critical review: Tipu Daya (Bersejarah)



Tipu Daya (Bersejarah)
(by: A. Khoerul M)

Sejarah merupakan hal yang tidak boleh dilupakan oleh setiap generasi bangsa, tentunya karena sejarah itu hal sangat penting selain untuk memberikan motivasi juga membangun semangat generasi anak-anak bangsa. Terutama sejarah perjuangan bangsanya, bagaimana orang-orang terdahulu mempertahankan dan mereka berjuang mati-matian untuk merebut kemerdekaan bangsanya. Namun, sayangnya anak-anak generasi sekarang ini banyak sekali yang melupakannya.


 
Para Sejarawan
Tanpa adanya sejarah kita tidak akan ada pada zaman seperti sekarang ini. Oleh karena itu disini akan dibagikan sedikit  informasi tentang pengertian sejarah.
ü  Patrick Gardiner              
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
ü  Roeslan Abdulgani          
Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan.
ü  Moh. Yamin       
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.
ü  Ibnu Khaldun (1332-1406)           
Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu.
ü  J.V. Bryce           
Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.
ü  W.H. Walsh        
Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti.
ü  Moh. Ali              
Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut:
  1. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita
(definisi sejarah menrut para ahli _ Mobelos.htm)

Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting.
Tidak sedikit sejarah yang masih dipertanyakan kebenarannya karena memang suatu fakta sejarah tidak bersifat statis, dalam artian kebenaran sejarah seiring berjalannya waktu, sejarah itu bisa berubah dengan bukti-bukti yang lebih terkait dan konkret dari pada bukti-bukti yang ada sebelumnya. Jadi, fakta atau kebenaran sejarah akan berubah (bersifat dinamis) bila suatu saat nanti ditemukan bukti-bukti yang lebih menunjang kebenaran dari suatu sejarah tersebut.
Di Indonesia misalnya, fakta mengenai peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) seiring berjalannya waktu berubah setelah ditemukannya beberapa bukti dan ketidaksesuaian pada bukti sebelumnya. Dimana, fakta yang kita ketahui selama ini bahwa pembantaian terhadap beberapa jenderal Angkatan Darat (AD) dilakukan benar-benar dengan tindakan yang sangat tidak berprikemanusiaan. Tetapi beberapa waktu lalu wacana tersebut ternyata tidak sesuai dengan fakta yang benar-benar  terjadi. Memang ada pembunuhan yang dilakukan oleh pihak tertentu terhadap jendral AD tersebut, tetapi proses pembunuhannya tidak sesadis yang kita tahu sebelumnya.
Mungkin diantara kita sudah mengetahui soal fakta sejarah asli mengenai Columbus, tokoh yang selalu disebut-sebut sebagai penemu benua Amerika. Nah, kini saatnyalah kita meluruskan sejarah yang ada, dan semoga dengan pengetahuan ini, pelajaran di sekolah tidak lagi mengajarkan fakta yang salah kaprah.
Ada banyak kebohongan yang sangat mencengangkan ketika para penulis dan peneliti sejarah menguak sejarah Christopher Columbus. Rasa penasaran ini berdasar pada kenyataan, bahwa setiap tahun ada satu hari khusus yang disebut “Columbus Day” sebagai peringatan atas jasanya sebagai penemu Benua Amerika. Benarkah?
Di Indonesia memang tidak secara langsung terkena dampaknya, namun pemahaman yang diterima dalam ranah pendidikan formal – betapa hebatnya Columbus, tentu akan mengaburkan kebenaran. Semoga guru-guru dan murid-murid di sekolah, tidak menelan mentah-mentah isi teks pelajaran sejarah tentang si Columbus ini.
Oleh sebab hal di ataslah nampaknya kita harus mengubah pemikiran kita yang mungkin sudah melekat di otak kita yaitu mengenai penemu benua Amerika sesuai yang tertera di buku karangan Howard Zinn : A People’s history of the united state” yang menerangkan bahwa Columbus bukanlah orang yang pertama kali menginjakan kaki di Benua Amerika. Selama ini yang kita tahu bahwa Christopher Colombus dan Amerigo Vespucci  yang menemukan benua Amerika. Padalah, hal tersebut hanyalah klaim belaka yang tidak didasari oleh bukti-bukti signifikan yang benar-benar menyatakan dua orang tersebutlah yang menemukan benua Amerika.
Fakta Hot
Pertama, dalam bukunya Saga America (New York, 1980), Dr. Barry Fell, arkeolog dan ahli bahasa berkebangsaan Selandia Baru jebolan Harvard University menunjukan bukti-bukti detail bahwa berabad-abad sebelum Colombus, telah bermukim kaum Muslimin dari Afrika Utara dan Barat di beua Amerika. Tak heran jika bahasa masyarakat Indian Pima dan Algonquain memiliki beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Arab. Fell juga menemukan berbagai tulisan tua dalam bahasa Arab, sepperti yang ditemukan di Inyo, negara bagian California tertulis “Yasus bin Maria”.
“Ini bukan fase Kristen,” cetus Fell. Penggunaan kata “bin” memang berasal dari budaya Arab. Ia juga menemukan diagram serta peta yang dipahat di batu yang digunakan untuk kepentingan sekolah. Temuan itu bertarikh antara tahun 700 hingga 800 M. Bahasa pengajaran yang ditemukan itu menggunakan tulisan Arab Kufi dari Arika Utara.Dalam Muslim in the Americas Before Columbus, penulis Youssef Mroueh memaparkan penuturan Mahir Abdal-Razzaaq El. Siapakah Mahir? Ia adalah orang indian dari suku Cherokee yang menganut agama Islam.Menurut Mahir, penjelajah Muslim telah datang ke tanah kelahiran suku Cherokee hampir lebih dari 1.000 tahun yang lalu.
Youssef juga menulis pemimpin suku Cherokee pada tahun 1866 adalah seorang pria bernama Ramadhan Bin Wati. “Di Amerika Utara, sekurangnya terdapat 565 nama suku, perkampungan, kota dan pegunungan yang akar katanya berasal dari bahasa Arab,” papar Youssef.
Bicara tentang Cherokee tentu, saja tidak bisa lepas dari Sequoyah, seorang asli suku Cherokee yang menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara barangkali, bila kita mengenalnya dengan abjad A sampai Z maka suku Cherokee memiliki cara sendiri untuk aksara-nya. Yang membuatnya sangat luar biasa adalah ternyata aksara yang ditemukan kembali oleh Sequoyah mirip sekali dengan aksara Arab

'
Syllabary
Di negara bahagian Inyo dan California, Dr. Barry menemukan beberapa kaligrafi Islam yang ditulis dalam bahasa Arab salah satunya bertuliskan ”Yesus bin Maria” yang artinya ”Isa anak Maria”. Kaligrafi ini dapat dipastikan datang dari ajaran Islam yang hanya mengakui nabi Isa sebagai anak manusia dan bukan anak Tuhan. Dr. Barry menyatakan bahwa usia kaligrafi ini beberapa abad lebih tua dari usia Negara Amerika Serikat. Bahkan lebih lanjut, Dr. Barry menemukan reruntuhan, sisa-sisa peralatan, tulisan, digram, dan beberapa ilustrasi pada bebatuan untuk keperluan pendidikan di Sekolah Islam. Tulisan, diagram dan ilustrasi ini merupakan mata p[elajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi dan navigasi laut. Semuanya ditulis dalam tulisan Arab Kufi dari Afrika Utara.
Kedua, dalam bukunya Africa and the Discovery of America (1920), pakar sejarah dari Harvard University, Loe Weiner, menulis bahwa Colombus sendiri sebenarnya juga mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar di Karibia, Amerika Utara, Tengah dan Selatan, termasuk Canada. Tapi tak seperti Colombus yang ingin menguasai dan memperbudak penduduk asli Amerika, umat Islam datang untuk berdagang, berasimilasi dan melakukan perkawinan dengan orang-orang India suku Iroquis dan Algonquin. Colombus juga mengakui, dalam pelayaran antara gibara dan Pantai Kuba, 21 Oktober 1492, ia melihat masjid berdiri diatas bukit dengan indahnya. Saat ini, reruntuhan masjid-masjid itu telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Ketiga, John Boyd Thacher dalam, bukunya Christopher Colombus yang terbit di New York, 1950, menunjukkan bahwa Colombus telah menulis bahwa pada hari Senin, 21 Oktober 1492, ketika sedang berlayar di dekat Cibara, bahagian tenggara pantai Cuba, ia menyaksikan mesjid di atas puncak bukit yang indah. Sementara itu , dalam rangkaian penelitian antropologis, para antropolog dan arkeolog memang menemukan reruntuhan beberapa masjid dan menaranya serta ayat-ayat al-Qur’an di Cuba, Mexico, Texas dan Nevada.
Keempat, Clyde Ahmad Winters dalam bukunya Islam in Early North and South America, yang diterbitkan penerbit Al-Ittihad, Juli 1977, halaman 60 menyebutkan, para antropo0log yang melakukan penelitian telah menemukan prasasti dalam bahasa Arab di lembah Mississipi dan Arizona. Psasasti itu menerangkan bahwa imigran Muslim pertama tersebut juga membawa gajah dari Afrika.
Kelima, ahli sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan juga memberikan bukti bahwa orang-orang Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M. Artinya, umat Islam sudah ada di Amertika, paling tidak setengah abad sebelum Colombus lahir. Bukti berupa ukiran kayu berbentuk kepala manusia yang mirip dengan orang Arab diperkirakan dipahat tahun 300 dan 900 M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata memiliki kemiripan dengan orang Mesir.
Keenam, salah satu buku karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan peta empat pulau di Karibia yang dibuat pada tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuanne Pissigano, kartografer dari Venezia, yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Colombus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puertorico dan Guadalupe.
Ketujuh, banyaknya kota-kota di Amerika yang menggunakan nama-nama Islam, seperti Di wilayah Los Angeles, kita bisa menjumpai kawasan bernama Alhambra. Kata ini serupa dengan istana yang dibangun peradaban Islam di Cordoba. Di Amerika bagian tengah, dari wilayah selatan hingga Illionis juga terdapat nama-nama kota bernuansa Islami seperti: Albany, Andalusia, Attalla, Lebanon, dan Tullahoma. Menurut Dr. A. Zahoor, nama negara bagian Alabama berasal dari kata “Allah Bamya”. Sedangkan Tennesse dari kata “Tanasuh”. Selain itu ada pula yang frontal menjadikan nama Arab sebagai nama kota, seperti Mecca di Indiana, Medina di Idaho, Medina di New York, Medina dan Hazen di North Dakota, Medina di Ohio, serta Medina di Texas. Di luar dari Amerika Serikat, tepatnya di wilayah Amerika Selatan terdapat nama Jamaika dan Kuba. Kata Kuba, kemungkinan besar berakar dari kata Quba – masjid pertama yang dibangun Rasulullah.
Didasari dengan literatur dan bukti-bukti fisik konkret yang benar-benar menunjang sehingga hilangnya keraguan untuk menyebutkan bahwa benua Amerika bukan ditemukan oleh Christopher Colombus. Dimana, 70 tahun sebelum Columbus menjejakkan kaki di daerah yang sekarang kita kenal dengan benua  Amerika, Laksamana Muslim dari China bernama Ceng Ho (Zheng He) telah mendarat di Amerika. Bahkan, armada dan kapal Ceng Ho jauh lebih besar dari kapal milik Columbus. Namun karena sejarah dunia ditulis oleh orang lain (orang-orang Eropa yang cenderung tidak akur dengan Islam), maka fakta bahwa Ceng Ho mendarat lebih dahulu dari Colombus seolah lenyap atau mungkin dilenyapkan yang bersembunyi  atau disembunyikan di balik kebohongan yang sebenarnya nyata.


Di satu sisi, ada catatan dari Colombus sendiri, bahwa pada 21 Oktober 1492 dia melihat masjid dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba. Ini menunjukkan bahwa Colombus pun mengakui bahwa sudah ada sejumlah masyarakat di Amerika yang memeluk agama Islam, sebelum kedatangannya. Colombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Bangunan megah itu adalah Masjid yang dipakai oleh Orang-orang Islam untuk beribadah.
Selain itu, berabad sebelum Ceng Ho, pelaut-pelaut Muslim dari Spanyol dan Afrika Barat telah membuat kampung-kampung di Amerika dan berasimilasi secara damai dengan penduduk lokal di sana. Jadi, penemu Amerika bukanlah Columbus melainkan Umat Islam, sayang saja ketika itu orang-orang Muslim tidak memberikan nama pada daerah tersebut, padahal kalau saja mereka memberikan nama, semisal Moeslem Venue (Benua Muslim) mungkin sampai sekarang kita tidak mengenal yang namanya benua Amerika, tetapi Benua Muslim.
Ada fakta yang menarik tentang islamnya suku-suku asli yang menghuni benua Amerika, yaitu Indian. Tercatat begitu banyak bukti bahwa suku-suku itu banyak yang sudah mengenal agama Islam, seperti Apache, Cherokee, Sioux, Anasazi, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah (mirip nama mekkah Al-Mukarramah), Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni.
Begitu banyak bukti bahwa bangsa Indian sudah memeluk agama Islam. Misalnya, beberapa tulisan cherokee abad ke-7 terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan tulisan “Muhammad” dalam bahasa Arab.

Dari gambar di atas, tertulis sebuah tulisan di atas batu yang bernuansa atau bertuliskan bahasa Arab dengan kata Muhammad tetapi tidak sempurna, itu merupakan bukti yang sangat jelas dan tak diragukan lagi bahwa penemu benua Amerika adalah orang Islam, bukan Columbus atau Vespucci. Karena penulis berkeyakinan 100 persen bahwa dua orang tersebut (Columbus dan Vespucci) tidak bisa menulis Arab.
(Bergerak dengan Tulisan ...  Agustus 2012.htm)

Gak Bisa di Bantah Lagi
Inilah fakta menerangkan bahwa Christopher Columbus seorang penipu dan seorang penjajah, dengan demikian kita sudah lama terbodohi dan termakan oleh tipu muslihatnya, sungguh biadab dan jahatnya seorang kolumbus itu. Dengan kita tahu akan hal ini dalam kata lain kita sudah mempelajari sejarah tentang kebenaran hal itu. Makanya saya jelaskan mengapa belajar sejarah itu sangat penting karena dengan mempelajari sejarah kita tidak akan terbohongi lagi, amun kita juga harus jeli untuk memilih dan memilah mana serajarah yang lebih nyata dan komplek.
Dan fakta yang tidak terbantahkan, adalah sebuah naskah perjanjian antara pemerintah Amerika dan Kepala Suku Indian Cherokee. Naskah itu hingga kini masih tersimpan rapi di gedung Arsip Perpustakaan Nasional di ibukota Washington DC. Yang menarik, nama kepala Suku Cherokee adalah Abdel-Khak and Muhammad Ibnu Abdullah. Jelas itu nama muslim.
Namun populasi suku Indian yang banyak menganut agama Islam menurun drastis akibat pembantaian. Salah satunya kebijakan resmi yang sangat tidak bijaksana dari pemerintah USA berupa Indian Removal Act tahun 1830 yang memberikan izin resmi buat bangsa Eropa untuk mengusir atau membunuh bangsa Indian. Tercatat lebih dari 70.000 orang indian di usir dari tanahnya sehingga mengakibatkan ribuan orang meninggal.
Fakta mengenai Islam sebagai penemu benua Amerika belum berhenti sampai disitu, dalam proses pelayaran Columbus yang diklaim berhasil menemukan benua Amerika terselip fakta yang menurut saya sangat tidak tahu malu apabila mereka (orang Eropa/non muslim) mengatakan Columbus lah penemu benua Amerika. Hal tersebut didasari oleh fakta bahwa Columbus dan para penjelajah Spanyol serta Portugis mampu menyeberang Samudra Atlantik dalam jarak sekitar 2400 km, adalah karena bantuan informasi geografis dan navigasi dari peta yang dibuat oleh pedagang-pedagang Muslimin.
Kolumbus Penjajah juga
Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut berhasil menaklukkan Andalusia. Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.
Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Kolombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorientasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolumbus.
Sejarah memang hal ilmu yang sangat penting, namun ketika kita mempelajarinya sepatutnya kita harus mampu memilih dan memilah mana yang lebih realnya dan mana yang bukti-bukti kesejarahnya lebih kuat agar kita kita tidak salah mengetahui dan memahami kejadian yang sebenarnya. Maka dari itu, selaku mahasiswa sebagai para penerus pejuang yang akan membangun bangsa menjadi bangsa yang maju seharusnya mengenalkan sejarah baik itu sejarah keagamaannya maupun sejarah tentang bangsanya. Memang di sekolah-sekolah juga sudah diajarakan tentang sejarah-sejarah. Namun kebanyakan setelahnya itu mereka para siswa melupakan begitu saja tanpa ada rasa ingin tahu kembali serta melakukan penelitian, setidaknya menanyakan kepada para sejawan yang mengetahui asal-muasal dan bagaimana hal itu bisa dijadikan sebagai sejarah penting.

Referensi :
Africa and the Discovery of America (1920)
Clyde Ahmad Winters, Islam in Early North and South America (1977)
John Boyd Thacher, Christopher Colombus (1950), New York
Howard Zinn, A People’s history of the united state




Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment