Class Review 11



Class Review 11
Selasa, 23 April 2014

Konflik Papua yang tak Kunjung Usai
Kembali ke posisi semula, maksudnya adalah dimana saya dan teman-teman yang lain kembali belajar Writing 4 yang pada dua minggu yang lalu kita belajar bersama teman-teman untuk bisa memberikan hasil yang baik untuk laporan kepada Mr. Lala. Pada pertemuan minggu ini Mr. Lala Bumela menjelaskan tentang bagaimana kita harus berargumen yang baik dan benar. Pada pertemuan kali ini pun semakin menantang bagi saya, karena kita harus benar-benar memberikan yang terbaik hasil tugas kita.

Masih membahas tentang Papua Barat yang dimana Papua Barat adalah salah satu yang akan menjadi topic utama untuk tugas membuat argumentative essay. Begitu banyak yang harus diungkap dari salah satu Pulau yang ada di Indonesia ini. Papua Barat, sering sekali orang-orang mengatakan bahwa orang-orang Papua adalah orang-orang primitip, orang yang masih menggunakan hal-hal jaman dahulu dan masih percaya dengan budaya nenek moyang. Adapun budaya primitip dalam teks dan perbincangan antropologi yang lebih lama ialah budaya-budaya yang tidak memiliki sembarang tanda pembangunan ekonomi atau kemoderenan yang utama. Misalnya tidak memiliki sebuah bahasa tertulis atau teknologi maju, dengan penduduknya terpencil pada jumlah yang terhad. Istilah tersebut digunakan oleh penulis barat untuk memberikan budaya-budaya asing yang di temui oleh penjajah dan peneroka Eropa.
Pada tanggal 1 Mei 2014 mendatang adalah hari peringatan tentang hari kembalinya Papua ke pangkuan NKRI mempunyai arti penting khususnya bagi pendidikan politik dan Nasionalisme bangsa Indonesia. Disamping itu justru OPM menunjukkan aksi-aksi brutalnya, OPM kembali melakukan aksi penyerangan kepada anggota  TNI di daerah Illo, puncak jaya Papua. Situasi tersebut menunjukkan bahwa adanya upaya OPM untuk kembali memperkeruh situasi keamanan di Papua. Peristiwa yang dilakukan oleh OPM di Papua dengan melakukan penyerangan dan penembakan itu menjadi bukti ketidakberdayaan pemerintah Republik Indonesia dalam menguasai keadaan di Papua.
Alasan OPM melakukan hal tersebut adalah untuk memunculkan efek pemberitaan media, dalam hal ini seolah ingin menunjukkan kepada public bahwa wilayah Papua semakin tidak kondusif, sehingga dengan demikian pemerintah Republik Indonesia dipaksa untuk melancarkan jalan rencana referendum bagi warga Papua. Ditambah pula dengan keadaan yang menjelang pemilihan Presiden (pilpres) tahun 2014 yang akan datang, hal tersebut sangat dimanfaatkan oleh kelompok OPM untuk menarik perhatian pemerintah pusat. Momen pilpres seakan memberikan suntikan semangat bagi OPM dalam melayangkan tuntutan untuk segera dilakukan referendum di Papua. Dalam beberapa aksinya saat ini, OPM telah berusaha memberikan sinyal kepada para Capres supaya bisa memasukkan isu pemisahan Papua dari NKRI selama kampanye mereka pada pilpres mendatang.
Ketika kita membahas tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada saat ini sedang mengalami permasalahan yang besar, karena sampai saat ini pun Papua terus ingin melepaskan diri dari NKRI, jika Papua terlepas atau melepaskan diri dari NKRI  maka akan semakin kecil jumlah Provinsi yang ada di Indonesia, karena pada sebelumnya Timur Leste telah melepaskan diri dari NKRI. Indonesia adalah negeri yang besar di era Soekarno yang mulai dikenal dengan kekayaan menjadi semakin mandul dan tak berdaya oleh tuntutan pihak asing. Pemerintah Indonesia bagaikan boneka, tidak bisa berbuat apa-apa. Hal ini semua dimulai dan diawali pada zaman Orde Baru dimana semua kekayaan alam di Indonesia dikuras habis akibat perjanjian-perjanjian yang timpang pada zaman Indonesia untuk pertama kalinya menganut kapitalis pada masa itu.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Papua adalah salah satu pulau yang memiliki kekayaan alam terbesar dan kaya akan sumber dayanya. Sehingga Papua dari dulu hingga saat ini pun masih diperebutkan oleh Negara-negara lain. Dalam konflik Papua tersebut ada beberapa yang medapat kerugian dan keuntungan . yang lebih banyak mendapat keuntungan dari konflik Papua ini adalah Amerika kerena dengan bardirinya PT Freeport di Papua. Pertama kali PT Freeport masuk ke Papua warga di pindahkan dari gunung tambang kemudian di giring ke daerah dataran dekat laut. Dari keuntungan ini Freeport terus melebarkan arealnya ke wilayah-wilayah penghasil emas dan tembaga. Bukan hanya PT Freeport saja yang mendapat keuntungan itu tetapi militer Indonesia juga mendapat hibah dari dana keamanan Freeport lalu disedot dana keamanan Negara melalui APBN dan APBD Otsus Papua.
