Class Review 6


Mengulik Sejarah dan Memperbaiki Tulisan

Akhir-akhir ini, sejarah tentang Christopher Columbus sedang gencar dibicarakan di ranah semester 4 ini. Berawal dari cetusan Howard Zinn dalam sebuah buku yang berjudulkan “A People’s History of United State”. Di dalamnya terdapat beberapa pernyataan Howard Zinn yang kekeh bahwa Christopher Columbus bukanlah seseorang yang pertama kali menemukan Benua Amerika. Menurutnya, Columbus hanya seorang penjelajah yang serakah, multilator, pembunuh dan penghianat. Menggambar dari jurnal Columbus sendiri serta tulisan-tulisan lain yang sezaman, Zinn menghadapkan Columbus sebagai agen penaklukan dengan nafsu untuk emas dan sumber daya lainnya yang juga memiliki keinginan untuk menyiksa dan membunuh orang lain untuk mencapai tujuan tersebut.

Alasan kenapa Christopher Columbus pergi berlayar adalah karena Columbus memperkosa putri salah satu bangsawan Spanyol yang masih berusia 13 tahun. Pengadilan tidak bisa memutuskan ia harus di hukum mati. Terjadi pada tahun 1491 dan seorang Pastor bernama Pastor Perez menengahi atas nama Columbus dan memohon kepada Ratu Isabella untuk mendanai Columbus yang jika ia berhasil akan mampu untuk mengkonversi penduduk asli Kristen. Sehingga akhirnya Ratu Isabella mengirimnya dalam misi mencari benua baru (saat itu tujuan utama adalah mencari India) dan dengan harapan, Columbus tidak akan bisa pulang kembali.
Ada beberapa fakta tentang Columbus yang dapat memberi pengetahuan untuk kita tentang Columbus, diantaranya:
1.      Hari pertama Columbus dirayakan pada tahun 1972 di New York adalah tanda 300 tahun kedatangan Columbus
2.      Columbus bukan orang pertama yang menemukan dunia baru. Orang-orang Sekandinavia menjelajah benua Amerika Utara pada abad ke-11 dan mendirikan koloni L’Anse aux Meadow.
3.      Columbus bertanggungjawab atas pembunuhan ribuan penduduk asli mereka. Dia mengeksploitasi mereka dan memanfaatkan sumber daya dan memperbudak mereka.
4.      Columbus dipandang sebagai seorang Italia yang berspekulasi telah lahir di Genoa. Ada claim bahwa ia sebenarnya lahir di Gorsica juga.
5.      Columbus dipandang sebagai pola dasar antara yang baik dan yang jahat di Spanyol di Amerika Utara.
6.      Motivasi Columbus untuk eksplorasi adalah menjadi utusan untuk eksplorasi adalah untuk menjadi utusan non-kristen.
7.      Dunia ini tidak dianggap datar oleh Columbus dan penjelajahnya yang disebut dengan mitos bumi datar.
8.      Permohonan pertimbangan dilakukan ke Portugal oleh Christopher Columbus untk membantu dia mengeksplorasi dan menanndai perjalanannya.
9.      Christopher Columbus adalah nama Anglophone yang diberikan kepada eksplorer.
Dalam catatannya, Columbus mengakui bahwa saat ia tiba di Amerika ia yakin bahwa itu India dan bukan Amerika. Ia menyiksa penduduk pribumi seperti menggantung, mencambuk mereka demi kesenangan belaka. Dalam sejarahnya yang ditulis oleh Howard Zinn, dia yidak sedikitpun menceritakan tentang kebaikan Christopher Columbus. Dari ceritanya yang selalu mengegembar-gemborkan Christopher Columbus sebagai seorang pecundang atau jahat, kita bisa lihat sisi Ideology yang digunakan oleh Howard Zinn. Ia selalu mengambil pilihan ideologis dalam menulis sejarah bahwa ia menekankan fakta-fakta yang ia suka dan melewatkan yang lain.
Kata ideologi diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendapatkan sains tentang ide. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komperehensif sebagai cara memandang sesuatu secara umum (ideologi dalam kehidupan sehari-hari), beberapa arah pilosofis, atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.
Ideologi sendiri merupakan sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekedar pembentukkan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit, setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berfikir yang eksplisit, ideologi juga merupakan sebuah kumpulan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan. Jika dihubungkan dengan menulis dan membaca, tentu saja menulis dan membaca merupakan ideologi karena ideologi merupakan kumpulan dari ide atau gagasan. Oleh karena itu, membaca dan menulis sering termotivasi oleh ideologi. Banyak pemikiran-pemikiran kritis yang terbesit dalam benak penulis atau pembaca.             
Di dalam perguruan tinggi, cara menulis seringkali mangambil bentuk persuasi. Persuasi merupakan bentuk karangan yang bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa penulis mampu menghadirkan karya yang menarik dan memiliki sedut pandang logika dengan subjek yang penulis pelajari. Selain itu, persuasi juga merupakan keterampilan penulis yang berlatih secara teratur dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk persuasi sering disebut dengan argumen akademis yang mengikuti pola diprediksi secara tertulis.  Adapun ciri-ciri paragraf persuasi diantaranya:    
·         Paragraf persuasi berisi tentang usaha penulis untuk meyakinkan, mendorong, mempengaruhi, dan membujuk seseorang atau pembaca
·         Persuasi menggunakan fakta dan bukti untuk meyakinkan dan memengaruhi pembaca
·         Persuasi menggunakan bahasa yang menarik untuk memberikan sugesti kepada pembaca.
·         Persuasi berusaha membuat pembaca tergerak untuk melakukan yang dikehendaki penulis
Pada dasarnya, paragraf persuasi bmerupakan kelanjutan atau pengembangan dari paragraf argumentasi. Adapun bagian-bagian persuasi adalah sebagai berikut:
·         Bagian awal memaparkan gagasan tertentu
·         Diikuti dengan memberikan alasan, bukti, atau contoh untuk meyakinkan dan mempengaruhi pembaca dengan bahasa yang menarik
·         Ditutp dengan ajakan, bujukan, rayuan atau saran kepada pembaca.
Perbedaan antara persuasi dengan argumentasi adalah, jika dalam tujuan argumentasi untuk mencapai suatu kesimpulan. Maka dalam persuasi, untuk mencapai tujuan adalah dengan mencapai persetujuan atau kesesuaian penulis dengan pembaca sehingga pembaca menerima keinginan penulis. Lalu, jika dalam sasaran proses berfikir argumentasi merupakan kebenaran mengenai subjek yang dibicarakan, maka dalam sasaran proses berfikir persuasi adalah pembaca dan pendengar, dan sebagainya.
Dalam paragraf persuasi terdapat thesis statemen yang menyatakan pengenalan singkat dari topik yang penulis bahas,  dan pada kalimat yang sama penulis menyatakan sudut pandang topik tertentu. Tesis statemen berfungsi untuk ringkasan dari sebuah argumen yang terdapat dalam sebuah bacaan. Thesis statemen adalah satu atau dua kalimat yang berisi topik atau klaim dan alasan. Bentuk tesis statemen dapat berupa tersurat dan tersirat. Hal ini dibutuhkan karena klaim dan alasan topik harus dibuktikan pada bagian body paragraf dan pembuktian it dijabarkan secara ringkas pada kesimpulan.
Pernyataan tesis melakukan dua fungsi, diantaranya:
·         Penulis menciptakan tesis untuk fokus pada subjek esai
·         Kehadiran pernyataan esai yang baik dapat membantu pemahaman pembaca.
Pernyataan tesis dari esai adalah pernyataan satu atau dua kalimat yang mengungkapkan gagasan utama dalam sebuah wacana. Tesis adalah hasil dari proses berfikir yang panjang sebelum penulis mengembangkan argumen tentang beberapa topik yang terdapat dalam sebuah paragraf. Penulis harus mengumpulkan dan mengatur bukti, mencari kemungkinan hubungan antara fakta yang diketahui dan berfikir tentang pentingnya hubungan antara tesis statemen dan topik utama.
Secara formal, tesis struktur tesis statemen daoat dikatakan sebagai berikut:
·         Something, [does something], because
·         Because
·         Although (opposing evidence)
Finally, dalam menulis memiliki banyak aturan yang harus ditaati. Seorang penulis tidak bisa begiru saja menyimpulkan sebuah keadaan dalam tulisan, melainkan akan mencari referensi atau sumber terdahulu untuk menguatkan sebuah argumen. Para sejarahwan akan selalu memiliki ideologi dan literasi yang tinggi dalam hidupnya. Seperti linguis kritis sejarawan bertujuan untuk memahami nilai-nilai yang mendukung formasi sosial, ekonomi, politik, diakronis dan nilai perubahan formations (Fowler : 1996: 10). Sebagai penulis pemula, kita harus belajar banyak tentang aturan-aturan dalam menulis. Sehingga, kita mampu berideologi dan berliterasi  dengan baik seperti sejarawan yang tidak pernah lepas berliterasi.
 

Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment