Ciritical Review 2: Muhasabah Antara Dunia dan Kertas



Muhasabah Antara Dunia dan Kertas
Author: Astri Rahayu

Kehidupan manusia diawali dengan di keluarkannya kertas akte kelahiran..
Kertas tanda imunisasi..
Kertas ijazah kelulusan..
Kertas alumni dan bermacam-macam kertas..
Kertas surat nikah..
Kertas paspor..
Kertas sertifikat rumah..
Kertas surat kelakuan baik..
Kertas surat berobat..
Kertas undangan berbagai macam acara…

Kita harus berfikir mungkin kertas surat kematian adalah kertas terakhir yang kita tulis di dunia ini, namun apakah pernah di dalam benak kita terfikirkan, “bagaimana orang-orang akan mengenang kita saat di dunia?  Mengenang sosok diri kita, mengenang apa yang pernah kita lakukan untuk kemaslahatan umat manusia. Mungkin juga mengenang semua hal-hal yang baik yang pernah kita perbuat, seperti menemukan ilmu pengetahuan yang belum pernah ada, fakta yang baru tentang suatu hal bahkan pemikiran-pemikiran yang brilian. Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah mengukir sejarah yang akan di kenang oleh orang lain, ketika kita suatu saat nanti sudah ada di alam baka. Melalui coretan-coretan tinta itulah kita bisa memusabahkan dunia dengan kertas yang bisa menjadikan itu artefak sejarah kita.


BUKU = SEJARAH?  Memang benar buku adalah artefak sejarah bagi penulis. Ketika seorang reader masih membaca satu buku, maka buku itu ukan hanya kuburan bagi penulis tetapi sejarah yang penuls tuang dalam bentukan coretan tinta di kertas. Mengapa kita harus seleksi membaca sebuah buku?  Karena sejarah yang diukir oleh sang penulis tidak semua terdapat kebenaran tetapi kebohongan dan doktrin juga kadang bermunculan yang pastinya berpengaruh untuk para pembaca.
Bukan hanya mendoktrin dan mempengaruhi tetapi juga memberikan suatu paradigma baru  yang salah dan akan menyebabkan sejarah yang akan datang akan selalu dipenuhi kebohongan-kebohongan public. Oleh karena itu kewaspadaan dalam membaca harus juga diselaraskan dengan kewaspadaan ketika kita mulai menulis juga. Apakah data yang akan kita tuangkan sesuai dengan fakta atau tidak?  Jangan sampai semuanya menjadi kebohongan.
Pertimbangkan apakah buku itu bermanfaat atau tidak bagi Anda. Cermatilah apakah makna buku tersebut bagi Anda. Lakukan hal yang sama pula saat Anda akan membaca koran atau majalah. Ketiga, jika Anda membaca buku ilmiah, Anda harus membacanya dengan pikiran yang objektif. Akan tetapi, jika Anda membaca buku yang mengemukakan suatu pendapat atau propaganda, Anda harus membaca buku itu dengan kritis.
Dalam konteks ini, Anda harus menempatkan diri Anda laksana seorang hakim. Dengan demikian, Anda harus menjadi orang yang tidak gampang percaya begitu saja. Keempat, buatlah tanda-tanda khusus pada bagian-bagian penting dalam setiap bahan bacaan yang Anda baca. Tanda-tanda khusus itu bisa berupa tanda silang yang mencolok pada tepi kiri bagian yang Anda baca, bisa juga berupa garis bawah pada bagian-bagian penting bahan yang Anda baca.
  
History isn't what happened, but a story of what happened. And there are always different versions, different stories, about the same events. One version might revolve mainly around a specific set of facts while another version might them or not include them at all” (Howard Zhin: 1980).
Menurut saya ungkapan itu yang sebagian menyatakan “sejarah bukanlah apa yang terjadi, tapi cerita tentang apa yang terjadi”, namun saya kurang setuju dengan pernyataan Howard “there are always different versions, different stories, about the same events”, bahwa tidak semua sejarah yang dibuat selalu ada versi yang berbeda. Ketika cerita tentang sosok nabi Muhammad SAW dengan para sahabat pada jaman itu, benar adanya sesuai dengan isi dalam kandungan Al-quran.
Contoh yang lainnya yaitu tentang Haman dan Bangunan Mesir Kuno. Batu Rosetta merupakan penemuan arkeolog yang secara tidak terduga muncul begitu saja. Pada pertengahan Juli 1799, ada sebuah laporan yang menyatakan bahwa batu itu tergeletak saja ditanah, ada pula laporan yang menyatakan bahwa batu tersebut ada di dalam dinding yang sangat tua yang diperintahkan oleh kompi pasukan Perancis untuk membersihkan jalan yang akan dipakai untuk memperlebar benteng pertahanan yang pada saat itu dikenal sebagai Benteng St. Julien. Batu ini ditemukan pada 15 Juli 1799 di sebuah kota bernama Rashid (Rosetta) di Mesir oleh Pierre Bouchard dan telah disimpan di Museum Britania(British Museum) sejak tahun 1802.
Ini berkaitan dengan Al Qur’an yang mengisahkan kehidupan Nabi Musa AS dengan sangat jelas. Tatkala memaparkan perselisihan dengan Fir’aun dan urusannya dengan Bani Israil, Al Qur’an menyingkap beberapa keterangan tentang Mesir kuno. Satu contoh pengetahuan ini dapat ditemukan dalam paparan Al Qur’an tentang Haman: seorang pelaku yang namanya disebut di dalam Al Qur’an bersama dengan Fir’aun. Ia disebut di enam tempat (ayat) berbeda dalam Al Qur’an, di mana Al Qur’an memberitahu kita bahwa ia adalah salah satu dari sekutu terdekat Fir’aun.
 Sejarah merupakan salah satu alat untuk membentuk kita memahami pemahaman dunia kita sendiri, dan setiap alat itu akan menjadi senjata jika kita memegangnya dengan benar. Jika kita memegang itu dengan cara yang salah maka akan menjadi boomerang kesalahpahaman akan sejarah. Sejarah bahkan bisa merubah pola pikir kita akan seseorang yang sebenarnya dia melakukan manipulasi sejarah seperti sejarah Christopher Columbus (penemu benua Amerika).
Sebelum kita mengungkap kebenaran dari penemu benua Amerika. Apakah anda mengetahui dengan jelas sosok Howard zinn?  Sejarawan universitas boston dan aktivis politik yang sejak awal telah menjadi oposisi terhadap keterlibatan Amerika di Vietnam dan kritikus terkemuka terhadap Rektor universitas boston, John Silber, meninggal karena serangan jantung di Santa Monica, California, saat sedang dalam perjalanan, demikian keterangan keluarganya. Ia meninggal pada usia 87 tahun. Dr. Zinn lahir di kota New York, 24 Agustus, 1922, anak dari keluarga imigran Yahudi, edward Zinn, seorang pelayan, dan Jennie (Rabinowitz) Zinn, ibu rumah tangga. Ia murid sekolah negeri New York dan bekerja di Brooklyn Navy Yard, sebelum bergabung di Angkatan Udara selama perang Dunia II. Ia bekerja sebagai pembom di Angkatan Udara Divisi ke-18, dan dia "dianugerahi" tanda jasa dan pangkatnya naik menjadi letnan dua.
Setelah perang, Dr. Zinn bekerja serabutan hingga akhirnya mendaftarkan diri ke Universitas New York dalam usia 27 tahun. Ia, yang menikahi Roslyn Shechter pada tahu 1944, bekerja sebagai supir truk angkutan gudang untuk membiayai kuliahnya. Ia menerima gelar sarjana mudanya dari uiversitas New York, kemudian mendaftarkan diri pada program S1 dan doktoral bidang sejarah di Universitas Colombia.
"Tulisan-tulisannya telah merubah kesadaran satu generasi, dan membantu membuka jalan baru dalam memahami serta memberikan makna yang penting bagi hidup kita," demikian menurut Noam Chomsky (Avram Noam Chomsky lahir di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 7 Desember 1928; umur 85 tahun) adalah seorang profesor linguistik dari Institut Teknologi Massachusetts. Salah satu reputasi Chomsky di bidang linguistik terpahat lewat teorinya tentang tata bahasa gen. aktivis sayap-kiri dan dosen di MIT.
Sedangkan menurut saya, Dr.Zhin sangat blak-blakan dalam menulis buku yang berjudul A People’s of the United States. Banyak pemikiran-pemikirannya dipengaruhi oleh aliran komunis. Mengapa saya beranggapan seperti itu karena Zinn menjadi sangat aktif dalam politik sayap kiri dan pada tahun 1939 dia menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Partai Komunis Amerika.
Dr Zinn adalah instruktur di Upsala College dan dosen di Brooklyn College sebelum bergabung di fakultas Spelman College di Atlanta, pada tahun1956. Dia juga bekerja untuk lembaga penelitian sejarah perempuan kulit hitam sebagai ketua departemen sejarah. Di antara muridnya adalah novelis Alice Walker, yang menyebutnya sebagai "guru terbaik yang pernah ia miliki," dan juga Marian Wright Edelman, yang kemudian menjadi ketua lembaga bantuan pendanaan untuk anak-anak.
Bagi Dr. Zinn, aktivisme merupakan pembongkaran alamiah saja bagi pembaruan sejarah yang dia ajarkan. Ia menulis buku yang sangat terkenal, "Sejarah Rakyat Amerika" (1980), yang mengunggulkan rakyat sebagai pahlawan ketimbang bapak-bapak pendiri bangsa yang sebagian besar adalah para pemilik budak, yang sangat terikat erat pada kemapanan, sebagaimana sering dengan segera dikatakan oleh Dr.Zinn atau pahlawannya adalah kaum tani yang melakukan Pemberontakan Shay dan para aktivis serikat buruh pada tahun 1930-an.
Sebagaimna ia menuliskannya dalam oto-baografinya, "You Can't Be Neutral on a Moving Train" (Kau Tak Bisa Netral terhadap Kereta yang Bergerak) (1994), "Sejak awal, apa yang aku ajarkan dimaknai juga oleh sejarah hidupku. Aku harus mencoba selalu jujur terhadap pandangan-pandangan yang berbeda, tapi aku ingin lebih dari sekadar mengajarkan “obyektivitas”, aku ingin mahasiswa-mahasiswaku meninggalkan kelas bukan saja sekadar mendapatkan informasi yang lebih baik, tapi lebih siap menghancurkan kebisuan, lebih siap untuk berbicara, lebih siap bertindak melawan ketidakadilan di mana pun mereka temukan itu. Hal tersebut, tentunya, merupakan resep untuk mengatasi berbagai masalah." 
Saya kurang setuju dengan apa yang Howard Zhin karena mahasiswa kadang hanya mempunyai perasaan emosional saja yang cenderung menonjol. Memang kita harus mengajarkan kejujuran terhadap pandangan-pandangan yang yang beebeda tetapi kita juga harus saling menghargai semua pandangan dan kita tidak boleh asal men-judge seseorang itu salah jika di amempunyai pandangan yang berbeda dengan kita. Adanya perbedaan itu bertujuan agr kita bisa belajar saling melengkapi.
Aktivisme yang paling menjadi fokusnya Dr.Zhin adalah menentang perang Vietnam. Dr. Zinn, tak terhitung bayaknya, berbicara pada berbagai aktivitas protes, dan mendapatkan perhatian nasional ketika dia, dengan beberapa aktivis anti-perang terkemuka, seperti pendeta Daniel Berrigan, pergi ke Hanoi pada tahun 1968 untuk menerima pengembalian tentara-tentara amerika yang ditahan Vietnam Utara.
Keterlibatan Dr.Zinn dalam gerakan anti-perang mendorong ia menerbitkan dua bukunya: "Vietnam: The Logic of Withdrawal" (Vietnam, Logika Menghentikan Perang) (1967) dan "Disobedience and Democracy" (Ketidakpatuhan dan demokrasi) (1968). Sebelumnya, ia juga menerbitkan "LaGuardia in Congress" (LaGuardia dalam Kongres) (1959), yang mendapatkan penghargaan American Historical Association's Albert J. Beveridge Prize; "SNCC: The New Abolitionists" (SNCC: Gerakan penghapusan perbudakan Baru) (1964); "The Southern Mystique" (Mistik Selatan) (1964); dan "New Deal Thought" (Pemikiran Gagasan Baru) (1966). dr. Zinn juga penulis "The Politics of History" (Politik sejarah) (1970); "Postwar America" (Amerika Pasca-perang) (1973); "Justice in Everyday Life" (Keadilan dalam kehidupan sehari-hari) (1974); dan "Declarations of Independence" (Deklarasi Kemerdekaan) (1990).
Tingkah dari Howard Zhin pada hari terakhirnya di Univesitas Boston, ia berhenti mengajar 30 menit sebelum waktunya, dan bergegas bergabung dengan pemogokan dan menyerukan apada 500 mahasiwa untuk menghadiri diskusi yang diselenggarakan dalam pemogokan tersebut. 100 orang mahasiswa menghadirinya.  (Boston Globe, 27 Januari, 2010). Itu merupakan menurut saya aksi nekat yang termasuk tindakan yang kurang baik, bagaimana dia menyadarkan seseorang atau mahasiswa dengan cara memprovokasi seperti itu.
Sejarah harus sesuai dengan kebenaran yang ada! Sepertinya itu tidak berlaku dengan cerita Christopher Columbus sebagai penemu pertama benua Amerika. Ada sejumlah literatur yang berangkat dari fakta-fakta empirik bahwa umat Islam sudah hidup di Amerika beberapa abad sebelum Colombus datang. Salah satunya yang paling popular adalah essay Dr. Youssef Mroueh, dari Preparatory Commitee for International Festivals to celebrate the millennium of the Muslims arrival to the Americas, tahun 1996, yang berjudul “Precolumbian Muslims in America”. Dalam essaynya, Doktor Mroueh menulis, “Sejumlah fakta menunjukkan bahwa Muslimin dari Spanyol dan Afrika Barat tiba di Amerika sekurang-kurangnya lima abad sebelum Columbus. Pada pertengahan abad ke-10, pada waktu pemerintahan Khalifah Umayyah, yaitu Abdurrahman III (929 – 961M), kaum Muslimin yang berasal dari Afrika berlayar ke Barat dari pelabuhan Delbra (Palos) di Spanyol, menembus “samudra yang gelap dan berkabut”.
Setelah menghilang beberapa lama, mereka kembali dengan sejumlah harta dari negeri yang “tak dikenal dan aneh”. Ada kaum Muslimin yang tinggal bermukim di negeri baru itu, dan mereka inilah kaum imigram Muslimin gelombang pertama di Amerika.” Granada, benteng pertahanan terakhir ummat Islam di Eropa jatuh pada tahun 1492. Pada pertengahan abad ke-16 terjadilah pemaksaan besar-besaran secara kejam terhadap orang-orang Yahudi dan Muslimin untuk menganut agama Katholik, yang terkenal dalam sejarah sebagai Spanish Inquisition.
Tidak kita sangkal lagi bahwa penulis sejarah adalah kelompok pemenang. Sejarah-sejarah peradaban Islam banyak ditulis di masa Dinasti Abbasiyah sebagai pemenang di periode pertengahan sejarah peradaban Islam. Dan di era modern ini sejarah ditulis oleh Barat sebagai pihak pemenang dan menguasai berbagai media informasi. Namun sejarawan di masa Abbasiyah sangat jauh berbeda dengan sejarawan Barat di era modern ini. Di masa Abbasiyah sisi objektivitas dan keotentikan sejarah lebih dikedepankan daripada sejarawan Barat. Barat yang menguasai hegemoni abad modern nyaris menutupi kelemahan mereka di abad pertengahan dan tingginya peradaban Islam di masa tersebut.
Menelusuri the real history yaitu penjelajah muslim lebih dulu injak Amerika daripada Colombus. Terdapat fakta yang mengejutkan bahwa Columbus terkejut menemukan masjid di benua Amerika. Menurut catatan Wikipedia, Colombus mengira pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorintasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. 
Bangunan megah itu adalah Masjid yang dipakai oleh orang-orang Islam untuk beribadah. Semula Columbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Colombus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Colombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Colombus.
Christopher Columbus menyebut Amerika sebagai ‘The New World’ ketika pertama kali menginjakkan kakinya di benua itu pada 21 Oktober 1492. Namun, bagi umat Islam di era keemasan, Amerika bukanlah sebuah ‘Dunia Baru’. Sebab, 603 tahun sebelum penjelajah Spanyol itu menemukan benua itu, para penjelajah Muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di Amerika. Klaim sejarah Barat yang menyatakan Columbus sebagai penemu benua Amerika akhirnya terpatahkan. Sederet sejarawan menemukan fakta bahwa para penjelajah Muslim telah menginjakkan kaki dan menyebarkan Islam di benua itu lebih dari setengah milenium sebelum Columbus. Secara historis umat Islam telah memberi kontribusi dalam ilmu pengetahuan, seni, serta kemanusiaan di benua Amerika.
Mengapa banyak sekali orang-orang yang sangat geram ketika Dr.Zhin menulis buku tersebut?  Itu dikarenakan sosok Dr.Zhin yang dianggap sebagai sosok komunis yang mempengaruhi pembaca agar tidak percaya dengan cerita Cristopher Colombus, dan mengajak pembaca untuk kritis dalam mengungkap tabir kebohongan Cristopher Columbus yang asli orang Amerika, sedangkan Dr.Zhin bukan asli orang Amerika berani-beraninya mengungkap tabir kebohongan itu.
Dr.Zhin dalam artikel juga menjelaskan bahwa sosok Columbus sebagai pembunuh, penyiksa, penculik, seorang pemutilasi orang pribumi, mnafik, orang yang tamak-mencari emas, bersedia untuk membunuh orang dan mencincang orang itu telah mengejutkan. Seperti diutarakan Helen Ellerbe, dalam “The Dark Side of Christian History” (hal. 86-88), menggambarkan keberingasan Columbus. Selain menyiksa, ia juga sering memperkosa perempuan-perempuan pribumi, lalu mencambuk mereka demi kesenangan belaka.
Indian dan Umat Islam. Beberapa nama-nama suku Indian dan kepala sukunya juga berasal dari akar kata bahasa Arab, seperti: Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee (Shar-kee), Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya, merupakan ketua suku yang sangat terkenal karena beliau menciptakan sillabel huruf-huruf (Cherokee Syllabary) bagi orang Indian pada tahun 1821. Namanya diabadikan sebagai nama pohon Redwood yang tertinggi di California, sekarang dapat disaksikan di taman hutan lindung di utara San Francisco.
Nah, kini apakah masih pantas jika si Columbus ini disebut-sebut sebagai tokoh besar penemu Amerika? Dan diperingati pula seluas dunia dengan “Columbus Day”? Setelah mengetahui fakta kebohongan yang sangat mencengangkan atas kekejaman luar biasa yang telah dirinya lakukan. Dia adalah seorang pembunuh , pemerkosa , dan seseorang yang secara aktif berpartisipasi dalam genosida yang akhirnya menyebabkan kematian dari 20 juta masyarakat adat di Indian di Haiti.
Jelas, teori yang menyatakan bahwa Columbus adalah orang yang pertama menjelajahi Samudera Atlantik dan menginjakkan kaki di benua Amerika adalah teori lama yang belum diuji. Tidak dipungkiri bahwa era Columbus adalah waktu yang sangat penting dalam sejarah dunia yang mengubah cara hidup di benua Amerika dan Eropa. Namun untuk dikatakan bahwa ia adalah orang yang pertama menginjakkan kaki di benua Amerika adalah teori yang sangat lemah. Eksistensi orang-orang Arab, Afrika Barat, dan Utsmani di daerah tersebut jauh sebelum kedatangan Columbus dan orang-orang Kristen Eropa. Teori-teori yang menyatakan bahwa Columbus adalah orang yang pertama datang ke tanah tersebut bukanlah menjadi fakta final. Teori tersebut masih sangat perlu diuji dan dibenturkan dengan teori Arab, Afrika Barat, dan Utsmani. Jadi, sebaiknya kita harus berhati-hati dalam membuat sejarah dalam bentuk artefak dalam buku karena satu buku bisa mempengaruhi paradigma orang seluruh dunia.

Referensi
Howard, Zinn. (1980). A People’s History of The United States. United States: Harper & Row;
Waterston, Alisse and Maria D. Vesper, 2009, Anthropology off the Shelf: Anthropologists on Writing, Chichester: Blackwell.
www.amazon.com
http://www.howardzinn.org/zinn/bio
http://www.nytimes.com/2010/01/28/us/28zinn.html?_r=0
http://www.spartacus.schoolnet.co.uk/USAzinn.htm
http://www.muslim-menjawab.com/2012/06/bukti-kebenaran-al-quran-3.html
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment