Enlightenment: Meaning Behind All The Signs (Class Review-6)



Enlightenment: Meaning Behind All The Signs
Inilah kali ke-enam pertemuan kita di kelas writing. Bukan tanpa kesengajaan kita masih diberi kesempatan untuk mengikuti alur perjalanan kita di semester ini. Senin, 10 Maret 2014 telah tercantum di sekenarion Tuhan tentang agend kita hingga mencapai pertemuan ke-enam ini. Sudah cukup banyak saya membaca tentang Howard Zinn dan Columbus, berbagai teks sudah say abaca dari mulai yang berbahasa Indonesia sampai yang berbahasa Inggris. Merasa tercerahkan kah? “Of course” serempak otak saya dan kerabat-kerabatnya teriak demikian. Tak hanya itu, otak saya pun terasa lebih berisi dari sebelumnya, karenanya saya mengetahui hal-hal yang jarang dibicarakan oleh khalayak dari jenis umuran kita. Dan inilah yang perlu di-highlight, bahwa obrolan sehari-hari sesame teman pun terasa lebih berbau akademik. Obrolan-obrolan ghibah sedikit demi sedikit terkikis oleh hikmah dari akademik writing ini.

Selain itu, enlightenment yang saya dapatkan adalah tentang sejarah dan embel-embelnya. Saya akhirnya paham bahwa selama ini sejarah selalu ditutup-tutupi oleh mereka yang berada di pihak yang menang. Orang-orang yang bernasib kalah kala itu, haram hukumnya untuk mengabadikan sejarah lewat tulisan. Padhal dunia ini butuh mereka para penulis yang menjunjung tinggi kebenaran, agar kelak tidak bercecer kesalahpahaman memaknai sejarah, seperti sejarah Columbus yang akan kita preteli berikut.
Coba kita ketik nama Columbus di Google, akan banyak sekali hasil penelusuran yang muncul. Rumor yang beredar tentang tokoh yang satu ini ditulis dalam berbagai versi memang benar adanyua. Ada yang mengatakan bahwa Columbus adalah sang Hero namun ada juga yang mengatakan bahwa Columbus adalah pembunuh yang kejam.  Tujuan ataupun alasan Columbus ke India juga bermacam-macam.  Master saya (baca : Mr. Lala) menyatakan bahwa tujuan utama Columbus ke India adalah karena teknologi.  Terbukti dengan terciptanya senjata canggih laksana bom atom yang diberi nama kala itu “Veilixi”.
Menurut Ekkal Kuehshama penulis “The Ultimate Frontier” dalam satu artikel yang ditulisnya pada 1966 menyatakan bahwa “veilixili yang paling awal dibuat di Atlantis yaitu kira-kira 20.000 tahun lampau dalam bentuk yang biasa adalah bentuk piring dengan tiga ruang mesin dibawahnya.” Atau disebut juga Vimana.
Dalam teks Mahabrata, salah satu sumber yang menerangkan tentang viman, ada yang menjelaskan tentang kemusnahan yang hebat pada saat peperangan:
“senjata itu merupakan satu alat yang mengandung semua energy yang ada di dunia ini.  Satu kepulan asap yang besar dan cahaya yang terang benderang bagaikan sinaran dari beribu-ribu matahari telah dihasilkan.”
“satu pancaran kilat, satu pembawa maut yang dahsyat yang menyebabkan kemusnahan seluruh keturunan Virshi dan Andhaka.”
“Myat-mayat mereka terbakar hangus sehingga tidak dapat dikenali pasti.”
“Rambut dan kuku-kuku mereka terlepas: pecah tanpa sebab dan burung-burung bertukar menjadi putih.”
“selepas beberapa jam semua bahan makan turut tercemar.”
Dari tulisan Mahabrata diatas memang seolah-olah ada benda dahsyat yang menghancurkan suatu wilayah.  Mahabrata seakan menggambarkan satu keadaan peperangan menggunakan bum atom atau nuklir.  Ketika kota besar Rishvi di Mohenjodaro (Pakistan) ditemukan oleh para archeology pada abad yang lalu.  Mereka melihat kerangka-kerangka yang bergelimpangan di jalanan, ada yang berpegangan tangan seolah-olah mereka telah dilanda oleh satu mala petaka yang amat besar secara tiba-tiba.  Pada kerangka-kerangka tersebut terdapat sisa radioaktif yang tinggi sama dengan yang dijumpai di Hiroshima dan Nagashaki.  Saya rasa ini alasan kenapa Mr. Lala mengatakan bahwa Columbus dating ke India karena teknologi.
Namun setelah saya mencari-cari di internet dari berbagai situs media online, tidak ada satupun yang menyatakan behwa teknologilah yang membuat Columbus ke India.  Dari berbagai situs online yang saya baca awalnya Columbus diperintahkan sang ratu eropa Issabella untuk mencari benua baru dan jika Columbus berhasil menemukan benua tersebut maka  Columbus akan dijadikan gubernur di benua tersebut.  Padahal niat sang ratu adalah mengusir secara halus Columbus dari Eropa.
Setelah sampai di benua Amerika, Columbus masih mengira bahwa inilah India.  Dalam jurnalnya Columbus mengakui bahwa saat ia tiba di Hindia (ia saat itu masih percaya bahwa ia menemukan India bukan Amerika) ia menyiksa penduduk pribumi, menggantung, mencambuknya hanya demi satu informasi: di manakah EMAS?  Di sini meyakinkan bahwa yang dicari Columbus itu bukan teknologi tapi emas.  Ada juga yang menyatakan bahwa yang dicari Columbus adalah rempah-rempah.  Ada dari salah satu situs media online juga menyatakan bahwa tujuan utama Columbus berlayar ke timur untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat.
Selanjutnya saya akan memaparkantentang apa saja aktifitas yang kami (saya, kawan-kawan, dan Mr. Lala) lakukan di dalam kelas pada pertemuan ke – 6 ini.  seperti biasa Mr. Lala mengcek kehadiran kita terlebih dahulu.  Setelah itu Mr. Lala menampiilkan dan menjelaskan slide-slidenya.  Quote of the day adalah tentang begitu besarnya tugas seorang yang berliterasi.
Kemudian Mr. Lala menjelaskan apa itu thesis statement yang merupakan menu utama kali ini.  berikut penjelasannya mengenai thesis statement :
The  thesis  of an essay is its main idea.  The  thesis statement  of an essay is the one- or two-sentence statement that expresses this main idea.   The thesis statement identifies the writer’s topic  and the opinion the writer has about that topic.
The thesis statement performs two functions:
  1. the  writer creates a thesis to focus the essay’s  subject.
  2. the presence of a good thesis statement aids reader  understanding.
  
Ada juga penjelasan lain tentang thesis statement seperti berikut ini.
  1. tells the reader how you will interpret the significance of the subject matter under discussion.
  2. is a road map for the paper; in other words, it tells the reader what to expect from the rest of the paper.
  3. directly answers the question asked of you. A thesis is an interpretation of a question or subject, not the subject itself. The subject, or topic, of an essay might be World War II or Moby Dick; a thesis must then offer a way to understand the war or the novel.
  4. makes a claim that others might dispute.
  5. is usually a single sentence somewhere in your first paragraph that presents your argument to the reader. The rest of the paper, the body of the essay, gathers and organizes evidence that will persuade the reader of the logic of your interpretation.
Jadi thesis statement adalah hasil dari proses berfikir panjan. Sebelum kita mengembangkannya argument tentang sebuah topik, kita terlebih dahulu harus mengumpulkan bukti-bukti dan mencari kemungkinan hubungan antara fakta dan berfikir tentang pentingnya hubungan ini. Satu hal yang sering kita lupakan saat menulis adalah thesis statement ini. Padahal, yang satu ini adalah yang mensponsori sebuah tulisan kita, pasalnya dengan thesis statement tulisan kita tidak akan membuat lelah para pembaca yang akan menikmati tulisan yang kita suguhkan.
Sejauh ini, banyak hikmah yang bisa dipetik dari perjalanan menggila ini. Ritual-ritual yang kerap kali mewarnai keseharian kita sudah tekontaminasi oleh kegiatan para literate. Selain itu, wajah-wajah ilmuan besar juga sudah muali tidak asing lagi di keseharian kita. Kita sudah melakukan bebrapa langkah lebih dekat dengan tokoh-tokoh terkemuka di dunia. Mungkin jika writing 4 ini tidak pernah ada, kita pun tidak akan pernah tahu siapa mereka.
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment