critical review 2: Antara Buku dan Fakta dibalik Sejarah



Antara Buku dan Fakta dibalik Sejarah
(by Dewi Patah Andi Putri)
Buku merupakan salah satu sarana terbaik bagi pembelajaran dan pendidikan.  Hampir semua pengetahuan bersumber pada buku.  Sebuah buku selalu memberikan pengaruh yang bermanfaat ke dalam benak pembacanya.  Buku juga dapat mengubah mindset seseorang.  Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar.

Pada awalnya buku pertama kali disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus.  Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama.  Ada pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan kemudian membacanya berulang-ulang.  Berabad-abad kemudian di Cina, para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan menjadi satu.  Hal tersebut memengaruhi sistem penulisan di Cina di mana huruf-huruf Cina dituliskan secara vertical yaitu dari atas ke bawah.
Buku sangat berhubungan erat dengan sejarah, karena hampir semua sejarah diabadikan dalam tulisan pada buku.  Namun, tidak semua konten dari buku bersifat objektif.  Sejarah tidak pernah lupa, fasisme yang berujung pada gerakan Nazi di Jerman awalnya lahir dari kebijakan pelarangan buku. Saat itu, buku yang dicurigai berseberangan dengan paham fasisme dilarang beredar.  Penulis dan penerbit yang dianggap berseberangan dengan ideologi penguasa kena cekal, bahkan sebelum buku itu diterbitkan.  Kondisi pelarangan bagi buku-buku yang dianggap subversif ini berlangsung lama dengan eksalasi yang terus meningkat. Di bawah pimpinan Hitler, fasisme yang semula hanya mengedepankan sentimen nasionalisme akhirnya berkembang menjadi gerakan fanatisme rasial dan rasisme yang sangat sangat kuat, yakni Nazisme. Saking liarnya nasionalisme yang mereka yakini, tak hanya buku yang dibantai, melainkan bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih rendah derajatnya.
Sejarah merupakan peristiwa atau kejadian sama artinya dengan geschichte dalam bahasa Jerman yang berasal dari kata geschehen yang berarti pula telah terjadi atau kejadian, yang sama pula artinya dengan res gestae dalam bahasa Latin ( Collingwood, 1956 ) yang bermakna hal-hal yang telah terjadi.  Sejarah dalam pengertian sejarah sebagai peristiwa memiliki sifat atau ciri-ciri einmalig dan unik. Einmalig berarti sekali terjadi. Setiap peristiwa hanya sekali terjadi dan tak akan pernah terulang kembali. Sedang sifat unik menunjuk sebagai peristiwa satu-satunya yang berarti tidak ada duanya. Maka peristiwa sejarah senantiasa bersifat khusus. Sejarah dalam pengertian ini adalah sejarah dalam pengertian objektif, artinya sejarah sebagai peristiwa itu adalah sesuai dan sama dengan yang ada dalam alam.
Namun, hal ini berbeda dengan sejarah Colombus.  Kita mengenal Colombus sebagai seseorang yang menemukan benua Amerika.  Christopher Columbus (30 Oktober 1451 – 20 Mei 1506) adalah seorang penjelajah dan pedagang yang menyeberangi Samudra Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492 di bawah bendera Castilian Spanyol. Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat. 
Namun hal ini, Columbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia sudah diduduki.  Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Columbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya.  Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Colombus, dalam upaya mencari jalan dari Eropa ke Timur, tak sengaja menemui benua Amerika yang membuatnya lebih berpengaruh dalam sejarah dunia, di luar dugaannya sendiri. Penemuannya sekaligus merupakan mahkota eksplorasi dan kolonisasi Dunia Baru dan sekaligus pula merupakan tonggak penting dalam sejarah. Colombus bagaikan membuka pintu bagi bangsa Eropa dua benua untuk pemukiman baru, menyebar penduduk dan menyediakan sumber kekayaan mineral dan isi bumi yang pada gilirannya mengubah wajah Eropa. Berbarengan dengan itu, penemuannya juga mengakibatkan hancurnya kebudayaan bangsa Indian. Dalam jangka panjang, penemuan itu melahirkan satu bangsa baru di benua belahan Barat, yang dengan amat cepatnya membedakan diri dengan bangsa Indian selaku penduduk asli. Walhasil, Colombus membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa di Dunia Lama.
Konten ini sangat berbeda dengan apa yang telah kita baca dalam buku-buku sejarah yang terdapat disekolah, yang mengisahkan bahwa seorang Colombus ini merupakan seorang yang menemukan benua Amerika.  Beberapa orang mengetahui bahwa Colombus merupakan pahlawan untuk benua Amerika.  Sehingga hampir sebagian orang tidak tabuh dengan sejarah Colombus yang menemukan benua Amerika.  Hal ini lah yang membuat Howard Zinn mengupas isu pada tulisan atau buku, khususnya dalam sejarah Colombus.  Ia yakin bahwa membaca buku mempunyai efek yang sangat kuat.  Efek yang mampu merubah mindset seseorang. 
Howard zinn juga mengungkapkan bahwa buku juga bisa mempengaruhi seseorang, namun hal ini sangat lah rumit untuk mengkoneksikan antara apa yang orang lakukan dan kemudian apa yang terjadi di dunia.  Beberapa orang hanya mengetahui dari buku dan mereka dengan mudah mempercai itu tanpa mengetahui apa yang terjadi dalam dunia tersebut.  Ia terkejut ketika mendengar jawaban dari seorang mahasiswi tentang komentar terhadap buku, mahasisiwi tersebut menjawab dengan “buku ini mengubah hidup saya”.  Howard zinn  terkejut ketika mendengar jawabannya karena menurutnya jika buku mengubah hidup seseorang dan kesadaran seseorang, maka itu cepat atau lambat akan memilki efek pada dunia. 
Namun ada beberapa data yang orang tidak tau dengan kebenaran yang terungkap dalam sebuah buku.  Ini lah yang Howard zinn rasakan ketika ia membaca buku sejarah rakyat Amerika.  Howard zinn menemukan kejanggalan ketika ia membaca buku sejarah rakyat Amerika, ia ingin mengupas sejarah tentang Christopher Columbus.  Menurutnya kasus sejarah Colombus ini menyebabkan revolusi dalam fikiran seseorang.  Karena ini berdampak pada pembaca, mereka mempercayainya tanpa mengetahui sejarah yang sebenarnya.    Saya setuju dengan wacana Howard zinn tentang pengungkapan isu-isu yang terjadi pada bacaan, khususnya pada sejarah Colombus.  Namun hanya saja saya kurang setuju disini, karena Howard zinn mengkritisi bahwa kita tidak harus selama percaya pada bacaan sebelum kita mengetahui kejadiaan yang ada didunia ini.  Seperti hal nya yang terjadi pada sejarah Colombus. 
Memang Colombus bukan lah orang yang pertama kali menemukan benua ini, namun dalam hal ini Colombus menurut pendapat saya tetap menjadi pahlawan Amerika, karena ia membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa di dunia lama.  Meskipun Columbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki.  Kemudian Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat.  Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Columbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. 
Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.  Colombus, dalam upaya mencari jalan dari Eropa ke Timur, tak sengaja menemui benua Amerika yang membuatnya lebih berpengaruh dalam sejarah dunia, di luar dugaannya sendiri. Penemuannya sekaligus merupakan mahkota eksplorasi dan kolonisasi Dunia Baru dan sekaligus pula merupakan tonggak penting dalam sejarah. Colombus bagaikan membuka pintu bagi bangsa Eropa dua benua untuk pemukiman baru, menyebar penduduk dan menyediakan sumber kekayaan mineral dan isi bumi yang pada gilirannya mengubah wajah Eropa.
Berbarengan dengan itu, penemuannya juga mengakibatkan hancurnya kebudayaan bangsa Indian. Dalam jangka panjang, penemuan itu melahirkan satu bangsa baru di benua belahan Barat, yang dengan amat cepatnya membedakan diri dengan bangsa Indian selaku penduduk asli. Walhasil, Colombus membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa di Dunia lama. Colombus mudah terkena gangguan berbagai komentar seakan-akan apa yang ia lakukan orang lain juga lakukan andaikata Colombus tidak pernah hidup di dunia. Eropa abad ke-15 M berada dalam keadaan risau dan berkemelut, dunia perdagangan berkembang, penjelajahan daerah baru tak terelakkan. Bangsa Portugis nyatanya memang aktif amat mencari arus jalan baru ke Timur, pada saat-saat menentukan sebelum Colombus.
Namun ada beberapa wacana lain juga yang mengungkap kebohongan Colombos pada Amerika. Pada saat berlayar, Columbus memperkosa putri salah satu bangsawan Spanyol yang masih berusia 13 tahun. Pengadilan tidak bisa memutuskan ia harus di hukum mati, sehingga akhirnya Ratu Isabella mengirimnya dalam misi mencari benua baru (saat itu tujuan utama adalah mencari India) dan dengan harapan Colombus tidak akan bisa kembali pulang.  Saat akhirnya Columbus mendarat pertama kali di Benua Biru Amerika,  masih mengira inilah tanah India.  Saat itu para penduduk asli menyambut Columbus dengan gembira.  Namun, sebaliknya apa yang ditulis Columbus dalam jurnalnya?
“Mereka membawakam kami burung beo, bola kapas dan tombak dan banyak hal lainnya sebagai hadiah.   Mereka rela memperdagangkan segala yang mereka miliki.   Mereka tidak memanggul senjata, padahal saya menunjukkan pedang.  Mereka tidak memiliki besi.  Tombak mereka terbuat dari tebu.  Mereka akan dengan mudah kami taklukan menjadi budak.  Dengan lima puluh orang saja, kita bisa menundukkan mereka semua dan membuat mereka melakukan apapun yang kita inginkan.”  Columbus juga menulis, “Saya percaya, bahwa mereka akan dengan mudah menjadi orang Kristen buatan, karena sepertinya mereka tidak beragama.  "Dalam catatan hariannya, Columbus mengakui, bahwa saat ia tiba di Hindia (ia saat itu masih percaya telah menemukan India, bukan Amerika), ia menyiksa penduduk pribumi, menggantung, mencambuknya, hanya demi satu informasi penting : "Dimana ada Emas?".
Selain menyiksa, ia juga sering memperkosa perempuan-perempuan pribumi, lalu mencambuk mereka demi kesenangan belaka.  Koloni yang di bawa Columbus pada pelayaran berikutnya (1496), di klaim bertanggungjawab atas kematian 34 juta penduduk asli Amerika.  Sungguh ini merupakan suatu wacana yang berbeda sekali dengan apa yang kita kenal tentang Colombus yang selama ini kita dengan bahwa Colombus merupakan seorang pahlawan benua Amerika.  Ternyata ia hanyalah seorang yang sangat kejam pada warga Amerika.  
Fakta sejarah Columbus yang menemukan benua Amerika layak disanggah, pasalnya kedatangan Columbus ke benua tersebut bukan yang kali pertama sebelum kelompok lain.  Columbus bahkan datang belakangan dan sempat meminta berbagai informasi mengenai benua tersebut pada muslim Afrika yang pernah ke sana. Kelompok muslim Afrika disebut sebagai kelompok yang lebih dulu memasuki daratan Amerika. Sebagian besar muslim Afrika yang disinyalir dari daratan Mesir, Afrika, serta muslim dari Asia Arab dan Turki. Fakta dapat dijelaskan dari beberapa prasasti yang ditemukan di negara bagian California oleh Arkeolog Amerika Dr Barry Fell.  Berry Fell dalam Saga America mengemukakan bahwa terdapat prasasti bertuliskan Yesus Bin Maria.  Menurut Fell frasa dalam prasasti tersebut bertuliskan bahasa Arab.  Sementara Prasasti tersebut berusia jauh dari usia Amerika sendiri.
Colombus memanfaatkan kesempatan ini sebagai kepentingan pribadi, seperti pertama, Columbus tidak ingin apa yang telah dicapainya dianggap sia-sia karena daerah-daerah yang telah “ditemukan” sebenarnya bukan daerah baru.  Hal ini terkait dengan dana besar yang telah dikeluarkan Kerajaan Spanyol untuk membiayai pelayaran Columbus. 
Kepentingan Pribadi Kedua, jika diketahui bahwa daerah yang ditemukannya pernah dikunjungi kelompok lain Columbus khawatir tidak mendapatkan gelar kehormatan dari kerajaan.  Padahal gelar tersebut sangat diperebutkan oleh petinggi kerajaan Baron, Senor, dan Senorita.
Secara tidak langsung Columbus juga memanfaatkan hal ini untuk kepentingan pribadinya. Dijadikannya Columbus menjadi gubernur senior yang mengawasi beberapa daerah koloni merupakan bukti (halaman 161-163).  Columbus memang menjadi pahlawan bagi Spanyol dan negara-negara Eropa, karena telah memberi jalan dan inspirasi kolonialisasi di berbagai negara.
Saya juga setuju dengan pengungkapan Howard zinn mengenai isu-isu dalam buku, khusunya mengenai Colombus ini, tetapi walaupun Colombus telah membohongi fakta sejarah mengenai benua Amerika, Columbus juga banyak meninggalkan catatan penting bagi peradaban Eropa.  Lalu sebenarnya siapa yang menemukan benua Amerika?
Ada juga wacana yang menyebutkan bahwa muslim penemu benua Amerika.  Hampir di semua bagian benua ini akan ditemukan jejak-jejak umat Islam jauh sebelum Colombus.  Di tengah kota Los Angeles misalnya, terdapat kawasan Alhambra, teluk El-Morro dan al-Amitos serta nama-nama kawasan seperti Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Al-Cazar, Alameda, Alomar, al-Mansor, Almar, Alva, Amber, Azuredan La Habra.
Di bahagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illionis terdapat nama-nama kota Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon dan Tullahoma.  Di negara bagian Washington ada kota Salem. Di Karibia (berasal dari bahasa Arab Qariiban) dan Amerika Tengah terdapat kawasan bernama Jamaika, Pulau Cuba (dari kata Quba) dengan ibukotanya Havana (dari La-Habana). Juga nama-nama pulau Grenada, Barbados, Bahama dan Nassau.
Di Amerika Selatan terdapat nama kota seperti Cordova (di Argentinma), Al-Cantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina).  Selanjutnya, ada nama-nama pegunungan seperti Appalachian (Afala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka (Abshaaruka) di pantai barat.  Kota besar di negara bagian Ohio yang terletak di muara sungai Wabash yang panjang dan meliuk-liuk bernama Toledo, nama Universitas Islam ternama pada masa kejayaan Islam di Andalusia  Menurut Dr. Youssef Mroueh, hari ini di Amerika Utara terdapat 565 nama tempat, baik nergara bagian, kota, sungai, gunung, danau dan desa yang diambil dari nama Islamatau nama dengan akar kata dari bahasa Arab. Selebihnya, sebanyak 484 nama terdapat di Amerika Serikat dan 81 di Kanada.  Nama-nama ini diberikan oleh penduduk asli yang telah ada sebelum Colombus menginjakkan kaninya di Amerika.
Kebohongan sejarah Colombus ini membuat kita bertanya-tanya apakah semua searah yang telah kita ketahui dari beberapa wacana ini sesuai dengan kejadian di dunia ini?  selain kebohongan sejarah yang diberikan oleh Colombus ada juga beberapa kebohongan sejarah seperti:  Kebohongan Manusia Piltdown.  Kebohongan Manusia Piltdown yang diungkapkan oleh Charles Darwin merupakan aktor di balik layar dari penipuan ini.  Menggunakan teori yg asal-asalan tentang evolusi, ia berhasil membentuk sekumpulan pengikutnya untuk meneruskan kebohongan teori bahwa manusia berevolusi dari spesies kera.  Dr.Alvan T. Marston melakukan analisa kepada fosil manusia piltdown yg diajukan oleh pengikut Darwin untuk diteliti, hasilnya sangat mencengangkan. Fosil tsb bukan fosil manusia purba, akan tetapi fosil buatan yg ada bagian yg sudah dimodifikasi dari potongan rahang kera.
Kemudian, pemalsuan lukisan Vermeer oleh Han van Meegeren.  Pada awal abad ke 20, sedang terjadi perdebatan tentang Vermeer yang telah melukis serial lukisan yang berhubungan dengan injil.  Van Meegeren menyambar kesempatan ini dan melakukan pekerjaan dengan hati-hati pada sebuah lukisan yang sedang diperdebatkan yang berjudul The Disciples at Emmaus”.  Dengan melakukan pekerjaan yang detail dan halus, dia memalsukan lukisan tersebut dengan menghilangkan kerusakan-kerusakan dengan teknik old-painting pada masa itu.  Dia dengan sengaja memancing adanya kritik dan prasangka miring pada orang yang akan mempercayai bahwa lukisan tersebut dilukis oleh Vermeer sendiri.
Jika banyak sejarah yang tidak sesuai dengan kejadian di dunia ini, bagaimana dengan tanggapan pendidikan?  Selama ini pendidikan hanya mengajarkan sejarah yang sesuai dengan konten yang ada pada buku.  Misalnya saja tentang Colombus yang menemukan benua Amerika.  Hal ini menjadikan kita salah mengartikan sejarah yang sesungguhnya.  Faktanya sekarang ini, orang mengenal Colombus ya sebagai penemu benua Amerika, tanpa mencari tahu sejarah yang sebenarnya, karena kita hanya mau menerima informasi hanya dari apa yang telah diajarkan saja tanpa mempedulikan fakta dari sejarah tersebut.  Menurut kebohongan sejarah, sangat berpengaruh pada dunia pendidikan.  Karena awal kita mengenal sejarah itu dipendidikan. 
Jika pada pendidikannya saja memberikan pengetahuan yang belum sesuai dengan fakta yang terjadi di dunia ini, lalu untuk apa kita mengenal sejarah yang tidak sesuai dengan faktanya.  Wacana Colombus ini membuat orang berfikir apakah wacana yang ada dalam buku-buku mengenai sejarah sama dengan fakta Colombus?
Dengan demikian pendidikan harus lebih intens menelusuri fakta-fakta tentang sejarah.  Selain itu juga mengenai buku-buku harus mempertimbangkan beberapa referensi untuk menguak fakta dari sejarah, karena dalam hal ini sejarah merupakan suatu peristiwa yang sudah seharusnya kita ketahui karena kita hidup berawal dari sejarah. 
Jadi, dengan adanya wacana tentang sejarah yang mengungkap kebenaran dari Colombus ini, membuat kita untuk lebih kritis dalam menaggapi sebuah teks.  Memang dalam hal ini Colombus sangat berpengaruh dalam reformasi bangsa-bangsa Eropa, namun ia telah membohongi publik dengan adanya pengakuan bahwa Colombuslah yang menemukan benua Amerika.  Padahal dalam beberapa wacana menyebutkan bahwa sebenarnya Colombus ini sangat kejam terhadap warga Amerika. 
Colombus sering kali menyiksa warga Amerika, ia juga sering memperkosa perempuan-perempuan pribumi, lalu mencambuk mereka demi kesenangan belaka.  Koloni yang di bawa Columbus pada pelayaran berikutnya (1496), di klaim bertanggungjawab atas kematian 34 juta penduduk asli Amerika.  Lalu Colombus juga hanya Colombus memanfaatkan kesempatan ini sebagai kepentingan pribadi, seperti pertama, Columbus tidak ingin apa yang telah dicapainya dianggap sia-sia karena daerah-daerah yang telah “ditemukan” sebenarnya bukan daerah baru.  Hal ini terkait dengan dana besar yang telah dikeluarkan Kerajaan Spanyol untuk membiayai pelayaran Columbus. 
Kepentingan Pribadi Kedua, jika diketahui bahwa daerah yang ditemukannya pernah dikunjungi kelompok lain Columbus khawatir tidak mendapatkan gelar kehormatan dari kerajaan.  Padahal gelar tersebut sangat diperebutkan oleh petinggi kerajaan Baron, Senor, dan Senorita.  Secara tidak langsung Columbus juga memanfaatkan hal ini untuk kepentingan pribadinya. Dijadikannya Columbus menjadi gubernur senior yang mengawasi beberapa daerah koloni meupakan bukti.  Columbus memang menjadi pahlawan bagi Spanyol dan negara-negara Eropa, karena telah memberi jalan dan inspirasi kolonialisasi di berbagai negara.  Namun Colombus bukanlah orang yang menemukan benua Amerika.


Referensi:
Zinn, Howard.2005. Anthrophology off the self: speaking truth to power of    book.





Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment