Critical Review 2

Ada Fakta dalam fakta
By: Anisa
Buku dapat mengubah hidup seseorang. Sekilas ungkapan ini seperti bualan kosong. Atau ungkapan seseorang yang terlalu melebih-lebihkan suatu perkataan. Bagaimana bisa hanya dengan buku hidup kita bisa berubah so impossible. Tentu itu yang ada dalam pikiran anda. Bagaiman tidak, saya sendiri masih bertanya-tanya dalam hati saya. Apakah benar yang merubah hidup saya adalah sebuah buku? Ada seseorang yang berkata pada saya “Buku ini telah merubah hidup saya,” tentu itu sangat mengejutkan sekali bagi saya. Suatu hari saya diundang untuk berbicara di Universitas of Hawaii dan setelah itu  saya ke kantin. Saya memjumpai mahasiswa yang sedang membaca buku. Saya bertanya kepadanya: “apa pendapat anda tentang buku ini?” kemudian dia menjawab: “buku ini telah merubah hidup saya.” Akhirnya saya berfikir bahwa buku bisa mengubah hidup seseorang, itu akan memberi efek positif dalam dunia.

Mengapa saya berkata demikian? Karena ketika seseorang mempunyai buku pasti dia akan membacanya. Logikanya kita jalan seperti itu. Kemudian kalau kita membaca buku katakanlah buku Heman Melville, Billy Budd, dimana kita dihadapkan oleh situasi yang semua orang mentaati peraturan dan hukum. Billy Budd adalah seseorang yang tidak bersalah, tapi dia di hukum mati. Tentu ini mengaku prokontra dalam diri kita. Bagaimna bisa seorang yang tidak bersalah di hukum mati, ini tentu sangat miris sekali. Kita selalu diajarkan dari kecil untuk mentaati peraturan, taat pada orang tua, taat pada guru sampai pada orang nomer di bangsa ini. Dengan kejadian di ats orang tidak bersalah di hukum mati. Apakah kita harus mentaati peraturan atau hukum tersebut. Tentu hati kita membangkang, dan akan melakukan apapun  untuk sebuah kebenaran.
Pengalamanan dari buku ini juga akan diterapkan oleh pembaca, bagaimana semestinya. Kebenaran akan menang dan yang salah akan di hukum. Ini terbukti bahwa ungakapan “buki ini telah mengubah saya” itu benar adanya. Ketika ada buku, pasti ada seorang penulis, dan seorang menulis tidak akan menulis dengan seenaknnya. Melainkan dia akan mengargumen apa yang dia tau dan berdasar oleh sebuah pengalaman dan pengetahuan. Makanya jika ada orang yang mengatakan buku gudang ilmu itu tidak salah. Saya di sini menyimpulkan bahwa dengan adanya buku kita mau membaca, dan dengan membaca kita bisa mengetahui apa yang ingin kita tau. Sungguh hebat sekali bikan dampak dari membaca, dan ini tidak perlu kita ragukan lagi.
Allah berfirman dalam surat Al alaq, ayat ini adalah ayat yang pertama kali turun dan di wahyukan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril. Iqra’ bissmirabbikalladzii kholaq yang artinya bacalah dengan menyebut nama Tuhan mu yang menciptakan. Dari turunnya ayat ini jelas menyuruh umat islam untuk membaca. Hal yang pertama Rasullah lakukan adalah dengan membaca. Subkhanallah ternyata benar membaca itu sangat dan memberi pengaruh efek positif pada kita. Membaca bukan hal yang membuang-buang waktu melainkan membaca dapat mengubah cara berfikir kita, karena dalam membaca kita mempunyai wawasan luas. Jika kita ingin menguasai dunia, maka kita harus mengetahui apa yang ada di dunia dengan cara membaca buku.
Jadi ada wawasan yang berasal dari buku-buku. Berikut ini datang dari Charles Dickends. Pertama kali saya membaca Dickens Hard times saya hanya seorang anak yang dikenakan pada tingkat dangkal mengenai sosial. Kemudian saya baca lagi, dan kali ini saya terpanah oleh karakter kepala sekolah Gradgrind yang yang menyarankan kaum muda, “Ingtlah, hanya memberi fakta-fakta,tidak ada tapi fakta.” Tentu ungkapan ini membuat saya berfikir keras. Saya merenungi nasehat ini tentang “fakta-fakta, tidak ada tapi fakta,” dan saya mendapat wawasan bahwa tidak ada hal-hal seperti fakta murni tanpa hiasa oleh pengadilan. Yang artinya, fakta-fakta telah di sajikan, segera fakta di pahami dalam dunia, (anda akan menempatkan mereka diluar atau anda yang di tempatkan meea di luar), mereka mengawali penghakiman. Penghakiman adalah fakta-fakta tertentu yang penting bagi seseorang untuk mengetahui ada fakta lain kita ikan memberi akan tentang, yang tidak penting bagi untuk anda ketahui. Aku ingat tentang Senior Bush, George HW Bush, beliau berbicara tentang pendidikan karena dia tau bahwa anak-anak harus mempelajari fakta-fakta. Anda akan melihat hal ini dalam soal pilihan ganda ganda dan tes yang benar dan ada tes yang salah dan uji sekor seterusnya. Kita selalu di sajikan dengan fakta dan fakta. Setelah anda memahami fakta –fakta tertntu diadakan dalam tampilan yang tidak penuh, dan bahwa seleksi tidak bersalah itu adalah lompatan dari kesdaran sosial.
Ketika saya menuliskan sebuah buku tentang sejarah rakyat Amerika Serikat tentang Christopher Columbus. Saya akan mulai dengan mendapatkan surat dari seluruh negeri. Saya menemukan bahwa sebagian besar surat ditangani mengenai bab pertama buku, tentu saja membuat saya sangat curiga! Daya menolak untuk menerima atau percaya bahwa orang hanya membaca bab pertama. Sebaliknya, saya datang ke kesimpulan bahwa semua surat tentang bab pertama karena itu adalah menjengkelkan untuk mereka yang dibesarkan di Amerika Serikat yang belajar tentang Columbus pahlawan, Columbus penemu besar, Columbus pembaca Al kitab yang benar. Untuk membaca tentang Columbus sebagai pembunuh, penyiksa, penculik, mutilator orang pribumi, munafik, orang yang tamak mencari emas, bersedia untuk membunuh orang dan mencincang orang itu mengejutkan, dan tidak berpikir tentang apa yang terjadi pada udara dan air dan lingkungan.
Saya dihadapkan pada satu titk, dimana saya menerima surat dari seorang guru di California, mengatakan, “Kau tahu, kau membuat saya dalam kesulitan. Seorang siswa membawa pulang buku Anda, ibunya membaca bab first atau mungkin first five halaman dari first bab, dan berkata,” Aku akan berbicara dengan komite sekolah. Saya pikir Anda Guru adalah seorang komunis!” Itu kasus di mana hanya untuk mempelajari fakta-fakta tentang Columbus dapat menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang. Ketika Anda belajar tentang informasi yang telah dipotong dari Anda, mungkin menyebabkan Anda bertanya-tanya apa lagi telah dipotong. Saya menemukan seorang guru yang indah di Oregon bernama Bill Bigelow yang berhasil semacam perang salib untuk pergi di seluruh negeri, mengambil
cuti dari mengajar sendiri, untuk berbicara dengan guru-guru lain. Dia mengatakan kepada mereka tentang Columbus sehingga mereka kemudian bisa mengajar dengan cara yang berbeda dari Guru yang lain, dan itu yang membuat dia mempunyai kelebihan di bandingkan guru yang lain.
Sejarah Sebuah Rakyat Amerika Serikat dimulai dengan menceritakan kembali dari pertemuan pertama dari masyarakat adat di Karibia dengan ekspedisi Christopher Columbus. Pandangan Zinn tentang ini pertemuan pertama sangat berbeda dari rekening tradisional tokoh sejarah yang populer, di mana Columbus digambarkan sebagai, penjelajah damai tercerahkan yang, setelah “menemukan” ia berada di tanah baru, berteman dengan orang-orang pribumi. Menggambar dari jurnal Columbus sendiri serta tulisan-tulisan lain sezaman, Zinn menghadapkan Columbus sebagai agen penaklukan dengan nafsu untuk emas dan sumber daya lainnya yang juga memiliki keinginan untuk menyiksa dan membunuh orang lain yang mempunyai tujuan untuk mencapai tujuan tersebut.
Ini adalah titik utama dari ini bahwa narasi Zinn di History A Rakyat menyimpang dari banyak dari apa yang telah mendahuluinya. Zinn melanjutkan dengan menyatakan bahwa banyak dari apa yang telah disampaikan kepada siswa sebagai “sejarah” di masa lalu itu pada kenyataannya adalah agenda siap terfokus pada menjaga kekuatan elit sosial . Columbus dan motivasinya merupakan bentrokan pertama nilai-nilai yang terjadi di Dunia Baru. Dalam tulisan-tulisannya, Columbus melihat bahwa penduduk Kepulauan Bahama damai, akomodatif dan tidak memiliki unsur-unsur yang terorganisir untuk membela diri. Dalam pikiran Columbus, faktor-faktor ini membuat orang-orang pribumi matang untuk ditaklukkan
Oleh Spanyol dan negara Eropa lainnya.
Dalam dalamsebuah analisis Zinn ini, pandangan ini membentuk perilaku orang Eropa dan keturunan mereka selama berabad-abad. Ide eksploitasi sumber daya, orang, perbedaan budaya adalah faktor utama dalam dimana maksudnya merujuk kepada penaklukan Dunia Baru. Para pemukim dan penakluk Eropa siap untuk menggunakan semua jalan kekerasan dan pemaksaan terhadap penduduk yang pandangan dunia, dalam banyak kasus, tidak termasuk cita-cita penaklukan, kerja paksa atau hukuman massa (Zinn,hal.5,1995).
Zinn menandai dengan memberi warna pada gambaran “.... Perbudakan berkembang dengan cepat menjadi lembaga yang teratur, ke dalam hubungan persalinan normal kulit hitam dengan kulit putih di Dunia Baru. Dengan itu dikembangkan khusus rasial perasaan - apakah kebencian, atau penghinaan, atau kasihan, atau patronization - yang menyertai posisi inferior kulit hitam di Amerika selama 350 tahun - kombinasi berikutnya status inferior dan pemikiran menghina kita sebut rasisme “ Howard Zinn. Itu dalam menanggapi kekurangan tenaga kerja manusia dari Amerika bahwa perdagangan budak Afrika diperluas oleh kekuatan Eropa. Perdagangan budak telah berkembang secara bertahap di Eropa dari pertengahan 1400-an hingga saat permukiman Amerika Utara pada abad ke-17. Pada 1800, beberapa perkiraan memiliki 50 juta orang Afrika disita atau dibunuh oleh perdagangan budak Eropa. Banyak dari perkiraan yang sama menghitung bahwa hanya sekitar 10 juta orang Afrika selamat darijalan lintasan Tengah ke New World ( Zinn, hal.29 1995).
Kemudian Zinn juga mendokumentasikan munculnya rasisme terlembaga untuk menangani isu-isu pemesanan sosial kulit putih dan kulit hitam serta hubungan seksual lintas ras. Ras pencampuran secara ketat dibatasi oleh hukum, dengan hukuman yang keras bagi kulit putih dan kulit hitam. Budak yang mencoba melarikan diri perbudakan dikenakan cambuk, pengrusakan dan bahkan menggantung . Whites yang dibantu dalam upaya untuk melarikan diri untuk budak juga bisa dikenakan hukuman ini, ( Zinn p. 33-34, 1995).
Meskipun hukuman yang berat, ada gangguan konsisten dan pemberontakan terhadap sistem budak selama abad pertama di Amerika Utara. Pada 1730-an, sudah ada sekitar 250 rekening budak mengorganisir serangan terhadap pemilik budak dan otoritas ( Zinn , hal.36 , 1995) . Ditambah dengan ancaman ini adalah kemungkinan bahwa orang kulit hitam akan bersatu dengan penduduk pribumi untuk me-mount serangan umum terhadap pemukim kulit putih. Untuk mengatasi ini, hukuman untuk menyembunyikan budak pelarian juga diperluas terhadap bangsa Indian (Zinn,hal.3,1995).
Bahaya lain yang berkembang adalah aliansi budak dengan simpatik pembantu dengan perjanjian Eropa, yang juga mulai berdatangan dalam jumlah besar di pertengahan 1700-an. Untuk mengatasi hal ini, para budak yang memiliki elit mulai menekankan perbedaan rasial antara Eropa dan Afrika untuk mempererat ide supremasi kulit putih. Ada juga berbagai undang-undang dan kebijakan yang dibuat untuk menolak akses dan pendidikan kepada diperbudak, penjebakan mereka dalam posisi kelas bawah yang abadi. Sungguh ini kenyataan yang membuat hati kita terpukul keras, bagimana bisa ada perbudakakan dalam negara maju yang berperan sebagai pusat pengendali dunia.
Selama ini yang kita tau Columbus adalah penemu benua Amerika. Melompat dari artikel di atas, mari kita liat apakah benar seorang Columbus adalah orang yang pertama kali menemukan benua Amerika adalah Columbus dan dia juga yang pertama kali melintasi Atlantik. Kita akan mengetahui kebenaran akan fakta tentang penemu benua Amerika. Teori Arab dan Muslim Spanyol mengemukakan di antaranya adalah kontroversi ekspedisi yang dilakukan oleh Columbus. Pelaut yang bernama lengkap Christopher Columbus atau dengan nama Italia-nya Cristoforo Colombo diklaim sebagai orang pertama yang mengarungi jalur Atlantik lalu menemukan benua Amerika. Hal ini selama ratusan tahun masih dianggap sebuah fakta yang tak terbantahkan. Benarkah demikian? Analisis berikut ini mencoba menguraikan dan mengkritisi teori tersebut.
Tentu saja tidak perlu diragukan lagi yang pertama kali datang menemukan benua Amerika adalah nenek moyang asli bangsa Amerika. Mereka mungkin menyeberang ke Amerika melalui Rusia dan Alaska sekitar 12.000 tahun yang lalu. Diskusi penemuan benua Amerika oleh orang-orang Eropa, Afrika, atau Asia, sebenarnya adalah penghinaan terhadap sejarah masyarakat asli benua tersebut. Keberanian dan sejarah mereka sangat tidak dihargai dan tidak dinilai apabila teori Columbus sebagai penemu benua Amerika adalah fakta yang hakiki. Columbus hidup di zaman dimana orang-orang berasumsi bahwa bumi ini datar. Padahal sejak lama Aristoteles dan Pythagoras mengeluarkan sebuah teori bahwa bumi itu berputar. Demikian juga di masa kejayaan Islam (750-1100-an M) ilmuwan-ilmuwan dan Islam meyakini bumi itu bulat.
Ini di buktikan oleh seorang sejarawan dan ahli geografi muslim, Abu Hasan al-Mas’udi pada tahun 956 menulis perjalanan muslim Spanyol di tahun 889 M. Eskpedisi pelayaran muslim Spanyol di tahun itu bertolak dari pelabuhan Delba (pelabuhan yang sama dengan start ekspedisi Columbus), dan berlayar selama berbulan-bulan ke arah Barat. Lalu mereka menemukan sebuah daratan yang sangat luas dan mereka pun berniaga dengan penduduk asli di daerah tersebut, setelah itu kembali lagi ke Eropa. Al-Mas’udi menggambarkan tanah tersebut dalam petanya yang sangat fenomenal, ia menyebut daratan tersebut dengan “Daratan yang Tidak Diketahui” atau daratan tanpa nama.
Telah Tercatat muslim Spanyol telah dua kali mengadakan ekspedisi ke Amerika. Pertama, pada tahun 999 M oleh Ibnu Farrukh dari Granada dan yang kedua oleh al-Idrisi pada tahun 1100 M. Al-Idrisi mencatat sekelompok kaum muslimin berlayar kea rah Barat dari Lisbon selama 31 hari dan berlabuh di sebuah pulau di Karibia. Mereka ditawan oleh penduduk asli Amerika di kepulauan tersebut selama beberapa hari. Setelah beberapa hari mereka pun dibebaskan karena negosiasi dengan perantara salah seorang penduduk setempat yang memahami bahasa Arab. Mereka pun kembali ke al-Andalus kemudian menceritakan apa yang mereka alami.
 Hal yang menarik dari apa yang terpapar diatas dari kejadian ini adalah adanya penduduk setempat yang memahami bahasa Arab. Tentu saja hal ini menunjukkan sering terjadi kontak antara penduduk setempat (Amerika) dengan orang-orang Arab. Kemudian Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa kaum muslimin datang ke benua Amerika menyebrangi kegelapan Samudera Atlantik 300 atau 400 tahun sebelum kedatangan Columbus. Hal ini diindikasikan dengan kemampuan pemetaan, citra geografis, dan astronomi yang mumpuni di kalangan kaum muslimin. Umat Islam telah mengeluarkan teori bumi itu berputar seperti bola sebagaimana Ibnu Khardzabah (242 H/885 H) dan Ibnu Rustah (290 H/903 M), termasuk Khalifah Abbasiyah, al-Makmun.
Selanjutnya Teori Afrika barat yang mengemukakan bahwa dia telah berkomunikasi dengan orang-orang benua Amerika sebelum Columbus. Di Afrika Barat ada sebuah kerajaan yang sangat kaya dan memiliki kekuatan besar yaitu kerjaan Mali dengan raja yang paling terkenal Mansa (raja) Musa. Sebelum Raja Musa, Mali dipimpin oleh saudaranya yang bernama Abu Bakar. Abu Bakar pernah mengirim 400 kapal menjelajahi Samudera Atlantik, namun dari jumlah yang besar tersebut hanya satu kapal saja yang berhasil kembali. Kapal tersebut melaporkan bahwa di seberang lautan sana ada sebuah daratan yang luas. Mendengar kabar tersebut, Mansa Abu Bakar pun melakukan ekspedisi dengan 2000 awak kapalnya menuju daerah tersebut namun setelah itu kabar mereka tidak pernah terdengar lagi.
Meskipun tidak ada catatan spesifik hasil dari pelayaran tersebut, namun di Amerika ada bukti yang kuat mengenai kedatangan mereka. Ada situs arkeologi di daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan yang menunjukkan bahwa orang-orang Mali pernah datang ke wilayah tersebut. Orang Spanyol saat datang menjajah wilayah Amerika, mereka menemukan prasasti di wilayah Brasil dengan bahasa Mandika (bahasa Mali). Lebih dari itu, prasasti dalam bahasa Mandika juga ditemukan di wilayah Amerika Serikat; di wilayah Misissipi dan Arizona. Di Arizona prasasti tersebut mengabarkan tentang gajah-gajah sakit, padahal gajah bukanlah hewan asli Amerika. Ini pun menjadi indikasi kesuksesan perjalanan Mansa Abu Bakar menuju daratan Amerika. Teori ini juga membuktikan bahwa Culumbus bkan penemu pertama Benua Amerika.
Teori Dinasti Utsmaniyah juga mengemukakan Pada tahun 1929, terdapat sebuah penemuan yang cukup fenomenal di Istanbul. Pada tahun itu ditemukan sebuah peta yang dibuat pada tahun 1513 oleh seorang kartografer Dinasti Utsmani, Piri Reis. Reis menyatakan bahwa peta yang dibuatnya itu berdasarkan sumber-sumber di masa lalu, yaitu peta Yunani dan Arab kuno, termasuk peta yang berdasarkan ekspedisi yang dilakukan oleh Columbus yang berlayar 21 tahun sebelumnya. Yang luar biasa dari peta ini adalah tingkat kedetailannya sehingga memaksa para sejarawan melakukan penelitian ulang tentang teori ekspedisi Columbus.
Peta tersebut terlihat dengan jelas menunjukkan pantai Timur Amerika Selatan. Pantai Brasil juga ditampilkan dengan detail yang luar biasa, disertai dengan tingkat akurasi yang tinggi letak-letak sungainya. Meskipun Reis menjadikan ekspedisi Columbus sebagai sumber primernya, namun Columbus tidak pernah menginjakkan kakinya di wilayah Amerika Selatan sehingga catatan-catatan ekspedisi kaum muslimin pun menjadi bagian penting dari peta karyanya. Selain itu peta Reis juga mencatumkan gambar Pegunungan Andes yang tidak tersentuh oleh eksplorer Eropa hingga tahun 1520-an, satu decade penuh setelah gambar peta Reis. Peta Reis dengan sumber-sumber klasik yang ia gunakan menunjukkan penguasaannya yang mapan mengenai benua Amerika. Peta karyanya juga merupakan bukti fisik terkuat mengani ekspedisi-ekspedisi kaum mulimin jauh sebelum ekspedisi Columbus.
Kini kita lihat dari Catatan Columbus. Data-data historis di atas adalah bukti skuat yang menunjukkan ekspedisi kaum muslimin dilakukan sebelum keberhasilan Columbus menginjakkan kakinya ke benua Amerika di tahun 1492, bahkan mungkin Columbus sendiri mengetahui bahwa dirinya bukanlah orang yang pertama melakukan hal itu. Columbus berlayar dari Spanyol di tahun yang sama dengan runtuhnya dinasti Islam terakhir di tanah Iberia. Selain itu banyak masyarakat Iberia yang beragama Islam dan sangat mengenal sejarah masa keemasan Islam. Pelayaran Columbus juga banyak diawaki oleh orang-orang Islam yang dipaksa memeluk Katolik atau dibunuh, Columbus pun bisa dengan mudah mendengar kisah tentang dunia baru tersebut lalu terinspirasi untuk menuju ke sana.
Setalah Columbus tiba di Amerika, ia mencatat beberapa hal syi’ar-syi’ar Islam di daerah tersebut. Ia berkomentar mengenai emas yang dimiliki oleh penduduk asli, dibuat dengan paduan dan tata cara yang sama dengan yang dibuat oleh kaum mulimin dari Afrika Barat. Columbus juga mencatatat bahwa kata asli untuk emas di daerah tersebut disebut dengan ghunain, yang sangat mirip dengan bahasa Mandika untuk menyebut kata emas, yaitu ghanin, sangat mirip sekali dengan bahasa Arab ghina yang berarti kekayaan. Catatan Columbus juga mengisahkan adanya sebuah kapal di tahun 1498 yang memuat banyak barang dagangan yang diawaki oleh orang-orang Afrika yang menurut keterangan penduduk asli mereka adalah mitra dagang penduduk lokal.

Kesimpulan
            Saya akan memaparkan kembali apa yang telah ada di atas. Buku dapat mengubah hidup seseorang ini adalah benar adanya. Mengapa demikian karena seorang yang mempunyai buku kemudian ia membacanya tentu ia mempunyai wawasan apa yang ingim dia tau. Ketika dia mengetahui apa yang dia butuhkan maka ia akan melakukan hal tersebut. Tentu ia memebuktikan bahwa “buku merubah hidup saya.” Teori Zinn yang mengatakan  adanya diskriminasi antara kulit putih dan hitam itu benar, walaupun keyataan itu sangat miris sekali. Mengapa masih ada diskriminasi perbedaan warna kulit di sebua negara yang mengendalikan dunia. Sebuah fenomena yang membuat kepala kita mampu bergeleng-geleng tanpa henti.
Columbus bukan penemu benua Amerik, serta bukan Columbus juga orang yang pertama menjelajahi samudra Atlantik. Jadi jelas orang yang menegemukakan Columbus sebagai penemu Benua Amerika itu salah. Karena faktanya ada orang lain terlebih dahulu yang menyebrangi Samudra Atlantik dan menemukan sebuah daratan luar yaitu Raja Musa yang di pimpin saudaranya, walaupun tak ada bukti ottentik yang tertulis tapi peninggalan terdapat situs arkeologi di daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan yang menunjukkan bahwa orang-orang Mali pernah datang ke wilayah tersebut. Lebih dari itu, prasasti dalam bahasa Mandika juga ditemukan di wilayah Amerika Serikat; di wilayah Misissipi dan Arizona. Di Arizona prasasti tersebut mengabarkan tentang gajah-gajah sakit, padahal gajah bukanlah hewan asli Amerika.
Namun kita tidak bisa dipungkiri bahwa era Columbus adalah waktu yang sangat penting dalam sejarah dunia yang mengubah cara hidup di benua Amerika dan Eropa. Namun tidak halnya dengan teori yang menyatakan Columbus sebagai penemu benua Amerika adalah teori yang sangat lemah. Eksistensi orang-orang Arab, Afrika Barat, dan Utsmani di daerah tersebut jauh sebelum kedatangan Columbus dan orang-orang Kristen Eropa. Teori-teori yang menyatakan bahwa Columbus adalah orang yang pertama datang ke tanah tersebut bukanlah menjadi fakta akhir. Teori tersebut masih sangat perlu diuji dan dibenturkan dengan teori Arab, Afrika Barat, dan Utsmani. setelah itu baru kita temukan siapa penemu Benua Amerika Sebenarnya. Satu hal yang perlu kita ketahui Columbus bukanlah penemu pertama benua Amerika.




Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment