Class Review4
Menghargai Juga Mempersatukan Generasi Muda
Setiap orang hidup pasti punya masa lalu. Masa lalu adalah masa
yang pernah kita lewati, masa buruk, masa bahagia, atau yang lainnya pasti
pernah dirasakan oleh setiap orang. Masa lalu ini lebih kita kenal dengan pengalaman.
Dan dengan pengalaman itu kita bisa belajar, bisa merasakan, dan juga bisa
mengambil hikmah. Oleh karena itu jadikanlah pengalaman sebagai guru terbaik.
Pengalaman membuat orang menjadi sukses karena ia mampu belajar
dari kesalahan yang pernah ia buat. Namun, adapula dengan pengalaman orang
menjadi stress karena ia tidak memiliki keyakinan, kesabaran, dan terlalu
memikirkan hingga mengakibatkan melamun, karena perbuatannya dianggap kesalahan
terbesarnya. Maka, kesabaran merupakan kunci kesuksesan, kehgagalan atau
keberhasilah itu adalah hal wajar dialami oleh seseorang yang ingin mencoba
melakukan sebuah pekerjaan. Namun, effek setelahnya baik itu buruk atau baik
tergantung orang menyikapinya. Orang yang paling baik adalah orang bisa belajar
dari kegagalan.
Ternyata writing 4 kali ini, yaitu pada hari Senin, 24 Februari
2014 semakin sulit dari sebelumnya karena kita harus membuat tulisan sebanyak
2500 kata. Sungguh sulit rasanya kalau dikerjakan oleh orang yang tidak
terbiasa menulis. Untungnya mahasiswa Pbi 4 ini sudah terlatih. Jadi, terasa
tidak begitu sulit untuk mengerjakannya. Pada pertemuan itu Mr. Lala memberikan
banyak motivasi dan saran-saran untuk kami.
Mr. Lala mengatakan bahwa Pbi semester 4 ini adalahkatan yang
angkatan yang paling produktif diantara angkatan Pbi-Pbi yang lain, kami pun
tidak bisa mengelak dan tidak bisa memungkiri perasaan senang itu atas pujian
yang beliau berikan. Namun, di samping itu juga kita harus bisa mempertanggung
jawabkan atas apa yang telah Mr. Lala katakana rasanya berat sekali untuk
memikul tanggungjawab ini. Kemudian Mr. Lala juga menyajikan slide presentasi
yang berisi motivasi bahwa menulis membutuhkan suasana yang mendukung salah
satunya adalah disaat sepi.
Di saat sepilah yang membuat suasana hati terdengar jernih, karena
ketika sunyi dating kita seakan-akan
sedang mengoreksi diri kita sendiri dan ketika itu juga kita mampu menyeleksi
stimulus-stimulus yang ketika siang hari itu sangat mengganggu telinga kita
sehingga membuat hati kita tidak bersih. Namun, saat sepi menghantui, fikiran
kita seperti air, hati pun jernih dan otomatis kita akan mampu memberikan
stimulus-stimulus untuk mengungkap semuayang ada dipikiran maupun hati untuk
diungkapkan dalam bentuk tulisan.
Kemudian Mr. Lala menanyakan bagaimana paper kalian ? apakah ada
sesuatu yang special dari apa yang kalian tulis? Mr. Lala kemudian menyuruh
kami untuk mengoreksi tugasnya masing-masing, lalu catat apa saja yang masih
kurang dan belum tepat. Ternyata semuanya diluar dugaan, paper yang kita buat
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Beliau. Saya juga teman-teman telah
masuk kepada gerbong yang salah, saat menulisnya kita seharusnya yang pertama
kali dibahas adalah tentang Classroom Discourse lalu kemudian merambat kepada
Religious Harmony.
Bnayak sekali kekurangan di paper saya diantaranya pada paper saya
ketika menjelaskan classroom discourse lebih membahas pendidikan tidak
menjelaskan keadaan di dalam kelas, lalu banyak sekali kata-kata yang sudah
digunakan kemudian diulang kembali dengan tidak menambahkan informasi yang
baru, dan yang paling parahnya juga papernya tidak struktural lagi banyak yang
kurang tepat.
Di Classroom itu terdapat ritual-ritual yang bersifat complicated. Complicated
disini diartikan bahwa adanya rangkaian interksi-interaksi yang berbeda-beda ,
sehingga kadang menyebabkan kontra bahkan bisa menimbulkan masalah. Mungkin karena
disebabkan oleh berbagai macam karakter yang dibawa oleh setiap siswanya dengan
background yang berbeda-beda.
Kelas merupakan suatu yang kompleks, hal tersebut didasarkan
pada,
Background : Dalam suatu kelas, setiap
individu memiliki latar belakangyang berbeda.
Berbeda bahasa, budaya, ras, suku, agama, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, pengorganisasian kelas yang terstrukturlah yang harus diperhatikan
oleh guru maupun pihak-pihak yang berperan di dalamnya, yaitu interaksi.
Communicative
Strategi : Discourse artinya gabungan antara
teks dan konteks. Konteks itu sendiri bersifat
formal, dimana hal itu merupakan cara berkomunikasi dengan teman sebaya atau
dosennya/ guru dengan lebih aktif.
Goals-Driven : Goals-Driven merupakan konsep yang ada di dalam kelas. Yaitu konsep kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Maka dari itu kita bisa simpulkan keharmonisan diantara ummat
beragama harus dibangun sendiri mungkin karena itu bisa menciptakan
keharmonisan beragama, mampu menghargai perbedaan antar ras, budaya dengan
menanmkan rasa hormat menghormati dan harga-menghargai antar teman sebaya. Maka saya yakin dengan hal tersebut dikelas
akan timbul keharmonisan ummat beragama.