Wake up and Move on (Class Review 1)



Wake up and Move on
Author: Dwi Arianti

Terlelap dalam tidur yang panjang ini, waktu kini memaksa saya untuk bangun. Bangun dari tidur panjang dan semua mimpi yang ada. Sulit rasanya tapi semuanya harus dipaksa. Paksaan untuk bangun dari tidur dan mimpi ini. Ayo bangun!
Satu bulan rasanya cukup untuk saya menikmati waktu bersantai saja. Cukup pula untuk saya merefresh otak sebelum melakukan aktivitas rutin yang menyibukkan saya dikampus tercinta IAIN SYEKH NURJATI CIREBON.  
Tepat di Senin pagi, 3 Februari 2014 adalah hari pertama saya datang kembali ke kampus ini. Hari pertama saya berada di semester 4. Semester yang akan lebih menyita waktu dan tenaga saya dengan segala aktivitas dan tugas yang banyak. Di semester inilah, saya harus merubah segalanya menjadi lebih baik lagi dari semester sebelumnya. Dimulai dari merubah sikap, kebiasaan buruk menjadi lebih baik lagi dengan disertai doa, usaha serta semangat yang baru. Tak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan sosok beliau di semester ini. Dipertemukan dengan mata kuliah yang sama dengan semester yang lalu yaitu Writing and Composition 4. Beliau adalah Mr Lala Bumela.
Diawal pertemuan ini, Mr Lala membahas tentang silabus yang ada pada mata kuliah Writing. Pada pembahasan tersebut, beliau menjelaskan course reading yang dijadikan referensi, course work evaluation dan weekly schedule. Materi yang ada pada mata kuliah yang akan diajarkan akan jauh lebih sulit serta akan lebih banyak tugas dan challenge yang lebih menantang. Akan tetapi semuanya tidak menjadikan saya menjadi menyerah. Tentunya hal ini akan saya jadikan sebagai motivasi serta semangat mengikuti mata kuliah ini.
Ada sebuah sugesti dari Maria Popova: Perfection is like chasing the horizon. Keep moving. Sugesti ini dimaksudkan bahwa kesempurnaan seperti horizon yang lurus dan tidak ada ujungnya. Jika kita ingin mendapat kesempurnaaan itu, janganlah berhenti pada satu titik saja. Akan tetapi kita harus mampu berpindah ke titik yang lain untuk mencari kesempurnaan yang diinginkan. Kunci penting dari semua ini adalah move, move, and move.
Ada banyak perbedaan materi yang ada pada mata kuliah ini. Jika sebelumnya kita difokuskan pada karangan narrative, descriptive, recount, ataupun lainnya, pada wriiting 4 ini kita lebih difokuskan pada critical review dan argumentative essay. Dalam critical review kita akan disuguhkan dengan beberapa articel lalu kemudian kita menanggapi artikel tersebut. Critical review adalah ringkasan dan evaluasi dari ide-ide yang ada pada artikel. Selain itu, hal yang berbeda terlihat dari penulisan tugas. Jika sebelumnya kita hanya menuliskannya pada log blog saja, sekarang kita diminta untuk mempostkan tulisan tersebut pada class blog. Tentu ini sangat berbeda. Pada blog tersebut tulisan kita akan lebih dibaca oleh orang lain. Ini adalah cara yang cukup bagus untuk mempublikasikan tulisan kita kepada orang lain.
Selanjutnya, pada progress test ada dua hal yaitu critical review serta argumentative terbaik yang akan kita pilih untuk diberikan penilain oleh Mr Lala. Pada critical review kita harus menulis sebanyak 2500 kata menggunakan bahasa Indonesia dan argumentative essay sebanyak 3000 kata dengan menggunakan bahasa Inggris. It’s amazing for me.
Pembahasan selanjutnya mengenai materi pengenalan mengenai Writing 4. Menurut Hyland (2003), the ability to write effectively adalah sesuatu yang membutuhkan exensive dan specialised instruction. Selain itu, belajar bagaimana menulis dalam bahasa kedua adalah salah satu aspek yang lebih menantang dalam belajar bahasa kedua.
Jika kita lihat ada dua tipe dari seorang teacher. Pertama adalah effective teacher, sedangkan yang kedua adalah strong techer. Effective teacher adalah seseorang yang dapat membuat informasi pilihan mengenai metode, materi dan prosedur yang dapat digunakan didalam kelas berdasarkan penjelasan yang jelas dari current attitude serta latihan. Strong teacher adalah seorang guru yang reflective dan pencerminan membutuhkan pengetahuan untuk menghubungkan aktivitas kelas terhadap penelitian dan teori yang relevan.
Writing terdiri dari kemampuan mengarang dan pengetahuan. Pengetahuan tersebut meliputi text, context dan reader. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain. Seorang reader tentunya membutuhkan text untuk dibaca. Text adalah tuliasan yang berfungsi menyampaikan pesan atau informasi dalam konteks situasi. Dari sini jelas bahwa ketiganya memiliki hubungan yang sangat berkaitan satu sama lainnya. Teks adalah the big thing. Ketika seseorang menuliskan sebuah text maka cukuplah memuaskan satu pembaca saja. Satisfy one single reader. Kita tidak perlu memuaskan semua orang tetapi cukup satu pembaca saja. Hal penting yang dapat membuat text menjadi lebih baik lagi adalah dengan practice dan practice. Ada pula beberapa unsur penting writing teaching dalam second languange. Unsur tersebut diantaranya yaitu languange structures, text function, themes or topics, creative expression, composing prosesses, context, genre, dan context of writing.
Perlu kita sadari bahwa kita seharusnya lebih bersungguh-sungguh serta giat dalam Writing 4 ini. Hal ini karena kita akan mendapatkan lebih banyak tantangan. Oleh karena itu marilah kita memotivasi diri kita untuk lebih baik lagi. Ini adalah saatnya kita bangun dari tidur panjang kita. Carilah kesempurnaan yang diinginkan. Move, move and move.

Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment