2nd Critical Review : How Book Change The People's Life

Mar
2


  How Book Change The People's Life
(By. Aneu Fuji Lestarie)
“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata,
suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana.Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.”
~Seno Gumiro Ajidarma~
            Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.  Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.  Mengapa harus menulis? Karena dengan menulis dapat menjadikan sesuatu yang asalnya tiada menjadi ada, dan dengan menulis juga dapat memberi informasi bagi orang lain tentang apa yang belum mereka ketahui, sehingga kejadian yang seharusnya dikerjakan karena adanya suatu manfaat bisa dikerjakan oleh orang lain dan kejadian yang seharusnya di tinggalkan karena adanya suatu madorot atau bencana bisa ditinggalkan orang lain, sehingga bencana yang sama tidak terulang kembali di masa yang akan datang karena sudah adanya warning dari seorang penulis.
Oleh sebab itu ketika menulis sebuah buku, penulis harus memikirkan dampak dan pengaruh apa yang akan terjadi pada pembaca.  Karena menurut Helvy Tiana Rosa “tulisan itu rekam jejak. Sekali dipublikasikan, tak akan bisa kau tarik. Tulislah hal-hal berarti yg tak akan pernah kau sesali kemudian.”  Sehingga dalam menulis harus jujur dan mengungkap hal-hal yang nyata, agar pembaca tidak tersesat karena tulisan tersebut.  Howard Zinn juga mempertegas dalam bukunya Antrhropology off the Shelf: Speaking Truth to Power with Book yaitu “facts, nothing but facts” karena Howard Zinn menyadari bahwa sebuah tulisan akan mengubah kesadaran seseorang.
Jika seandainya tidak ada tulisan, maka akan membuat diri kita hidup dalam dunia yang tidak menentu, karena kekurangan ilmu dan wawasan yang luas, sebab kalau kita mengandalkan tutur kata yang di transmisikan oleh seorang guru kepada seorang murid , akal kita tidak akan mampu menyimpan semuanya, karena zaman kita bukan lagi zaman sahabat yang  hidup di masa Rosulullah SAW, yang selalu mendapat sinar keagungan dari beliau, sehingga apa yang sahabat dengar dari apa yang telah dituturkan oleh Rosulullah bisa terekam di memori mereka dengan baik.
Sehingga, pada era globalisasi ini, peran media sangatlah penting dalam kehidupan sosial, baik itu media massa ataupun media elektronik.  Pentingnya media dikarenakan dalam media itu mengandung berbagai informasi-informasi yang dibutuhkan oleh manusia, seperti halnya buku.  Buku merupakan benda yang crucial yang dapat mengubah paradigma seseorang dan sebagai tanda peradaban manusia.
Buku hanya terdiri dari kumpulan kertas dan tulisan.  Tapi buku sangatlah bermanfaat dan berarti bagi kehidupan kita.  Dengan kumpulan kertas dan tulisan itu kita akan mengetahui berbagai macam ilmu dan pengetahuan.  Kertas dan tulisan yang ada dalam buku itu pun mampu membawa perubahan yang besar bagi kelangsungan kehidupan sebuah bangsa.  Melalui buku, kita dapat mengetahui kedahsyatan sebuah sejarah, dan buku itu dapat mempengaruhi kita untuk menjadi lebih besar rasa keingin tahuan kita terhadap sejarah dan mengembangkannya serta merubah hal yang buruk dari sejarah menjadi lebih baik dan dapat dijadikan sebuah contoh dalam kehidupan.
“Aku bukan masa lalu,
tapi masa lalu membawaku ke masa depan”
~kopralogic~
"People will not look forward to posterity,
who never look backward to their ancestors."
~Edmund Burke~
Banyak orang yang tidak memahami betapa pentingnya arti sejarah masa lalu.  Mereka menghiraukan bahkan tak peduli tentang apa yang terjadi di masa lalu.  Padahal, jika kita memahami arti penting sejarah akan memberikan pencerahan dalam memahami kehidupan di masa depan.  Arah langkah hari ini, esok dan seterusnya ternyata merupakan dampak dari proses panjang sejarah masa lalu.  Betapa masa lalu itu ‘mudah’ diucapkan oleh siapa pun, termasuk mereka yang hanya melihat masa lalu dengan sebelah mata.  Dengan memahami dan membuka tabir transparan masa lalu, kita dapat mengetahui dan menyadari eksistensi dan kondisi kekinian serta kita dapat memprediksi bagaimana masa depan kita.
“TO BE HOPEFUL in bad times is not just foolishly romantic. It is based on the fact that human history is a history not only of cruelty, but also of compassion, sacrifice, courage, kindness.  Itulah yang dikatakan Howard Zinn dalam bukunya A People’s History of The United State yang menekankan sejarah kompleks yang kita pilih akan menentukan kehidupan kita. Jika kita hanya melihat yang terburuk saja, maka menghancurkan kemampuan kita untuk melakukan sesuatu. Jika kita ingat saat-saat dan tempat-tempat dan ada begitu banyak-mana orang telah berperilaku megah, ini memberi kita energi untuk bertindak, dan setidaknya kemungkinan pengiriman ini berputar atas dunia dalam arah yang berbeda, daan jika kita bertindak, maka kita tidak harus menunggu untuk beberapa waktu utopis besar.  Karena masa depan adalah suksesi yang tak terbatas.
Melalui penulisan kisah sejarah yang menarik dapat menghibur serta menghipnotis para pembaca untuk lebih tertarik mengulik tentang masa lalu.  Dengan gaya tulisan yang hidup dan komunikatif dari para penulis sejarah, maka pembaca akan merasa nyaman dan senang membacanya karena mereka dapat berimajinasi ke masa lalu walaupun mereka tidak hidup di masa lalu.  Selain itu, berbagai kisah sejarah yang ditulis oleh sejarawan dapat memberikan inspirasi dan dapat mengubah pola hidup para pembaca.  Sehingga kisah sejarah penting ditulis dan ceritakan dalam sebuah buku.  Akan tetapi, dalam penulisan sejarah perlu adanya penelitian dan pernyataan yang benar tanpa ada kekeliruan dalam penulisannya.  Sebagaimana yang tertera dalam firman Allah (al-quran) yang artinya:
Dan semua kisah dari rasul-rasul kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Huud (11) ayat 120).
Dari ayat tersebut sudah tertera bahwa sebuah sejarah sangatlah penting untuk diketahui dan dipelajari.  Dengan penulisan sejarahlah kita dapat mengetahui sejarah-sejarah yang belum terungkap.  Contohnya saja dengan dibukukannya al-quran pada masa khalifah usman, yang tadinya ditulis dalam lembaran-lembaran pelepah kurma dan kulit binatang, kemudian lembaran-lembaran tersebut dikumpulkan menjadi kitab suci dalam sebuah kertas yang dapat dibaca dengan mudah sehingga kita dapat mengetahui cerita-cerita para nabi dan rasul sehingga ada orang yang mengkaji al-quran itu sebagai ilmu pengetahuan karena al-quran merupakan sumber ilmu pengetahuan.
Pada buku Howard Zinn yang berjudul ‘Antrhropology off the Shelf: Speaking Truth to Power with Book’ menjelaskan bahwa buku memiliki efek yang sangat kuat sehingga dapat mempengaruhi dan mengubah serta menyadarkan seseorang dalam meraungi kehidupan.  Penciptaan sebuah buku sangatlah penting untuk mengungkap hal-hal (kebenaran) yang belum terungkap.  Jadi, wawasan tentang sejarah, kebenaran serta fakta-fakta yang belum terungkap dapat terungkap dalam sebuah buku.
Dengan menuangkan dan memperkenalkan sebuah ide dalam tulisan yang belum pernah diketahui dan tidak terpikirkan sebelumnya oleh calon pembaca, dapat memberikan kesan yang membuat pembaca takjub dan dianggap sangat berarti serta juga dapat menimbulkan pengaruh yang kuat terhadap kesadaran sang pembaca.
Selain itu, menuangkan sebuah pengalaman hidup juga merupakan salah satu cara agar pengalaman yang pernah kita alami di masa lampau akan tetap bisa tersimpan dan dapat di ingat kembali, menuangkan sebuah pengalaman hidup dapat dilakukan dengan cara menulis ke dalam sebuah media , baik itu media digital seperti blog atau media kertas seperti buku harian.  Oleh karena itu, setiap manusia dilahirkan dengan dibekali pikiran, dengan pikirannya itu manusia hidup dengan mengalami berbagai suka dan duka yang terkadang ingin menyimpan cerita pengalaman-pengalamannya dan menjadikan sejarah bagi diri sendiri. Namun sudah menjadi kodrat bahwa setiap orang memiliki keterbatasan dalam menyimpan apa yang pernah di alami dalam hidupnya sehingga mereka menuliskan sejarah itu dalam sebuah coretan-coretan pada lembaran ketas yang menjadi sebuah buku.
