3th Class Review
Literacy
Divelopment
(by:
Erni Nuro)
Bismillahirrohmannirrohim
saya awali class review yang ketiga ini dengan Asma Allah, semoga tetap diberi
kesemagatan dan kemudahan dalam mengerjakan tugas writing ini. Semoga selalu
diberikan kesuksesan dan kelancaran dalam mengerjakan tugas-tugas ini. Kata
demi kata ku goreskan diatas kertas suci
ini utuk meraih keberhasilan melangkah masa depan. Setiap huruf yang ku
goreskan, setiap kata yang ku goreskan pula diatas kitab ku ini tersimpan
harapan penuh makna, semoga saya mampu mengerjakan kewajiban-kewajibanku ini.
Berusaha
untuk menjadi budaya masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan . tak mau
aku dipermainkan oleh kebiasaan buruk ku. Menjadi anak bangsa yang berliterasi
tinggi harus mampu mengahadapi tantangan zaman yang semakin bermodernisasi ini
serta kemajuan tekhnologi yang semakin pesat.
Menjadi
manusia yang berliterasi tinggi bagi ku adalah manusia yang mampu merubah
dirinya menjadi lebih baik, mampu merubah kebiasaan buruknya menjadi kebiasaan
yang bermanfaat, mampu merubah kemalasannya menjadi sebuah hoby yang dicintainya.
Berbicara
mengenai literasi, kita mempelajari mengenai litercy enginering. Dimana
literacy ini dihasilkan oleh readingdan writing. Semakin banyak manusia yang
membaca maka akan semakin banyak pula hasil dari membaca tersebut, yaitu
penulis-penulis yang handal.
Discourse, Communities
and Cultures
Bahasa
Inggris dengan keperluan akademiknya menekankan pada kemahiran berbasis
disiplin. Mendorong kita untuk berfikir tentang wacana yang berbeda-beda serta
praktik-praktik nilai kedisiplinannya. Sedangkan konteks yang terdapat dalam
waca tersebut sering dibedakan dengan bidang study kursus mereka, seperti topik
yang beragam-ragam, metodeologi yang dan cara melihat dunia yang mencirikan
bahwa mereka mampu memilki wacana yang berbeda harapan serta argument yang
berbeda.
Dikatakan
study berharga itu ketika argument yang efektif yang kita kerjakan tergantung
pada kedisiplinannya. Siswa mampu dikatakan sebagai study berharga ketika
mereka mampu bertindak membingkai argument yang dihasilkan dari hasil baca dan
pendengar yang meyakinkan untuk mereka.
Pengetahuan
yang dihasilkan oleh akademi dihasilkan sebagian besar dalam bahasa tertulis, variasi genre lisan seperti
ceramah, seminar, diskusi dan presentasi (Hyland 2006) fokus pada penulisan
akademik, mencerminkan peran gatekeeping yang dimainkannya dalam pengaturan
akademik dan pentingnya memiliki dalam membekali pengetahuan akademik.
Bentuk
wacana banyak memilki berbagai model budaya (bordieu 1991) yang dijadikan
obejektivitas dan kebenaran. Salah satu cara untuk mewakili pengetahuan
berdasarkan pengamatan yaitu, bukti eksperimental atau logika sempurna, bebas
dari bias dan kepentingan bentuk lain dari wacana.
Pandangan
bahwa pengetahuan diciptakan melalui komunitas wacana sosial yang berakar teori
konstruktivisme sosial. Hal ini menunjukan bahwa cara kita memahami dunia,
yayng kita gunakan adalah konsep dan kategori dengan kebenaran yang terbukti
untuk budaya pada periode tertentu. Dengan kata lain, pengetahuan kita bukan
hasil dari deskripsi kita tentang dunia.
Discourse community
Penulis
akademik yang sukses mereka mampu menggunakan metode yang mereka gunakan, hasil
yang mereka lihat, serta cara menulis menunjukan bahwa menulis akademik itu
sukses. Orientasi berbasis masyarakat untuk menyadarkan pada fokusnya dan
pentingnya menulis dan berbicara. Konsep masyarakat untuk menarik perhatian
pada gagasan bahwa kita mengguanakan bahasa untuk berkomunikasi tidak hanya
dengan dunia umumnya, tetapi dengan anggota lain yaitu dari kelompok sosial
kita, dengan masing masing norma sendiri.
Komunitas
wacana adalah sekelompok orang yang memiliki teks dan praktis yang sama.
Komunitas wacana dapat merujuk kepada orang-orang teks yang ditujukannya, bisa
orang-orang yang membaca teks atau dapat merujuk kepada orang-orang yang
berpartisipasi dalam serangkaian penerapan wacana baik dengan membaca dan
menulis.
Kemudian
terdiri dari siapa sajakah orang-orang yang menjadi komunitas wacana itu?
Mereka orang-orang yang memiliki komitmen untuk tindakan tertentu discourses.
Ide masyarakat yang disiplin. Wacana memilki perhatian kelompok. Kelompok yang
secara teratur bekerjasama dan memiliki rasa peran kebersamaan mereka. Tujuan wacana
sejarah yang searah. Oleh karena itu masyarakat yang berwacana bergabung
membantu penulis, teks dan pembaca bersama-sama bagaimana kita dalam
mendefinisikan ide. Kunci dari konteks yang penting untuk wacana lisan dan
tulisan yang di produksi dan di pahami itu adalah:
1) Konteks
situasional, apa yang mereka ketahui, yang mereka lihat disekitar mereka.
2) Latar
belakang konteks pengetahuan, apa yang mereka tahu tentang dunia, apa yang
mereka tahu tentang aspek kehidupan dan apa yang mereka ketahui tentang perbedaan
serta persamaan satu sama lain.
3) Konteks
Co-tekstual, apa yang diketahui tentang apa yang mereka katakan.
Dengan demikian masyarakat menyediakan cara
berprinsip serta memahami bagaimana makna diproduksi dalam interaksi dan
berguna dalam mengidentifikasi bagaiman kita berkomunikasi dengan orang lain.
Masyarakat discourse tidak monolitik tetapi hybrid, sering dihuni oleh
nilai-nilai bervariasi dan wacana dan oleh individu dalam beragam pengalaman,
kepentingan serta pengaruhnya.