6th Class Review: A Part of Writing



6th Class Review
A Part of Writing
Oleh Fatimah
Katanya, tugas mereka yang tercerahkan--kaum literat—adalah meneroka ceruk ceruk 'baru' tempat pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai dalam perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada pengetahuan dan pemberi pengetahuan. Mereka yang hanya baru tahu teori ini dan itu dari 'suara-suara penuh kuasa' di bidang yang mereka geluti, belumlah dapat dikatakan yang tercerahkan--literat; mereka baru pada fase awal; peniru. 

Meniru adalah bagian penting dari menemukan lalu menciptakan,
dari memahami affordance dan meaning potential tanda tanda yang terserak,
 yang dibaca dengan teori ini dan itu. Yang berbahaya adalah ketika kita merasa sudah mendesiminasi, pun meneroka padang-padang baru tempat segala teori yang dipahami digunakan, padahal kita baru sampai pada tahap meniru. Lalu kita dengan pongahnya mengatakan 'ini salah itu tak benar", tanpa dasar yang 'tak bergetar' pada mereka yang berada di titik awal menjadi peniru. Kita merasa bahwa hapal saja teori ini dan itu, telah membuat kita menjadi bagian dari "Rejim kebenaran tak terbantahkan".
Begitu banyak yang harus dipelajari, dipahami lalu dimaknai; lebih banyak dari alasan menjadi sombong sebab apa yang baru kita sedikit ketahui.
            Dimulai dengan kumpulan puluhan kata-kata tersebut yang tersusun dengan bahasa yng indah dan penuh dengan makna jika kita dapat menggalinya lebih dalam. Kaum literat adalah orang yang cinta terhadap pengethauan sehingga dalam hidupnya mereka menggali pengetahuan dan keterampilan. Bukan mereka yang mengetahui berbagai teori. Orang yang mengetahui banyak teori belumlah dapat dikatakan kaum literat yang mencerahkan dan tercerahkan oleh pegetahuan, melainkan baru sebagai fase awal menjadi ‘peniru’.
            Meniru adalah bagian penting dari menemukan lalu menciptakan. Bukan hanya meniru apa adanya atau persis seperti yang kita lihat (membajak). Namun menambahkan hal-hal yang membuat lebih baik dari apa yang kita tiru dan hal tersebut memerlukan inovasi dari ‘sang peniru’. Perlu penerapan teori bukan hanya hafal teori dan lalu kita menjadi sombong. Untuk hal seperti ini tidak ada kata puas dalam mencari pencerahan (penerahan berupa pengatahuan) tentu masih banyak hal yang harus kita pelajari, di maknai dan di aplikasikan.
            Masih dalam putaran kebenaran dalam sejarah tentang colombus yang di ceritakan oleh Howard Zinn dalam bukunya A people’s History of United States. Sejarah merupakan peristiwa yang lampau dan bermakna bagi banyak orang. Berbicara sejarah juga berbicara ‘values’ yang terkandung dalam sejarah itu sendiri. Seperti sejarawan kritikal dan ahli bahasa bertujuan untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dala pondasi sosial, ekonomi, dan formasi politik dan mengubah diachronical dan mengubah formasi nilai-nilai.
            Berbicara sejarah juga berbicara ideologi. “ ideologi adalah tentu tentang kaitan antara sebuah medium dan sebuah instrumen proses-proses sejarah(Fowler:12)
            Berikut ini adalah hal-hal yang penting yang harus di ketahui dan di ingat :
·         Ideologi adalah sesuatu yang hadir dalam berbagai hal dalam setiap teks(spoken, written, audio, visual. Atau kombinasi antara itu semua)(Fowler 1996).
·         Text production is never NEUTRAL. (Fairchlough 1989;1992;200 Lehtonen 2000)
·         Literary is never NEUTRAL (Alwasilah 2001;2012)
·         Oleh karena itu reading and writing adalah selalu ideology motivated.
·         Menulis dalam perguruan tinggi kerap kali mengambil bentuk-bentuk kepercayaan – meyakinkan yang lain bahwa kamu telah menyenangkan, pandangan yang masuk akal dalam subjek yang sedang kamu pelajari.
·         Kepercayaan atau persuasion adalah sebuah praktek mu secara istikomah (konsisten) dalam kegiatan sehari-hari.
·         Dalam perguruan tinggi, tugas-tugas mata kuliah kerap kali bertanya untuk membuat suatu hal yang meyakinkan atau kasus yang meyakinkan dalam writing.

Thesis Statement
            Untuk meyakinkan pembaca terhadap sudut pandang kita adalah sengan menggunakan bentuk dari persuasi/bujukan atau sering disebut academic argument mengikuti aturan yang tidak dapat di prediksi dalam writing. Setelah menerangkan dengan ringkas kenalkan topik yang kita pilih., kemudian tetapkan poin of view dalam topik secara langsung dan biasanya dalam satu kalimat. Kalimat itu adalh thesis statement dan itu di sajikan seperti sebuah rangkuman dari argument yang akan kita buat dalam paper kita.
            Theis statement dalam sebuah essay merupakan mind idea. The thesis statement dalam sebuah essay merupakan satu atau dua kalimat statement yang mengekspresikan main ide ini. thesis statement mengidentifikasi topic yang penulis bahas atau sajikan dan pendapat atau opini yang dimiliki penulis tentang topic.
The Function of Thesis Statement
            The thesis satement performs two function:
1.      The writer creates a thesis to focus the essy’s subject.
2.      The presence of a good thesis statement aids ready understanding.

Berikut adalah hal-hal yang penting mengenai thesis statement:
·         Thesis satement menjelaskan kepada pembaca bagaimana penulis akan mengintrepretasi arti tentang subject matter dibawah diskusi.
·         Thesis statement adalah sebuah peta perjalanan untuk mengetahui yang terkandung dalam paper. Dengan kata lain thesis statement secara langsung menjelaskan pada pembaca apa yang pembaca inginkan dari paper.
·         Thesis statement secara langsung menjawab pertanyaan yang telah ditanyakan. Sebuah thesis adalah harus memberikan saran cara untuk memahami the war atau the novel.
·         Thesis statement membuat tuntutan yang hal lain mungkin d perdebatkan.
·         Thesis statement selalu satu kalimat di suatu tempat dalam paragraf pertama yang menyajikan argumen penulis untuk pembaca. Tulisan, the body of the essay, mengumpulkan dan mengatur fakta tau keterangan yang akan meyakinkan pembaca pada interpretasi yang masuk akal yang penulis tulis.
·         Sebuah thesis adalah hsil dari proses berfikir yang lama.
·         Sebelum penulis mengembangkan sebuah argumen dalam beberapa topik. Penulis harus mengumpulkan dan mengatur fakta-fakta yang telah diketahui (seperti perbandingan yang mengejutkan atau persamaan-persaman). Dan berfikir tentang arti dalam hubungan tersebut.
·         Thesis statement should be clear and specific.
e.g.
1. india has alot of interesting festival (weak thesis statement)
            Thesis statement tersebut masih sangat global. Penulis tidak mungkin menulis semua festival yang ada di india, statement tersebut tidak jelas. Seharusnya menjelaskan kenapa festival itu menyenangkan.
2.Diwali is an important festival for indians because they celebrate, remember traditional legend and enjoy time with families. ( strong thesis statement)
            Thesis statement yang kedua lebih spesifik dibandingkan yang pertama. Thesis statement yang kedua lebih jelas memberikan opini penulis, in addition, it lists the suporting idea. (Doroti Zemach and Lynn Staford- yilmaz, writes at work : the Essay, cambridge university press, 2008)
            Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa sejarah berkaitan erat dengan nilai-nilai (values) dan ideologi, dalam sejarah mengandung nilai- nilai yang dapat kita pelajari. Kemudian berbicara tentang thesis statement. Thesis statement merupakan kalimat utama atau ide utama dalam setiap paregraf yang biasanya terdapat pada kalimat pertama atua kalimat terakhir dalam setiap paragraf.






Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment