Critical Review 2



           
BUKU SEBAGAI SEJARAH PERADABAN DUNIA
(By: Ade Puadah)
Buku sebagai sejarah peradaban dunia merupakan suatu kebenaran yang patut dipercaya, karena didalam buku terdapat berbagai sejarah yang diabadikan dengan tulisan dan memiliki kebenaran nyata.
Mengenal buku atau tulisan merupakan sesuatu yang harus dan penting dalam sejarah kehidupan manusia, karena dengan tulisan manusia bisa lebih mengetahui berbagai hal dan dapat merubah hidup seseorang. Buku merupakan sebuah tulisan yang menuliskan berbagai pengetahuan yang bisa dibaca oleh siapa saja dan dapat membawa manusia ke dalam dunia yang membuatnya tahu akan berbagai macam pengetahuan. Tulisan tidak hanya memberikan pengetahuan secara luas, namun juga dapat mempengaruhi seseorang dalam bertindak. Tulisan juga dapat memperluas dan dapat meningkatkan pertumbuhan kosa kata. Dengannya, manusia dapat belajar dan menciptakan sejarah.
            Rangkaian huruf yang disusun menjadi kalimat dan ditata rapi dalam sebuah buku bisa menjadi sebuah patokan, acuan, dan keperecayaan yang dapat dibaca dari satu generasi  ke generasi lainnya. Sekitar 3000-2000 tahun sebelum Masehi, tulisan mulai bermunculan  di beberapa tempat seperti Mesopotemia, china, dan mesir. Adanya sebuah tulisan bukan sebuah hal yang terjadi secara kebetulan atau tidak sengaja, melainkan kebutuhan masyarakat akan sebuah tulisan untuk mencatat hasil perdagangan masyarakat, produksi pangan dan pemerintahan.  Sebuah maha karya sejarah peradaban dunia dapat kita ketahui melalui tulisan atau membaca.
            Buku adalah mahakarya peradaban manusia yang dahulu hanya orang-orang tertentu saja yang mampu membuat dan memesan buku tersebut. Lebih-lebih yang terpenting lagi, hanya kisah-kisah atau kalimat-kalimat tertentu saja yang dapat ditulis dalam buku tersebut. Tulisan tersebut akhirnya menjadi sakral bukan karena tingkat kepentingan yang ada dalam tulisan tersebut, melainkan karena keeksklusifan dari proses penulisan buku itu sendiri.
            Kendati demikian, ada beberapa buku yang menjadi sakral bukan karena penulisan, namun karena isi kandungan dan kalimat yang ada di dalamnya. Kitab-kitab agama samawi mulai dari Taurat, Injil, hingga ke Al Quran menjadi sakral karena sumber dan tujuan penggunaannya. Kitab tersebut mengubah fungsi tulisan selain sebagai media penyampai informasi menjadi sebuah pedoman hidup yang suci. Beberapa pihak (secara individu) bahkan mengganggap tulisan itu (bukan kandungan di dalamnya) adalah perihal suci yang harus dijaga seutuhnya.
Pada era renaisans, fungsi-fungsi tulisan menjadi lebih luas lagi. Filosofi, idealisme, ideologi, pergerakan politik, sains, sejarah, dan berita disampaikan dalam bentuk cetakan serta menjadi makanan sehari-hari umat manusia. Sekumpulan ilmu yang beberapa dekade sebelumnya hanya menjadi local knowledge sekarang berubah menjadi global wisdom. Salah seorang yang paling berjasa dalam revolusi tulisan pada abad pertengahan adalah Guttenberg yang mempunyai visi untuk membuat buku yang tidak hanya dapat dikonsumsi oleh kalangan atas, tetapi juga oleh beberapa pihak. Rakyat yang dahulu hanya berperilaku sebagai budak bagi kalangan atas, dapat mempunyai akses pengetahuan yang sama dengan atasannya. Mereka mempunyai semboyan “Jika rakyat menjadi pintar, siapa yang mau mati di medan perang.” Semboyan tersebut cukup beralasan menggingat sampai detik itu, roda ekonomi Eropa pada umumnya digerakan oleh kaum buruh yang berasal dari rakyat jelata. Mereka adalah orang-orang yang dibayar murah, mempunyai kualitas hidup yang rendah, dan begitu penurut dengan perintah majikan mereka sendiri.
Dengan bermunculnya buku murah, tulisan-tulisan yang menggugah dan mampu membangkitkan semangat kaum kecilpun menyebar. Revolusi pemerintahan terjadi di Perancis, Inggris, Italia, dan jerman. Revolusi-revolusi ini bertujuan mengubah struktur pemerintahan dari royalitas menjadi sesuatu yang lebih berpihak kepada rakyat jelata atau kaum bawah. Memasuki abad baru, tulisan-tulisanpun bergerak secara lebih agresif. Manusia menyebarkan pemikiran-pemikiran individu secara luas lewat tulisan. Kebebasan berfikir telah merebak dan setiap orang mampu menyebarkan gagsannya lewat tulisan.
            Sebuah tulisan dapat menyebar dan menerjang ke segala arah penjuru dunia. Ia mampu membawa perubahan yang besar bagi kelangsungan kehidupan bangsa. Karena tulisan merupakan sejarah umat manusia dan melalui sejarah kita dapat mengetahui kedahsyatan dan pengaruh sebuah tulisan dalam buku. Contoh seperti buku “Prinsipia Mathematic”. Buku ini bercerita tentang pandangan dan sebuah pemikiran kritis bahwa kebenaran akal harus dibuktikan dengan percobaan. Buku ini merupakan inspirator para pemimipin Eropa yang kelak mengadakan revolusi di Inggris dan Prancis. 
            Betapa buku dapat mempengaruhi berbagai umat manusia, karena dengan buku manusia dapat belajar tentang dunia dan berbagai isi yang ada di dalamnya. Buku dapat dijadikan sebagai pedoman oleh sebagian orang yang mempunyai tujuan yang sama dengan tulisan yang dibacanya. Namun, tidak hanya itu buku pula dapat disalah artikan kegunaannya. Manusia menulis dalam berbagai persfektif yang dituangkan dalam sebuah buku. Seperti buku karya Howard Zinn yang berjudul “A people’s History of the United States”. Dalam buku ini, Howard Zinn mengungkap sisi gelap sejarah Christopher Columbus yang menyebutkan Columbus adalah seorang yang kejam, pembunuh, munafik, penyiksa, penculik dan lain sebagainya.
Ungkapan tersebut dianggap menyesatkan oleh beberapa pihak yang tahu akan sejarah Columbus. Salah satunya oleh orang tua siswa  di Callifornia, yang telah menganggap penulis buku tersebut adalah komunis karena telah memutar balikkan fakta yang ada dalam sejarah yang telah tertulis yaitu sejarah tersebut. Howard Zinn mendapat teguran dari seorang guru yang mengatakan bahwa dia telah menyulitkan guru tersebut karena telah menulis buku yang tidak sesuai dengan cerita sebenarnya. Oleh karena itu, buku memang dapat merubah pola pikir manusia yang ada di dunia ini. Tapi, tidak hanya itu buku juga dapat memberi efek yang negative di kalangan masyarakat yang membaca. Lebih-lebih mereka adalah pembaca yang awam dan tidak berfikir kritis terhadap bacaannya.
            Penulis-penulis besar adalah pencipta sejarah yang hebat dan banyak mempengaruhi sejarah peradaban dunia. Mereka memberi banyak ilmu pengetahuan melalui tulisannya yang sampai saat ini masih utuh dan digemari banyak kalangan. Masih tertulis rapi dalam sejarah dan mengabadikan mereka meskipun sudah meninggali dunia. Buku memang selalu menyajikan berbagai isu yang dapat membangkitkan semangat pembaca meningkat dan menggali kesadaran dalam diri pembaca. Di dalam buku terdapat banyak pilosofi yang terkandung di dalamnya dan dengan membacanya kita akan tahu tentang
            Pentingnya membaca buku adalah untuk dapat merubah dan melatih kerja otak dan menggali tentang berbagai sejarah dan ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya. Buku merupakan sejarah umat manusia yang ditulis untuk mempengaruhi seorang pembaca dan dapat mengerti maksud dari buku tersebut. Orang yang tidak suka membaca dan mengabaikan bacaan adalah mereka yang tidak akan mempunyai ilmu pengetahuan dan bisa jadi mereka tersesat, karena tidak adanya pengetahuan yang tertanam dalam dirinya.
            Para ilmuwan yang terkenal adalah mereka yang sejarahnya dicatat dan diabadikan oleh berbagai penulis. Mereka selalu dikenang dan dituruti sejarahnya yang dapat memberi inovasi terhadap penerus bangsanya dan terhadap dunia. Orang yang gemar membaca adalah mereka yang sedang masuk ke dalam tulisan tersebut. Jika buku yang dibacanya berupa tulisan yang menceritakan sejarah, maka mereka sedang hidup dan berpetualang dalam sejarah tersebut. Jika yang dibacanya berupa ilmu pengetahuan atau science, maka mereka sedang tenggelam dalam dan mempelajari ilmu tersebut.
            Berbagai fakta yang nyata dapat dibuktikan dengan buku dan tulisan, karena buku merupakan memory yang tidak akan hilang dan akan abadi sepanjang dibutuhkan oleh berbagai kalangan umat di dunia. Kita tahu bahwa Al-Quran merupakan bukti nyata dari sejarah umat Islam yang akan abadi dan akan mengabadikan berbagai hukum dan perintah yang ada di dalamnya. Dengan adanya al-Quran tersebut umat Islam dapat mematuhi aturan yang terkandung di dalamnya dan dapat bercermin atas teladan Rasulullah yang ada dalam al-Quran tersebut. Jika kita membaca, kita akan tahu berbagai macam aturan yang harus dipatuhinya dan dengannya kita akan belajar bahwa membaca adalah hal terpenting yang harus umat manusia lakukan. Karena Tuhanpun telah menyerukan umatnya untuk membaca dan itu benar-benar nyata.
            Buku memang berperan penting dalam kehidupan manusia, tidak bisa dipungkiri bahwa buku memang bisa merubah kehidupan manusia. tidak sedikit perubahan revolusi bergerak karena pengaruh ide dan pemikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Nabi Muhammad telah berhasil membawa umatnya dari zaman jahiliyah yang dianggap gelap gulita ke zaman yang penuh cahaya malalui ajaran-ajaran yang telah Allah tuliskan dalam Al-Quran dan Hadist. Kedua kitab ini akan selalu berpengaruh terhadap manusia untuk berubah dan berkembang dalam hidupnya. Begitu juga dengan ide dan pemikiran Bung Karno yang terekam dalam bukunya yang berjudul “Dibawah Bendera Revolusi” membuat Indonesia mampu merebut kekuasaannya dari penjajah belanda.
            Ketika sebuah tulisan bisa bernafas dihati manusia, itu artinya sejarah dunia mulai dibuka untuk maju ke depan. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuka sejarah, namun dengan terus menggali dan membaca isi tulisan maka sejarah itu akan terbuka dan terbukti bahwa tulisan dapat menjadi senjata umat. Namun, salah satu kunci merubah dunia ialah dengan membaca. Membaca merupakan aktivitas yang paling berharga bagi manusia, karena kegiatan ini adalah jalan yang mengantar manusia untuk mencapai derajat kemanusiaan yang sempurna. Besarnya peran manusia dalam pengaturan alam membuatnya memerlukan ilmu pengetahuan. Dari membaca tersebut, lahirlah beberapa gagasan yang dituangkan dalam goresan pena, berupa tulisan yang nantinya akan menunjukkan buah pikiran atau ide baru.
            Herman Melville adalah salah seorang yang tidak pernah mendapatkan gelar sarjana, namun ia adalah pembaca yang luar biasa. Dia adalah seorang otodidak yang kegiatannya membaca buku dan banyak buku yang telah ia baca. Sehingga ia dapat menulis novel dalam waktu setahun dan mempunyai referensi yang sangat banyak. Barbagai macam buku seperti buku filsafat, buku drama, buku puisi, buku agama dan buku zoology telah habis dibacanya. Sehingga ia terkenal sebagai seorang penulis yang hebat dan banyak digemari.
            Buku selalu menuliskan tentang berbagai sejarah yang ada di dunia. Berbagai sejarah yang terangkum dapat pula ditulis kembali oleh banyak  penulis dengan berbagai versi yang berbeda. Howard Zinn telah menulis buku tentang sejarah Columbus yang berbeda dengan  komunis oleh beberapa pihak yang tidak setuju dengan  buku yang telah ditulisnya. Ini membuktikan bahwa buku dapat merubah pembaca dengan segala isinya. Orang yang mempunyai intellektual tinggi dan berfikir kritis tidak begitu saja dapat percaya terhadap buku yang dibacanya. Mereka kan mencari dan mengulik berbagai macam buku agar dapat membuktikan kebenaran sebuah buku.
            Buku dapat berisikan berbagai sejarah yang dari isinya kita dapat mengambil berbagai hikmah. Sejarah yang tertulis bukan hanya kebaikan atau kasih sayang melainkan berbagai fenomena seperti kejahatan yang dituangkan dalam tulisan dapat mengandung berbagai hikmah. Namun bahayanya, ketika seseorang terlalu percaya dan tidak berfikir matang untuk mengkonsumsi tulisan maka dia akan mentah-mentah mengambil kesimpulan atas tulisan tersebut. Karena buku tidak hanya memberikan kebenaran melainkan berbagai persepsi.
            Sejarah Columbus telah memberi ketertarikan tersendiri terhadap Haward Zinn, sehingga ia merubah sejarah tersebut dalam arah yang berlawanan dengan sejarah yang sebenarnya. Haward Zinn telah bercerita bahwa Christopher Columbus adalah agen penaklukan dengan nafsu ingin mendapatkan emas dan sumber daya alam lainnya. Juga memiliki keinginan dengan menyiksa dan membunuh orang lain untuk mencapai keinginannya tersebut. Tidak hanya itu, dalam cerita yang ditulis Haward Zinn, Christopher Columbus juga berperan sebagai orang yang kejam dan suka menyiksa. Perbedaan antara berbagai suku akan diskrimanasi antara kulit putih dan kulit hitam.
Dalam bukunya,  bahwa perdagangan budak telah berkembang dengan cepat dan menjadi lembaga yang teratur ke dalam hubungan persalinan normal kulit hitam dengan kulit putih pada dunia baru. Dengan itu, dikembangkan khusus perasaan rasial seperti kebencian, penghinaan, atau kasihan dan lainnya. Zinn menanggapi kekurangan tenaga kerja manusia dari Amerika bahwa perdagangan budak Afrika diperluas oleh kekuatan Eropa. Perdagangan budak telah berkembang secara bertahap di Eropa dari pertengahan 1400-an hingga saat pemukiman Amerika Utsrs pada abad ke-17. Pada 1800, beberapa perkiraan memiliki 50 juta orang Afrika disita atau dibunuh oleh perdagangan budak Eropa.
Zinn mampu menulis buku dengan berbeda versi karena ia telah membaca banyak buku dalam berbagai ragam. Orang yang tidak pernah membaca buku mungkin akan dirasa semua tulisan Howard Zinn ini benar, tetapi orang yang sudah tahu dan punya berbagai referensi akan menyelidiki terdahulu buku tersebut. Buku memang bisa membuat semua umat tahu dengan berbagai sejarah dan ilmu pengetahuan.
Menurut Howard Zinn, bahwa cerita guru ketika sedang mengajar itu adalah membuat sejarah. Sejarah memang bisa diciptakan oleh semua manusia. namun seperti apa sejarah yang ia ciptakan itu berbeda-beda. Kerap kali sejarah menjadi acuan dan teladan begi orang-orang yang mencintai sejarah dan banyak membaca sejarah. Ketika membaca sejarah, manusia berarti sedang masuk ke dalam sejarah tersebut. Buku dan sejarah memang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, karena dari buku sejarah dapat ditemukan. Lewat membaca kita dapat menciptakan sejarah dan dapat menciptakan dunia dengan segala kebenarannya. Howad Zinn telah menulis buku yang selalu menekankan fakta-fakta dan selalu mengabaikan perihal yang lain.
Buku adalah sejarah yang abadi dalam sebuah tulisan dan hanya tulisan yang dapat mengabadikan sejarah. Sejarah adalah cerita seluruh manusia ditengah seluruh ruangnya dalam rentang waktu yang panjang. Sejarah adalah cerita tentang tiga orang yang berbeda, yaitu tentang orang yang meninggal, orang yang masih hidup, dan orang yang akan lahir. Intinya kita dapat belajar dan meniru dari sejarah sebelumnya dan kita bisa menciptakan sejarah untuk semua orang dimasa yang kan datang.
Jika sejarah adalah cerita tentang hari kemarin, hari ini, dan hari esok, maka sejarah bukan saja metode untuk memahami masa lalu, dan masa kini tetapi juga jalan efektif untuk menemukan alasan untuk tetap berharap bahwa esok hari cerita akan lebih baik. Membaca sejarah adalah cara menemukan harapan, karena harapanlah yang membuat kita rela dan berani melakukan kebajikan-kebajikan hari ini walaupun buah kebajikan akan dipetik mereka yang akan lahir esok hari.
Haward Zinn dalam bukunya yang berjudul speaking truth to power with books  menuturkan bahwa buku bisa merubah dunia. Memang banyak orang yang pintar dan cerdik karena membaca dan mempunyai intelektual yang tinggi lewat mambaca sebuah buku. Namun sayang, di Indonesia minat membaca dan menulis karya ilmiah yang dianggap dapat merubah dunia ini sangat minim adanya. Terbukti menurut survey bahwa pada tahun 2012 Indonesia nangkring pada posisi 124 dari 187 Negara dunia dalam penilaian Indeks Pembangunan Manusia, khususnya terpenuhi nya kebutuhan dasar penduduk, termasuk kebutuhan pendidikan, kesehatan dan melek huruf. Indonesia sebagai Negara berpenduduk 165,7 juta jiwa lebih. Hanya memiliki jumlah terbitan buku sebanyak 50 juta pertahun. Itu artinya rata-rata satu buku di Indonesia dibaca oleh lima orang.
Ungkapan Haward Zinn seolah tidak berperan di kalangan sebagian masyarakat di Indonesia, dengan melihat sedikitnya minat membaca. Padahal, dengan membaca tak hanya bisa merubah dunia, namun juga dapat merubah sejarah. Padahal tidak ada tokoh yang tidak sukses tanpa membaca. Padahal sejarah akan selalu tertulis rapi dalam sebuah buku dan akan mengenangkan keabadian yang akan datang. Jika tidak membaca, sejarah umat akan selalu tertutup rapat dan tak akan pernah terungkap kebenarannya. Karena sejarah sebagai peristiwa, tak pernah benar-benar pergi, sejarah siap ditengok, selalu siap dibuka untuk pegangan menatap masa depan, dan jika sejarah tidak pernah ditengok maka kita tak akan pernah mempunyai pegangan.
 Bagaimanapun, buku adalah sumber kehidupan umat manusia. Ia seperti air yang memberi perubahan dan kehidupan yang layak bagi pembaca. Kerap kali ia kabur dalam ingatan, namun ia akan kembali ketika ia dibaca kembali. Jika air adalah sumber pengobat haus ketika dahaga, maka buku adalah mengobati rasa ketidak tahuan. Banyak tokoh yang sukses karena membaca, mengulik berbagai buku, dan mencatat sejarah yang ditulis dalam buku. Banyak tokoh yang tidak mempunyai gelar namun ia dapat memberi inspirasinya karena membaca. Salah satunya adalah Herman Melville.
Profesor John Stein adalah salah satu peneliti hebat yang berpendapat bahwa membaca ternyata bukan sekadar suatu aktivitas pasif dalam mengikuti plot, melainkan suatu kerja keras dalam berimajinasi. Beda dengan aktivitas menonton tv atau main game, membaca membuat kita menggunakan otak kita. Semakin banyak yang kita baca, kita jadi semakin tahu. Kita juga dapat menghasilkan karya kita sendiri dengan banyak membaca (jadi banyak pengetahuan dan banyak ide).
Penuturan Howard Zinn bahwa membaca dapat merubah dunia dapat dibenarkan dengan fakta-fakta yang ada. Banyak buku-buku yang dapat merubah dunia diantaranya: Pertama, Dictionary of English Language yang ditulis oleh Samuel Johnson (15 April1755),  yang isinya kamus yang pertama kali menggunakan kutipan sastra untuk menjelaskan suatu kata dan dijadikan sebagai acuan untuk studi ilmiah bahasa. Kedua, buku The Wealth of  Nations yang ditulis oleh Adam Smith berisi tentang penjabaran tentang pasar bebas dan persaingan yang bisa menghasilkan keuntungan pribadi yang lebih tapi juga bermnfaat bagi masyarakat luas. Ketiga, buku yang berjudul If this is a Man yang ditulis oleh Levi di Auschwitz yang secara gamblang menjelaskan apa itu penderitaan dan memberikan pemahaman baru bahwa manusia mempunyai batas dalam bekerja dengan baik atau dengan jahat.
Pada hakikatnya, buku adalah salah satu tempat dimana seseorang dapat merubah dunia dan pembaca dapat mengubah dunianya sendiri. Karena dalam buku termaktub jutaan harapan dan impian yang tertulis. Namun, mampu atau tidaknya seseorang merubah dunianya sesuai dengan minatnya untuk merubah dunianya sendiri. Oleh karena itu mampukah kita belajar dari banyak sejarahwan yang kerap kali menginspirasi semua umat lewat tulisannya.

Referensi : 
 Howard, Zinn. (1980). A People’s History of The United States. United States: Harper & Row;    HarperCollins
https://www.facebook.com/permalink.php?id 
http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/12/buku-dan-perubahan-379876.html
http://carboonj.blogspot.com/2012/03/10-buku-yang-mampu-mengubah-dunia.html
http://pojokbukubuku.blogspot.com/2011/03/moby-dick-herman-melville.html

Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment