Class Review 6: Orang-orang yang berliterat yang cinta akan pengetahuan

The 6th Class Review "Orang-orang yang berliterat yang cinta akan pengetahuan" (By: Dhika Irhamullah Yusuf) 
Pada tanggal 10 maret 2014, adalah pertemeuan keenam dalam mata kuliah writing 04 bersama Mr. Lala Bumela disemester 04 ini. Sayasemangat untuk yang ketiga kalinya diajar lagi oleh Mr. Lala Bumela. Lalu,setelah itu Mr. Lala Bumela datang pada pukul 09.10 AM diruang 44 lantai 3, digedung bahasa Inggris. Kemudian, Mr. Lala Bumela memberikan seb-uah materi kepada kelas kami yaitu materinya adalah "Orang-orang yang berliterat yang cinta akan pengetahuan". Dalam memahami suatu perjalanan christoper columbus, tentunya kita juga hrus memahami kekuatan-kekuatan dan selanjutnya metri tentang orang-orang yang berliterat yang cinta akan pengetahuan. The literate atau orang-orang yang berliterat pastinya akan cinta penegtahuan seperti halnya membaca dan juga menulis. Kemudian Mr. Lala Bumela menjelaskan lgi kepada kami semua bahwa ayat utama dari materi "The Literate" ini adalah yaitu yang pertama "cumulate" yang artinya adalah perlahan-lahan dan bertambah banyak. Maksudnya adalah secara perlahan kita mempelajarinya suatu pelajaran-pelajaran tersebut tentunya dalam hal belajar. 
Biasanya orang-orang yang berliterate pasti dapat membaca dan juga menulis tentunya, dan orang-orang yang berliterate pastinya mempunyai banyak ilmu-ilmu pengetahuan dan wawasan luas yang pastinya. Lalu, yang kedua "discover" yang artinya adalah menemukan. Maksudnya menemukan disini adalah para literate menemukan beberapa ilmu-ilmu pengetahuan dan wawasan. Lalu, yang ketiga "create" yang artinya adalah menciptakan. Maksudnya menciptakan disini adalah para literate yang selalu menciptakan karya-karya yang ilmiah dan logis tentunnya dalam hal cinta akan pengetahuan. Seperti halnya peran perpustakaan dalam membentuk generasi literat, dirasakan sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari bahwa belum banyak perpustakaan di indonesia yang telah mengembangkan program pendidikan pemakai ke arah pencapaian literasi informasi pengguna. Penelitian atau survei tentang literasi informasi itu sendiri juga banyak yang tidak terpublikasi sehingga sulit sekali mengukur atau memperkirakan literasi masyarakat indonesia. Saat ini dapat dikatakan bahwa literasi informasi belum menjadi fokus perhatian pemerintah atau masyarakat itu sendiri tentu banyak faktor-faktor yang menjadi penyebabnya, dan itulah orang-orang yang literate. Selain faktor mengakses informasi melalui internet masih yang merupakan barang mahal bagi sebagian besar masyarakat, faktor keperdulian masyarakat terhadap literasi mereka sendiri. Kurang sekali, peran perpustakaan dalam hal ini, perpustakaan di indonesia adalah sebagai suatu lembaga yang memiliki otoritas seharusnya dapat mengambil posisi yang strategis dalam konteks ini yang pastinya. masih menerangkan dan menjelaskan yang ketiga yaitu "create" yang artinya adalah menciptakan. Dalam menciptakan generasi literat melalui perpustakaan tentunya sangat banyak perkembangan-perkembangan dan kemajuan-kemajuan teknologi informasi dan jugakomuniksdi telah berjalan dengan pesat. berbagai kemudahan seseorang atau sekumpulan orang dalam mencari informasi dengan mudah dan cepat bahkan dalam hitungan detik saja. namun, disisi lain kemudahan ini membuat pengguna mengalami kebingungan dalam memilih informasi mana yang dapat dipercaya atau sumber apa yang pantas atau layak untuk dikutip tentunya. Itu semua adalah "create" menciptakan atau penciptaan dari para literate yang cinta akan pengetahuan. Orang-orang yang berliterate tentunya sangat suka yang namanya membaca dan juga menulis. Pemberdayaan minta baca memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan, dan untuk menumbuhkan minat baca tentunya kita harus menjadi budaya yang dibutuhkan oleh yang namanya kerja sama dari semua pihak, terutama masyarakat setempat. kemudia, ada tiga cara untuk mengembangkan budaya baca masyarakat. Yang pertama yaitu adalah perbaikan pada sektor atau segi informal. Keluarga harus menciptakan iklim positif terhadap anak-anak untuk membaca. yang kedua yaitu adalah membangun perpustakaan ditengah-tengah masyarakat, misalnya seperti taman bacaan, sehingga masyarakat tidak merasa bosan untuk membaca. Setelah itu, yang ketiga atau yang terakhir yaitu pendidikan formal, setiap orang memang harus benar-benar dan sungguh-sungguh dididik untuk gemar membaca dimanapun, dan seperti halnya disekolah. Minat membaca yang tinggi sangat pentig. kesuksekan pendidikan anak sangat bergantung pada kemampuan membaca. Minat baca yang rendah mempengaruhi kemampuan anak didik dan secara tidak langsung berakibat pada rendahnya daya internasional. lalu, sejarah belum mencatat ada orang pintar dan hebat yang tak banyak memaca. Sayang sekali, ternyata hal ini belum menjadi perhatian serius kebanyakan para orang tua. gerakan pemberantasan buta huruf yang sudah lama dicanagkan pemeritah tidak akan berhasil dengan baik tanpa dukungan dari orang tua sebagai ujung tombak pendidik anak dalam keluarga. Sekarang ini, generasi literat mutlak dibutuhkan agar bangsa kita bangkit dari keterpurukan bahkan bersaing dan hidup sejajar dengan bangsa lain. Menciptakan generasi literat merupakan jembatan menuju masyarakat makmur yang kritis dan peduli. kritis terhadap segala informai yang diterima sehingga tidak bereaksi secara emosional dan peduli terhadap lingkungan sekitar. semanagt gemar membaca juga harus ditransformasikan kedunia pendidikan. Sistem pendidikan perli direformasi agar perlu atau agar mampu mengembangkan kemampuan literasi anak sejak dini. Ini semua adalah penjelasan dan pengertian dari "create" yang artinya adalah menciptakan. Bukan hanya itu saja akan tetapi juga, ketiga ayat utama ini sangat penting juga untuk kita mempelajarinya tentunya. lalu, setelah itu Mr. Lala Bumela mengatakan kepada kami semua bahwa orang-orang yang berliterate itu dibagi menjadi 02 macam: yang pertama ada "Ideology". Ideology disini maksudnya adalah nilai-nilai idelogy para literate tersebut, baik dalam menemukan nilai-nilai ideology maupun dalam menciptakan nilai-nilai ideology tersebut, yang diciptakan oleh para literate tersebut. Kemudian, yang kedua atau yang terakhir ada "values" yang artiya adalah nilai-nilai. Nilai-nilai disini maksudnya adalah menemukan dan menciptaka suatu niali-nilai yang berisi tentang pemahaman-pemahaman dan juga keterampilan-keterampilan dalam hal cinta akan pengetahuan. Jadi, kesimpulannya adalah orang-orang yang berliterat yang cinta akan pengetahuan dapat dibagi menjadi 03 bagian: Yaitu yang pertama "cumulate" yang artinya adalah perlahan-lahan dan bertambah banyak mempelajari suatu perjalanan tersebut. Yang kedua "discover" yang artinya adalah menemukan beberapa ilmu-ilmu pengetahuan dan wawasan. yang ketiga atau yang terakhir "create" yang artinya adalah menciptakan atau para literate selalu menciptakan karya-karya yang ilmiah dan logis dalam hal tersebut.
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment