Membuka Cakrawala Dunia Lewat Sebuah Buku
(by Desi Diana)
Lima tahun lagi Anda akan sama seperti sekarang, kecuali dua
hal : orang-orang dengan siapa Anda bergaul serta Buku-buku apa yang Anda baca
~ Charles Jones ~
Subhanallah, kita
ketahui bahwa ayat pertama yang diturunkan Allah swt. kepada nabi Muhammad saw.
melalui malaikat jibril adalah surah al-Alaq ayat 1-5 yang salah satu ayat
pertamanya berbunyi Iqra’ yang
berarti bacalah. Makna dari kata Iqra
adalah digunakan dalam arti membaca, menelaah, menyampaikan dan
sebagainya. Perintah membaca dalam ayat
pertama tersebut memberikan kepada kita akan pentingnya membaca baik secara
tekstual maupun kontekstual. Karena semakin
banyak buku yang dibaca maka, semakin banyak ilmu yang kita dapat.
Tak ada satupun
orang yang sukses didunia ini tanpa membaca dengan baik, yaitu membaca secara
tekstual maupun membaca secara kontekstual.
Membaca dapat membantu kita untuk mengetahui tentang segala pengetahuan
maupun informasi yang tidak bisa kita lihat ataupun yang tidak bisa kita dengar
secara langsung. Membaca merupakan salah
satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, karena dengan membaca dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman dari
seseorang.
Proses penting
dalam membaca adalah memori, seleksi, dan pengulangan. Ini dapat diartikan sebagai kita tidak
membaca berarti tidak mempunyai memori.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mempunyai memori dalam sejarah
bangsa mereka. Setelah itu yang menjadi
penting dari membaca adalah menuliskan kembali lewat sebuah karya.
Lego Ergo Scio
adalah istilah bahasa Latin yang artinya saya baca buku maka saya tahu. Karena buku adalah gudang ilmu dan membaca
adalah kuncinya. Seperti pada teks yang
berjudul “Speaking Truth to Power with
Books” dari Howard Zinn yang berbicara tentang suatu kebenaran dari Negara
besar lewat sebuah buku. Karena buku
adalah gudang ilmu maka, dengan membaca kita bisa mengetahui banyak hal dan
perspektif. Membaca juga dapat membuka
pikiran kita. Dengan membaca kita tidak
lagi kaku dan kekeuh hanya pada satu perspektif tanpa mau membuka diri terhadap
pendapat yang berbeda. Seperti Howard
Zinn yag mempunyai perpektif sendiri mengenai cerita tentang Cristopher
Columbus yang ditulis dalam sebuah buku yang berjudul “People’s History of the United States”.
“TO BE HOPEFUL in bad times is not just foolishly romantic.
It is based on the fact that human history is a history not only of cruelty,
but also of compassion, sacrifice, courage, kindness. What we choose to emphasize in this complex
history will determine our lives. If we see only the worst, it destroys our
capacity to do something. If we remember those times and places—and there are
so many—where people have behaved magnificently, this gives us the energy to
act, and at least the possibility of sending this spinning top of a world in a
different direction. And if we do act,
in however small a way, we don’t have to wait for some grand utopian future.
The future is an infinite succession of presents, and to live now as we think
human beings should live, in defiance of all that is bad around us, is itself a
marvelous victory.”
― Howard Zinn
Howard Zinn
mengatakan sesuatu tentang Cristopher Columbus.
Ketika buku yang dia tulis tentang sejarah rakyat Amerika Serikat keluar
dan beredar, ternyata banyak sekali orang-orang yang tidak menyukai perspektif
dari Howard Zinn tentang Columbus.
Dikatakan bahwa Columbus itu pembunuh, penyiksa, penculik, mutilator orang
pribumi, munafik, orang yang tamak mencari emas, dan bersedia untuk membunuh
orang. Warga Amerika telah mengenal
Columbus sebagai pahlawan. Ini adalah
kasus dimana hanya untuk mempelajari fakta-fakta tentang Columbus tetapi dapat
menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang.
Inilah kenapa kita
harus rajin membaca, karena membaca adalah nutrisi paling penting untuk pikiran
kita. Membaca merupakan sarana untuk
mempelajari dunia lain yang kita inginkan.
Kita dapat mengetahui banyak sekali sejarah-sejarah yang ada. Ketika kita ingin mengetahui tentang suatu
Negara misalnya, Negara Amerika, Jepang, Spanyol atau Negara lainnya tentu saja
kita ingin tahu asal-usul dari Negara tersebut, begitu juga tentang bagaimana
pristiwa-pristiwa itu dapat terjadi, dan berbagai pertanyaan pasti muncul
dikepala kita sebagai pembaca.
Seperti kasus yang telah
dijabarkan oleh Howard Zinn tentang Christopher Columbus. Perspektif dari Howard tentang Columbus
memicu kontra dari warga Amerika. Tidak
kita sangkal lagi bahwa penulis sejarah adalah kelompok pemenang. Seperti sejarah-sejarah peradaban Islam
banyak ditulis di masa Dinasti Abbasiyah sebagai pemenang di periode pertengahan
sejarah peradaban Islam. Dan di era
modern ini sejarah di tulis oleh Barat sebagai pihak pemenang dan menguasai
berbagai media informasi. Diantaranya
adalah kontroversi ekspedisi yang dilakukan oleh Columbus. Pelaut yang bernama lengkap Cristopher Columbus
atau dengan nama Italia nya Cristoforo Colombo diklaim sebagai orang pertama
yang mengarungi jalur Atlantik lalu menemukan benua Amerika. Hal ini memang selama ratusan tahun masih
dianggap sebuah fakta yang tak terbantahkan.
Tetapi benarkah demikian? Mari kita kulik, bagaimana sejarah dari
Columbus.
Said Columbus: “As soon as I arrived in the Indies, on the first Island which I
found, I took some of the natives by force in order that they might learn and
might give me information of whatever there is in these parts”. Artinya bahwa, segera setelah saya tiba di
Hindia, di pulau pertama yang saya temukan, saya mengambil beberapa pribumi
dengan kekerasan agar mereka bisa belajar dan mungkin memberikan informasi
apapun yang ada pada daerah tersebut.
Garis besar kisah
Columbus bukan masalah baru. Dia
dlahirkan di Genoa, Italia, tahun 1451.
Saat beranjak dewasa, dia menjadi nakhkoda kapal dan seorang navigator
yang cekatan. Columbus (1451-1506), navigator Spanyol Italia
yang berlayar dari barat melintasi Samudra Atlantik dalam mencari rute ke Asia,
tetapi mencapai ketenaran dengan membuat pendaratan di Amerika sebagai
gantinya. Pada tanggal 12 Oktober 1492,
dua dunia yang tidak dikenal saling bertemu untuk pertama kalinya pada sebuah
pulau kecil di Laut Karibia. Sedangkan
pada ekspedisi dari Spanyol dalam mencari rute laut langsung dari Eropa ke
Asia, Christopher Columbus secara tidak sengaja menemukan Amerika. Columbus bukanlah orang pertama yang tiba di
Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia
juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah
diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung
ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L'Anse aux Meadows untuk
jangka waktu singkat. Terdapat perkiraan
bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Columbus
dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi
ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Colombus mengira bahwa
pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorintasi menjadikan pulau tersebut
sebagai perluasan wilayah Spanyol. Semula
Columbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat
buruknya datang di pulau itu, Columbus banyak mendapat resistensi dari penduduk
setempat. Beberapa armada kapal milik
rombongan Columbus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka terganggu dan
terancam oleh kedatangan Columbus. Abad
ke-15 adalah abad perubahan, dan banyak peristiwa yang terjadi selama waktu itu
sangat mempengaruhi social masyarakat Eropa.
Banyak peristiwa-peristiwa terjadi yang didorong oleh konflik selama
berabad-abad antara Kristen dan Muslim. Peristiwa
yang memiliki dampak paling luas di Eropa pada abad ke-15 adalah jatuhnya kota
Konstantinopel (Istanbul modern, Turki) ke Islam Kesultanan Utsmaniyah. Konstantinopel pernah menjadi ibu kota
Kekaisaran Bizantium Kristen Ortodoks selama berabad-abad, dan merupakan pusat
penting bagi perdagangan antara Eropa dan Asia.
Pada 1453 Kekaisaran Ottoman, yang telah menaklukkan sebagian besar
Eropa Tenggara, merebut kota, menutup sebuah rute perdagangan penting dari
Eropa ke timur. Pedagang Eropa masih
bisa membeli barang-barang Asia dari umat Islam di tempat-tempat seperti
Alexandria, Mesir. Namun, Eropa
merindukan rute laut ke Asia yang akan memungkinkan mereka untuk mendesak kaum
muslim dan membeli produk Asia secara langsung.
Bangsa Eropa pertama
yang mulai aktif mencari jalur pelayaran ke Asia adalah Portugal. Orang-orang Portugis sudah mulai menjelajahi
Afrika di awal 1400-an, dan pada 1415 mereka menyerbu dan menaklukkan Afrika
utara pusat komersial Muslim Ceuta di Selat Gibraltar. Portugis mendapatkan akses perdagangan ke
Afrika yang menguntungkan, yang sampai saat itu, telah didominasi oleh kaum
Muslim. Di bawah bimbingan Pangeran Henry sang Navigator, Portugis mulai
menjelajahi pantai barat Afrika, berharap menemukan rute menuju Asia dengan
pergi dari ujung selatan benua itu.
Negara-negara lain, tidak ketinggalan bersaing untuk melakukan ekspedisi
tersebut dan pada periode tersebut Cristopher Columbus lahir.
Fakta dimana Columbus
lahir bervariasi dari penulis ke penulis.
Namun, kebanyakan ahli umumnya sepakat bahwa ia dilahirkan di kota
pelabuhan Italia Genoa, di Laut Liguria (Laut Mediterania), antara 25 Agustus
dan 31 Oktober 1451. Namanya dalam
bahasa Italia adalah Cristoforo Kolombo, yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris sebagai Christopher Columbus, ke dalam bahasa Spanyol sebagai Cristobal
Colón, dan kedalam bahasa Portugis sebagi Christovão Colom. Columbus menggunakan nama versi Portugis
selama di Portugal dan versi Spanyol setelah pindah ke Spanyol pada 1485. Ayah Columbus adalah Domenico Colombo,
seorang penenun wol yang juga merupakan salah satu tokoh politik lokal. Ibunya
Suzanna Fontanarossa, putri seorang penenun wol. Anak sulung dari lima saudara, Christopher
memiliki tiga saudara laki-laki Bartholomew, Giovanni Pellegrino, dan Giacomo
dan satu saudara perempuan, Bianchinetta.
Seluruh keluarga pinadah ke kota pelabuhan terdekat Savona, barat Genoa,
di 1470.
Awal karir berlayar di
laut ketika berusia 14 tahun, Columbus bertugas di berbagai kapal dalam
berbagai peran. Pada tanggal 13 Agustus,
1476 sebuah ekspedisi yang dilakukan Genoa dengan menggunakan lima kapal menuju
Inggris memberikan kesempatan pertama Columbus meninggalkan Laut Tengah dan
berlayar ke Samudera Atlantik. Tapi itu
merupakan awal yang buruk untuk Columbus, menurut cerita seluruh armada
diserang oleh perompak dari Perancis di ujung barat daya Portugal. Kedua belah pihak sama-sama kehilangan kapal
Columbus, salah satu yang malang, kapalnya dibakar, tidak ada jalan lain untuk
melarikan diri selain berenang agar sampai di pantai Portugis. Dia berhasil sampai 10 km (6 mil) ke pantai
dengan berpegangan pada reruntuhan kapal.
Setelah memperoleh kembali kekuatannya di pelabuhan Lagos, Columbus
melakukan perjalanan ke Lisbon lokasi komunitas pedagang besar asal Genoa dan
pembuat kapal. Waktu itu dia berumur 25
tahun. Pada tahun 1478 atau 1479
Columbus bertemu dan menikah dengan Felipa Perestrello e Moniz, putri dari
keluarga yang dihormati, ayah Felipa's, Bartolomeo Perestrello, yang sudah
meninggal ketika Columbus bertemu Felipa, pernah menjabat sebagai gubernur
Porto Santo di Kepulauan Madeira, milik Portugis di lepas pantai barat laut
Afrika. Segera setelah pernikahan
mereka, pengantin baru disertai seluruh keluarga kembali ke Porto Santo. Columbus dan Felipa pindah ke pulau yang
lebih besar dari Madeira di 1480 atau 1481, segera setelah mereka dianugrahi
seorang anak yang bernama Diego. Hal ini
diyakini bahwa Felipa meninggal tak lama setelahnya.
Pada akhir 1481 atau
awal 1482 Columbus berlayar ke benteng Portugis Elmina, di tempat yang sekarang
Ghana, di pantai barat Afrika. Columbus
terkesan dengan kekayaan Afrika yang ditawarkan, terutama emas. Selain itu, seperti semua navigator yang
baik, dia sangat ingin belajar tentang angin dan arus laut dari nahkoda lokal
dan pelaut. Di perairan lepas pantai
Afrika dan di dekatnya Kepulauan Canary Columbus pertama kali melihat fenomena
laut dikenal sebagai Lancar Canaries (Arus laut). Pengetahuan ini menjadi alasan Columbus
kemudian memilih untuk memulai kariernya melintasi Samudra Atlantik dari
Canaries, jauh di sebelah selatan Spanyol maupun Portugal. Kapalnya melepas sauh pelabuhan Spanyol
tanggal 3 Agustus 1492. Melabuh pertama
di Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika.
Membongkar sauh di Kepulauan Canary tanggal 6 September dan berlayar
laju arah ke barat. Sebuah pelayaran
yang bukan main panjang, sehingga tidak aneh jika para awak kapal merasa ngeri
dan kepingin balik saja. Colombus?
Tidak! Perjalanan mesti diteruskan, sekali layar terkembang pantang
digulung. Dan pada 2 Oktober 1492
bagaikan seutas sutera hijau daratan tampak di haluan. Colombus kembali ke Spanyol bulan Maret
berikutnya dari penjelajahan yang dahsyat itu disambut orang dengan penuh
penghormatan. Sesudah itu dia melakukan
serentetan pelayaran melintas Atlantik dengan harapan menjejakkan kaki di Cina
dan Jepang. Tetapi sia-sia! Colombus
tetap bersiteguh pada pikirannya bahwa dia sudah menemukan jalur perjalanan ke
Asia Timur jauh sebelum orang lain sadar.
Ratu Isabella
menjanjikan Colombus jadi gubernur di pulau mana pun yang ditemuinya. Tetapi, selaku administrator dia betul-betul
tidak becus sehingga dipecat dari jabatannya dan dikirim pulang ke Spanyol
dengan tangan terbelenggu. Tetapi,
sesampainya di Spanyol dia dibebaskan hanya saja tak pernah diberi jabatan
lagi. Kabar angin mengatakan Colombus
mati dalam kemiskinan tanpa ada dana apa pun.
Tatkala kematiannya di tahun 1506 –kabar lain lagi- ada jugalah sedikit
harta kekayaannya.
Jelas, pelayaran pertama
Colombus merupakan perubahan revolusioner bagi sejarah Eropa, dan dianggap mempunyai
pengaruh lebih besar bagi Benua Eropa. Anak-anak
sekolah semua menghafal tahun 1492 merupakan tahun penting. Walau begitu masih ada banyak kemungkinan
yang keberatan menempatkan nama Columbus sebagai pahlawan dan penemu
Amerika. Salah satu keberatan adalah
karena bukannya Colombus orang Eropa pertama yang menemukan Dunia Baru. Leif Ericson, pelaut Viking, berabad-abad
sebelum Colombus sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika dan dipercaya beberapa
orang Eropa lain juga sudah menyeberangi Samudera Atlantik di masa-masa antara
Leif Ericson dan Columbus.
Dari sudut sejarah, Leif
Ericson bukanlah tokoh penting. Hal-hal
menyangkut penemuannya belum pernah tersebar luas, begitu pula tidak
meninggalkan perubahan apa pun baik di Amerika maupun Eropa. Sebaliknya, berita penemuan Amerika oleh
Colombus menyebar bagai kilat ke seluruh Eropa.
Hanya beberapa tahun sekembalinya Colombus, dan sebagai akibat langsung
dari penemuannya, banyak ekspedisi tambahan berdatangan di Dunia Baru dan penaklukan
serta kolonialisasi oun dimulai. Seperti
halnya tokoh-tokoh lain, Colombus mudah terkena gangguan berbagai komentar
seakan-akan apa yang ia lakukan orang lain juga lakukan andaikata Colombus
tidak pernah hidup di dunia. Eropa abad
ke-15 M berada dalam keadaan risau dan berkemelut, dunia perdagangan
berkembang, penjelajahan daerah baru tak terelakkan. Bangsa Portugis nyatanya memang aktif amat
mencari arus jalan baru ke Timur, pada sat-saat menetukan sebelum Columbus.
Pendaratan Columbus oleh
John Vanderlyn adalah mungkin sekali Amerika cepat atau lambat ditemukan oleh
orang Eropa, bahkan mungkin sekali kalaulah ada penundaan, saatnya tidak begitu
lama. Tetapi perkembangan berikutnya
akan sangat jauh berbeda apabila Amerika ditemukan, katakanlah tahun 1510 oleh
ekspedisi orang Perancis atau Inggris dan bukannya tahun 1492 oleh
Colombus. Dengan dalih apa pun memang
nyatanya Colombuslah orang yang menemukan benua Amerika. Kemungkinan keberatan ketiga adalah, bahkan
sebelum perjalanan Colombus banyak orang-orang Eropa abad ke-15 yang sudah
maklum bahwa sesungguhnya bumi ini bulat bentuknya. Teori ini sudah diungkapkan oleh filosof
Yunani berabad-abad sebelumnya, dan pembenaran yang tak tergoyahkan dari
hipotesa Aristoteles sudah cukup untuk meyakinkan kaum terpelajar Eropa di
tahun 1400-an. Sementara itu, Colombus
sendiri tidak terkenal oleh orang yang menunjukkan bahwa bumi ini bulat. (Paling tidak, dia tidak berhasil
melakukannya). Dia masyhur dalam hal
penemuan Dunia Baru, yang baik orang Eropa abad ke-15 atau Aristoteles tak tahu
menahu adanya benua Amerika.
Akhlak Colombus tidaklah
sepenuhnya dikagumi. Dia terkenal
kikir. Sifat inilah yang menyebabkan dia
menghadapi kesulitan memperoleh tumnjangan dana dari Ratu Isabella karena
Columbus terlampau menampakkan keserakahannya tatkala melakukan
tawar-menawar. Juga, walaupun tidak
pantas menuduhnya menurut ukuran etika pada jaman sekarang dia memperlakukan
orang-orang Indian dengan kekejaman yang sangat kejam.
Ada banyak teori yang mengatakan tentang penemuan Benua
Amerika. Tentu
saja tidak perlu diragukan lagi yang pertama kali datang menemukan benua
Amerika adalah nenek moyang asli bangsa Amerika. Mereka mungkin menyeberang ke Amerika melalui
Rusia dan Alaska sekitar 12.000 tahun yang lalu. Diskusi penemuan benua Amerika oleh
orang-orang Eropa, Afrika, atau Asia, sebenarnya adalah penghinaan terhadap
sejarah masyarakat asli benua tersebut. Keberanian
dan sejarah mereka sangat tidak dihargai dan tidak dinilai apabila teori
Columbus sebagai penemu benua Amerika adalah fakta yang hakiki.
Columbus hidup di zaman dimana orang-orang berasumsi bahwa
bumi ini datar. Padahal sejak lama
Aristoteles dan Pythagoras mengeluarkan sebuah teori bahwa bumi itu
berputar. Demikian juga di masa kejayaan
Islam (750-1100-an M) ilmuwan-ilmuwan Islam meyakini bumi itu bulat.
Teori Arab dan Muslim Spanyol
Seorang
sejarawan dan ahli geografi muslim, Abu Hasan al-Mas’udi pada tahun 956 menulis
perjalanan muslim Spanyol di tahun 889 M. Eskpedisi pelayaran muslim Spanyol di tahun
itu bertolak dari pelabuhan Delba (pelabuhan yang sama dengan start ekspedisi
Columbus), dan berlayar selama berbulan-bulan ke arah Barat. Lalu, mereka menemukan sebuah daratan yang
sangat luas dan mereka pun berniaga dengan penduduk asli di daerah tersebut,
setelah itu kembali lagi ke Eropa. Al-Mas’udi
menggambarkan tanah tersebut dalam petanya yang sangat fenomenal, ia menyebut
daratan tersebut dengan “Daratan yang Tidak Diketahui” atau daratan tanpa nama. Tercatat muslim Spanyol telah dua kali mengadakan
ekspedisi ke Amerika. Pertama, pada
tahun 999 M oleh Ibnu Farrukh dari Granada dan yang kedua oleh al-Idrisi pada
tahun 1100 M. Al-Idrisi mencatat sekelompok
kaum muslimin berlayar ke arah Barat dari Lisbon selama 31 hari dan berlabuh di
sebuah pulau di Karibia. Mereka ditawan
oleh penduduk asli Amerika di kepulauan tersebut selama beberapa hari. Setelah beberapa hari mereka pun dibebaskan
karena negosiasi dengan perantara salah seorang penduduk setempat yang memahami
bahasa Arab. Mereka pun kembali ke
al-Andalus kemudian menceritakan apa yang mereka alami. Poin menarik dari kejadian ini adalah adanya
penduduk setempat yang memahami bahasa Arab.
Tentu saja hal ini menunjukkan sering terjadi kontak antara penduduk
setempat (Amerika) dengan orang-orang Arab.
Ada
sebuah teori yang menyatakan bahwa kaum muslimin datang ke benua Amerika
menyebrangi kegelapan Samudera Atlantik 300 atau 400 tahun sebelum kedatangan
Columbus. Hal ini diindikasikan dengan kemampuan
pemetaan, citra geografis, dan astronomi yang mumpuni di kalangan kaum
muslimin. Umat Islam telah mengeluarkan
teori bumi itu berputar seperti bola sebagaimana Ibnu Khardzabah (242 H/885 H)
dan Ibnu Rustah (290 H/903 M), termasuk Khalifah Abbasiyah, al-Makmun.
Teori Afrika Barat
Ada bagian dunia Islam lainnya yang telah mengadakan kontak
dengan orang-orang di benua Amerika sebelum Columbus. Di Afrika Barat ada sebuah kerajaan yang
sangat kaya dan memiliki kekuatan besar yaitu kerjaan Mali dengan raja yang paling
terkenal Mansa (raja) Musa. Sebelum Raja
Musa, Mali dipimpin oleh saudaranya yang bernama Abu Bakar. Abu Bakar pernah mengirim 400 kapal
menjelajahi Samudera Atlantik, namun dari jumlah yang besar tersebut hanya satu
kapal saja yang berhasil kembali. Kapal
tersebut melaporkan bahwa di seberang lautan sana ada sebuah daratan yang luas. Mendengar kabar tersebut, Mansa Abu Bakar pun
melakukan ekspedisi dengan 2000 awak kapalnya menuju daerah tersebut namun
setelah itu kabar mereka tidak pernah terdengar lagi. Meskipun tidak ada catatan spesifik hasil dari pelayaran
tersebut, namun di Amerika ada bukti yang kuat mengenai kedatangan mereka. Ada situs arkeologi di daerah Amerika Utara
dan Amerika Selatan yang menunjukkan bahwa orang-orang Mali pernah datang ke
wilayah tersebut. Orang Spanyol saat
datang menjajah wilayah Amerika, mereka menemukan prasasti di wilayah Brasil
dengan bahasa Mandika (bahasa Mali). Lebih
dari itu, prasasti dalam bahasa Mandika juga ditemukan di wilayah Amerika Serikat,
di wilayah Misissipi dan Arizona. Di
Arizona prasasti tersebut mengabarkan tentang gajah-gajah sakit, padahal gajah
bukanlah hewan asli Amerika. Ini pun
menjadi indikasi kesuksesan perjalanan Mansa Abu Bakar menuju daratan Amerika.
Data-data
historis di atas adalah bukti shahih yang menunjukkan ekspedisi kaum muslimin
dilakukan sebelum keberhasilan Columbus menginjakkan kakinya ke benua Amerika
di tahun 1492, bahkan mungkin Columbus sendiri mengetahui bahwa dirinya
bukanlah orang yang pertama melakukan hal itu.
Columbus berlayar dari Spanyol di tahun yang sama dengan runtuhnya dinasti
Islam terakhir di tanah Iberia. Selain
itu banyak masyarakat Iberia yang beragama Islam dan sangat mengenal sejarah
masa keemasan Islam. Pelayaran Columbus
juga banyak diawaki oleh orang-orang Islam yang dipaksa memeluk Katolik atau
dibunuh, Columbus pun bisa dengan mudah mendengar kisah tentang dunia baru
tersebut lalu terinspirasi untuk menuju ke sana.
Setalah
Columbus tiba di Amerika, ia mencatat beberapa hal syi’ar-syi’ar Islam di
daerah tersebut. Ia berkomentar mengenai
emas yang dimiliki oleh penduduk asli, dibuat dengan paduan dan tata cara yang
sama dengan yang dibuat oleh kaum muslimin dari Afrika Barat. Columbus juga mencatatat bahwa kata asli
untuk emas di daerah tersebut disebut dengan ghunain, yang sangat mirip dengan
bahasa Mandika untuk menyebut kata emas, yaitu ghanin, sangat mirip sekali
dengan bahasa Arab ghina yang berarti kekayaan. Catatan Columbus juga mengisahkan adanya
sebuah kapal di tahun 1498 yang memuat banyak barang dagangan yang diawaki oleh
orang-orang Afrika yang menurut keterangan penduduk asli mereka adalah mitra
dagang penduduk lokal.
Dapat
saya simpulkan bahwa, dengan buku kita bisa mengetahui sejarah-sejarah yang
belum kita ketahui secara langsung, sejarah-sejarah yang belum kita dengar. Ada banyak cara untuk menyampaikan maksud
dari suatu ilmu pengetahuan, salah satunya adalah dengan cara menuliskannya
agar dapat dibaca dan dipelajari oleh orang lain yang membutuhkan wawasan dan
ilmu. Contohnya saja sejarah dari
Cristopher Columbus, mungkin dengan berkembangnya jaman ada banyak perspkeptif
yang memang belum benar pembuktiannya tantang sejarah Columbus. Dan Howard Zinn mungkin mengetahui jelas
tentang sejarah dari Cristopher Columbus, akan tetapi semuanya belum teruji dan
pasti. Jelas, teori yang menyatakan
bahawa Columbus adalah orang yang pertama menjelajahi Samudera Atlantik dan
menginjakkan kaki di benua Amerika adalah teori lama yang belum diuji. Tidak dipungkiri bahwa era Columbus adalah
waktu yang sangat penting dalam sejarah dunia yang mengubah cara hidup di benua
Amerika dan Eropa. Namun, untuk
dikatakan bahwa ia adalah orang yang pertama menginjakkan kaki di benua Amerika
adalah teori yang sangat lemah. Eksistensi orang-orang Arab, Afrika Barat, dan
Utsmani di daerah tersebut jauh sebelum kedatangan Columbus dan orang-orang
Kristen Eropa. Teori-teori yang
menyatakan bahwa Columbus adalah orang yang pertama datang ke tanah tersebut
bukanlah menjadi fakta final. Teori
tersebut masih sangat perlu diuji dan dibenturkan dengan teori Arab, Afrika
Barat, dan Utsmani.
References
Ludfi Antoni A.
2013. Be A Reader. PT. Gramedia
Pustaka Utama
Hart Michael H.
1978. Seratus Tokoh yang Pling
Berpengaruh dalam Sejarah. Jakarta Pusat. PT. Dunia Pustaka Jaya
http://lostislamichistory.com/columbus-was-not-the-first-to-cross-the-atlantic/
http://wordpress.com/7-indahnya-membaca/7-2-arti-penting-membaca/