Dalam konflik Papua pun banyak sekali yang mendapat kerugian, dimana kerugian-kerugian ini adalah mengakibatkan banyak orang Papua menderita. Diantara yang mendapat kerugian itu ialah bangsa Indonesia, ekonomi Indonesia, politik Indonesia, dan tentunya warga Papua sendiri, contoh kerugiannya adalah tambang emas yang ada di salah satu gunung yang berada di Papua letaknya di tengah-tengah hutan yang jauh dari pemukiman. Dari hasil PT Freeport itu sendiri Amerika merauk keuntungan 121 triliun pertahun, sedangkan Indonesia hanya mendapatkan 13 triliun pertahun, dan orang Papua itu sendiri hanya mendapatkan 1% dari hasil PT Freeport itu. Dapat kita bayangkan betapa besar kerugian-kerugian bangsa Indonesia ini. Tidak hanya merugikan, dengan berdirinya PT Freeport juga merusak lingkungan dan sumber daya alam yang ada di Papua.
Sekarang adalah saya dan teman-teman seperjuangan akan menuliskan out line tentang argumentative yang akan kita buat untuk pertemuan yang selanjutnya. Sebelumnya saya hanya mengetahui tentang argumentative essay itu adalah dimana kita memberikan sebuah opini atau pendapat kita pada teks yang kita baca, tetapi tidak mudah bagi saya untuk membuat argumentative tersebut karena didalamnya adalah harus terdapat bukti-bukti yang kuat untuk argument kita. Dan ini adalah out line argumentative saya.
Sejarah Papua tidak bisa terlepas dari masa lalu Indonesia karena Papua adalah salah satu pulau yang terletak di sebelah utara Australia dan merupakan bagian dari wilayah timur Indonesia, pulau Papua juga memiliki kekayaan akan sumber daya alamnya dan salah satu kekayaan bagi bangsa Indonesia. Sejarah masuknya Papua kedalam NKRI tidak semudah yang kita bayangkan tetapi banyak sekali gejolak-gejolak yang timbul dari permasalahan ini. Meskipun Papua sudah diresmikan menjadi bagian dari NKRI akan tetapi masalah yang ada didalamnya masih terus bergulir hingga sekarang. Konflik Papua telah menorehkan sejarah panjang di indoensia. Lalu apakah Indonesia mampu mempertahankan Papua sebagai salah satu bagian dari Indonesia?
Papua’s history cannot be separated from the past Indonesia because Papua is one of the islands located in the north of Australia and is part of the eastern region of Indonesia, Papua islands also has a wealth of natural resources and one of the nation’s wealth for Indonesia. History inclusion of Papua into the Republic of Indonesia is not as easy as we imagine, but a lot of flaming arising from this problem. Although Papua has been inaugurated as part of the Republic of Indonesian but the problem still continues to roll in it until now. Papua conflict has incised a long history in Indonesia, however to be able to defend Papua Indonesia.
First, because Papua is one of from Indonesia gold mine and has a great natural resource.
Second, because Papua has cultural values not shared by other countries, so that Papua be material struggles between countries.
Third, because one of the cornerstone of the nation of Papua Indonesia where is the source of wealth Indonesian is Papua, and has many beautiful beach and islands.
So, I do not agree that Papua should break away from Indonesia because it is one of the riches sources of indonesia.

Jadi pada kesimpulan class review minggu ini adalah bagaimana kita dapat memberikan argument yang benar dan kita juga harus memberikan bukti-bukti dari argument kita sehingga kita menjadi kuat dalam berargumen. Tidak hanyan itu pada class review minggu ini memuat tentang siapa saja yang mendapatkan keuntungan dan kerugian dari konflik Papua tersebut. Yang mana Amerika dengan PT Freeport nya telah merauk keuntungan besar dari konflik ini. Sedangkan Papua serta bangsa Indonesia adalah yang mendapat kerugian besar dari konflik tersebut. Sehingga akan sangat disayangkan jika Papua harus terlepas dari Indonesia karena sudah banyak kerugian-kerugian yang didapat oleh bangsa Indonesia dari konflik tersebut.
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment