk mengeksplore
bahasa ibunya tersebut, maka orang itu pun akan mudah mengeksplor bahasa keduanya
(bahasa asing), jadi keterampilan bahasa itu sungguh sangatlah penting. Ketika seseorang terampil dalam berbahasa
yang baik dan mudah dipahami maka ia akan menghasilkan karya tulis yang baik
dan tulisannya akan banyak diminati oleh para pembaca, begitu pun sebaliknya.
Setelah selesai menjelaskan course
syllabus, dan materi-materi, kemudian Mr. Lala menyuguhkan hidangan pembuka
dengan tugas class review pertama sebanyak 5 halaman dan appertizer essays dari
tiga article, yaitu (Bukan) Bangsa Penulis, Powerful Writers versus
The Helpless Readers dan Learning and Teaching Process: More about
Readers and Writers sebanyak 5 halaman.
Waw amazing,,. Kita harus
benar-benar siap menghadapi writing 4 ini.
Chayoo,,, ^^ J