Class Review 7



Ketika Tersesat Critical Review
Today is crucial moment.  Benar sekali, hari ini begitu tersesatnya kami untuk memahami critical review.  Benar-benar tersesat.  Salah satu tugas penulis adalah untuk mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru dari pemahaman.  Ada tiga bentuk dari pemahaman yang meliputi tiga tahap penting, yaitu:
Meniru               Menemukan               Menciptakan
Ketiga ayat diatas sangatlah penting untuk menulis.  Menulis adalah masalah menciptakan affordances dan mengeksplorasi potensi makna.  Menulis adalah semogenesis, adanya text,system dan context.  Seperti pada thesis statement yang kita buat, harus ada beberapa point yang dihidupkan.  Kita dapat menciptakan sumber daya dari apa yang kita kritik, sehingga banyak point tambahan yang ditulis.
              Menurut Milan Kundera (in L’Art duroman:1986): “to write, means for the poet to crush the wall behind which something that ‘was always there’ hides.  In this respect, the task of the poet is not different from the work of history, which also discovers rather than invents”.  Bahwa kita sebagai penulis harus bisa menghancurkan tembok yang ada sesuatu yang tersembunyi.  Sebagai penulis harus mempresentasikan hal-hal yang disembunyikan.  Seperti halnya kita, yang ditugaskan oleh Mr.Lala untuk menulis critical review.  Critical review yang mengkritik tentang Howard Zinn.  Zinn sebagai pencipta sejarah bahwa Cristopher Columbus adalah orang yang menemukan benua Amerika benar-benar real?  Karena sejarah adalah proses penciptaan manusia tanpa putus.  Ada sebuah istilah menyatakan bahwa, sejarah seperti penyair, mengungkapkan dalam situasi yang selalu baru.  Sampai manusia sekarang tidak akan putus.  
          Tugas free writing yang kami buat tentang Howard Zinn, ternyata itu adalah tugas critical review.  Kami semua tersesat.  “What is critical Review?”  Critical review is writing task that asks you to summarise and evaluate a text.  The critical review can be of a book, a chapter, or a journal article.  Writing the critical review usually requires you to read the selected text in detail.  (Teaching and Learning Unit) The university of Meulbourne 2010. 
              Specific structure of critical review, ada introduction, summary, main body, and conclusion.
Ø  Introduction
Panjang pengantar biasanya satu paragraph untuk review artikel jurnal dan dua atau tiga paragraph untuk resensi buku.  Sertakan beberapa kalimat pembukaan yang mengumumkan penulis dan judul, dan menjelaskan secara singkat topikdari teks. 
Ø  Summary
Menyajikan rangkaian dari the keys point dengan sejumlah contoh.  Dapat juga menjelaskan secara singkat tujuan penulis dalam seluruh teksnya.
Ø  Main body/Critique
Kritikan harus kuat dan seimbang.  Inagt untuk mendasarkan diskusi pada criteria tertentu, dapat mencakup sumber-sumber lain untuk mendukung.  Ada beberapa pilihan untuk kita bagaimana urutan dalam mengkritik, yaitu:
1.      Most important to least important conclusion you make about the text.
2.      If your critique is more positive than negative, then present the negative points first and the positive last.
3.      In long review, you can address each criteria you choose in a paragraph, including both negative and positive points, and
4.      You can also include recommendations for how the text can be improved in terms of ideas.
Ø  Conclusion
Biasanya sebuah paragraph yang sangat singkat.  Tulis ulang pendapat anda secara keseluruhan teks.  Jika perlu beberapa kualifikasi lebih lanjut atau penjelasan dari anda penilain dapat dimasukkan.  Hal ini dapat membantu kita dalam mengkritik.  (Hyman R (Ed) 1971, Contemporary though on Teaching).
              Ketersesatan saya dalam critical review benar-benar fatal.  Di dalam kritikal review yang saya buat sangat kurang memuaskan dan masih termasuk free writing.  Tidak adanya generic structure yang kami paparkan, semuanya salah dan harus lebih memahami dan mengerti lagi tentang critical review.  Di dalam critical review harus ada kesatuan (unity) dan hubungan (coherence).
1.      Unity, mempertahankan kesatuan dalam sebuah paragraph dan mengharuskan bahwa setiap kalimat dalam sebuah paragraph atau setiap paragraph dalam suatu komposisi harus terkait erat dengan topic.  Sebuah paragraph yang kuat akan menghapuskan kalimat yang tidak terkait atau dapat membantu pengembangan main idea dari paragraph.
2.      Coherence, mempertahankan hubungan dalam sebuah paragraph atau komposisi tidak hanyamembutuhkan kesatuan, tetatpi logical, smooth, and natural flow from one idea to another.  Ketika hal ini terjadi, coherence telah ditetapkan.  Ada tiga kunci cara untuk menciptakan coherence dalam paragraph atau multiparagraf text:
1.      Arrange ideas to achieve emphasis
2.      Arrange ideas to achieve coherence
3.      Connect your ideas to achieve coherence
              Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam mengkritik suatu teks bacaan, baik dari artikel, jurnal maupun lainnya harus mempersiapkan tinjauan kritis.  Tidak ada teknik sederhana untuk membuat sebuah tinjuan kritis yang mudah.  Sebuah critic review adalah sesuatu yang membutuhkan waktu, perawatan dan berfikir dengan cermat.  Mungkin selama berjam-jam untuk kita mendapatkan sebuah gagasan.  Untuk itu mari kita tanamkan rasa keingin tahuan yang bermanfaat bagi kita.  Agar kita tidak tersesat untuk menerapkan suatu pengetahuan yang sangat penting.  Tetap tunjukkan yang terbaik, tetap focus.



Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment