Kekuatan Dari Sebuah Sejarah (Papua)
(by Desi Diana)
Sesungguhnya
manusia tidak sama sekali bersalah, karena ia tak memulai sejarah. Tapi juga tidak sama sekali tanpa salah,
karena ia meneruskan sejarah. Sejarah
adalah sesuatu sangat penting khususnya bagi suatu negara-negara yang ada di
dunia. Pasti mereka satu sama lain mempunyai
suatu pristiwa sejarah yang berbeda-beda.
Sama halnya dengan sejarah dari bangsa Indonesia dan Papua pasti
berbeda.
Sebelum saya
membahas lebih dalam lagi mengenai sejarah.
Saya akan menulis pertemuan dihari senin tanggal 12 Mei 2014 bersama
Mr.Lala. seperti biasa Mr.Lala memasuki
kelas kami PBI-A dengan peralatan tempurnya.
Hari ini kita konsultasi kembali mengenai tugas argumentatif esai yang
sudah kami kerjakan. Tetapi sebelum berkonsultasi
Mr.Lala menjelaskan tentang suatu proses dari menulis. Bahwa writing itu sebagai apa dan
bagaimana. Bahwa writing atau kelas
writing ini sangat complicated. Untuk
itu Mr.Lala mengatakan kepada kami, bahwa kami harus tetap survive.
A Process View of Writing
1.
Problem solving
(Pemecahan masalah)
Dalam menulis kita
harus bisa menyampaikan ide tau pendapat melalui tulisan. Ada 2 cara, invention strategies dan
extensive planning.
2.
Generative, syaratnya yaitu,
discovery dan explore.
3.
Recersive
4.
Collaborative
5.
Developmental
Seperti tugas yang
kami kerjakan mengenai argumentatif esai Papua.
Bahwa proses pandangan dari menulis tersebut sebagai bekal kita untuk
tetap semangat dalam menulis esai argument Papua. Sejarah sebagai suatu asset, begitupula
dengan sejarah dari Papua. Mari kita
meninjau sejarah Papua.
Papua adalah salah satu wilayah
Dekolonisasi yang telah dipersiapkan Belanda untuk merdeka dikemudian hari
seperti beberapa di daerah Pasifik seperti Australia, Papua New Guinea, Fiji,
Vanuatu dan lainnya. Factor inilah yang
menyebabkan Belanda harus kembali ke West Papua dan Inggris kembali ke Papua
New Guinea setelah mengalahkan Jepang melalui perang dunia ke II dikawasan
pasifik dibawah pimpinan Jendral Mc.Arthur.
Mengapa Belanda Ingin Kembali ke Indonesia? Disebabkan karena Inggris juga telah kembali
kedaerah jajahannya. Belanda tak dapat
masuk pada waktu itu karena ada penjajah Jepang. Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, lalu
Belanda berusaha mencoba kembali melalui Agresi Militer Belanda II tetapi
gagal. Karena Indonesia telah
dimerdekakan oleh Jepang dan didaftarkan menjadi anggota PBB yang ke-60.
Setelah Indonesia merdeka, lalu
Soekarno melihat bahwa pulau emas yang dikatakan oleh pelaut Spanyol harus kita
rebut dari Belandadan sekalian kita jadikan sebagai pertahanan NKRI dari arah
timur. Akhirnya Soekarno melobi ke
perwakilan PBB tahun 1946 tetapi tidak mendapat dumungan karena wilayah Papua
sedang dipersiapkan Belanda dan Inggris untuk merdeka sendiri. Tetapi Soekarno tetap berjuang terus dalam
perjanjian linggar jati (1946) dan juga KMB (1949) di Denhaag Belanda. Lalu Soekarno tetap berjuang melalui
forum-fprum international seperti Konfrensi Asia Afrika (1950) di Bandung forum
PBB.
Pada tanggal 1 Desember 1961,
perwakilan rakyat Papua Barat yang duduk dalam Niuew Guinea Road (seperti MPR
Indonesia) memproklamasikan kemerdekaan Papua secara Defacto dan Dejure (Hukum)
pada tahun (1970). Tetapi hal ini tidak
diterima baik oleh Indonesia. Oleh
karena itu Soekarno didesak untuk mengumandangkan TRIKORA (Tri Komando Rakyat) 18
hari kemudian setelah proklamasi Negara Papua Barat. Pada tanggal (19 Desember 1961). Kemudian dibentuk Komando Mandala yang
dipimpin oleh Soeharto, untuk melakukan operasi penyusupan dan Operasi Mandala
ke Papua Barat. TRIKORA telah di umumkan
tetapi senjata tak ada karena, Australia, Amerika, Inggris, Perancis (seluruh
sekutu Belanda) tak mau memberikan senjata kepada Indonesia. Soekarno ke Rusia untuk membeli senjata. Tetap saja gagal. Akhirnya Soekarno mencari jalan lain untuk
melumpuhkan Belanda di tanah Papua, yaitu melalui pembentukan Partai Komunis
Indonesia (PKI). Akhirnya Belanda
terpaksa harus segera meninggalkan Papua karena mendapat tekanan dari sekutunya
yaitu Amerika melalui presiden John.F Kennedy (lihat surat Presiden Amerika
John.F Kennedy di http://www.freewestpapua.org/docs/kennedyletter) Kennedy pun diberi jaminan oleh Indonesia
untuk menanam saham di Papua bila daerah tersebut dikuasai oleh Indonesia. Oleh sebab itu, diutuslah mantan DUBES AS di
india sebagai penengah antara Indonesia dan Belanda yaitu Mr.Elsworth Bunker. Akhirnya melahirkan perjanjian New York yang
ditandatangani di markas besar PBB pada tanggal 14 Agustus 1962 dan perjanjian
Rome 30 september 1962. Perjanjian New
York mengurus tentang proses peralihan Administrasi Negara Papua dari Belanda
ke UNTEA tahun (1962) kemudian diberikan lagi kepada Indonesia pada 1 Mei 1963.
Belanda terpaksa meninggalkan Papua
pada oktober 1961 dan diganti oleh pasukan UNTEA. Selama keberadaan UNTEA, Papua pun tetap
diserang oleh rakyat Papua. Contohnya
penyerangan markas UNTEA di Manokwari pada bulan februari 1963 di pimpin oleh
Sergean PVK (Papoea Vrijwillwgar Korps) Permenas Ferry Awom dan aPapuan police
yang dipimpin oleh Yohanes. Ketika
dikumandangkannya TRIKORA banyak menyebabkan korban rakyat Papua pribumi yang
dibunuh oleh Militer Indonesia. Setelah
masuknya Indonesia tanggal 1 Mei 1963, Papua langsung diberi otonomi khusus
oleh Soekarno tetapi dicabut lagi oleh Soeharto tahun 1966 melalui ketetapan
MPRS no.21 tahun 1966 pasal 6. Apalagi
menjelang tahun 1965 setelah terjadi penyerang markas Arfai yang hingga
menyebar ke seluruh daerah kepala burung (Vogel Kop) yaitu Manokwari, Sorong,
Ayamaru, Sausapor, Kebar, Merdey dan lain-lain.
Kemudian lebih parah lagi menjelang diadakannya PEPERA tahun
1969-1984. Akibatnya banyak rakyar Papua
yang memilih untuk melarikan diri ke luar negri. Apalagi ditambah dengan adanya penyebaran
virus HIV di Papua. Itu semakin
merupakan salah satu bukti terjadinya Genocide di Papua. Maka kontrak kerja PT.Freeport pun
ditandatangani pada tahun 1967 (sebelum referendum tahun 1969) inilah sejarah bangsa Indonesia dalam
mempertahankan Papua. Banyak sekali
terjadi konflik dan caruk maruk yang terjadi.
Semoga Indonesia bisa tetap menjaga Papua dan mempertahankan Papua. Karena Papua adalah bagian dari NKRI.