How Book Change The People's Life
(By.
Aneu Fuji Lestarie)
“Menulis
adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata,
suatu
cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di
mana.Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas
ditimbang-timbang.”
~Seno
Gumiro Ajidarma~
Menulis adalah suatu kegiatan
untuk menciptakan suatu catatan atau informasi
pada suatu media
dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan
menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Mengapa harus
menulis? Karena dengan menulis dapat menjadikan sesuatu yang asalnya tiada menjadi
ada, dan dengan menulis juga dapat memberi informasi bagi orang lain tentang
apa yang belum mereka ketahui, sehingga kejadian yang seharusnya dikerjakan
karena adanya suatu manfaat bisa dikerjakan oleh orang lain dan kejadian yang
seharusnya di tinggalkan karena adanya suatu madorot atau bencana bisa ditinggalkan
orang lain, sehingga bencana yang sama tidak terulang kembali di masa yang akan
datang karena sudah adanya warning dari seorang penulis.
Oleh
sebab itu ketika menulis sebuah buku, penulis harus memikirkan dampak dan
pengaruh apa yang akan terjadi pada pembaca.
Karena menurut Helvy Tiana Rosa “tulisan itu rekam jejak. Sekali
dipublikasikan, tak akan bisa kau tarik. Tulislah hal-hal berarti yg tak akan
pernah kau sesali kemudian.” Sehingga
dalam menulis harus jujur dan mengungkap hal-hal yang nyata, agar pembaca tidak
tersesat karena tulisan tersebut. Howard
Zinn juga mempertegas dalam bukunya Antrhropology off the Shelf:
Speaking Truth to Power with Book yaitu “facts, nothing but facts” karena
Howard Zinn menyadari bahwa sebuah tulisan akan mengubah kesadaran seseorang.
Jika seandainya
tidak ada tulisan, maka akan membuat diri kita hidup dalam dunia yang tidak
menentu, karena kekurangan ilmu dan wawasan yang luas, sebab kalau kita
mengandalkan tutur kata yang di transmisikan oleh seorang guru kepada seorang
murid , akal kita tidak akan mampu menyimpan semuanya, karena zaman kita bukan
lagi zaman sahabat yang hidup di masa Rosulullah SAW, yang selalu
mendapat sinar keagungan dari beliau, sehingga apa yang sahabat dengar dari apa
yang telah dituturkan oleh Rosulullah bisa terekam di memori mereka dengan
baik.
Sehingga,
pada era globalisasi ini, peran media sangatlah penting dalam kehidupan sosial,
baik itu media massa ataupun media elektronik.
Pentingnya media dikarenakan dalam media itu mengandung berbagai
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh manusia, seperti halnya buku. Buku merupakan benda yang crucial yang dapat
mengubah paradigma seseorang dan sebagai tanda peradaban manusia.
Buku hanya
terdiri dari kumpulan kertas dan tulisan.
Tapi buku sangatlah bermanfaat dan berarti bagi kehidupan kita. Dengan kumpulan kertas dan tulisan itu kita
akan mengetahui berbagai macam ilmu dan pengetahuan. Kertas dan tulisan yang ada dalam buku itu pun
mampu membawa perubahan yang besar bagi kelangsungan kehidupan sebuah bangsa. Melalui buku, kita dapat mengetahui
kedahsyatan sebuah sejarah, dan buku itu dapat mempengaruhi kita untuk menjadi
lebih besar rasa keingin tahuan kita terhadap sejarah dan mengembangkannya
serta merubah hal yang buruk dari sejarah menjadi lebih baik dan dapat
dijadikan sebuah contoh dalam kehidupan.
“Aku bukan masa lalu,
tapi masa lalu membawaku
ke masa depan”
~kopralogic~
"People will not look
forward to posterity,
who never look backward to
their ancestors."
~Edmund Burke~
Banyak orang yang tidak memahami betapa
pentingnya arti sejarah masa lalu.
Mereka menghiraukan bahkan tak peduli tentang apa yang terjadi di masa
lalu. Padahal, jika kita memahami arti
penting sejarah akan memberikan pencerahan dalam memahami kehidupan di masa
depan. Arah langkah hari ini, esok dan
seterusnya ternyata merupakan dampak dari proses panjang sejarah masa
lalu. Betapa masa lalu itu ‘mudah’
diucapkan oleh siapa pun, termasuk mereka yang hanya melihat masa lalu dengan
sebelah mata. Dengan memahami dan
membuka tabir transparan masa lalu, kita dapat mengetahui dan menyadari
eksistensi dan kondisi kekinian serta kita dapat memprediksi bagaimana masa
depan kita.
“TO
BE HOPEFUL in bad times is not just foolishly romantic. It is based on the fact
that human history is a history not only of cruelty, but also of compassion,
sacrifice, courage, kindness. Itulah
yang dikatakan Howard Zinn dalam bukunya A People’s History of The United State
yang menekankan sejarah kompleks yang kita pilih akan menentukan
kehidupan kita. Jika kita hanya melihat yang terburuk saja, maka menghancurkan kemampuan kita untuk melakukan sesuatu. Jika kita ingat saat-saat dan tempat-tempat dan ada begitu banyak-mana
orang telah berperilaku megah, ini memberi kita
energi untuk bertindak, dan
setidaknya kemungkinan pengiriman ini berputar atas dunia
dalam arah yang berbeda, daan jika kita bertindak,
maka kita tidak harus menunggu untuk beberapa waktu utopis
besar. Karena masa depan adalah suksesi
yang tak terbatas.
Melalui
penulisan kisah sejarah yang menarik dapat menghibur serta menghipnotis para
pembaca untuk lebih tertarik mengulik tentang masa lalu. Dengan gaya tulisan yang hidup dan
komunikatif dari para penulis sejarah, maka pembaca akan merasa nyaman dan
senang membacanya karena mereka dapat berimajinasi ke masa lalu walaupun mereka
tidak hidup di masa lalu. Selain itu,
berbagai kisah sejarah yang ditulis oleh sejarawan dapat memberikan inspirasi
dan dapat mengubah pola hidup para pembaca.
Sehingga kisah sejarah penting ditulis dan ceritakan dalam sebuah
buku. Akan tetapi, dalam penulisan sejarah
perlu adanya penelitian dan pernyataan yang benar tanpa ada kekeliruan dalam
penulisannya. Sebagaimana yang tertera
dalam firman Allah (al-quran) yang artinya:
Dan semua
kisah dari rasul-rasul kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu
kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Qs.
Huud (11) ayat 120).
Dari ayat
tersebut sudah tertera bahwa sebuah sejarah sangatlah penting untuk diketahui
dan dipelajari. Dengan penulisan
sejarahlah kita dapat mengetahui sejarah-sejarah yang belum terungkap. Contohnya saja dengan dibukukannya al-quran
pada masa khalifah usman, yang tadinya ditulis dalam lembaran-lembaran pelepah
kurma dan kulit binatang, kemudian lembaran-lembaran tersebut dikumpulkan
menjadi kitab suci dalam sebuah kertas yang dapat dibaca dengan mudah sehingga
kita dapat mengetahui cerita-cerita para nabi dan rasul sehingga ada orang yang
mengkaji al-quran itu sebagai ilmu pengetahuan karena al-quran merupakan sumber
ilmu pengetahuan.
Pada buku
Howard Zinn yang berjudul ‘Antrhropology off the Shelf: Speaking Truth to Power
with Book’ menjelaskan bahwa buku memiliki efek yang sangat kuat sehingga dapat
mempengaruhi dan mengubah serta menyadarkan seseorang dalam meraungi
kehidupan. Penciptaan sebuah buku
sangatlah penting untuk mengungkap hal-hal (kebenaran) yang belum
terungkap. Jadi, wawasan tentang
sejarah, kebenaran serta fakta-fakta yang belum terungkap dapat terungkap dalam
sebuah buku.
Dengan
menuangkan dan memperkenalkan sebuah ide dalam tulisan yang belum pernah
diketahui dan tidak terpikirkan sebelumnya oleh calon pembaca, dapat memberikan
kesan yang membuat pembaca takjub dan dianggap sangat berarti serta juga dapat
menimbulkan pengaruh yang kuat terhadap kesadaran sang pembaca.
Selain itu,
menuangkan sebuah pengalaman hidup juga merupakan salah satu cara agar
pengalaman yang pernah kita alami di masa lampau akan tetap bisa tersimpan dan
dapat di ingat kembali, menuangkan sebuah pengalaman hidup dapat dilakukan
dengan cara menulis ke dalam sebuah media , baik itu media digital seperti blog
atau media kertas seperti buku harian.
Oleh karena itu, setiap manusia dilahirkan dengan dibekali pikiran,
dengan pikirannya itu manusia hidup dengan mengalami berbagai suka dan duka
yang terkadang ingin menyimpan cerita pengalaman-pengalamannya dan menjadikan
sejarah bagi diri sendiri. Namun sudah menjadi kodrat bahwa setiap orang
memiliki keterbatasan dalam menyimpan apa yang pernah di alami dalam hidupnya
sehingga mereka menuliskan sejarah itu dalam sebuah coretan-coretan pada
lembaran ketas yang menjadi sebuah buku.
Buku juga
merupakan benda yang luar biasa dibandingkan dengan benda-benda sejarah
lain. Buku dapat mengungkap sebuah
sejarah, akan tetapi benda-benda sejarah hanya bisa dijadikan bukti dan
benda-benda sejarah juga dapat ditemukan atau diungkap dalam sebuah tulisan
yang pastinya jika ada tulisan maka ada buku.
Benda-benda sejarah cenderng hanya memiliki makna statis, sedangkan buku
itu bersifat dinamis yakni dapat dikembangkan.
Buku merupakan benda yang sederhana dan terlihat bisa, namun hal yang
luar biasa dari buku yaitu menyimpan sebuah rahasia pengetahuan, kebenaran dan
hal-hal yang tersembunyi yang belum terugkap.
Dengan adanya buku hal-hal tabu bisa diungkap dan dijadikan
sejarah. Bagi orang yang gemar membaca
buku, buku itu terasa sangat luar bisa, apalagi jika buku itu dapat mengubah
pola pikirnya dan bermanfaat juga berarti bagi kelangsungan hidupnya.
Peran dan
pengaruh buku sangat besar dalam kehidupan seseorang. Sehingga buku merupakan benda yang mampu
meningkatkan kemampuan dan pengetahuan seseorang. Dengan membaca buku, kita dapat menjelajah
berbagai tempat di dunia yang luas ini tanpa perlu mengunjunginya. Karena kita dapat memunculkan inspirasi
kita. Buku dapat melampaui batas ruang
dan waktu. Cakrawala wawasan terbuka
lebih lebar dan daya nalar terbankitkan.
Buku merupakan inspirasi bagi orang yang membacanya karena membaca buku
pikiran dapat lebih berkembang dan pandangan menjadi luas.
Dengan
membaca buku, maka dapat memberikan pencerahan serta motivasi untuk dapat
berpikir logis dan kritis. Buku juga
dapat memberi pencerahan terhadap pikiran kita yang mungkin dapat mengembangkan
potensi untuk menjadi yang lebih baik lagi dan menimbulkan rasa optimisme dan
percaya diri.
Kita dapat
melihat sisi terang dalam sebuah kegelapan dan sisi positif dalam sebuah
kenegatifan. Karena buku dapat menggugah
perasaan senang dalam membacanya karena kita dapat membaca buku dimana saja dan
kapan saja sepanjang dalam diri kita ada kemauan untuk membacanya, akan tetapi
buku dapat memberikan kebermaknaan dalam hidup itu tergantung orang yang
membacanya, sejauh mana ia memberi makna terhadap buku yang ia baca dan sejauh
mana ia memahami isi dari sebuah buku tersebut, sehingga kalimat-kalimat buku
itu terpandang ramah, bersahabat dan dapat memunculkan kegairahan untuk
membacanya dan menjadikannya kegemaran tanpa beban.
Tentu kita
pun harus memilih buku yang tepat untuk mendapatkan perubahan yang optimal ke
arah yang lebih baik. Lewat buku, kita dapat menggali apa saja rahasia atau
kebenaran-kebenaran yang belum terungkap seperti sejarah yang belum kita ketahui. Setelah itu, kita
jangan berhenti pada membaca saja, tapi kita harus melakukannya dalam kehidupan
kita sehari-hari, karena buku adalah stimulator untuk melakukan sebuah
tindakan. Maka sia-sialah arti sebuah buku jika kita tidak
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Buku bacaan yang
bermutu akan menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi pembacanya, karena dengan
membaca buku akan terjadi proses pengalihan ilmu pengetahuan (transfer of
knowledge), artinya makin banyak membaca buku maka akan makin banyak dan luas
pula ilmu pengetahuan yang diperoleh dan dikuasai. Sehingga dapat dijadikan sarana untuk
mengubah pola pikir dan mengembangkan potensi diri.
Setelah
membaca buku biasanya pikiran kita menjadi berkembang. Buku bacaan yang bermutu ialah yang isinya
tidak mengandung dan menimbulkan pertentangan unsur sara (suku, agama, ras, dan
antar golongan), sehingga tidak ada hal-hal yang menjurus pada provokasi dan
menimbulkan perpecahan atau permusuhan pada para pembaca. Akan tetapi, sebuah buku seyogyanya harus
sentiasa memotivasi pembaca untuk saling menghargai dan berpijak pada sebuah
kebenaran. Namun, banyak buku-buku yang
tidak sesuai dengan fakta. Seperti
halnya sejarah tentang Columbus yang mana kita ketahui bahwa Columbus adalah
pahlawan dan penemu Benua Amerika.
Namun
Howard Zinn, mampu menguak kebenaran tentang Columbus pada bukunya A People’s
History of The United State walaupun banyak orang yang meghujat beliau. Howard Zinn menggambarkan Chirstopher
Columbus sebagai, penjelajah yang menemukan tanah baru dan sebagai agen penaklukan dengan nafsu yang
tinggi untuk memiliki emas dan sumber daya lainnya dan menyiksa serta membunuh
orang lain untuk mencapai tujuan tersebut.
Maka,
sudah saatnya kita meluruskan sejarah yang mengajarkan fakta-fakta yang keliru
dengan hadirnya pengungkapan dari Howard Zinn yang menguak siapa sebenarnya
Chirstopher Columbus itu. Bangsa
Indonesia memang tidak terkena dampaknya secara langsung, namun pemahaman yang
diterima dalam ranah pendidikan formal yang mengungkapkan betapa hebatnya
Columbus tentu akan mengaburkan sebuah kebenaran. Sehingga membuat kita menelan mentah-mentah
isi teks pelajaran sejarah tentang Columbus yang tidak nyata.
Columbus
memperkosa putri salah satu bangsawan Spanyol yang masih berusia 13 tahun.
Pengadilan tidak bisa memutuskan ia harus dihukum mati, sehingga akhirnya Ratu
Isabella mengirimnya dalam misi mencari benua baru (saat itu tujuan utama
adalah mencari India) dan dengan harapan, Columbus tidak akan bisa pulang
kembali. Saat akhirnya Columbus mendarat
pertama kali di Benua Biru Amerika, ia masih mengira inilah tanah India. Saat
itu para penduduk asli menyambut Columbus dengan gembira. Namun, sebaliknya Columbus
menulis sebuah kebohongan dalam jurnalnya.
“Mereka membawakam kami burung beo, bola kapas dan tombak dan banyak hal
lainnya sebagai hadiah. Mereka rela memperdagangkan segala yang mereka miliki …
Mereka tidak memanggul senjata, padahal saya menunjukkan pedang. Mereka tidak
memiliki besi. Tombak mereka terbuat dari tebu … Mereka akan dengan mudah kami
taklukan menjadi budak…. Dengan lima puluh orang saja, kita bisa menundukkan
mereka semua dan membuat mereka melakukan apapun yang kita inginkan. “
Columbus
juga menulis, “Saya percaya bahwa mereka akan dengan mudah menjadi orang
Kristen buatan, karena sepertinya mereka tidak beragama.” Selain itu, dalam catatan hariannya, Columbus
mengakui bahwa saat ia tiba di Hindia (ia saat itu masih percaya telah menemukan
India, bukan Amerika), ia menyiksa penduduk pribumi, menggantung, mencambuknya,
hanya demi satu informasi penting yaitu tentang keberadaan emas.
Helen
Ellerbe juga mengungkapkan, dalam bukunya “The Dark Side of Christian History”
(hal. 86-88) menggambarkan keberingasan Columbus. Selain menyiksa, ia juga
sering memperkosa perempuan-perempuan pribumi lalu mencambuk mereka demi kesenangan
belaka. Koloni yang dibawa Columbus pada
pelayaran berikutnya (1496) diklaim bertanggungjawab atas kematian 34 juta
penduduk asli Amerika. Nah, kini apakah masih pantas Columbus disebut tokoh
besar penemu Amerika, diperingati seluas dunia dengan “Columbus Day”? tentu
tidak.
Sehingga
untuk mempelajari sesuatu yang nyata kita harus mempelajari sejarah yang
sebenarnya. “To study history is to
built history” (Arnold Toynbee) yang artinya mempelajari sejarah untuk
membangun sejarah”. Oleh karena itu,
sejarah disebut sebagai sumber inspirasi. Sejarah berupaya merekam aktifitas
manusia pada masa silam. Pengetahuan dan cita-cita masa lampau dapat menjadi
sumber inspirasi dalam rangka menumbuhkan cita-cita masa depan.
Sehingga
dengan adanya buku sejarah, kita dapat mengetahui kedahsyatan dan pengaruh sebuah kisah
lampau dan juga buku mampu membawa perubahan yang besar bagi kelangsungan
sebuah bangsa. Sebut saja, buku “Prinsipia Mathematic” yang ditulis Isaac
Newton. Buku ini berisi pandangan dan sebuah pemikiran kritis bahwa kebenaran
akal harus dibuktikan dengan eksperimen-eksperimen. Tahukah apa dampak yang
ditimbulkan dari buku ini? Buku ini merupakan inspirator para pemimpin Eropa
yang kelak mengadakan revolusi di Inggris dan Perancis. Sungguh dahsyat
pengaruh buku ini!
Selain
itu buku yang dapat menginspirasi yaitu novel “Harry Potter” yang berjumlah 7
seri. Sekilas buku ini tampak seperti novel biasa. Namun siapa sangka, buku
yang hanya terdiri dari kisah fiksi dan imajinasi karya J. K. Rowling ini mampu
membuat penulisnya memperoleh kekayaan yang melebihi Ratu Elizabeth II. Tak
hanya itu, produser-produser film siap menjadikan kisah ini tayangan yang
menarik karena balutan kisahnya yang unik. Selain itu, buku Harry Potter
membuat terbentuknya berbagai komunitas pecinta HarPot di seluruh dunia.
Menyusul buku-buku novel lainnya, seperti Twilight series oleh Stephanie Meyer.
Novel yang hanya berbentuk buku yang benda mati ini mampu menimbulkan euforia
tersendiri di kalangan masyarakat.
Tak hanya itu, buku
motivasi lainnya mampu membangkitkan seseorang dari keputusasaan dan
kebimbangan hidup. Kita melihat buku memiliki kekuatan yang sangat besar. Buku
adalah sebuah alat perubahan sejati yang tak lekang oleh usia dan waktu. Begitu
banyak perubahan dan peristiwa yang terjadi hanya karena sebuah buku. Buku
memiliki kekuatan rahasia yang tersembunyi di setiap kata-katanya.
Sayangnya, masih banyak orang yang berpikir buku itu
benda yang tidak berguna dan menghabis-habiskan waktu. Jika diberikan opsi
antara berselancar di dunia maya, shopping di mall, dan membaca, mungkin
membacalah yang akan menjadi pilihan terakhir bagi beberapa orang tertentu,
khususnya anak muda. Tak heran jika kadar intelektualitas masyarakat Indonesia
dinilai kurang karena kurangnya aktivitas membaca.
Dengan membaca buku Howard Zinn saya jadi mengetahui
bahwa sebuah perubahan itu datang dari sebuah buku yang hanya sebuah
coretan-coretan pena pada helaian kerats.
Jika ingin hidup kita berubah, maka mulailah membaca dan memahami sebuah
buku. Mungkin filosofi itulah yang harus kita tanamkan dalam diri kita
masing-masing untuk memahami pentingnya membaca bagi kelangsungan hidup kita.
Buku memang sebuah benda mati yang tidak bernilai. Namun setiap lembar dari
buku adalah intrepretasi dari pemikiran dan ide seseorang yang nilainya sangat
berharga. Kita dapat memetik begitu banyak pelajaran, pengalaman, dan pemikiran
tanpa harus mengalami apa yang dialami penulisnya. Buku membuat otak kita kaya
akan pengetahuan untuk menghadapi kehidupan.
Selain itu
kita dapat mengetahui sejarah-sejarah yang belum terungkap kebenarannya dari
adanya sebuah buku. Karena sejarah
merupakan kejadian masa lampau yang tak boleh kita lupakan, karena tanpa adanya
sejarah maka kita tidak akan ada pada zaman sekarang ini. Untuk menjadi kaya, sukses, hidup bahagia
maka janganlah kita melupakan masa lalu.
Karena dengan belajar dari kehidupan masa lalu kita dapat memulai sebuah
perubahan dan mengambil tindakan yang tepat terhadap tujuan kita.
References
Zinn Howard. 2005. Anthropology off the Shelf:Speaking Truth
to Power with Books. Edited by Alisse Waterston and Maria D. Vesperi
Zinn Howard.
A People’s History of the United States, 1492-Present