Buku juga merupakan benda yang luar biasa dibandingkan dengan benda-benda sejarah lain.  Buku dapat mengungkap sebuah sejarah, akan tetapi benda-benda sejarah hanya bisa dijadikan bukti dan benda-benda sejarah juga dapat ditemukan atau diungkap dalam sebuah tulisan yang pastinya jika ada tulisan maka ada buku.  Benda-benda sejarah cenderng hanya memiliki makna statis, sedangkan buku itu bersifat dinamis yakni dapat dikembangkan.  Buku merupakan benda yang sederhana dan terlihat bisa, namun hal yang luar biasa dari buku yaitu menyimpan sebuah rahasia pengetahuan, kebenaran dan hal-hal yang tersembunyi yang belum terugkap.  Dengan adanya buku hal-hal tabu bisa diungkap dan dijadikan sejarah.  Bagi orang yang gemar membaca buku, buku itu terasa sangat luar bisa, apalagi jika buku itu dapat mengubah pola pikirnya dan bermanfaat juga berarti bagi kelangsungan hidupnya.
Peran dan pengaruh buku sangat besar dalam kehidupan seseorang.  Sehingga buku merupakan benda yang mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan seseorang.  Dengan membaca buku, kita dapat menjelajah berbagai tempat di dunia yang luas ini tanpa perlu mengunjunginya.  Karena kita dapat memunculkan inspirasi kita.  Buku dapat melampaui batas ruang dan waktu.  Cakrawala wawasan terbuka lebih lebar dan daya nalar terbankitkan.  Buku merupakan inspirasi bagi orang yang membacanya karena membaca buku pikiran dapat lebih berkembang dan pandangan menjadi luas.
Dengan membaca buku, maka dapat memberikan pencerahan serta motivasi untuk dapat berpikir logis dan kritis.  Buku juga dapat memberi pencerahan terhadap pikiran kita yang mungkin dapat mengembangkan potensi untuk menjadi yang lebih baik lagi dan menimbulkan rasa optimisme dan percaya diri.
Kita dapat melihat sisi terang dalam sebuah kegelapan dan sisi positif dalam sebuah kenegatifan.  Karena buku dapat menggugah perasaan senang dalam membacanya karena kita dapat membaca buku dimana saja dan kapan saja sepanjang dalam diri kita ada kemauan untuk membacanya, akan tetapi buku dapat memberikan kebermaknaan dalam hidup itu tergantung orang yang membacanya, sejauh mana ia memberi makna terhadap buku yang ia baca dan sejauh mana ia memahami isi dari sebuah buku tersebut, sehingga kalimat-kalimat buku itu terpandang ramah, bersahabat dan dapat memunculkan kegairahan untuk membacanya dan menjadikannya kegemaran tanpa beban.
Tentu kita pun harus memilih buku yang tepat untuk mendapatkan perubahan yang optimal ke arah yang lebih baik. Lewat buku, kita dapat menggali apa saja rahasia atau kebenaran-kebenaran yang belum terungkap seperti sejarah  yang belum kita ketahui. Setelah itu, kita jangan berhenti pada membaca saja, tapi kita harus melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari, karena buku adalah stimulator untuk melakukan sebuah tindakan. Maka sia-sialah arti sebuah buku jika kita tidak mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Buku bacaan yang bermutu akan menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi pembacanya, karena dengan membaca buku akan terjadi proses pengalihan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), artinya makin banyak membaca buku maka akan makin banyak dan luas pula ilmu pengetahuan yang diperoleh dan dikuasai.  Sehingga dapat dijadikan sarana untuk mengubah pola pikir dan mengembangkan potensi diri.
Setelah membaca buku biasanya pikiran kita menjadi berkembang.  Buku bacaan yang bermutu ialah yang isinya tidak mengandung dan menimbulkan pertentangan unsur sara (suku, agama, ras, dan antar golongan), sehingga tidak ada hal-hal yang menjurus pada provokasi dan menimbulkan perpecahan atau permusuhan pada para pembaca.  Akan tetapi, sebuah buku seyogyanya harus sentiasa memotivasi pembaca untuk saling menghargai dan berpijak pada sebuah kebenaran.  Namun, banyak buku-buku yang tidak sesuai dengan fakta.  Seperti halnya sejarah tentang Columbus yang mana kita ketahui bahwa Columbus adalah pahlawan dan penemu Benua Amerika.
Namun Howard Zinn, mampu menguak kebenaran tentang Columbus pada bukunya A People’s History of The United State walaupun banyak orang yang meghujat beliau.  Howard Zinn menggambarkan Chirstopher Columbus sebagai, penjelajah yang menemukan tanah baru dan sebagai agen penaklukan dengan nafsu yang tinggi untuk memiliki emas dan sumber daya lainnya dan menyiksa serta membunuh orang lain untuk mencapai tujuan tersebut.
Maka, sudah saatnya kita meluruskan sejarah yang mengajarkan fakta-fakta yang keliru dengan hadirnya pengungkapan dari Howard Zinn yang menguak siapa sebenarnya Chirstopher Columbus itu.  Bangsa Indonesia memang tidak terkena dampaknya secara langsung, namun pemahaman yang diterima dalam ranah pendidikan formal yang mengungkapkan betapa hebatnya Columbus tentu akan mengaburkan sebuah kebenaran.  Sehingga membuat kita menelan mentah-mentah isi teks pelajaran sejarah tentang Columbus yang tidak nyata.
Columbus memperkosa putri salah satu bangsawan Spanyol yang masih berusia 13 tahun. Pengadilan tidak bisa memutuskan ia harus dihukum mati, sehingga akhirnya Ratu Isabella mengirimnya dalam misi mencari benua baru (saat itu tujuan utama adalah mencari India) dan dengan harapan, Columbus tidak akan bisa pulang kembali.  Saat akhirnya Columbus mendarat pertama kali di Benua Biru Amerika, ia masih mengira inilah tanah India. Saat itu para penduduk asli menyambut Columbus dengan gembira. Namun, sebaliknya Columbus menulis sebuah kebohongan dalam jurnalnya.  “Mereka membawakam kami burung beo, bola kapas dan tombak dan banyak hal lainnya sebagai hadiah. Mereka rela memperdagangkan segala yang mereka miliki … Mereka tidak memanggul senjata, padahal saya menunjukkan pedang. Mereka tidak memiliki besi. Tombak mereka terbuat dari tebu … Mereka akan dengan mudah kami taklukan menjadi budak…. Dengan lima puluh orang saja, kita bisa menundukkan mereka semua dan membuat mereka melakukan apapun yang kita inginkan. “
Columbus juga menulis, “Saya percaya bahwa mereka akan dengan mudah menjadi orang Kristen buatan, karena sepertinya mereka tidak beragama.”  Selain itu, dalam catatan hariannya, Columbus mengakui bahwa saat ia tiba di Hindia (ia saat itu masih percaya telah menemukan India, bukan Amerika), ia menyiksa penduduk pribumi, menggantung, mencambuknya, hanya demi satu informasi penting yaitu tentang keberadaan emas.
Helen Ellerbe juga mengungkapkan, dalam bukunya “The Dark Side of Christian History” (hal. 86-88) menggambarkan keberingasan Columbus. Selain menyiksa, ia juga sering memperkosa perempuan-perempuan pribumi lalu mencambuk mereka demi kesenangan belaka.  Koloni yang dibawa Columbus pada pelayaran berikutnya (1496) diklaim bertanggungjawab atas kematian 34 juta penduduk asli Amerika. Nah, kini apakah masih pantas Columbus disebut tokoh besar penemu Amerika, diperingati seluas dunia dengan “Columbus Day”? tentu tidak.
Sehingga untuk mempelajari sesuatu yang nyata kita harus mempelajari sejarah yang sebenarnya.  “To study history is to built history” (Arnold Toynbee) yang artinya mempelajari sejarah untuk membangun sejarah”.  Oleh karena itu, sejarah disebut sebagai sumber inspirasi. Sejarah berupaya merekam aktifitas manusia pada masa silam. Pengetahuan dan cita-cita masa lampau dapat menjadi sumber inspirasi dalam rangka menumbuhkan cita-cita masa depan.
Sehingga dengan adanya buku sejarah, kita dapat mengetahui kedahsyatan dan pengaruh sebuah kisah lampau dan juga buku mampu membawa perubahan yang besar bagi kelangsungan sebuah bangsa. Sebut saja, buku “Prinsipia Mathematic” yang ditulis Isaac Newton. Buku ini berisi pandangan dan sebuah pemikiran kritis bahwa kebenaran akal harus dibuktikan dengan eksperimen-eksperimen. Tahukah apa dampak yang ditimbulkan dari buku ini? Buku ini merupakan inspirator para pemimpin Eropa yang kelak mengadakan revolusi di Inggris dan Perancis. Sungguh dahsyat pengaruh buku ini!
Selain itu buku yang dapat menginspirasi yaitu novel “Harry Potter” yang berjumlah 7 seri. Sekilas buku ini tampak seperti novel biasa. Namun siapa sangka, buku yang hanya terdiri dari kisah fiksi dan imajinasi karya J. K. Rowling ini mampu membuat penulisnya memperoleh kekayaan yang melebihi Ratu Elizabeth II. Tak hanya itu, produser-produser film siap menjadikan kisah ini tayangan yang menarik karena balutan kisahnya yang unik. Selain itu, buku Harry Potter membuat terbentuknya berbagai komunitas pecinta HarPot di seluruh dunia. Menyusul buku-buku novel lainnya, seperti Twilight series oleh Stephanie Meyer. Novel yang hanya berbentuk buku yang benda mati ini mampu menimbulkan euforia tersendiri di kalangan masyarakat.
            Tak hanya itu, buku motivasi lainnya mampu membangkitkan seseorang dari keputusasaan dan kebimbangan hidup. Kita melihat buku memiliki kekuatan yang sangat besar. Buku adalah sebuah alat perubahan sejati yang tak lekang oleh usia dan waktu. Begitu banyak perubahan dan peristiwa yang terjadi hanya karena sebuah buku. Buku memiliki kekuatan rahasia yang tersembunyi di setiap kata-katanya.
Sayangnya, masih banyak orang yang berpikir buku itu benda yang tidak berguna dan menghabis-habiskan waktu. Jika diberikan opsi antara berselancar di dunia maya, shopping di mall, dan membaca, mungkin membacalah yang akan menjadi pilihan terakhir bagi beberapa orang tertentu, khususnya anak muda. Tak heran jika kadar intelektualitas masyarakat Indonesia dinilai kurang karena kurangnya aktivitas membaca.
Dengan membaca buku Howard Zinn saya jadi mengetahui bahwa sebuah perubahan itu datang dari sebuah buku yang hanya sebuah coretan-coretan pena pada helaian kerats.  Jika ingin hidup kita berubah, maka mulailah membaca dan memahami sebuah buku. Mungkin filosofi itulah yang harus kita tanamkan dalam diri kita masing-masing untuk memahami pentingnya membaca bagi kelangsungan hidup kita. Buku memang sebuah benda mati yang tidak bernilai. Namun setiap lembar dari buku adalah intrepretasi dari pemikiran dan ide seseorang yang nilainya sangat berharga. Kita dapat memetik begitu banyak pelajaran, pengalaman, dan pemikiran tanpa harus mengalami apa yang dialami penulisnya. Buku membuat otak kita kaya akan pengetahuan untuk menghadapi kehidupan.
Selain itu kita dapat mengetahui sejarah-sejarah yang belum terungkap kebenarannya dari adanya sebuah buku.  Karena sejarah merupakan kejadian masa lampau yang tak boleh kita lupakan, karena tanpa adanya sejarah maka kita tidak akan ada pada zaman sekarang ini.  Untuk menjadi kaya, sukses, hidup bahagia maka janganlah kita melupakan masa lalu.  Karena dengan belajar dari kehidupan masa lalu kita dapat memulai sebuah perubahan dan mengambil tindakan yang tepat terhadap tujuan kita.
References
Zinn Howard.  2005. Anthropology off the Shelf:Speaking Truth to Power with Books. Edited by Alisse Waterston and Maria D. Vesperi
Zinn Howard. A People’s History of the United States, 1492-Present

Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment