Class Review 6: Sejarawan yang Mengubah Sejarah



Sejarawan yang Mengubah Sejarah
                                              (Author: Apif Rahman Hakim)
Howard Zinn! Ya, dialah yang hampir satu bulan terakhir ini saya fikirkan mengenai karya-karyanya dan kehidupannya.  Tak tanggung-tanggung Mr. Bumela menyuruh kita untuk membuat free writing tentang Zinn dalam kontek seribu kata dan harus menggunakan bahasa Internasional yakni bahasa inggris.

Beberapa kendala sempat kami hadapi dalam penulisan free writing about Zinn, seperti kosakata, noun clause, generic strucure, grammar dan lain-lain.  Itu semua kami jadikan sebagai pembelajaran dan bahan evaluasi untuk kedepannya agar menjadi lebih baik lagi dan meningkatkan tingkat penulisan dan pemikiran kami dalam mata kuliah writing and composition 4.  Mr. Bumela sangat antusia dalam memberikan pengajaran di tengah musim ini dan itu semua menjurus pada Howard Zinn dimana dia telah menyibak gelapnya tabir dunia yang dipuja-puja oleh orang-orang di dunia.
Seperti halnya dalam kasus Colombus yang berbohong akan adanya cerita tersebut yang mengaku-ngaku bahwa si colombus itu adalah yang menemukan benua Amerika.  Tapi itu semua dibantah habis-habisan oleh Zinn karena dia mempunyai bukti dan alasan yang sangat kuat untuk menyanggah pernyataan-pernyataan yang membenarkkan si colombus tersebut.
Zinn begitu antusias dalam memberantas kebohongan yang telah menipu mata dunia.  Oleh karena itu, dia berjuang agar kebohongan tersebut bisa terungkap dan tabir kebenaran pun muncul dimata dunia dengan begitu tidak akan ada lagi colombus-colombus yang lain yang mengaku sebagai palawan dan penemu suatu benua yang menipu mata dunia.
Disinilah peran kita sebagai Mahasiswa muncul dengan mengkritisi dan memaknai benar-benar tentang suatu kebenaran dan kebohongan.  Tidak cukup hanya dengan satu atau dua sumber melainkan ratusan atau bahkan ribuan sumber yang menguatkan kita pada kebenaran yang mutlak karena, sesunggunya ynag namnya kebnaran tersebut pasti akan terungkap walaupun tenggelam didasar laut sekalipun.
Disinilah berbagai pertanyaan muncul menanyakan tentang Zinn, mengapa Zinn pergi dan memilih India?  Karena itu semua dia lakukan demi untuk mengungkap kebenaran dunia.  Pada awalnya di benua Amerika sendiri ada orang-orang atau bisa dibilang sekelompok suku yang datang terlebih dahulu sebelum si Colombus tiba di benua Amerika dan itu jaraknya sangat lama sekali, kebetulan yang pertama menginjakkan kaki ke benua Amerika adalah suku Indian dan seorang muslim juga, makanya ditemukan berbagai artefak Indian Muslim.
Pada kata Indian sama halnya denan kata Indonesian, yang artinya orang-orang Indonesia dan negaranya adalah Indonesia.  Nah, disinilah diperlukan kejelian dan ketelitian untuk kita dalam meneliti kata “Indian” yang berarti orang-orang India dan negaranya adalah India yang berada dibenua Amerika.  Disinilah muuncul rasa kepenasaaran Zinn akan negara dan orang orang-orang India maka dari itu dia memilh pergi ke India  karena dia benar-benar ingin mengetahui pasti dan ingin membuktikkan kepada dunia bahwa si Colombus itu telah membohongi mata dunia.  Disinilah arti dan peran sejarah yang bersifat dinamis manakala kebenaran terungkap pasti akan bergantilah isi atau konten dari sejarah tersebut.
Pada pertemuan sebelumnya Mr. Bumela seperti biasa dengan gaya gagahnya menyajikan sebuah sajian atau hidangan yang berupa Power Point yang akan kita cerna, di dalam sajiaan tersebut ada beberapa point-point penting  diantaranya ada berbagai pendapat menurut para pakar-pakar yang sudah profesional, seperti; Fowler ( 1996:12).  seperti critical sejarawan linguistik bermaksud untuk mengerti nilai-nilai yang menopang sosial , ekonomi dan formasi politik dan mnurut sejarah merubah dalam nilai-nilai dan format-format”.                                                                                                                                  Fowler (1996:12) “ Ideologi adalah pasti diantara medium dan instrument tentang atau menurut proses sejarah”.
Dalam konteks yang lain Mr. Bumela menjelaskan dalam slide power pointnya ; bahwa ideologi adalah ada dimana-mana disetiap ( pembicaraan, tulisan, audio, visual atau bisa ada dalam kombinasi dalam kesemuanya itu).  ( fowler1996) produksi teks tidak pernah neutral atau murni (Fair Clough 1989;1992;1995;2000;Lehtonen 2000).  Dan menurut salah satu professor yang terkenal di Indonesia bahwa; literasi tidak pernah neutral atau murni (Alwasilah 2001:2012).  Oleh karena itu membaca dan menulis selalu mendorong perjuangan ideologi.
Mr. Bumela menyebutkan dalam slidenya bahwa thesis statement melakukan dua fungi, yaitu :
1.                        Penulisan menciptakan sebuah thesis untuk fokus terhadap subjek essay.
2.             Kehadiran thesis statement yang bagus ialah membantu pemahaman si pembaca.
Sebelum kita mengembangkan sebuah argument dalam setiap topik, kita harus mengumpulkan dan mengatur bukti atau fakta mencari kemungkinan hubungan antara fakta yang telah diketahui seperti perbedaan atau persamaan yang mengagetkan, serta berfikir tentang hubungan-hubungan pertemuan ini.
Disinilah mengapa saya meletakkan tentang Zinn, diawal tulisan karna itu semua saling berhubungan bahwa Zinn menulis sesuau berdasarkan fakta-fakta yang ada dan yang telah diketahui oleh masyarakat luar, disinilah pean seorang Zinn muncul untuk membenarkan dan menghardik sejarah yang tidak benar yang telah menipu masyarakat sekitar dunia, maka disinilah Zinn berhai-hati dalam tulisannya serta thesisnya demi untuk menguak sejarah yang gelap yang telah menutup mata dunia.
Bisa kita ambil point kesimpulan dari semua tulisan yang sudah saya paparkan sebelumnya bahwa yang namanya kebohongan apalagi dalam sejarah dunia pati akan teungkap seiiring berjalannya waktu dan bermunculan lah keping-keping kebenaran ke permukaan publik atau masyarakat umum.  Sedalam-dalamnya sejarah kebenaran yang tenggelam sampai atau sudah ada didasar laut sekalipun, pasti dengan berjalannya waktu sejarah kebenaran itu akan muncul dan menghadapkan wajahnya ke dunia bahwa kebenaran telah muncul.
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment