Class Review 5: Tekhnik-tekhnik dalam menulis dan mengajar

"Tekhnik-tekhnik dalam menulis dan mengajar" (By: Dhika Irhamullah Yusuf)
Pada tanggal 03 Maret 2014, adalah pertemuan kelima dalam mata kuliah writing 04 bersama Mr.Lala Bumela disemes- ter 04 ini. Saya semangat untuk yang ketiga kalinya diajar lagi oleh Mr.Lala Bumela. Lalu, setelah itu Mr.Lala Bumela datang pada pukul 09.10 AM diruang 44 lantai 03, digedung bahasa Inggris. Kemudian, Mr.Lala Bumela memberikan sebuah mater kepada kelas kami yaitu materinya adalah "Key issue in writing research and teaching", atau kunci-kunci dan tekhnik-tekhnik dalam menulis dan mengajar.

 Dalam buku hyland yang berjudul tekhnik-tekhnik dalam menulis dan mengajar ini dijelaskan bahwa dalam menulis dan mengajar ini dibagi menjadi tiga tahapan-tahapan, yaitu: yang pertama "History+Literacy as a social practice". Lalu, yang kedua "Text as artefacts". Kemudian, yang ketiga "Context". Baiklah, setelah ini akan dijelaskan dan diterangkan ketiga tahapan-tahapan ini, dan begitu sangat pentingnya ketiga tahapan-tahapan ini untuk kita pelajari, dan tentunya dalam mempelajari buku hyland ini. Yaitu kunci-kunci atau tekhnik-tekhnik dalam menulis dan mengajar.
Tahap yang pertama, yaitu "History+Literacy as a social practice". Sejarah plus literasi atau budaya membaca dan menulis sebagai suatu praktik sosial. Didalam buku hyland ini juga terdapat suatu sejarah, dan dimana literasi merupakan budaya membaca dan menulis. Seperti yang kita ketahui pendidikan dasar tidak cukup untuk mengandalkan kemampuan membaca dan menulsi, dalam hal literasi tersebut. Ternyata tidak cukup dengan bermodalkan membaca dan menulis saja, dan perlu lebih seperti halnya pendidikan. Dari pendidikan yang dasar sampai dengan pendidikan yang tinggi, dan bahkan sampai dengan pendidikan yang lebih tinggi lagi. Literasu juga berkaitan dengan suatu persoalan sosial dan politik, bukan hanya itu saja akan tetapi juga mengapa literasi itu sebagai suatu praktik sosial karena mungkin juga para ahli pendidikan didunia ini sudah berpaling ke pengertian-pengertian yang baru. Literasi sebagai suatu praktik sosial kini sudah menjadi trend perbincangan masyarakat luas saat ini.
Didalam buku hyland ini macam-macam pengertian dari definisi literasi ini, ada yang mendefinisikan literasi sebagai kemampuan memecahkan masalah, literasi sebagai penguasaan budaya, dan literasi juga sebagai kegiatan refleksi diri. tahap yang kedua, yaitu "Text as artefacts". Teks sebagai suatu karya seni dan tekhnik-tekhnik atau kunci-kunci dalam menulis dan mengajar juga sangat perlu memperhatikan tekhnik-tekhnik suatu karya seni yang merupakan artefak-artefak komunikatif, dengan kata lain teks juga merupakan instrumen komunikasi yang dihasilkan oleh manusia. Sebagai artefak, teks telah dihasilkan oleh atau melalui bantuan dari berbagai tekhnologi-tekhnologi yang canggih pada saat ini. tahap yang ketiga, yaitu "Context". Konteks disini maksudnya adalah bagian dari suatu teks, dan setiap teks tentunya adalah hal yang bersamaan bukan hanya itu saja akan tetapi juga memiliki fungsi dalam tekhnik-tekhnik dalam menulis dan mengajar, lalu teks juga memiliki latar belakang atau yang biasa kita sebut background.
 Fungsi dari teks tersebut juga sebagai penambah yang namanya informasi agar seseorang dapat memeahami dan mengerti arti dari teks-teks tersebut. Dapat juga mengartikan teks-teks tersebut. Memang benar dalam teks-teks tersebut itu membutuhkan pemahaman dan juga pengertian tentunya. Ketiga tahapan-tahapan ini adalah tahapan-tahapan dari kunci-kunci atau tekhnik-tekhnik dalam menulis dan juga mengajar tentunya dalam buku ini. Dalam buku hyland ini menyebutkan ketiga tahapan-tahapan ini sangat penting untuk kita pelajari. Seperti yang kita ketahui tahap pertama yaitu sejarah plus literasi sebagai suatu praktik sosial. Mengapa bisa dikatakan literasi sebagai suatu praktik sosial, karena yang sudah dijelaskan pada tahap sebelumnya yaitu karena para ahli pendidikan dunia itu berpaling ke definisi atau pengertian baru.
Dalam cara-cara atau tekhnik-tekhnik dalam menulis dan mengajar dalam buku hyland ini, sangat perlu yang namanya memerlukan ketiga tahapan-tahapan ini. Begitu mendominasi dan juga menguasai ketiga tahapan-tahapan ini dalam cara-cara atau tekhnik-tekhnik dalam menulis dan juga mengajar tentunya. Didalam buku hyland juga menyebutkan bahwa sejarah literasi menyebutkan sebelum adanya budaya membaca dan juga menulis, pendekatan literasi itu juga sebagai implikasi dari studi wacana yang tujuan pembelajarannya adalah menjadikan siswa mampu untuk menghasilkan yang namanya wacana yang sesuai dengan tuntutan konteks komunikasi tentunya.
Yang sangat kelihatan atau menonjol dalam hal ini adalah pengenalan berbagai suatu hal-hal apapun, dalam suatu hal tulisan untuk dikuasai oleh para siswa. Inilah yang dijelaskan dalam buku hyland ini didalam bukunya. Kita harus benar-benar dan sungguh-sungguh dalam mempelajari ketiga tahapan-tahapan, kunci-kunci, dan tekhnik-tekhnik dalam menulis dan mengajar. Dalam hal menulis biasanya kita fokus kepada satu arah yaitu saat kita sedang menulis tentunya kita memikirkan sesuatu. Maksud sesuatu disini adalah sesuatu apa yang seharusnya kita tulis kedalam buku yang akan kita tulis, dan ide-ide apa yang ada didalam fikiran kita lalu tuangkan dan keluarkan ide-ide yang berilmiah tersebut yang ada didalam fikiran kita. Kemudian, sebagaimana yang kita ketahui tahap yang kedua yaitu teks sebagai artefaks atau suatu teks sebagai karya seni. Jika kita membayangkan teks itu sebagai suatu karya seni, alangkah indahnya dan menariknya suatu karya seni itu.
Kini, tekhnologi-tekhnologi zaman sekarang sudah pada canggih-canggih sehingga kita bisa membuat karya seni itu dengan indah dan menarik dari tekhnologi-tekhnologi yang canggih seperti halnya komputer. Setelah itu, tekhnik-tekhnik dalam menulis dan mengajar sangat perlu yang namanya memerlukan cara-cara atau tekhnik-tekhnik tersebut. Dalam buku hyland ketiga tahapan-tahapan ini sangat penting untuk kita pelajari dan menekuninya, yang tentunya dalam mata kuliah writing 04 ini. Jadi, kesimpulannya adalah dalam tekhnik-tekhnik menulis dan mengajar adalah sangat perlu yang namanya memperhatikan ketiga tahapan-tahapan berikut ini, yaitu adalah 1. History+Literacy as a social practice atau sejarah plusliterasi (budaya membaca dan menulis) sebagai suatu praktik sosial. yang merupakan budaya mebaca dan menulis dalam hal literasi tersebut.
Pendidikan literasi begitu mendominasi dan menguasai dikalangan kita saat ini yang terus-menerus merajalela dimana-mana. Literasi juga berkaitan dengan suatu persoalan sosial. 2. Text as artefacts atau suatu naskah atau teks sebagai karya seni dalam tekhnik-tekhnik menulis dan mengajar. Dalam hal ini juga sangat perlu memperhatikan yang namanya tekhnik-tekhnik suatu karya seni tersebut. Tekhnik-tekhnik tersebut sangat komunikatif dalam hal berkomunikasi yang dihasilkan oleh manusia. 3. Konteks yang merupakan bagian-bagian dari suatu teks. Bukan hanya itu saja, akan tetapi juga teks-teks tersebut juga memiliki fungsi-fungsi dan juga bagian-bagian yang biasa kita sebut dengan background atau latar belakang, fungsi dari teks-teks ini juga sebagai penambah informasi agar seseorang dapat memahami dan mengerti arti dari teks-teks tersebut dalam konteks.
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment