CRITICAL REVIEW 2: Sejarah: Mengukir dan Mengungkap Fakta

Sejarah: Mengukir dan Mengungkap Fakta 
(By: Alifah Rohmatilah)
Berabad-abad yang lalu peristiwa terjadi, mengukir banyak cerita yang masih simpang siur. Rekapan-rekapan peristiwa penting sepanjang hidup, masih kerap menimbulkan tanda tanya (benar atau bohong?). Sebuah kebenaran bersumber dari sebuah catatan otentik atau buku dapat mengungkap banyak teka-tek. Kebenaran adalah salah satu hakikat atau tujuan yang banyak dicari orang, serta orang akan mempercayai hal tersebut.  
Sebagian besar negara di dunia mengalami peristiwa penting, namun tidak semua peristiwa penting bisa terungkap dengan pasti. Orang akan percaya kebenaran dari apa yang diketahuinya melalui sejarah terdahulu. Akan tetapi di sisi lain, bisa jadi orang akan mengomentari, ketika sejarah itu kontras dengan cerita yang diketahui orang sebelumnya. Cerita sejarah bisa membuat pemahaman orang berbeda, berbagai sudut panadang pakar sejarawan saling mengungkap kebenaran.


 Sejarawan mengukir banyak cerita dalam catatan bahwa hasil penelitianya adalah benar. Sesuatu yang dianggap benar ada, karena ada bukti yang bersifat objektif dan empiris. Akan tetapi dalam bayangan saya itu hanyalah kebenaran semu seperti, cerita colombus disatu sisi colombus adalah seorang pahlawan dan disatu sisi adalah seorang penjahat atau penakluk. Seolah-olah sejarawan saling bersiasat untuk mencari kebenaran sesuai faham masing-masing.
Era saat ini ternyata cukup sulit untuk mempercayai atau meyakini kebenaran yang hakiki mengenai sejarah. Hal semacam itu akan dianggap benar ketika secara langsung melihat bukti otentik yang tertulis. Sebagaimana bukti yang diketaui banyak orang, bahwa bukti itu ada tertulis dalam sebuah buku. Dengan segala sudut pandang para ilmuwan untuk mengungkap fakta yang terselubung.
Berangkat dari sebuah artikel yang dituliskan oleh Howard Zinn dalam buku “Anthtropology off the shelf”.  Lintasan panjang anatara menulis dan mengubah kesadaran, anatara  menulis dan aktivisme yang memepengaruhi kebijakan publik, bisa berliku-liku, dan rumit.   Tapi ini bukan berarti kita harus berhenti dari menulis.
Menurut zinn keyakinannya terhadap pentingnya sebuah buku yaitu hanyalah pengalaman diri sendiri.  Dia membayangkan apakah ada orang lain yang mengalami pengalaman yang sama dengannya. Ketika sebuah mempengaruhi orang-orang, apa yang harus dilakukan, dan kemudian hubungkan dengan apa yang orang lain lakukan, serta apa yang akan terjadi di dunia. Memang itu sangat rumit, tapi anda harus memulai itu kata Zinn. Ini adalah seuah fakta yang dialami oleh Zinn, ketika pertama kali mendengar bahwa “buku bisa mengubah hidup”.  
Ternyata dalam pikiran zinn bahwa buku bisa melakukan hal yang seperti, buku bisa merubah kesadaran dalam hidup seseorang, dan itu berarti akan berpengaruh terhadap dunia. Bagaimana sebuah bukti otentik akan menghantarkan seseorang kepada pemahaman real berupa kebenaran. Kecerdasan tidak banyak berperan dalam proses penemuan. Ada suatu lompatan dalam kesadaran, sebutlah itu intuisi atau apapun namanya, solusinya muncul begitu saja dan kita tidak tahu bagaimana atau mengapa Mencari kebenaran lebih bernilai dibandingkan menguasainya. (Albert Einstein)
Salah satu sejarawan yang berasal dari Brooklyn-New York yaitu Howard Zinn, dalam bukunya yang berjudul “A people’s History of the United State” memandang satu aspek yaitu sebuah penaklukan yang diyakinya sebagai sebuah sejarah. Dengan  mengungkap cerita tentang Christoper Columbus yang selama ini diakui oleh banyak orang di dunia sebagai pahlawan penemu benua Amerika. Zin menuliskan Cerita Colombus yang menggambarkan sebagai penakluk yang menguasai wilayah Karibia. Itu yang membuat zin percaya bahwa sejarah menghadapkan pada kekuasaan sang pemegang dengan segala ancaman berupa kekerasan.
Kedatangan Columbus bertujuan untuk mengambil emas dan memperbudak rakyat Indian untuk kepentingannya. Dalam catatan Columbus tertulis bahwa penduduk kepulauan Bahama dapat ditaklukkan. Ketika pertama kali dia melihat suku Indian tidak memiliki senjata apa pun, serta tidak memiliki tanda-tanda terorganisisr untuk membela diri. Oleh karena itu, columbus berpikir ada kesempatan untuk menguasai wilayah tersebut.
Zinn meyakini bahwa penaklukan demi kemajuan adalah sebuah peristiwa penting yang menurutnya bisa dijadikan motivasi. Akan tetapi melihat konteks cerita dan tokoh yang  digambarkan oleh zinn tidak memiliki adab baik. Penaklukkan boleh diterapkan, apabila dengan contoh yang baik, tidak menampilkan sebuah kekerasan atau kekejaman untuk menguasai sesuatu hal. Bahkan mengagungkan sesuatu yang tidak mencerminkan contoh yang baik.
Sebenarnya zinn telah menyimpang dari pembahasan dan pemikiran orang-orang di dunia. Mengenai pendustaan yang dilakukan Christoper Columbus sebagai penemu benua Amerika. Orang-orang menganggap benar bahwa Colombus lah yang menemukan, tetapi sudut pandang zinn tidak mengarah kepada itu. Memang dengan membuat sebuah cerita yang menjelaskan kebenaran tentang seorang Christoper Columbus, serta penaklukkan Colombus ketika menguasai wilayah Karibia tersebut. Namun seolah-olah zinn berusaha memanipulasi cerita  tentnag pendustaan yang dilakukan oleh Columbus, dengan mendominasi cara menguasai wilayah Karibia tersebut. Hal itu tidak sesuai dengan  pemikiran orang-orang.
Kalau memang betul terjadi hal seperti itu mengapa Zinn menuliskan hanya bentuk kekuasaan dan cara kekuasaannya saja. Sementara Zinn tidak memperjelas atau meluruskan pernyataan yang simpang siur mengenai penemuan benua Amerika yang sesungguhnya.  Bisa jadi cerita sejarah yang zinn tuliskan sebenarnya hanya untuk membuat pemikiran otrang yang bertolak belakang, sehingga menimbulkan pro dan kontra dengan cerita yang sesungguhnya.
Menurut data yang saya ambil dari salah satu situs, bagi para pemegang anti Columbus akan mengatakan bahwa dia telah menipu banyak orang di dunia. Columbus berhasil memperdaya pikiran orang-orang akan kehebatannya dalam berlayar, serta mengakui bahwa dirinya adalah orang pertama yang menemukan benua Amerika. Pendapat ilmuwan bermunculan bahwa penemu benua amerika adalah laksmana Cheng Ho. Hal ini dikuatkan karena ditemukkannya sebuah salinan peta yang berusia 600 tahun disebuah toko loak. Kejadian ini mengancam kebenaran Columbus sebagai penemu benua, karena terbukti bahwa orang dari China yang berhasil menemukan benua Amerika.
Bukti peta

Dokumen tersebut katanya berasal dari Abad ke-18, yang merupakan salinan peta 1418 yang dibuat Laksamana Cheng Ho, yang menunjukkan secara detail dunia baru. Namun disisi lain mengklaim bukti bahwa Laksmana China memetakan Belahan Bumi Barat (western Hemisphere) lebih dari 70 tahun sebelum Columbus. Hal ini adalah sebuah  yang dimuat penulis Gavin Menzies dalam buku barunya “Who Discovered America”, yang diluncurkan jelang hari peringatan Columbus di tahun 2013. Menzies yakin bahwa Columbus memiliki salinan peta Cheng Ho saat mengarungi Samudera menuju Amerika. Dalam bukunya Menzies menyebutkan bahwa armada megah kapal kapal China yang dipimpin Cheng Ho berlayar disekitar daratan Amerika Selatan, 100 tahun sebelum Ferdinand Megellen. Orang pertama yang berlayar dari Eropa ke Asia, orang pertama yang melayari samudera pasifik, dan orang pertama yang menuntun ekspedisi mengelilingi bola dunia . (diambil dari situs internet, Beta Version.com).
Sejarah yang sudah kental sekali di dunia pendidikan di berbagai belahan dunia. Cerita Columbus menyimpan banyak teka-teki, opini yang kian banyak tentang penemu benua Amerika.. Orang mengenal Columbus sebagai pahlawan, tetapi setelah turunnya buku versi lain yang mengatakan Christoper bukan penemu benua Amerika. Banyak sekali kontroversi tentang benua Amerika, yang terlihat dari kacamata saya tidak akan pernah menemukan titik temu.
Muncul kembali penemuan benua Amerika yang ditemukan oleh penjelajah muslim.  Menurut pengamatan ilmuwan islam, bahwa penjelajah muslim datang ketika 603 tahun sebelum Columbus menginjakkan kaki dibenua tersebut.pakar sejarah dan geografis Abdul Hassan Ali Ibnu al-Hussain al-Masudi (871-957M). Dalam bukunya “The Meadows of gold and Qurraies of jewels” (Muruj Adh-Dhahabwa Maad al-Jawhar) seorang penjelajah muslim yang bernama Khaskhas Ibnu Sa’ied Ibn Aswad dari Cordova, spanyol, telah berhasil mencapai benua Amerika pada tahun 889M.
Khaskhas dari pelabuhan Delbra (palos) pada 889M, menyebrangi lautan atlantik hingga mencapai sebuah wilayah yang asing tersebut. Sekembalinya dia membawa pulang barang-barang yang menakjubkan, yang berasal dari benua baru atau yang bernama benua Amerika. Bukti lain yang menguatkan hal ini dalam buku Africa and the Discovery of America (1920), yang ditilis oleh pakar sejarah Loe Weiner dari Harvard University. Dalam buku tersebut  tercantum bahwa Columbus sendiri mengetahui kehadiran orang islam yang tersebar di Karibia, Amerika Utara Tengah dan selatan. Kedatangan orang-orang islam hanya untuk berdagang,  tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak penduduk asli.
Menggali sejarah ternyata sangat rumit, serta terjadi perdebatan hati dan pikiran untuk mengakui kebenaran yang mana dan seperti apa? Semua tokoh ilmuwan saling membenarkan cerita sejarah menurut pandangan mereka masing-masing. Mencari kebenaran itu memang sulit rasanya, apalagi dengan menghadapi kasus sejarah yang komlpeks seperti ini. Sejarawan akan membuktikan hasil analisis yang ia catat dan orang awam tidak akan mengetahui benar atau tidak apa yang telah dituliskan tersebut. Apalagi orang-orang yang hidup di zaman modern seperti sekarang, sangat jauh dari pemikiran sejarah.
Berbagai pemahaman yang muncul dari berbagai perspektif para ilmuwan bahwa apa yang penulis munculkan adalah sebuah bukti. Sejarah bukanlah sebuah peristiwa yang terjadi di masa lampau. Akan tetapi sebuah catatan peristiwa yang di ukir dalam sastra oleh para sejwaran. Apa yang sejrawan tuliskan bisa mempengaruhi pikiran orang untuk mempercayai sesuatu hal yang dianggap benar. Berangkat dari sebuah pemahaman tentang zin mengartikan sebuah sejarah merupakan sebuah tindakan dengan cara yang sederhana. “We don't have to engage in grand, heroic actions to participate in the process of change. Small acts, when multiplied by millions of people, can transform the world.” (Howard Zinn). Ternyata sebuah tindakan kecil bisa mengubah dunia. Tindakan kecil disisni yaitu mencatat sebuah peristiwa melalui goresan pena.
Bertindak secepatnya atau tidak sama sekali, perubahan akan datang ketika kita bisa menguir sejarah dengan menampilkan suatu kebenaran. Menampilkan sebuah kebenaran itu  adalah usaha yang luar biasa, melalui proses yang sangat panjang. Akan tetapi hasilnya selalu luar biasa menjadi sebuah kepentingan yang bersifat social.  Kepentingan social seperti apa yang dikatakan oleh Sayyid Qutbh  “Orang yang hidup untuk diri sendiri akan hidup sebagai manusia kerdil dan mati sebagai manusia kerdil. Orang yang hidup untuk diri sendiri dan untuk orang lain akan hidup sebagai manusia besar dan tidak akan pernah mati selamanya.” (http://yorga.wordpress.com/2013/07/04/)
Sejarah adalah sebuah cerminan untuk hari esok. Seperti yang dikatakan oleh Zinn “History is important. If you don't know history it is as if you were born yesterday. And if you were born yesterday, anybody up there in a position of power can tell you anything, and you have no way of checking up on it.” (Howard Zinn). Ketika seseorang tidak pernah mengalami sesuatu yang abadi dimasa lalu atau sejarah dimasa lalu. Maka catatan sejarah akan memberikan petunjuk mengenai peristiwa bagi sisapa pun.
Bagi kebanyakan orang mengetahui bahwa sejarah sangat identik dengan sebuah peristiwa dan sebagai satu tombak perubahan dunia. Hal ini juga didefinisikan oleh salah satu ilmuwan sejarah yaitu Muthahhari dalam tiga definisi, anatara lain:
a.       Sejarah adalah pengetahuan tentang kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa, dan keadaan-keadaan masa kini.
b.      Sejarah ilmiah (tarikh ilmy), yaitu pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau yang diperoleh melaluipendekatan dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa lampau.
c.        filsafat sejarah (tarikh falsafi), yaitu pengetahuan tentang perubahan-perubahan bertahap yang membawa masyarakat dari satu tahap ke tahap lain, ia membahas hukum-hukum yang menguasai perubahan-perubahan ini. Dengan kata lain, ia adalah ilmu tentang menjadi masyarakat, bukan tentang mewujudnya saja.
Berdasarkan definisi diatas bahwa sejarah merupakan kejadian dimasa lalu yang membawa efek-efek positif terhadap perubahan dunia. Seperti pernyataan Howard Zinn yang tersirat, bahwa sejarah akan membawa perubahan entah itu sejarah yang berupa kejadian buruk atau penyimpangan. Akan tetapi dibalik itu semua ada sebuah makna yang positif yang sangat berpengaruh terhadap masa  depan. Seperti potongan ayat yang dipaparkan oleh Zinn yaitu;
The future is an infinite succession of presents, and to live now as we think human beings should live, in defiance of all that is bad around us, is itself a marvelous victory.”
― Howard Zinn
Masa  depan adalah suksesi yang tak terbatas, maka apa yang seharusnya orang lakukan. Bagaimana dengan mengukir sejarah? Seperti para ilmuwan sejarawan yang memiliki kemampuan, untuk menciptakan sesuatu hal yang sangat bemanfaat bagi kepentingan masyrakat. Mereka telah memberi tahu apa yang telah terjadi di zaman dahulu.  Serta bisa jadi memberikan sebuah renungan terhadap apa yang mempengaruhi mereka setelah membaca.  Mengumpulkan sebuah catatan penting sama halnya dengan menabung.  Menabung cerita pengalaman dari hasil penelitian seperti para ilmuwan akan sangat bermanfaat.
Sejarah merupakan peristiwa yang sangat ceremonial, bisa jadi berbau mistis, haru penuh perjuangan. Sejarah berawal dari sebuah perjalanan yang panjang, memiliki banyak cerita atau ilusi  yang sifatnya melekat. Semua orang akan tahu sejarah seperti apa? Lalu bagaiman dengan mengukir sejarah? Itu adalah salah satu kegiatan yang didalamnya mengandung peristiwa penting. Setiap peristiwa mengalami proses, mungkin untuk seorang penulis akan dimulai dari sebuah menentukkan ide, meneliti secara detail dan merangkaikan sejuta  kata yang dibarengi dengan fakta. 
Ujungnya-ujungnya bahwa sejarah memilki nilai positif terhadap proses pemaknaan sebagai sebuah manfaat untuk manusia. Proses pemaknaan seperti seorang pembaca bisa memaknai peristiwa penting lewat cerita sejarah. Selain itu pemaknaan ini yang ujungnya berkaitan dengan teks dan conteks. Salah satu  kegiatan yang berhubungan dengan teks yaitu kegiatan menulis. Hal inilah yang menjadi sebuah unsure yang terselubung, sebagaimana sebuah cerita sejarah bisa disajikan oleh para sejarawan di dunia.   
Pernyataan Carl Becker menguatkan saya bahwa everyman his own historian yang artinya adalah setiap orang (adalah) sejarawan untuk dirinya sendiri berangkat dari asumsi bahwa setiap manusia adalah penggerak sejarah. Manusia pada hakiaktnya yang membuat sejarah baik itu sebagai pelaku sejarah atau pun sebagai saksi sejarah.  Setiap orang “normal” mengenal sejarah dan karena itu ia adalah “sejarawan”, namun istilah sejarawan sebenarnya terbatas apabila ditinjau dari kacamata keilmuan merupakan salah satu bentuk dari profesi akademik.
MENULISLAH!!!
Selama Anda tidak Menulis,
engkau akan hilang dari pusaran sejarah
-Pramoeddyaananla tour-

Kata-kata bukanlah sebuah hiasan, tetapi memiliki sejuta arti bagi siapa pun, bukan hanya seorang sejarawan yang menulis sejarah, bukan pula seorang pujangga yang menulis kata-kata puitis. Menfaat menulis sungguh banyak manfaat unutk siapa pun, ketika sesorang menulis maka ia tengah mengukir sebuah sejarah. Beberapa manfaat dalam menulis, dianataranya:
Praktis, berdasarkan praktik, apa yang kita alami bisa tertuang secara mudah dan senang. Dan disinilah kita akan mampu membedakan mana antara kebutuhan dan keinginan.
Metodologis, menulispun ternyata akan melatih kita untuk berfikir metodologis,melatih kita berfikir secara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yangg dikehendaki, bahkan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan .
Filosofis, berdasarkan filsafat, dalam artian melatih kita untuk berfikir lebih dalam lagi tentang sesuatu.
Pendidikan, secara langsung menulis akan mempengaruhi kita untuk melakukan proses belajar. Maka sesering kali kita menulis, sesering itu pula kita telah melakukan proses belajar.
Ekonomis, yang mungkin lebih menarik adalah bagaimana menulis mampu memberi penghidupan.
Manusia sebagai penggerak sejarah baik itu sebagai pelaku atau saksi sejarah boleh menceritakan kejadian yang dialaminya dalam bentuk tulisan. Penulisan pengalaman bukan termasuk kategori ekspalansi sejarah secara ilmiah. Namun hal tersebut bisa dikategorikan kedalam penulisan sejarah tradisional atau oldhistory layaknya penulisan sejarah pada masa-masa dahulu yang berpusat pada kehidupan orang-orang besar (raja). Cerita tersebut berisi riwayat kehidupan seorang tokoh mulai dari masa kecil sampai wafat. Biasanya cerita tersebut berupa pandangan-pandangan tokoh terhadap peristiwa yang dialaminya selama hidup, dengan kebebasan ekspresi yang luas tanpa terhalang oleh batasan-batasan ilmiah. Dalam hal ini objekstifitas sejarah yang menjadi tujuan dari eksplanasi sejarah diabaikan.
Memang pada kenyataannya seperti yang telah saya paprkan diatas bahwa cerita sejarah mengandung teka-teki. Ketika sebuah cerita sejarah Columbus mengenai penemuan benua Amerika, bahwa Columbus bukan penemu asli. Banyak versi dilihat dari berbagi sudut kacamata para sejarawan tentang penemu benua Amerika yang sesunnguhnya. Maka menurut Paul Veyne yang mengemukakan bahwa menulis sejarah merupakan suatu kegiatan intelektual dan ini suatu cara yang utama untuk memahami sejarah. Pendapat ini berangkat dari asumsi bahwa historia rerum gestarum, bahwa sejarah adalah kisah masa lalu yang dijelaskan bukan res gestae, kejadian masa lalu itu sendiri secara utuh. Sejarawan tidak bisa menjelaskan secara lengkap bagaimana kronologis terjadinya.
Dewasa ini adalah zaman modern, dimana orang-orang hidup di zona Aman jauh dari kekerasan, perbudakan, karena ada hukum yang berdiri. Pemikiran orang yang memandang ke masa depan, akibat perubahan zaman. Maka jauh sekali dari pemikiran tentang pengetahuan sejarah.  Ketika mendapat sebuah cerita sejarah hampir semua orang akan menganggap itu benar. Orang tidak akan sepenuhnya mengetahui cerita sejarah yang sesungguhnya. Jangankan untuk mengetahui cerita sejarah, rasanya era saat ini mengukir sejarah pun sedikit terabaikan. Sejarah bisa menngubah hidup, perubahan adalah sesuatu yang selaulu di nantikan. Oleh karena itu tunjukan pada dunia dengan mengukir sejarah. Segala sesuatu yang ada di dunia, mustahil jika tidak memiliki peristiwa yang abadi yaitu sejarah.













REFERENSI
http://yorga.wordpress.com/2013/07/04/
http://www.historyisaweapon.com/zinnapeopleshistory.html




Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment