Menyibak Gelapnya Tabir Sejarah
By Apif Rahman Hakim
By Apif Rahman Hakim
Sejarah merupakan kejadian masa lampau
yang tak boleh kita lupakan, karena tanpa adanya sejarah kita tidak akan ada
pada zaman seperti sekarang ini. Dari
sejarah pun kita mempelajari nilai-nilai yang terkandung pada zaman terdahulu.
Suatu fakta sejarah tidak bersifat statis, dalam artian kebenaran sejarah
seiring berjalannya waktu bisa berubah dengan bukti-bukti yang lebih terkait
dan konkret daripada bukti-bukti yang ada sebelumnya. Jadi, fakta atau
kebenaran sejarah akan berubah (bersifat dinamis) bila suatu saat nanti
ditemukan bukti-bukti yang lebih menunjang kebenaran dari suatu sejarah
tersebut. Seperti halnya mengenai siapa itu Christopher
Colombus, apakah dia seorang pahlawan? Ataukah seorang pembohong? Tapi sebelumnya
ada beberapa pengertian apa itu yang dimaksud dengan sejarah.
Sejarah (bahasa Yunani
: ἱστορία, historia, yang
berarti "penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh melalui
penelitian") adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya
dengan manusia. Dalam
Pengaruh kuno telah membantu
penafsiran varian bibit sifat sejarah yang telah berkembang selama berabad-abad
dan terus berubah hari ini. Studi modern sejarah mulai meluas, dan termasuk
studi tentang daerah tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik
dalam penyelidikan sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari
pendidikan dasar dan menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utama
dalam penelitian di Universitas.
Salah satu kutipan yang paling
terkenal mengenai sejarah dan pentingnya kita belajar mengenai sejarah ditulis
oleh seorang filsuf dari Spanyol, George Santayana
.
Katanya: "Mereka yang tidak mengenal
masa lalunya, dikutuk untuk mengulanginya."
Filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel
mengemukakan dalam pemikirannya
tentang sejarah: "Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa
manusia dan pemerintahan tidak pernah belajar apa pun dari sejarah atau
prinsip-prinsip yang didapat darinya." Kalimat ini diulang kembali oleh
negarawan dari Inggris Raya,
Howard Zinn dalam bukunya, Speaking Truth to Power with Books, mengatakan
bahwa dibukunya yang mengatakan Columbus merupakan penjahat besar, dia mendapat
email berupa kecaman atas bukunya tersebut. Padahal itu merupakan fakta yang
sebenarnya. Lalu siapakah Columbus itu hingga menjadi hero bagi warga amerika?
Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa
asli: Christoffa Corombo,
lahir
Kolumbus bukanlah orang
pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia juga bukan
orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui
secara meluas bahwa orang-orang Viking
dari Eropa Utara telah berkunjung ke
Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk
jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali
pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber
untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika
oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Kolombus mengira bahwa pulau
tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorientasi
menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah
menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah
ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan
ramah oleh suku Indian
, tetapi setelah ketahuan niat
buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari penduduk
setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku
Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.
Stratak (
Strategi dan Taktik )
Disinilah kita akan mengetahui
bahwa awal mula kedatangan kolumbus beserta bala tentaranya adalah semata-mata
untuk mengambil alih daerah jajahannya yaitu benua amerika. Padahal melihat jajak pendapat dari Howard Zinn
dalam bukunya, Speaking Truth to Power
with Books bahwa benar kejadiannya niat kolombus hanya untuk mengambil alih
benua tersebut dengan berbagai taktik dan strategi yang dia terapkan sehingga
bisa meyakinkan para penghuni benua tersebut.
Kebaikan yang colombus
taburkan kepada masyarakat asli sana yaitu suku indian ternyata telah
mengelabui banyak penduduk asli sana, itulah salah satu strategi colombus dalam
menaklukan benua amerika dengan berpura-pura ramah terhadap masyarakat
sekitar. Tetapi lama kelamaan niat busuk
dari seorang colombus tercium oleh penduduk asli sana. Dengan kemarahan dari penduduk asli mereka
menenggelamkan kapal-kapal yang dibawa oleh kolumbus dan bala tentaranya.
Terungkapnya
Tabir Baru
Ternyata yang lebih mengejutkan lagi bahwa sebenarnya
yang menemukan Benua Amerika itu bukan christopher Columbus melainkan orang
muslim. Percaya atau tidak, itulah
persepsi kita menghadapi kisah klasik sejarah yag simpang siur, tetapi disini
saya akan mengajak para pembaca untuk mengetahui kebenaran siapa yang menemukan
pertama kali benua amerika tersebut.
Pertama, dalam bukunya Saga America (New York, 1980), Dr. Barry Fell,
arkeolog dan ahli bahasa berkebangsaan Selandia Baru jebolan Harvard University
menunjukan bukti-bukti detail bahwa berabad-abad sebelum Colombus, telah
bermukim kaum Muslimin dari Afrika Utara dan Barat di bneua Amerika. Tak heran
jika bahasa masyarakat Indian Pima dan Algonquain memiliki beberapa kosakata
yang berasal dari bahasa Arab.
Di negara bagian Inyo dan California, Dr. Barry menemukan beberapa
kaligrafi Islam yang ditulis dalam bahasa Arab salah satunya bertuliskan ”Yesus
bin Maria” yang artinya ”Isa anak Maria”. Kaligrafi ini dapat dipastikan datang
dari ajaran Islam yang hanya mengakui nabi Isa sebagai anak manusia dan bukan
anak Tuhan. Dr. Barry menyatakan bahwa usia kaligrafi ini beberapa abad lebih
tua dari usia Negara Amerika Serikat. Bahkan lebih lanjut, Dr. Barry menemukan
reruntuhan, sisa-sisa peralatan, tulisan, digram, dan beberapa ilustrasi pada
bebatuan untuk keperluan pendidikan di Sekolah Islam. Tulisan, diagram dan
ilustrasi ini merupakan mata pelajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi
dan navigasi laut. Semuanya ditulis dalam tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara.
Penemuan sisa-sisa sekolah Islam ini ditemukan dibeberapa lokasi
seperti di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon Washoe,
Hickison Summit Pas (Nevada), Mesa Verde (Colorado), Mimbres Valley (New
Mexico) dan Tipper Canoe (Indiana). Sekolah-sekolah Islam ini diperkirakan
berfungsi pada tahun 700-800 M. Keterangan yang sama juga ditulis olh Donald
Cyr dalam bukunya yang berjudul Exploring Rock Art (Satna barbara, 1989).
Kedua, dalam bukunya Africa and the Discovery of America (1920), pakar
sejarah dari Harvard University, Loe Weiner, menulis bahwa Colombus sendiri
sebenarnya juga mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar di
Karibia, Amerika Utara, Tengah dan Selatan, termasuk Canada. Tapi tak seperti
Colombus yang ingin menguasai dan memperbudak penduduk asli Amerika, umat Islam
datang untuk berdagang, berasimilasi dan melakukan perkawinan dengan
orang-orang India suku Iroquis dan Algonquin. Colombus juga mengakui, dalam
pelayaran antara gibara dan Pantai Kuba, 21 Oktober 1492, ia melihat masjid
berdiri diatas bukit dengan indahnya. Saat ini, reruntuhan masjid-masjid itu
telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Ketiga, John Boyd Thacher dalam, bukunya Christopher Colombus yang
terbit di New York, 1950, menunjukkan bahwa Colombus telah menulis bahwa pada
hari Senin, 21 Oktober 1492, ketika sedang berlayar di dekat Cibara, bahagian
tenggara pantai Cuba, ia menyaksikan mesjid di atas puncak bukit yang indah.
Sementara itu , dalam rangkaian penelitian antropologis, para antropolog dan
arkeolog memang menemukan reruntuhan beberapa masjid dan menaranya serta
ayat-ayat al-Qur’an di Cuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Keempat, Clyde Ahmad Winters dalam bukunya Islam in Early North and
South America, yang diterbitkan penerbit Al-Ittihad, Juli 1977, halaman 60
menyebutkan, para antropo0log yang melakukan penelitian telah menemukan
prasasti dalam bahasa Arab di lembah Mississipi dan Arizona. Psasasti itu
menerangkan bahwa imigran Muslim pertama tersebut juga membawa gajah dari
Afrika.
Sedangkan Ivan Van Sertima, yang dikenal karena karyanya They Came
Before Colombus, menemukan kemiripan arsitrektur bangunan penduduk asli Amerika
dengan kaum Muslim Afrika. Sedang dalam bukunya yang lain African Presence in
Early America, juga menegaskan tentang telah adanya pemukiman Muslim Africa
sebelum kehadiran Colombus di Amerika.
Kelima, ahli sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan juga memberikan
bukti bahwa orang-orang Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M. Artinya,
umat Islam sudah ada di Amertika, paling tidak setengah abad sebelum Colombus
lahir. Bukti berupa ukiran kayu berbentuk kepala manusia yang mirip dengan
orang Arab diperkirakan dipahat tahun 300 dan 900 M. Beberapa ukiran kayu
lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata memiliki kemiripan dengan
orang Mesir.
Keenam, salah satu buku karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang
menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan peta empat pulau di Karibia yang
dibuat pada tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuanne Pissigano, kartografer
dari Venezia, yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Peta ini berarti
dibuat 68 tahun sebelum Colombus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini
kemudian diidentifikasi sebagai Puertorico dan Guadalupe.
Henry Ford dalam bukunya The Complete International Jew, terdapat
cuplikan yang menjelaskan bagaimana kondisi riil Umat Islam pada akhir
kekuasaan Islam di Spanyol, yang mengalami penyiksaan yang sangat luar biasa,
dan bagaimana dari penyiksaan tersebut akhirnya ada yang melarikan diri bersama
rombongan Colombus ke Amerika. Dalam buku tersebut dapat disarikan sebagai berikut
:
Perjalanan Colombus dimulai 3 Agustus 1492, sehari setelah jatuhnya
Granada, benteng terakhir umat Islam di Spanyol. Dalam pertarungan hidup-mati
itu, 300 ribu orang Yahudi diusir dari Spanyol oleh raja Ferdinand yang
Kristen. Selanjutnya, dalam buku tersebut dikisahkan bagaimana perjuangan
penggalanagan dana oleh kaum Yahudi untuk mendukung perjalanan Colombus dan
pada hakekatnya juga pelayaran bagi pelarian Yahudi Spanyol ke Amerika. Tapi
ada bahagian informasi yang sengaja tidak dipublikasikan, yakni bahwa Colombus
membawa dua kapal, yakni kapal Pinta dan Nina. Kedua kapal ini dibantu oleh
nakhoda Muslim bersaudara. Martin Alonso Pinzon menakhodai kapal Pinta, dan
Vicente Yanex Pinzon menakhodai kapal Nina. Keduanya menggunakan Spanyol namun
keduanya sebenarnya masih keluarga Sultan Maroko Abu Zayan Muhammad III
(1362-1366) yang menguasai kekhalifahan Marinid (1196-1465). Informasi tersebut
juga ditemukan dalam buku karya John Boyd Thacher, Christopher Colombus, New
York, 1950.
Hari ini, kalau kita membuka peta Amerika paling mutakhir buatan Rand
McNally dan mencermati nama-nama tempat. Hampir di semua bagian benua ini akan
ditemukan jejak-jejak umat Islam jauh sebelum Colombus. Di tengah kota Los
Angeles misalnya, terdapat kawasan Alhambra, teluk El-Morro dan al-Amitos serta
nama-nama kawasan seperti Andalusia, Attilla, Alla, Aladdin, Albany, Al-Cazar,
Alameda, Alomar, al-Mansor, Almar, Alva, Amber, Azuredan La Habra.
Di bagian tengah Amerika, dari selatan hingga Illionis terdapat
nama-nama kota Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon dan Tullahoma. Di negara
bagian Washington ada kota Salem. Di Karibia (berasal dari bahasa Arab
Qariiban) dan Amerika Tengah terdapat kawasan bernama Jamaika, Pulau Cuba (dari
kata Quba) dengan ibukotanya Havana (dari La-Habana). Juga nama-nama pulau
Grenada, Barbados, Bahama dan Nassau.
Di Amerika Selatan terdapat nama kota seperti Cordova (di Argentinma),
Al-Cantara (di Brazil), Bahia (di Brazil dan Argentina). Selanjutnya , ada
nama-nama pegunungan seperti Appalachian (Afala-che) di pantai timur dan
pegunungan Absarooka (Abshaaruka) di pantai barat. Kota besar di negara bagian
Ohio yang terletak di muara sungai Wabash yang panjang dan meliuk-liuk bernama
Toledo, nama Universitas Islam ternama pada masa kejayaan Islam di Andalusia.
Menurut Dr. Youssef Mroueh, hari ini di Amerika Utara terdapat 565 nama
tempat, baik nergara bagian, kota, sungai, gunung, danau dan desa yang diambil
dari nama Islamatau nama dengan akar kata dari bahasa Arab. Selebihnya,
sebanyak 484 nama terdapat di Amerika Serikat dan 81 di Kanada. Nama-nama ini
diberikan oleh penduduk asli yang telah ada sebelum Colombus menginjakkan
kaninya di Amerika.
Dr. A. Zahoor juga menulis bahwa nama negara bagaian seperti Alabama
berasal dari kata Allah Bamya. Nama negara bagian Arkansas berasal dari kata
Arkan-Sah dan Tenesse dari Tanasuh. Demikian njuga nama kota besar seperti
Tallahassee di Florida, berasal dari bahasa Arab yang artinya ”Allah akan
menganugerahkan sesuatu dikemudian hari”.
Dr. Mroueh juga menulis, beberapa nama yang dicatatnya merupakan nama
kota suci seperti Mecca di Indiana. Medina merupakan nama paling populer di
Amerika. Medina terdapat di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di
North Dakota. Medina di Ohio, Medina di Tenesse. Medina di Texas dengan
penduduk 26 ribu jiwa. Medina di Ontario Canada, kota Mahomet di Illionis, Moda
di Utah dan Arva di Ontario Canada.
Ketika Colombus mendarat di kepulauan Bahama, 12 Oktober 1492, pulau
itu sudah diberi nama Guanahani oleh penduduknya. Guanahani berasal dari kata
Arab ikhwana (saudara), kemudian dibawa ke bahasa Mandika (kerajaan Islam di
barat Afrika) yang berarti ”tempat keluarga Hani bersaudara”. Tapi kemudian
Colombus secara ”seenaknya” memberinya nama San Salvador, dan merampas pulau
ini dari pemilik awalnya.
Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk
melangsungkan keberadaannya dalam bidang perdagangan dan pemerintahan suku yang
ternyata didasarkan pada hukum Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan
berpakaian wanita suku Cherokee yang menutrup aurat, sedangkan kaum lelakinya
memakai turban (sorban) dan gamis hingga sebatas lutut.
Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku
Cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee
sebelum akhirnya secara perlahan punah atau dipunahkan dari daratan Amerika
adalah seorang Muslim bernama Ramadhan Ibn Wati.
Mengenai aksara Cherokee yang kemudian diteliti, digali dan dihidupkan
kembali oleh seorang tokoh Cherokee modern bernama Sequoyah, adalah terdapatnya
kemiripan antara aksara Cherokee yang disebut Syllabari dengan aksara Arab .
Bahkan beberapa pahatan peninggalan lama Cherokee di Nevada, ternyata mempunyai
kemiripan dengan aksara Arab.
Yang lebih mengherankan adalah, ternyata keterkaitan Islam/Arab tidak
hanya dengan Suku Cherokke, tapi juga dengan suku-suku Indian lainnya, seperti
Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi,
Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu dan Zuni. Beberapa kepala suku Indian juga mengenakkan
tutup kepala khas corang Islam. Misalnya kepala suku Chippewa, Creek, Iowa,
Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago dan
Yuchi. Hal ini dibuktikan pada foto-foto antara tahun 1835 hingga 1870.
Terbantahya Teori Colombus
Secara
logika setelah apa yang saya lihat dan baca mengenai penemuan benua amerika
yang ditemukan oleh christopher columbus itu semua adalah tidak benar. Pertama, ketika pertama kali colombus
menginjakkan kaki ke benua amerika ternyata sudah ada suku yang menempati benua
tersebut yaitu suku indian muslim.
Kedua, ketika colombus telah sampai pada benua tersebut dia terpana dan
terpukau dengan bangunan yang sama yang ada pada daerah jajahannya sebelumnya. Dia pun tidak habis pikir bahwa kedatangannya
ke benua amerka bukanlah pertama kalinya melainkan sudah ada penghuni
sebelumnya.
Pelaut
dari spanyol itu memang telah sampai di tanah impian yaitu benua amerika. Tetapi dia dengan berbagai cara ingin
menciptakan sebuah peradaban baru dan ingin membuktikan kepada ratu isabella
bahwa dia telah menemukan sebuah benua yang disebut dengan benua amerika,
tetapi sayang sekali teori itu tidak benar adanya sama sekali, jauh sebelum
kolombus menghampiri dan menginjakkan kaki di tanah impian itu ternyata sudah ada
peradaban islam lima abad sebelumnya, dengan bukti banyak ditemukan berbagai
artefak-artefak islam sperti adanya sebuah masjid dan tulisan “Muhammad” dalam bahasa arab.
Dan
fakta yang tidak terbantahkan, adalah sebuah naskah perjanjian antara
pemerintah Amerika dan Kepala Suku Indian Cherokee. Naskah itu hingga kini masih tersimpan rapi
di gedung Arsip Perpustakaan Nasional di ibukota Washington DC. Yang menarik,
nama kepala Suku Cherokee adalah Abdel-Khak and Muhammad Ibnu Abdullah. Jelas
itu nama muslim. Nah disinilah
teori-teori tentang kolombus sebagai penemu benua amerika sudah bisa dipatahkan
bahwa sebenarnya yang menemukan benua amerika itu orang muslim dan bukan
colombus.
Didasari
dengan literatur dan bukti-bukti
fisik konkret yang benar-benar menunjang sehingga hilangnya keraguan untuk menyebutkan bahwa benua Amerika bukan ditemukan oleh Christopher
Colombus. Dimana, 70 tahun sebelum Columbus
menjejakkan kaki di daerah yang sekarang kita kenal dengan benua Amerika, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah
mendarat di Amerika. Bahkan, armada dan kapal Ceng Ho jauh lebih besar dari
kapal milik Columbus. Namun karena sejarah dunia ditulis oleh orang lain
(orang-orang Eropa yang cenderung tidak akur dengan Islam), maka fakta bahwa
Ceng Ho mendarat lebih dahulu dari Colombus seolah lenyap atau mungkin
dilenyapkan yang bersembunyi atau
disembunyikan di balik kebohongan yang sebenarnya nyata.
Selain itu, berabad
sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah
membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan
penduduk lokal di sana. Jadi, penemu Amerika bukanlah Columbus melainkan Umat Islam, sayang saja ketika itu orang-orang Muslim tidak
memberikan nama pada daerah tersebut, padahal kalau saja mereka memberikan
nama, semisal Moeslem Venue (Benua Muslim) mungkin sampai sekarang kita tidak mengenal
yang namanya benua Amerika, tetapi Benua Muslim.
Fakta mengenai Islam sebagai penemu
benua Amerika belum berhenti sampai disitu, dalam proses pelayaran Columbus
yang diklaim berhasil menemukan benua Amerika terselip fakta bahwa (orang Eropa/non muslim) mengatakan Columbus
lah penemu benua Amerika. Hal tersebut
didasari oleh fakta bahwa Columbus dan
para penjelajah Spanyol serta Portugis mampu menyeberang Samudra Atlantik dalam
jarak sekitar 2400 km, adalah
karena bantuan informasi geografis dan navigasi dari peta yang dibuat oleh
pedagang-pedagang Muslimin.
Selain itu, tidak banyak diketahui orang, bahwa Columbus dibantu oleh dua orang nakhoda
Muslim pada waktu ekspedisi pertamanya menyeberang transatlantik. Kedua kapten
Muslim itu adalah dua bersaudara Martin
Alonso Pinzon yang menakodai kapal Pinta, dan Vicente Yanez Pinzon yang menakodai kapal Nina. Keduanya adalah
hartawan yang mahir dalam seluk-beluk perkapalan, membantu Columbus dalam
organisasi ekspedisi itu, dan mempersiapkan perlengkapan kapal bendera Santa
Maria. Bersaudara Pinzon ini masih memiliki ikatan kekeluargaan dengan Abuzayan Muhammad III (1362-1366), Sultan Maroko dari dinasti Marinid (1196-1465).
Jika dapat kita tarik kesimpulan
dari keseluruhan wacana diatas tentang pemikiran yang dikemukakan oleh Howard
Zinn, sangatlah jelas dan benar akan pemikiran tentang penemu benua amerika
yang mungkin secara global dengan kasa mata dan dengan pengetahuan yang
sangat awam bahwa penemu benua amerka
adalah Christopher Colombus.
Tetapi itu semua tidak benar
adanya. Sebenarnya yang menemukan benua
amerika adalah orang muslim bukanlah Christopher Colombus, teori tentang
christopher colombus yang menemukan benua amrika sudah membohongi seluruh umat
didunia ini, karena orang yang percaya akan teori colombus adalah orang yang
tingkat literasinya masih datar. Mereka
hanya membaca atau mendengarkan dari satu pihak dan tidak pernah menggali
karena rasa penasaran, padahal teori colombus yang menemukan benua amerika
sudah membohongi seluruh orang.
Disinilah peran sejarah, dan sejarah bersifat dinamis tidak statis yang
berarti akan berubah jika mengalami berbagai penemuan-penemuan baru seperti
halnya dalam wacana diatas.
Sangat luar biasa Islam, jikapun
fakta mengenai penemu Amerika tidak bisa berubah nantinya (tetap meyakini bahwa
Columbus sebagai penemu benua Amerika) Islam tidak bisa dimarjinalkan, karena
dalam proses Columbus menemukan benua Amerika, Islam sangat berkontribusi
besar. Selain hal-hal yang terungkap di atas, banyak sekali fakta lain yang
bisa menggugah kita mengenai Islam sehingga akan mengantarkan kita kepada
sebuah rasa yang sangat mendalam terhadap Islam, yaitu sebuah rasa yang
bermakna super ganda, yang manusia pasti rasa, yang indah kata pujangga, yang berakhiran a, bernama
cinta.
Referensi
Speaking Truth
to Power with Books Speaking Truth to Power with Books
buku
"Menyusuri Kota Jejak Kekayaan Islam"
nahimunkar.com