Class review 6
Penulis Masa Kini
Pertemuan keenam, sudah lebih dari
satu bulankami bertemu dengan Mr. Lala. Tentu satu bulan ini juga kami sudah
membuat karya tulis sebagai tugas progres yang dinamakan Critical Review in
Bahasa dengan jumlah kata yang diminimalkan 2.500 kata. Progres pertama kami
katanya banyak penialian baik dari alumni yang jua membuat kami termotivasi
untuk membuat karya yang lebih baik dan lebih bagus lagi dari sebelumnya, kali
ini ditugaskan dengan topik Howard Zinn dengan minimal kata 1.000 Bahasa
Inggris. Tugas ini berbeda dengan tugas-tugas sebelumnya boleh dikatakan tugas
perdana. Walau perdana kami harus mempersiapkan yang lebih baik dan bagus dari
sebelumnya.
Terlepas dari tugas mingguan yang
ddibrikan Mr. Lala, beliau juga tidak melepas kami begitu saja beliau memberikan
arahan materi denagn media infocus. Sayang, minggu ini tidak lebih dari 20
mahasiswa ynag hadir dalam kelas karena adanya acara English Contest, walau
demikian peretemuan mingguan berjalan seperti biasanya.
Pertama Mr. Lala memberiakan materi dengan
sebuah pesan yang mengandung makna besar. Yaitu dimana fase awal orang yang
tecerahkan adalah peniru, mengikuti apa yang diteoriakan, dalam hal in baru
mengetahui teori-teori dan meniru adalah bagian penting dari menemukan lalu
menciptakan. Sebenarnya, bagus meniru itu karena akan mengantarkan pada
penemuan. Namun, meniru atau peniru ada pula yang disalah artikan, banyak dari
mereka yang sombong atas apa ynga diketahuinya, bisa menyalahkan tanpa ada
daasr teori yang jelas. Merekapun sudah menganggap benar sendiri karena hapal
teori-teori walau bisa membantah tanpa dasarnya.
Adapun strukturnya, orang yang
literat adalah orang yang tercerahkan, kemudian orang yang literat juga harus
love of knowledge yang mengantarnya menjadi seorang penemu. Dengan hal ini ada
fase lainya dalam ayat utama literat. Pertama yaitu comulate yang mengumpulkan
data yang akna diselesaikan dan dijadikan bahan tulisan. Kedua yaitu discover
yanga artinya peniru, meniru apa yng dicomulattekan dan tidak banyak merubah
dari hasil karyanya. Terakhir create atau hasil, dapat menghasilkan karya baru
dengan bahan comulate tanpa meniru banyak. Jika dicocokan dengan fase ini
sebenarnya kami masih dalam discocer belum berhasil menjadi create, tapi tentu
denagn bimbinagnnya Mr. Lala akan menuntun kami yang tidak haya hapal teori dan
tidak asal menyalahkan.
Selain literat atau literasi, minggu
ini juga masih membahs sejarah dari critical review 2, sejarah merupakan values
atau nilai dari apa yang terjadi. Sejarah hadir dan ditulis oleh yang menang.
Sama halnya dengan sejarah Columbus, salah satu contohmya adalah penduduk
Amerika sendiri menganggap Columbus adalah pahlawan dipandang baik dan
terhormat dan ketika Howard Zinn menulis Columbus adalah penghianat, pembunuh
maka Howard Zinn juga dikatakan komunis oleh penduduk Amerika sendiri.
Sedikit sejarah dari Columbus datang
atau samai ke Amerika yang dia kira Negara India, dari itu penduduk Amerika
dikatakan suku Indian. Columbus datang ke India karena diusir oleh kerajaan
Spanyol secara halus karena ia telah memerkosa puteri Spanyaol. Columbus pergi
ke India karena ia tahu di sana ada rempah-rempah dan ingin menyebarkan agama.
Ketika itu penduduknya masih primitif dan Columbus pikir mereka dapat dengan
mudah dikelabuhinya. Awalnya penduduk di sana menyambut baik kedatangan
Columbus, namun Columbus diam-diam mempunyai niat untuk menghianatinya.
Columbus menjarah apa saja yang ada di sana, memperbudak, memerkosa dan
tindakan kejam lainnya.
Dari cerita ini jelas perbedaan
persepektif terjadi. Denagn ini berlakulalah bahwa sejarah ditulis oleh yang
menang. Hal ini lah mula dari Howard Zinn yang dicap komunis oleh Amerika.
Denagn hal ini pula berlaku juga sejarah adalah values, nilai yang telah
diciptakan dari kejadian yang telah lalu.
Kembali pada literasi, reading and
writing is always ideologiccaly motivated. Ideologinya pun dapat dengan spoken,
written, audio, visual atau gabunga ndari seemuanya. Ideologi merupakan self of
beliefers dengan ini penulis harus dengan matangdapat meyakinkan pembaca denagn
apa yang ditulisnya.untuk itu pembaca juga harus menjadi pembaca yang
berkualitas. Ideologi ada dua jalan singkronis atau kasat mata dan diakronis
atau diperhatiakn.
Agar terciptanya tulisan yang baik,
dan membuat pembaca paamdan ikut menikmati tulisannya, kitaa sebagai penulis
harus dapat meyakinkan atau persuading pembacanya. Main idea juga harus jelas
dijadikan topik bahsan. Thesiss statement yang dijadikan pearntara pada topik
bahsan tentu harus jelas dan fokus pada subjeknya. Menuliskan opini dari
penulis tentang topik tersebut. Tidak lepas dari thesis statement saja topik
difokuskantapi juga pada main idea. Satu atau dua kalimat dari thesis stetement
juga tidak lepas dari isi main ideanya. Untuk itu tulisan yang akan dibuat
sekiranya dapat memperhatikanhal ini agar pembaca dapat memahami topik dari
tulisannya.