Critical Review 2: Menyibak Gelapnya Tabir Sejarah


Menyibak Gelapnya Tabir Sejarah
By Apif Rahman Hakim
Sejarah merupakan kejadian masa lampau  yang tak boleh kita lupakan, karena tanpa adanya sejarah kita tidak akan ada pada zaman seperti sekarang ini.   Dari sejarah pun kita mempelajari nilai-nilai yang terkandung  pada zaman terdahulu. Suatu fakta sejarah tidak bersifat statis, dalam artian kebenaran sejarah seiring berjalannya waktu bisa berubah dengan bukti-bukti yang lebih terkait dan konkret daripada bukti-bukti yang ada sebelumnya. Jadi, fakta atau kebenaran sejarah akan berubah (bersifat dinamis) bila suatu saat nanti ditemukan bukti-bukti yang lebih menunjang kebenaran dari suatu sejarah tersebut.  Seperti halnya mengenai siapa itu Christopher Colombus, apakah dia seorang pahlawan? Ataukah seorang pembohong? Tapi sebelumnya ada beberapa pengertian apa itu yang dimaksud dengan sejarah.
Sejarah (bahasa Yunani
: ἱστορία, historia, yang berarti "penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian") adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. Dalam bahasa Indonesia sejarah babad, hikayat, riwayat, atau tambo dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi seringkali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
Pengaruh kuno telah membantu penafsiran varian bibit sifat sejarah yang telah berkembang selama berabad-abad dan terus berubah hari ini. Studi modern sejarah mulai meluas, dan termasuk studi tentang daerah tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik dalam penyelidikan sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar dan menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utama
dalam penelitian di Universitas.
Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita belajar mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana
. Katanya: "Mereka yang tidak mengenal masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."
Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel
mengemukakan dalam pemikirannya tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah belajar apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston Churchill, katanya: "Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar belajar darinya."
Howard Zinn dalam bukunya, Speaking Truth to Power with Books, mengatakan bahwa dibukunya yang mengatakan Columbus merupakan penjahat besar, dia mendapat email berupa kecaman atas bukunya tersebut. Padahal itu merupakan fakta yang sebenarnya. Lalu siapakah Columbus itu hingga menjadi hero bagi warga amerika?
Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa
asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut berhasil menaklukkan Andalusia. Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.
Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking
dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Kolombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian
, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.
Stratak ( Strategi dan Taktik )
Disinilah kita akan mengetahui bahwa awal mula kedatangan kolumbus beserta bala tentaranya adalah semata-mata untuk mengambil alih daerah jajahannya yaitu benua amerika.  Padahal melihat jajak pendapat dari Howard Zinn dalam bukunya, Speaking Truth to Power with Books bahwa benar kejadiannya niat kolombus hanya untuk mengambil alih benua tersebut dengan berbagai taktik dan strategi yang dia terapkan sehingga bisa meyakinkan para penghuni benua tersebut.
Kebaikan yang colombus taburkan kepada masyarakat asli sana yaitu suku indian ternyata telah mengelabui banyak penduduk asli sana, itulah salah satu strategi colombus dalam menaklukan benua amerika dengan berpura-pura ramah terhadap masyarakat sekitar.  Tetapi lama kelamaan niat busuk dari seorang colombus tercium oleh penduduk asli sana.  Dengan kemarahan dari penduduk asli mereka menenggelamkan kapal-kapal yang dibawa oleh kolumbus dan bala tentaranya.
Terungkapnya Tabir Baru
Ternyata yang lebih mengejutkan lagi bahwa sebenarnya yang menemukan Benua Amerika itu bukan christopher Columbus melainkan orang muslim.  Percaya atau tidak, itulah persepsi kita menghadapi kisah klasik sejarah yag simpang siur, tetapi disini saya akan mengajak para pembaca untuk mengetahui kebenaran siapa yang menemukan pertama kali benua amerika tersebut.
Pertama, dalam bukunya Saga America (New York, 1980), Dr. Barry Fell, arkeolog dan ahli bahasa berkebangsaan Selandia Baru jebolan Harvard University menunjukan bukti-bukti detail bahwa berabad-abad sebelum Colombus, telah bermukim kaum Muslimin dari Afrika Utara dan Barat di bneua Amerika. Tak heran jika bahasa masyarakat Indian Pima dan Algonquain memiliki beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Arab.
Di negara bagian Inyo dan California, Dr. Barry menemukan beberapa kaligrafi Islam yang ditulis dalam bahasa Arab salah satunya bertuliskan ”Yesus bin Maria” yang artinya ”Isa anak Maria”. Kaligrafi ini dapat dipastikan datang dari ajaran Islam yang hanya mengakui nabi Isa sebagai anak manusia dan bukan anak Tuhan. Dr. Barry menyatakan bahwa usia kaligrafi ini beberapa abad lebih tua dari usia Negara Amerika Serikat. Bahkan lebih lanjut, Dr. Barry menemukan reruntuhan, sisa-sisa peralatan, tulisan, digram, dan beberapa ilustrasi pada bebatuan untuk keperluan pendidikan di Sekolah Islam. Tulisan, diagram dan ilustrasi ini merupakan mata pelajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi dan navigasi laut. Semuanya ditulis dalam tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara.
Penemuan sisa-sisa sekolah Islam ini ditemukan dibeberapa lokasi seperti di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon Washoe, Hickison Summit Pas (Nevada), Mesa Verde (Colorado), Mimbres Valley (New Mexico) dan Tipper Canoe (Indiana). Sekolah-sekolah Islam ini diperkirakan berfungsi pada tahun 700-800 M. Keterangan yang sama juga ditulis olh Donald Cyr dalam bukunya yang berjudul Exploring Rock Art (Satna barbara, 1989).
Kedua, dalam bukunya Africa and the Discovery of America (1920), pakar sejarah dari Harvard University, Loe Weiner, menulis bahwa Colombus sendiri sebenarnya juga mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar di Karibia, Amerika Utara, Tengah dan Selatan, termasuk Canada. Tapi tak seperti Colombus yang ingin menguasai dan memperbudak penduduk asli Amerika, umat Islam datang untuk berdagang, berasimilasi dan melakukan perkawinan dengan orang-orang India suku Iroquis dan Algonquin. Colombus juga mengakui, dalam pelayaran antara gibara dan Pantai Kuba, 21 Oktober 1492, ia melihat masjid berdiri diatas bukit dengan indahnya. Saat ini, reruntuhan masjid-masjid itu telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Ketiga, John Boyd Thacher dalam, bukunya Christopher Colombus yang terbit di New York, 1950, menunjukkan bahwa Colombus telah menulis bahwa pada hari Senin, 21 Oktober 1492, ketika sedang berlayar di dekat Cibara, bahagian tenggara pantai Cuba, ia menyaksikan mesjid di atas puncak bukit yang indah. Sementara itu , dalam rangkaian penelitian antropologis, para antropolog dan arkeolog memang menemukan reruntuhan beberapa masjid dan menaranya serta ayat-ayat al-Qur’an di Cuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Keempat, Clyde Ahmad Winters dalam bukunya Islam in Early North and South America, yang diterbitkan penerbit Al-Ittihad, Juli 1977, halaman 60 menyebutkan, para antropo0log yang melakukan penelitian telah menemukan prasasti dalam bahasa Arab di lembah Mississipi dan Arizona. Psasasti itu menerangkan bahwa imigran Muslim pertama tersebut juga membawa gajah dari Afrika.
Sedangkan Ivan Van Sertima, yang dikenal karena karyanya They Came Before Colombus, menemukan kemiripan arsitrektur bangunan penduduk asli Amerika dengan kaum Muslim Afrika. Sedang dalam bukunya yang lain African Presence in Early America, juga menegaskan tentang telah adanya pemukiman Muslim Africa sebelum kehadiran Colombus di Amerika.
Kelima, ahli sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan juga memberikan bukti bahwa orang-orang Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M. Artinya, umat Islam sudah ada di Amertika, paling tidak setengah abad sebelum Colombus lahir. Bukti berupa ukiran kayu berbentuk kepala manusia yang mirip dengan orang Arab diperkirakan dipahat tahun 300 dan 900 M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata memiliki kemiripan dengan orang Mesir.
Keenam, salah satu buku karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan peta empat pulau di Karibia yang dibuat pada tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuanne Pissigano, kartografer dari Venezia, yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Colombus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puertorico dan Guadalupe.
Henry Ford dalam bukunya The Complete International Jew, terdapat cuplikan yang menjelaskan bagaimana kondisi riil Umat Islam pada akhir kekuasaan Islam di Spanyol, yang mengalami penyiksaan yang sangat luar biasa, dan bagaimana dari penyiksaan tersebut akhirnya ada yang melarikan diri bersama rombongan Colombus ke Amerika. Dalam buku tersebut dapat disarikan sebagai berikut :
Perjalanan Colombus dimulai 3 Agustus 1492, sehari setelah jatuhnya Granada, benteng terakhir umat Islam di Spanyol. Dalam pertarungan hidup-mati itu, 300 ribu orang Yahudi diusir dari Spanyol oleh raja Ferdinand yang Kristen. Selanjutnya, dalam buku tersebut dikisahkan bagaimana perjuangan penggalanagan dana oleh kaum Yahudi untuk mendukung perjalanan Colombus dan pada hakekatnya juga pelayaran bagi pelarian Yahudi Spanyol ke Amerika. Tapi ada bahagian informasi yang sengaja tidak dipublikasikan, yakni bahwa Colombus membawa dua kapal, yakni kapal Pinta dan Nina. Kedua kapal ini dibantu oleh nakhoda Muslim bersaudara. Martin Alonso Pinzon menakhodai kapal Pinta, dan Vicente Yanex Pinzon menakhodai kapal Nina. Keduanya menggunakan Spanyol namun keduanya sebenarnya masih keluarga Sultan Maroko Abu Zayan Muhammad III (1362-1366) yang menguasai kekhalifahan Marinid (1196-1465). Informasi tersebut juga ditemukan dalam buku karya John Boyd Thacher, Christopher Colombus, New York, 1950.
Hari ini, kalau kita membuka peta Amerika paling mutakhir buatan Rand McNally dan mencermati nama-nama tempat. Hampir di semua bagian benua ini akan ditemukan jejak-jejak umat Islam jauh sebelum Colombus. Di tengah kota Los Angeles misalnya, terdapat kawasan Alhambra, teluk El-Morro dan al-Amitos serta nama-nama kawasan seperti Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Al-Cazar, Alameda, Alomar, al-Mansor, Almar, Alva, Amber, Azuredan La Habra.
Di bagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illionis terdapat nama-nama kota Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon dan Tullahoma. Di negara bagian Washington ada kota Salem. Di Karibia (berasal dari bahasa Arab Qariiban) dan Amerika Tengah terdapat kawasan bernama Jamaika, Pulau Cuba (dari kata Quba) dengan ibukotanya Havana (dari La-Habana). Juga nama-nama pulau Grenada, Barbados, Bahama dan Nassau.
Di Amerika Selatan terdapat nama kota seperti Cordova (di Argentinma), Al-Cantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Selanjutnya , ada nama-nama pegunungan seperti Appalachian (Afala-che) di pantai timur dan pegunungan Absarooka (Abshaaruka) di pantai barat. Kota besar di negara bagian Ohio yang terletak di muara sungai Wabash yang panjang dan meliuk-liuk bernama Toledo, nama Universitas Islam ternama pada masa kejayaan Islam di Andalusia.
Menurut Dr. Youssef Mroueh, hari ini di Amerika Utara terdapat 565 nama tempat, baik nergara bagian, kota, sungai, gunung, danau dan desa yang diambil dari nama Islamatau nama dengan akar kata dari bahasa Arab. Selebihnya, sebanyak 484 nama terdapat di Amerika Serikat dan 81 di Kanada. Nama-nama ini diberikan oleh penduduk asli yang telah ada sebelum Colombus menginjakkan kaninya di Amerika.
Dr. A. Zahoor juga menulis bahwa nama negara bagaian seperti Alabama berasal dari kata Allah Bamya. Nama negara bagian Arkansas berasal dari kata Arkan-Sah dan Tenesse dari Tanasuh. Demikian njuga nama kota besar seperti Tallahassee di Florida, berasal dari bahasa Arab yang artinya ”Allah akan menganugerahkan sesuatu dikemudian hari”.
Dr. Mroueh juga menulis, beberapa nama yang dicatatnya merupakan nama kota suci seperti Mecca di Indiana. Medina merupakan nama paling populer di Amerika. Medina terdapat di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota. Medina di Ohio, Medina di Tenesse. Medina di Texas dengan penduduk 26 ribu jiwa. Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illionis, Moda di Utah dan Arva di Ontario Canada.
Ketika Colombus mendarat di kepulauan Bahama, 12 Oktober 1492, pulau itu sudah diberi nama Guanahani oleh penduduknya. Guanahani berasal dari kata Arab ikhwana (saudara), kemudian dibawa ke bahasa Mandika (kerajaan Islam di barat Afrika) yang berarti ”tempat keluarga Hani bersaudara”. Tapi kemudian Colombus secara ”seenaknya” memberinya nama San Salvador, dan merampas pulau ini dari pemilik awalnya.
Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam bidang perdagangan dan pemerintahan suku yang ternyata didasarkan pada hukum Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian wanita suku Cherokee yang menutrup aurat, sedangkan kaum lelakinya memakai turban (sorban) dan gamis hingga sebatas lutut.
Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku Cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya secara perlahan punah atau dipunahkan dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadhan Ibn Wati.
Mengenai aksara Cherokee yang kemudian diteliti, digali dan dihidupkan kembali oleh seorang tokoh Cherokee modern bernama Sequoyah, adalah terdapatnya kemiripan antara aksara Cherokee yang disebut Syllabari dengan aksara Arab . Bahkan beberapa pahatan peninggalan lama Cherokee di Nevada, ternyata mempunyai kemiripan dengan aksara Arab.
Yang lebih mengherankan adalah, ternyata keterkaitan Islam/Arab tidak hanya dengan Suku Cherokke, tapi juga dengan suku-suku Indian lainnya, seperti Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu dan Zuni. Beberapa kepala suku Indian juga mengenakkan tutup kepala khas corang Islam. Misalnya kepala suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago dan Yuchi. Hal ini dibuktikan pada foto-foto antara tahun 1835 hingga 1870.
Terbantahya Teori Colombus
Secara logika setelah apa yang saya lihat dan baca mengenai penemuan benua amerika yang ditemukan oleh christopher columbus itu semua adalah tidak benar.  Pertama, ketika pertama kali colombus menginjakkan kaki ke benua amerika ternyata sudah ada suku yang menempati benua tersebut yaitu suku indian muslim.  Kedua, ketika colombus telah sampai pada benua tersebut dia terpana dan terpukau dengan bangunan yang sama yang ada pada daerah jajahannya sebelumnya.  Dia pun tidak habis pikir bahwa kedatangannya ke benua amerka bukanlah pertama kalinya melainkan sudah ada penghuni sebelumnya.
Pelaut dari spanyol itu memang telah sampai di tanah impian yaitu benua amerika.  Tetapi dia dengan berbagai cara ingin menciptakan sebuah peradaban baru dan ingin membuktikan kepada ratu isabella bahwa dia telah menemukan sebuah benua yang disebut dengan benua amerika, tetapi sayang sekali teori itu tidak benar adanya sama sekali, jauh sebelum kolombus menghampiri dan menginjakkan kaki di tanah impian itu ternyata sudah ada peradaban islam lima abad sebelumnya, dengan bukti banyak ditemukan berbagai artefak-artefak islam sperti adanya sebuah masjid dan tulisan “Muhammad” dalam bahasa arab.
Dan fakta yang tidak terbantahkan, adalah sebuah naskah perjanjian antara pemerintah Amerika dan Kepala Suku Indian Cherokee.   Naskah itu hingga kini masih tersimpan rapi di gedung Arsip Perpustakaan Nasional di ibukota Washington DC. Yang menarik, nama kepala Suku Cherokee adalah Abdel-Khak and Muhammad Ibnu Abdullah. Jelas itu nama muslim.  Nah disinilah teori-teori tentang kolombus sebagai penemu benua amerika sudah bisa dipatahkan bahwa sebenarnya yang menemukan benua amerika itu orang muslim dan bukan colombus.
Didasari dengan literatur dan bukti-bukti fisik konkret yang benar-benar menunjang sehingga hilangnya keraguan untuk menyebutkan bahwa benua Amerika bukan ditemukan oleh Christopher Colombus. Dimana, 70 tahun sebelum Columbus menjejakkan kaki di daerah yang sekarang kita kenal dengan benua  Amerika, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika. Bahkan, armada dan kapal Ceng Ho jauh lebih besar dari kapal milik Columbus. Namun karena sejarah dunia ditulis oleh orang lain (orang-orang Eropa yang cenderung tidak akur dengan Islam), maka fakta bahwa Ceng Ho mendarat lebih dahulu dari Colombus seolah lenyap atau mungkin dilenyapkan yang bersembunyi  atau disembunyikan di balik kebohongan yang sebenarnya nyata.


Selain itu, berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk lokal di sana. Jadi, penemu Amerika bukanlah Columbus melainkan Umat Islam, sayang saja ketika itu orang-orang Muslim tidak memberikan nama pada daerah tersebut, padahal kalau saja mereka memberikan nama, semisal Moeslem Venue (Benua Muslim) mungkin sampai sekarang kita tidak mengenal yang namanya benua Amerika, tetapi Benua Muslim.
Fakta mengenai Islam sebagai penemu benua Amerika belum berhenti sampai disitu, dalam proses pelayaran Columbus yang diklaim berhasil menemukan benua Amerika terselip fakta bahwa  (orang Eropa/non muslim) mengatakan Columbus lah penemu benua Amerika.  Hal tersebut didasari oleh fakta bahwa Columbus dan para penjelajah Spanyol serta Portugis mampu menyeberang Samudra Atlantik dalam jarak sekitar 2400 km, adalah karena bantuan informasi geografis dan navigasi dari peta yang dibuat oleh pedagang-pedagang Muslimin.
Selain itu, tidak banyak diketahui orang, bahwa Columbus dibantu oleh dua orang nakhoda Muslim pada waktu ekspedisi pertamanya menyeberang transatlantik.  Kedua kapten Muslim itu adalah dua bersaudara Martin Alonso Pinzon yang menakodai kapal Pinta, dan Vicente Yanez Pinzon yang menakodai kapal Nina. Keduanya adalah hartawan yang mahir dalam seluk-beluk perkapalan, membantu Columbus dalam organisasi ekspedisi itu, dan mempersiapkan perlengkapan kapal bendera Santa Maria. Bersaudara Pinzon ini masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan Abuzayan Muhammad III (1362-1366), Sultan Maroko dari dinasti Marinid (1196-1465).
Jika dapat kita tarik kesimpulan dari keseluruhan wacana diatas tentang pemikiran yang dikemukakan oleh Howard Zinn, sangatlah jelas dan benar akan pemikiran tentang penemu benua amerika yang mungkin secara global dengan kasa mata dan dengan pengetahuan yang sangat  awam bahwa penemu benua amerka adalah Christopher Colombus.
Tetapi itu semua tidak benar adanya.  Sebenarnya yang menemukan benua amerika adalah orang muslim bukanlah Christopher Colombus, teori tentang christopher colombus yang menemukan benua amrika sudah membohongi seluruh umat didunia ini, karena orang yang percaya akan teori colombus adalah orang yang tingkat literasinya masih datar.  Mereka hanya membaca atau mendengarkan dari satu pihak dan tidak pernah menggali karena rasa penasaran, padahal teori colombus yang menemukan benua amerika sudah membohongi seluruh orang.  Disinilah peran sejarah, dan sejarah bersifat dinamis tidak statis yang berarti akan berubah jika mengalami berbagai penemuan-penemuan baru seperti halnya dalam wacana diatas.
Sangat luar biasa Islam, jikapun fakta mengenai penemu Amerika tidak bisa berubah nantinya (tetap meyakini bahwa Columbus sebagai penemu benua Amerika) Islam tidak bisa dimarjinalkan, karena dalam proses Columbus menemukan benua Amerika, Islam sangat berkontribusi besar. Selain hal-hal yang terungkap di atas, banyak sekali fakta lain yang bisa menggugah kita mengenai Islam sehingga akan mengantarkan kita kepada sebuah rasa yang sangat mendalam terhadap Islam, yaitu sebuah rasa yang bermakna super ganda, yang manusia pasti rasa, yang indah  kata pujangga, yang berakhiran a, bernama cinta.







Referensi
www.wikipedia.net
Speaking Truth to Power with Books Speaking Truth to Power with Books
buku "Menyusuri Kota Jejak Kekayaan Islam"
outlawjournalism

abhicom
pojokalul
nahimunkar.com
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment